Mengenal Metode Pemasaran “Influencer Marketing”

Banyak cara yang bisa dilakukan oleh para pelaku bisnis dalam mempromosikan bisnis mereka. Terlebih, di era digital ini, berbagai bentuk cara pemasaran bermunculan. Pemanfaatan teknologi digital memunculkan bentuk pemasaran mulai dari social media marketing, sampai “influencer marketing”. Seperti apa ya?

Apa itu Influencer Marketing?

Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai influencer marketing, kita kenalan terlebih dahulu dengan istilah yang satu ini. Secara harfiah, influencer adalah orang yang memiliki pengaruh yang kuat untuk memengaruhi orang lain. Namun, dalam era digital saat ini, influencer merupakan orang yang memiliki banyak followers (pengikut) dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap followers mereka, biasanya sosok ini diwakili oleh publik figur seperti selebritis,  atau sosok di balik akun pribadi sosial media ternama yang belakangan kerap disebut dengan “selebgram” (selebritis Instagram). Influencer juga bisa lahir dari vlogger platform YouTube ternama yang punya basis subscriber masif.

Influencer marketing merupakan salah satu dari kampanye pemasaran di era digital ini. Karena disebutkan tadi bahwa, influencer memiliki pengikut yang banyak di media sosial, maka sangat dimungkinkan dan efisien untuk memasarkan produk yang ditawarkan oleh pelaku bisnis. Jadi, dapat diartikan bahwa influencer marketing adalah cara kampanye pemasaran produk menggunakan influencer melalui media sosial seperti Instagram, Youtube, Twitter, dan media sosial lainnya.

Dasar dari kerja influencer yaitu melakukan promosi atau praktik pemasaran secara lisan terhadap produk yang dipromosikan. Forbes melansir, sebuah survey dari MuseFind menyatakan bahwa 92% konsumen mempercayai influencer lebih dari iklan atau endorsement selebriti tradisional. Kepercayaan ini didasari dari ulasan yang diberikan oleh para influencer tersebut, seakan terlihat alami dan tidak dibuat-buat. Jadi, bisa dibilang kalau mempromosikan bisnis yang kamu punya akan efisien jika menggunakan influencer marketing.

Berbagai lini bisnis dapat menggunakan influencer marketing, mulai dari bisnis kuliner, fashion, teknologi, baik dari bisnis besar, bisnis kecil, maupun startup. Influencer marketing memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:

  1. Membangun Kepercayaan
    Biasanya, para influencer adalah orang pertama yang mengetahui tentang produk terbaru yang dikeluarkan oleh perusahaan. Influencer ini akan merekomendasikan dan memberikan ulasan terhadap produk tersebut. Para influencer ini menjadi trendsetter, sehingga orang-orang atau para pengikut mereka di media sosial akan percaya terhadap informasi yang diberikan.
  2. Meningkatkan Brand Awareness
    Penggunaan Influencer marketing dapat meningkatkan brand awareness, lho. Karena influencer merupakan trendsetter, maka orang-orang dan pengikut mereka akan tertarik terhadap produk yang dipromosikan. Tingkat kepercayaan para pengikut influencer tersebut memiliki nilai yang tinggi, sehingga mereka akan kenal dan bisa menjadi pelanggan brand tersebut.
  3. Menentukan Arah Target
    Setiap influencer memiliki ciri khas tersendiri, seperti influencer makanan, teknologi, fashion, ataupun startup. Menggunakan influencer marketing, kita bisa menentukan target audiens yang akan kita sasar. Dengan influencer tersebut, kita bisa menjangkau ceruk pasar yang spesifik.
  4. Menghasilkan Electronic Word of Mouth
    Dari penggunaan influencer marketing, maka akan terbentuk electronic word of mouth (e-WOM) dimana para pengikut dari influencer tersebut akan memberikan komentar, membagikan postingan, memberikan review juga. Sehingga, pemasaran bisa secara sekaligus terjadi.
  5. Bisa Menargetkan Audience Secara Efektif
    Influencer biasanya memiliki spesifikasi tersendiri terhadap dirinya, seperti berfokus kepada makanan, fashion, travel, dan lainnya. Sehingga mereka memiliki pengikut yang menyukai hal-hal serupa. Hal ini bisa menjangkau target audience yang lebih spesifik dan akan lebih efisien untuk menargetkan marketing.
  6. Memperluas Pangsa Pasar
    Influencer menggunakan media sosial untuk menyebarkan konten mereka. Dengan penggunaan media sosial tersebut, penyebaran konten secara masif dan serentak dapat menjangkau pangsa pasar dengan cepat, terkhususnya menjangkau generasi milenial dan Gen Z. Hal ini akan sejalan dengan e-WOM. Nantinya, penggunaan influencer marketing bisa meningkatkan penjualan.

Penggunaan influencer marketing efisien terhadap pemasaran di era digital ini. Dalam dunia startup sendiri, terdapat beberapa akun yang menjadi influencer marketing, diantaranya taktekbum, ecommurz, hrdbacot. Beberapa influencer marketing startup tersebut tidak hanya memiliki satu akun sosial media saja, namun ada beberapa yang memiliki 2 akun sosial media. Mereka akan melakukan pemasaran kepada startup yang menawarkan kerja sama.

Berbicara mengenai influencer dan promosi, tidak terlepas dari yang namanya Brand Ambassador. Namun, patut digarisbawahi, kalau influencer marketing dengan brand ambassador itu berbeda, lho.

Influencer marketing vs Brand Ambassador

Walaupun memiliki prinsip yang sama, yaitu untuk meningkatkan penjualan sebuah brand, kedua hal itu memiliki perbedaan yang signifikan, lho.

Menurut Keyhole, perbedaan antara brand ambassador dengan influencer yaitu, brand ambassador adalah orang yang setuju dan akan menjadi wajah sebuah brand dalam jangka waktu yang panjang. Sedangkan influencer hanya terlibat di satu campaign saja. Setelah kampanye selesai, kontrak mereka telah habis dalam mempromosikan sebuah produk. Namun, bisa jadi pada kampanye selanjutnya, mereka akan digunakan kembali.

Seorang Brand Ambassador (BA) akan menjadi influencer marketing sebuah brand, namun influencer marketing tidak bisa menjadi Brand Ambassador dari brand tersebut.

Itulah penjelasan mengenai influencer marketing. Banyak cara yang bisa digunakan untuk mempromosikan dan menjual produk kamu, terlebih di era digital ini. Penggunaan influencer marketing bisa menjadi salah satu solusi yang bisa diterapkan.

Jadi, apakah kamu tertarik menggunakan influencer marketing untuk meningkatkan penjualan produk startup mu?