Saat membeli sebuah produk, hal apa yang kamu cari pertama kali? Betul, biasanya kita sebagai konsumen akan melihat kemasannya terlebih dahulu karena secara tidak langsung kemasan sebuah produk adalah hal yang paling mudah diingat oleh konsumen. Hal tersebut dikenal sebagai brand identity.
Identity atau identitas yang bermakna jati diri tidak hanya menyangkut soal manusia, tetapi juga menyangkut soal brand. Contoh hal sederhana dari brand identity bisa ditemukan saat kita berbelanja membeli produk, ketika kamu ingin membeli snack bermerek Oreo pasti kamu akan mencari petunjuk kemasan berwarna biru dengan gambar kukis krim lapis. Logo dan warna dalam kemasan merek tersebut menjadi salah satu variabel brand identity dari merek Oreo.
Nah, contoh tersebut menjadi sebuah contoh sekaligus bukti bahwa konsumen bisa langsung mengenali sebuah brand melalui kemasan produk. Sehingga, selain tagline, warna kemasan juga menjadi power dari brand identity.
Apa itu Brand Identity?
Identitas produk atau brand identity adalah berbagai elemen yang melekat pada sebuah merek, baik logo, kemasan, dan warna yang tentunya berguna untuk membedakan merek tersebut di benak konsumen dan juga sebagai bentuk citra suatu merek.
Sebuah merek, brand, bahkan produk sekalipun perlu memiliki ciri khas tersendiri, gunanya adalah agar membedakan produk kamu dengan produk merek lainnya dan mampu dikenal menjadi produk yang lebih unggul.
Selain sebagai pembeda, dengan adanya brand identity juga bisa meningkatkan citra brand seperti:
1. Produk lebih mudah dikenal konsumen
Dengan identitas produk yang menarik bisa membuat konsumen lebih mudah untuk mengingat brand kamu. Contoh, saat konsumen ingin membeli minuman kola, pasti mereka akan merujuk kepada satu merek yaitu Coca Cola. Hal ini dikarenakan merek minuman tersebut dari mulai nama hingga kemasannya sudah lama terkenal di benak masyarakat.
2. Meningkatkan loyalitas konsumen
Setelah memiliki brand identity yang kuat, kamu bisa membangun strategi pemasaran yang menarik untuk mendapatkan kepercayaan konsumen agar mendapatkan loyalitas, dengan begitu hubungan emosional konsumen dengan produk atau merek kamu akan semakin meningkat. Sehingga, tercipta loyalitas konsumen.
3. Meningkatkan brand awareness
Memiliki produk dengan tampilan yang indah dan sempurna bisa meningkatkan brand awareness. Kamu bisa melihat kesuksesan Apple dari segi kesempurnaan dan keindahan produknya.
4. Lebih unggul dari kompetitor
Sebuah brand yang memiliki tampilan menarik dan mudah dihafal oleh konsumen akan lebih unggul dengan kompetitor lain di pasaran, karena konsumen cenderung membeli sesuatu yang sudah diketahui dan juga yang memiliki kemasan menarik.
5. Meningkatkan keuntungan perusahaan
Dari keempat manfaat di atas akan berujung dengan naiknya keuntungan perusahaan. Jika brand kamu mudah dikenal konsumen, maka akan tercipta brand awareness sekaligus mendapatkan loyalitas konsumen. Hal tersebut juga termasuk juga merujuk pada kredibilitas perusahaan kamu, dengan begitu untuk mendapatkan pelanggan baru tidak akan terlalu sulit.
Membangun brand identity dengan brand guidelines yang menarik
Membangun brand identity agar bisa meningkatkan citra brand tentunya harus dibangun berdasarkan brand guidelines yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Dilansir dari HubSpot, brand guidelines adalah pedoman yang digunakan oleh perusahaan untuk mengatur elemen seperti desain, tampilan, dan komposisi dari sebuah merek brand.
Untuk mengatur brand guideline yang tepat, Canva menjelaskan ada beberapa elemen yang harus diperhatikan di antaranya:
1. Color palette
Kamu bisa memilih warna yang sesuai dengan identitas brand, color palette juga berfungsi untuk membangkitkan ekspresi dan emosi yang mencerminkan identitas merek. Penggunaan warna yang tepat dan tidak berubah-ubah juga bisa membuat konsumen langsung mengenalinya.
2. Typography
Selain warna, tentunya ada huruf yang tercetak dalam sebuah merek. Pemilihan jenis huruf juga harus disesuaikan dengan ekspresi brand kamu. Pemilihan jenis huruf juga harus konsisten agar bisa dipakai dengan jangka waktu yang lama dan yang terpenting harus mudah dibaca oleh konsumen.
3. Brand image and design element
Gunakan icon atau gambar yang merepresentasikan merek dan jangan lupa untuk memperhatikan elemen desain yang sesuai seperti kontras, saturasi, vibrance, atau blurring karena elemen tersebut menentukan tone dari brand.
4. Consistent brand language
Dengan menggunakan bahasa yang konsisten dan familiar pada sebuah merek dan menerapkannya selaras di berbagai channel marketing akan membantu audiens langsung mengenali merek. Penggunaan bahasa sesuai citra brand juga membantu meminimalkan potensi kesalahpahaman dan meningkatkan loyalitas konsumen.
Melalui brand identity dan brand guideline kunci untuk meningkatkan citra perusahaan adalah dengan konsisten menggunakan elemen-elemen yang sudah melekat pada brand. Sehingga, konsumen bisa terus mengingat merek perusahaan dan loyalitas pelanggan bisa tetap terjaga.