CEO Kakao Berharap Kakao Talk Jadi Aplikasi Messaging Nomor Satu di Indonesia

Konsumen Indonesia yang mudah menerima layanan messaging ataupun layanan media sosial baru menjadi lahan perebutan yang sengit antar layanan mobile messaging. Dalam wawancaranya dengan Business Insider, CEO Kakao Sirgoo Lee mengatakan pihaknya ingin menjadi nomor satu di Indonesia dan menganggap negara ini sebagai medan peperangan utama. Menurut survei On Device, tiga layanan mobile messaging paling populer di Indonesia adalah WhatsApp, BlackBerry Messenger dan Line. Kakao Talk mungkin saat ini berada di posisi keempat atau kelima.

Sirgoo Lee dalam wawancara tersebut melihat Kakao Talk memiliki fitur yang lebih banyak ketimbang sekedar layanan messaging seperti halnya WhatsApp — yang baru saja dibeli dengan harga $19 miliar oleh Facebook. Kakao Talk mengandalkan integrasi dengan permainan dan mobile commerce untuk menarik lebih banyak pengguna.

Lee mengatakan kepada Business Insider, “Jika ingin sekedar layanan messaging semata, WhatsApp adalah (yang terbaik) untukmu. Ada hal lain yang bisa ditawarkan dari sekedar pengiriman pesan, seperti permainan dan mobile commerce.” WhatsApp mungkin adalah yang terbaik di berbagai negara Barat, tapi Lee berharap menargetkan basis di negara-negara lainnya di luar Eropa dan Amerika Utara.

Lee tidak ingin mencoba menguasai pasar dunia dengan Kakao Talk. Kakao Talk berkonsentrasi di negara yang memungkinkan Kakao Talk menjadi aplikasi messaging nomor satu dan berekspansi dari sana. Lee menganggap WeChat, Line, dan Kakao Talk memiliki keuntungan (terutama di daerah Asia) mengingat aplikasi-aplikasi tersebut memiliki keunggulan fitur yang kaya — yang tidak ditawarkan oleh platform messaging yang lain.

Berdasarkan data terakhir yang kami miliki, Indonesia adalah negara terbesar kedua yang mengadopsi Kakao Talk sebagai preferensi layanan percakapannya di luar Korea Selatan. Per bulan November 2013, tercatat ada 13 juta pengguna Kakao Talk di Indonesia dengan pertumbuhan organik 500 ribu pengguna setiap bulannya. Dengan jumlah pengguna Kakao Talk mencapai sekitar 130 juta di seluruh dunia, sekitar 10%-nya berasal dari Indonesia.

Sebagai perbandingan, Line berdasarkan data terbaru memiliki 20 juta pengguna di Indonesia dan negara ini menjadi pengguna terbesar ketiga setelah Jepang dan Thailand.

Selain akuisisi WhatsApp, layanan messaging dan VoIP Viber juga telah diakuisisi oleh perusahaan e-commerce Jepang Rakuten dengan nilai $900 juta. Kakao dilaporkan bersiap untuk melakukan penawaran saham perdana di Bursa Saham Korea Mei tahun depan dan berharap meraup dana segar hingga $2 miliar. Salah satu pemegang saham terbesar Kakao adalah raksasa digital Cina Tencent yang juga memiliki layanan messaging terbesar di Cina WeChat.

[Foto: dokumentasi DailySocial]

Leave a Reply

Your email address will not be published.