Layanan photo sharing untuk pecinta traveling Burufly menikmati peningkatan jumlah pengunggahan data sejak hadirnya aplikasi mobile untuk platform iOS. Selain berharap meluncurkan aplikasi mobile untuk Android di pertengahan tahun ini, mereka juga telah menyiapkan skema monetisasi khusus yang disesuaikan untuk ekosistem mobile.
Kami berbincang dengan CEO dan Founder Burufly Peter Goldsworthy via email tentang strategi mobile Burufly. Menurut Peter, tujuan utama kehadiran Burufly di ranah mobile adalah membantu konsumen menangkap, berbagi, dan menemukan (cerita) perjalanan traveling. Di versi aplikasi berikutnya, Burufly akan fokus lebih jauh tentang suatu perjalanan dengan membantu pengguna lain menemukan hal apa saja yang bisa dilakukan di tempat tujuan dengan gambaran yang lebih berwarna.
Dibandingkan layanan sejenis, pembeda Burufly adalah penyajian gambar dari pengguna yang tajam dan jernih.
Peter lebih lanjut menegaskan harapannya agar pengguna bisa menemukan tempat berlibur berdasarkan rekomendasi dari orang-orang yang memiliki kesamaan selera dan kesukaan. Menurutnya personalisasi berdasarkan pemahaman perilaku dan preferensi anggota merupakan kunci Burufly untuk terus melangkah maju, baik dari sisi desktop maupun mobile.
Terkait dengan hasil yang diperoleh sejak peluncuran aplikasinya untuk platform iOS, Peter menginformasikan bahwa sepanjang Februari 60% foto yang diunggah berasal dari aplikasi iOS, meskipun saat ini baru memiliki 2500 pengguna aktif di platform tersebut. Alasan utama kenapa iOS dipilih sebagai platform yang dibuat aplikasinya pertama kali adalah pengguna platform iOS menyumbang pengaksesan dan engagement terbesar Burufly dari sisi mobile. Saat ini Burufly secara total memiliki 970.000 anggota terdaftar dengan kunjungan terbesar masih melalui browser desktop/PC.
Sepanjang tahun 2014 ini Burufly akan mengembangkan versi mobile untuk Android dan mereka masih mencari pengembang Android yang dibutuhkan. Fokus konsumennya adalah pengguna ponsel Android kategori high end untuk meminimalisir waktu pengembangan. Kita tahu bahwa pengembangan di platform Android selalu terkendala di (terlalu) banyaknya ukuran layar Android yang perlu diuji coba. Mengingat konsumen yang disasar rata-rata memiliki kelas ekonomi A dan B, fokus tersebut tentu sangat logis. Peter berharap bisa meluncurkan versi perdana Burufly untuk Android di akhir Juni.
Peter menyebutkan aplikasi untuk Windows Phone bisa menjadi opsi berikutnya, meskipun belum ada di roadmap yang mereka miliki. Yang jelas aplikasi untuk Android adalah prioritas utama.
Skema monetisasi yang nantinya diterapkan di ranah mobile bakal tak jauh dari layanan berbasis lokasi. Menurut Peter, dengan mendeteksi geolocation atau tema liburan, Burufly bakal menampilkan informasi khusus berkaitan dengan hotel, informasi penerbangan, ataupun produk lain yang dibutuhkan. Tentunya skema monetisasi ini belum untuk diterapkan sekarang dan bakal hadir di lingkungan mobile ketika waktunya sudah tepat. Saat ini sejumlah iklan sudah hadir di versi desktop Burufly dan ditampilkan membaur dengan tema yang sudah ada untuk kenyamanan pengguna.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]