Istilah personal branding biasanya identik dengan kehidupan pribadi. Akan tetapi, dalam kenyataannya sebuah bisnis juga harus memiliki personal branding agar bisa menjangkau audience. Lalu bagaimana membangun personal branding untuk bisnis?
Membangun personal branding untuk keperluan bisnis, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan membangun personal branding untuk diri kamu sendiri. Hanya saja ruang lingkup, fokus, dan target audience nya akan sedikit lebih luas dan juga berbeda.
Di artikel berikut kamu akan mengetahui bagaimana cara membangun personal branding untuk bisnis. Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!
5 Cara Membangun Personal Branding untuk Bisnis
1. Pahami mengapa bisnis kamu perlu melakukan personal branding
Dilansir dari 99design hal pertama yang perlu diperhatikan saat membangun personal branding untuk bisnis adalah mengapa kamu membangunnya?
Pasti kamu ingin membuat bisnis kamu sukses. Namun, bagaimana cara kamu membuatnya sukses? Alasan apa yang membuat kamu ingin menciptakan merek yang kuat? Dan bagaimana kamu mencapainya.
Strategi untuk membangun bisnis kamu adalah mencakup semua tujuan dan nilai dari bisnis kamu, manfaat apa yang ingin diperlihatkan dalam bisnis kamu, bisa terlihat dari logo, elemen, atau tipografi nya. Kamu bisa menceritakan bagaimana bisnis kamu bisa berjalan.
2. Menggunakan strategi pemasaran
Melakukan personal branding untuk sebuah bisnis atau usaha bisa dilakukan dengan cara menggunakan strategi branding. Salah satunya menggunakan strategi branding identity yang dapat membantu kamu meningkatkan citra perusahaan.
Brand identity adalah berbagai elemen yang melekat pada sebuah merek, baik logo, kemasan, dan warna yang tentunya berguna untuk membedakan merek tersebut di benak konsumen dan juga sebagai bentuk citra suatu merek.
Sebuah merek, brand, bahkan produk sekalipun perlu memiliki ciri khas tersendiri, gunanya adalah agar membedakan produk kamu dengan produk merek lainnya dan mampu dikenal menjadi produk yang lebih unggul.
3. Memilih audiens target
Setiap bisnis pasti memiliki target konsumennya masing-masing. Maka dari itu, personal branding bisnis yang kamu miliki juga harus memiliki audiens targetnya sendiri, agar manfaat dari personal branding itu bisa sampai ke audiens.
4. Memilih medium untuk personal branding
Seperti membuat personal branding untuk diri sendiri, membangun personal branding untuk bisnis juga harus menentukan dahulu medium apa yang digunakan untuk menyebarkannya. Kamu bisa melihat target audiens kamu biasanya lebih sering menggunakan platform apa.
Menggunakan situs web perusahaan sebagai personal branding juga adalah bentuk strategi, memiliki situs web pribadi itu bisa membuat bisnis kamu terlihat lebih profesional dan meyakinkan konsumen.
5. Menggunakan media sosial
Saat ini sudah banyak bisnis yang menggunakan media sosial, karena pengguna media sosial juga sudah meningkat. Sehingga, penggunaan media sosial untuk bisnis adalah cara pengusaha untuk lebih dekat dengan konsumennya.
Akan lebih mudah membentuk personal branding dan mendistribusikannya ke media sosial, kamu juga bisa mengikuti trend populer sebagai batu loncatan untuk membuat personal branding sekaligus sebagai bentuk strategi pemasaran.
6. Melakukan evaluasi personal branding
Personal branding ini tidak hanya dilakukan satu kali saja, apalagi untuk sebuah bisnis. Biasanya perusahaan akan terus melakukan personal branding untuk mempertahankan bisnis mereka di mata konsumen.
Maka dari itu, kamu perlu melakukan evaluasi personal branding setiap waktu, karena personal branding yang turun juga membuat engagement bisnis menjadi turun. Konsisten juga menjadi hal yang cukup penting dalam membuat personal branding untuk bisnis.
Bagaimana membangun personal branding untuk bisnis juga kembali lagi dengan merek bisnis yang kamu kelola, sama seperti personal branding untuk diri pribadi, membuat personal branding untuk bisnis juga harus tetap mencerminkan bisnis kamu, jangan sampai nilai merek bisnis kamu terlihat berbeda di personal branding.