Mahasiswa program doktor di Universitas Kyushu Fukuoka yang berasal dari Indonesia, Agung Pambudi, mengembangkan aplikasi mobile HalalMinds yang membantu umat Muslim mencari bahan-bahan makanan halal. Aplikasi HalalMinds saat ini sudah tersedia untuk platform Android dan fokus di pasar Jepang dengan jumlah penduduk Muslimnya berjumlah 150 ribu orang.
Menggunakan HalalMinds, kita bisa mengidentifikasi suatu produk halal atau tidak melalui pemindaian (scanning) barcode yang tertera di kemasan. Data yang diperoleh berdasarkan barcode tersebut akan dibandingkan dengan basisdata yang dimiliki oleh layanan ini dengan algoritma tertentu.
Selain kehalalan bahan makanan dan minuman, HalalMinds juga bisa digunakan untuk mencari lokasi restoran yang menyediakan makanan halal (di Jepang). HalalMinds juga menyediakan fitur arah Kiblat dan kutipan Quran untuk sehari-hari. Aplikasi versi iOS-nya diharapkan hadir per akhir bulan ini.
Seperti dikutip dari The Bridge, Agung yang tergabung dalam tim Kyushu Labs menjelaskan, “Sebagai Muslim, kami harus hidup setiap hari dengan makanan dan minuman halal. Sangat sulit untuk menemukan produk itu di Jepang karena sejumlah makanan olahan mengandung babi ataupun alkohol. Kami (Muslim) juga menganggap bahwa daging yang tidak diproses sesuai persyaratan sebagai non-halal. Kami mengembangkan HalalMinds tidak hanya untuk pengguna di Jepang, tetapi juga pengguna di seluruh dunia.
Aplikasi yang berkaitan dengan kebutuhan umat Muslim memiliki pangsa pasar yang sangat potensial. Muslim Pro yang dibuat oleh Bitsmedia Singapura mengumumkan produknya telah diunduh hingga 10 juta kali dengan tiga juta pengguna aktif setiap bulannya di 216 negara. HalalMinds bisa memiliki kesempatan penggunaan dan potensi monetisasi yang lebih luas jika bisa digunakan secara internasional. Disebutkan bahwa hampir lebih 1,2 juta Muslim mengunjungi Jepang setiap tahunnya dan mereka adalah pengguna potensial layanan ini.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]