Brand Awareness: Pengertian, Indikator, Piramida dan Strategi Meningkatkannya

Brand awareness  merupakan istilah pemasaran yang menggambarkan tingkat pengenalan konsumen terhadap suatu produk dengan namanya. Terciptanya brand awareness menjadi langkah kunci dalam mempromosikan merek atau produk, sehingga dapat dicintai konsumen.

Pada dasarnya, brand awareness dimulai dari hal sederhana, seperti terdapat kualitas yang membedakan merek atau produk dari kompetitor di pasar. Maka dari itu, penting bagi pelaku bisnis untuk mengetahui lebih jauh tentang brand awareness.

Pada artikel ini akan dipaparkan penjelasan lengkap terkait brand awareness. Mulai dari pengertian, strategi meningkatkannya, indikator keberhasilan hingga jenis-jenisnya berdasarkan tingkatan piramida. Simak selengkapnya.

Apa Itu Brand Awareness?

Brand awareness atau kesadaran merek mengacu pada keakraban konsumen dengan produk atau layanan tertentu. Dalam bisnis, kesadaran merek dapat diciptakan melalui campaign, yang berupaya membiasakan masyarakat dengan produk atau layanan dari sebuah merek tertentu.

Semakin konsumen akrab terhadap produk atau layanan dari sebuah merek tersebut, maka semakin berdampak baik bagi perusahaan. Perusahaan akan menerima kredibilitas, sensitivitas harga yang lebih rendah, kepercayaan dan loyalitas  pelanggan, serta lebih banyak penjualan.

Cara kerjanya yakni ketika konsumen dihadapkan pada beberapa pilihan produk dari berbagai merek, konsumen akan cenderung membeli produk dengan merek yang lebih dikenalinya, ketimbang produk dengan merek tidak dikenal.

Misalnya, pada produk minuman ringan cenderung memiliki warna dan rasa yang hampir serupa, seperti Coca-cola dan Pepsi, akan mengandalkan kesadaran merek untuk membuat merek mereka dapat lebih unggul di hati konsumen.

Piramida Kesadaran Merek

Sebelum mulai membangun brand awareness, perlu dipahami juga berbagai tingkat kesadaran yang memengaruhi perjalanan pembeli. Ada empat tingkat kesadaran merek yang divisualisasikan dengan menggunakan piramida kesadaran merek.

Berikut ini adalah piramida brand awareness menurut David Aaker.

  • Level Satu: Kesadaran Nol

Pada tahapan dasar piramida ini, Anda baru memiliki sedikit bahkan tidak memiliki kesadaran pelanggan tentang bisnis Anda. Meski begitu, masih terdapat banyak kesempatan untuk meningkatkan pertumbuhan kesaradan tersebut.

  • Level Dua: Pengenalan Merek

Pengenalan merek memungkinkan target audiens untuk segera mengidentifikasi bisnis Anda. Misalnya, dapat melalui penanda visual seperti logo, slogan, skema warna, kemasan, atau kampanye pemasaran.

  • Level Tiga: Brand Recall

Brand recall terjadi ketika seseorang membutuhkan suatu produk atau layanan, maka yang terlintas di benaknya adalah milik brand Anda. Hal ini bisa terbentuk dari sebuah kebiasaan melihat, mendengar bahkan menggunakan brand tersebut.

  • Level Empat: Top of Mind

Kesadaran top of mind atau puncak pikiran mengacu pada merek pertama yang muncul di pikiran, setelah dikaitkan dengan produk, layanan, atau merek serupa. Misalnya, ketika membahas restoran cepat saji, brand yang pertama muncul di pikiran banyak orang adalah McDonald’s. Artinya, McDonald’s telah mencapai jenis kesadaran puncak.

Strategi Meningkatkan Kesadaran Merek

Tingkat brand awareness yang lebih tinggi pada suatu merek dapat berfungsi sebagai parit ekonomi, yang dapat menjadikan merek tersebut unggul di pasar dan mencegah kompetitor mendapatkan pangsa pasar tambahan.

Maka dari itu, banyak perusahaan yang menerapkan berbagai strategi meningkatkan brand awareness. Ada pun beberapa strategi yang dapat diterapkan sebuah perusahaan dalam meningkatkan kesadaran merek secara efektif, antara lain sebagai berikut:

  • Ciptakan Brand Personality

Dalam mencapai tingkat kesadaran merek yang tinggi, brand perlu memiliki pesona yang kuat. Ciptakan kepribadian dan suara sesuai dengan karakter brand, yang mudah diingat dan dikenal masyarakat secara konsisten.

  • Gunakan Influencer Marketing

Di semua platfom media sosial saat ini terdapat para influencer yang memiliki banyak audiensnya tersendiri. Pemanfaatkan influencer yang sesuai dengan industri brand untuk mempromosikannya, dapat menarik audiens tersebut mengenal produk atau layanan Anda.

  • Lakukan Pemasaran Konten

Melalui media sosial, Anda dapat menunggah konten berkualitas yang sesuai dengan target pasar yang dituju. Saat audiens menikmati unggahan tersebut, mereka cenderung melakukan interaksi yang dapat meningkatkan engagement, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kesadaran merek bisnis Anda.

  • Buat Program Referral

Program referral adalah memberikan insentif kepada pelanggan yang memberikan rekomendasi produk kepada relasi dan kerabatnya. Strategi ini dapat digunakan untuk mengubah jaringan konsumen yang ada menjadi bagian dari basis pelanggan. Cara ini tergolong ampuh untuk meningkatkan kesadaran merek bisnis.

  • Campaign Lapangan

Selain melakukan berbagai stategi meningkatkan kesadaran merek secara online melalui berbagai platform media sosial. Penting juga untuk menjalankan strategi kampanye lapangan secara offline. Misalnya, dengan memasang billboard di daerah strategis, bekerja sama dengan transportasi umum untuk memasang poster brand, dan lain-lain.

Indikator Keberhasilan Brand Awareness

Setelah menjalankan berbagai jenis strategi dalam meningkatkan kesadaran merek bagi bisnis Anda, ada beberapa indikator yang menjadi tolok ukur keberhasilan berupa tingkat brand awareness yang tercipta. Ada pun indikatornya antara lain sebagai berikut.

  • Brand Impressions

Metrik paling umum yang dapat digunakan untuk mengukur tingginya kesadaran merek yang tercipta yakni dari jumlah tayangan konten kampanye yang diunggah. Dari brand impressions, Anda dapat mengetahui jumlah keterlibatan, klik, dan lalu lintas situs web untuk lebih memahami bagaimana audiens menerima konten kampanye tersebut.

  • Engagement Media Sosial

Platform media sosial menawarkan banyak metrik dan alat analitik yang kuat, terutama pada iklan dan postingan bersponsor. Saat membangun kesadaran merek secara organik atau melalui opsi berbayar, penting untuk mengukur metrik sosial, mencakup: jumlah jangkauan, tayangan, suka, bagikan, komentar, klik, ikuti, mention, dan penggunaan hashtag.

  • Website Traffic

Dengan melihat traffic pada situs web, Anda dapat mengetahui seberapa besar audiens yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut terkait sebuah brand. Anda juga dapat memeriksa sumber rujukan, berasal dari platform mana audiens tersebut. Sederhananya, ketika traffic meningkat ketika tengah meluncurkan kampanye, maka itu pertanda bahwa brand awareness sedang dibangun.

  • Volume Penelusuran di Mesin Pencari

Data volume penulusuran seputar keyword bisnis dan industri brand dapat berguna untuk meluncurkan campaign kesadaran merek yang lebih terinformasi dan tertarget. Ada pun tools yang dapat digunakan untuk mengukur data tersebut yakni Google Trends, Google Keyword Planner, Moz Keyword Explorer, dan SEMrush.

  • Survei Kesadaran Merek

Selain indikator kuantitatif, Anda juga bisa memperoleh umpan balik kualitatif terkait kesadaran merek, melalui survei. Cara ini juga dapat mempererat hubungan brand dengan audiens ke depannya.

Demikian penjelasan lengkap terkait brand awareness. Semoga bermanfaat.