Tahun 2021 digadang-gadang sebagai titik balik bagi ekosistem bisnis digital di Indonesia, setelah satu tahun sebelumnya mendapat tekanan akibat pandemi Covid-19. Benar saja, di masa pemulihan ini justru banyak rekor baru yang terpecahkan — mulai hadirnya unicorn baru, transaksi pendanaan yang meningkat tajam secara kuantitas dan nilai, hingga model bisnis yang makin matang.
Startup Report 2021 mencoba merangkum dinamika industri yang terjadi, melalui kompilasi data, perspektif founder, dan preferensi konsumen dari apa yang terjadi sepanjang tahun. Secara spesifik laporan ini terdiri dari lima bahasan utama, meliputi:
- Gambaran ekosistem startup; menyajikan data-data terkait pertumbuhan pasar dan bisnis digital di Indonesia sepanjang tahun 2021.
- Pendanaan dan strategi exit; menyajikan data-data terkait tren pendanaan dan aksi korporasi berupa merger & acquisition yang melibatkan startup lokal.
- Perspektif konsumen; menyajikan data-data hasil survei konsumen terhadap layanan atau produk yang dihadirkan oleh pemain startup lokal.
- Investasi berdampak; memperkenalkan konsep investasi berdampak dan metrik startup dalam menghadirkan bisnis berkelanjutan sembari memberikan manfaat sosial lebih bagi masyarakat.
- Tren industri digital Indonesia; menyoroti beberapa model bisnis yang berpotensi menjadi sesuatu yang signifikan di masa mendatang.
Terdapat sejumlah temuan data menarik, di antaranya mengenai pendanaan startup. Tahun 2021 terjadi peningkatan hampir 2x lipat dari sisi jumlah transaksi dan nilai yang dibukukan. Bahkan sebanyak 22 putaran pendanaan memiliki nilai sekurangnya $50 juta. Kendati pendanaan awal masih mendominasi jumlahnya, pendanaan lanjutan juga memiliki tren yang meningkat — mengindikasikan adanya kepercayaan investor atas model bisnis startup yang kian matang.
Selain pendanaan, laporan ini juga menyajikan hasil survei mengenai aplikasi digital dari startup lokal yang paling banyak diminati. Dari statistik yang berhasil diolah, layanan online marketplace (78%) mendapati minat tertinggi, disusul fintech payment (69%), fintech lending (61%), layanan investasi (57%), aplikasi pendidikan (51%), hingga kesehatan (50%).
Untuk ulasan dan data-data selengkapnya, unduh laporan tersebut melalui tautan berikut ini: Startup Report 2021 (dan Q1 2022).
–
Disclosure: Laporan ini didukung East Ventures, Bank Central Asia, dan LinkAja