Menghitung Margin Bisnis dalam 4 Langkah Mudah

Seluruh pelaku bisnis tentunya berharap bisa menghasilkan keuntungan besar dalam aktivitas bisnisnya. Oleh karena itu, bisnis harus diperhitungkan dengan matang, termasuk dalam menghitung margin. Perhitungan margin berguna untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang dapat diraih dalam bisnis.

Lalu, apa itu margin? Bagaimana cara menghitungnya? Jangan khawatir, artikel ini akan mengupas tentang margin dan cara mudah menghitungnya untuk bisnis Anda. Simak penjelasan di bawah.

Apa itu Margin?

Mungkin kamu sudah mengetahui istilah margin dalam Microsoft Word, yang mengacu pada jarak tepi dalam sebuah lembar. Pada dasarnya, margin berarti selisih. Dalam dunia bisnis, margin berarti selisih antara keuntungan dengan omzet yang didapatkan. 

Istilah margin juga kerap disandingkan dengan profit, yang artinya selisih hasil penjualan dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan. Biasanya, margin dinyatakan dalam bentuk persentase.

Bagaimana Cara Menghitung Margin?

Setelah memahami istilah margin, sekarang kita akan membahas cara untuk menghitungnya. Anda perlu mengetahui hal ini guna menentukan harga jual yang sesuai dengan keuntungan yang kamu harapkan, agar Anda tahu seberapa besar keuntungan yang kamu raih, dan bisnismu bisa terus tumbuh.

  • Catat setiap biaya produksi

Terdapat beberapa biaya yang dikeluarkan pada tahap produksi. Setidaknya, biaya produksi terdiri dari dua macam yaitu biaya tetap (fixed cost) yaitu pengeluaran yang sifatnya tetap dan tidak bergantung pada besar kecilnya hasil produksi dan biaya variabel (variable cost) yaitu pengeluaran yang dapat berubah sesuai besar kecilnya hasil produksi. Biaya tetap misalnya adalah harga sewa toko dan gaji karyawan sementara biaya variabel contohnya adalah biaya bahan baku dan packing.

Setidaknya, kedua hal tersebut harus Anda identifikasi untuk mengetahui seberapa besar nominal yang kamu keluarkan untuk proses produksi.

  • Hitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

HPP merupakan total pengeluaran atau keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan guna menghasilkan sebuah barang atau jasa dalam kurun periode tertentu. Menghitung HPP sangat penting, karena pengeluaran dalam bisnis bukan hanya pada biaya produksi saja. Pebisnis harus bisa memperhitungkan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk selanjutnya menjadi patokan dalam menentukan keuntungan dan harga jual.

Pembelian bersih adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang, termasuk di dalamnya biaya transportasi, dan dikurangi dengan biaya diskon atau potongan pembelian dan retur pembelian.

Persediaan awal adalah saldo atau jumlah persediaan di awal periode yang dapat diketahui di neraca saldo periode berjalan.

Sementara, persediaan akhir adalah saldo atau jumlah persediaan di akhir periode yang dapat diketahui dari data penyesuaian perusahaan di akhir periode.

  • Gunakan Markup Pricing

Markup pricing adalah metode penentuan harga yang dilakukan dengan menambahkan persenan keuntungan secara langsung pada harga beli. Anda harus menentukan terlebih dahulu berapa persen keuntungan yang ingin Anda dapatkan. Lalu langkah selanjutnya, Anda bisa menggunakan rumus berikut:

Supaya Anda dapat lebih memahami rumus di atas, berikut merupakan contoh penggunaannya. Sebuah bisnis pakaian membutuhkan biaya modal Rp. 100.000 untuk pembuatan jaket. Persentase markup yang ingin didapatkan adalah 30%. Untuk mengetahui harga jual jaket tersebut, maka perhitungannya sebagai berikut:

Maka, diketahui harga jual untuk markup 30% adalah Rp. 130.000. Sehingga, setiap penjualan jaket tersebut akan menghasilkan margin sebesar Rp. 30.000.

  • Gunakan Margin Pricing

    Selain menggunakan metode markup pricing, cara lainnya yang tidak kalah simpel adalah menggunakan metode margin pricing, yakni cara untuk mengetahui margin dengan menentukan harga jualnya terlebih dahulu. Pada metode ini, pertama-tama Anda sudah harus memiliki perkiraan harga jual. Kemudian, Anda bisa menggunakan rumus berikut:

Supaya Anda dapat lebih memahami rumus di atas, berikut merupakan contoh penggunaannya. Sebuah bisnis pakaian membutuhkan biaya modal Rp. 100.000 untuk pembuatan celana panjang. Celana panjang tersebut akan dijual dengan harga Rp. 200.000. Berapa margin yang akan didapatkan? Masukkan angka tersebut pada rumus sebelumnya, seperti ini:

Maka, margin yang didapatkan adalah sebesar 43%. Nah, dari angka tersebut Anda bisa mengukur apakah margin yang kamu dapat terlalu kecil, terlalu besar, atau bahkan sudah sesuai dengan harapan. 

Itulah tadi penjelasan singkat tentang margin dan langkah-langkah menghitungnya. Perencanaan bisnis yang matang, termasuk memperhitungkan margin, adalah langkah esensial dalam kelangsungan bisnis. Segera aplikasikan empat cara di atas agar Anda bisa semakin memahami dan mampu mengetahui margin bisnis Anda ya!

Credit: Image by Karolina Grabowska from Pixabay