Dari tahun 2012 hingga 2035, Indonesia diperkirakan memasuki masa bonus demografi dengan periode puncak antara tahun 2020-2030. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah penduduk usia produktif yang mencapai 2x lipat jumlah penduduk usia anak dan lanjut usia. Bonus demografi sendiri ditengarai sebagai keuntungan ekonomi yang disebabkan menurunnya rasio ketergantungan sebagai hasil penurunan fertilitas jangka panjang.
Meskipun begitu, ada banyak faktor yang mempengaruhi bonus demografi, salah satu yang penting adalah generasi muda yang produktif. Tanpa adanya intervensi yang tepat untuk membantu tumbuh kembang anak-anak Indonesia, dikhawatirkan Indonesia tidak akan dapat meraup manfaat maksimal dari bonus demografinya.
Selain itu, fakta bahwa Indonesia memiliki sekitar 80 juta anak dan kurang dari 5000 dokter anak turut menginspirasi seorang dokter spesialis anak, Mesty Ariotedjo dan suaminya yang sudah berkecimpung lama di dunia teknologi, Garri Juanda, untuk mengembangkan ekosistem parenting yang lengkap di Indonesia.
Lahirkan aplikasi Tentang Anak
Pada Februari 2022, mereka meluncurkan aplikasi Tentang Anak dengan visi menyediakan akses mudah untuk informasi dan edukasi terkait tumbuh kembang anak secara optimal. Aplikasi ini diharapkan bisa mendampingi keluarga Indonesia dalam mencetak generasi baru yang lebih baik berawal dari pengasuhan dan pemberian nutrisi yang baik, terutama di 1.000 hari pertama kehidupan, karena 80% perkembangan otak terjadi pada periode tersebut.
Pada masa awal berdirinya, Tentang Anak sudah didukung oleh Insignia Ventures Partners dengan partisipasi beberapa angel investor ternama, seperti Mohammed Alabsi, CTO Tokopedia Herman Widjaja, CMO Kopi Kenangan Cynthia C., Agung Nugroho, dan COO Flip Gita Prihanto.
Aplikasi Tentang Anak menawarkan fitur holistik untuk memenuhi kebutuhan terkait perjalanan tumbuh kembang anak dan keluarga. Beberapa layanan yang ditawarkan termasuk fitur menu MPASI lengkap dengan hitungan nutrisi yang tentunya kredibel karena telah ditinjau oleh para ahli. Selain itu juga ada fitur Ide Stimulasi dengan panduan aktivitas harian untuk si kecil dalam bentuk video singkat.
Dalam aplikasi ini, orang tua juga bisa memonitor perjalanan tumbuh kembang anak, jadwal vaksinasi, serta tanya jawab langsung dengan ahli setiap hari yang telah dipersonifikasi khusus sesuai kebutuhan anak, dilengkapi fitur belanja kebutuhan si kecil.
“Kami berharap dengan menghadirkan fitur-fitur tersebut, kami dapat membantu lebih banyak orang tua, anak, dan pakar anak untuk membina dan mengoptimalkan tumbuh kembang generasi Indonesia selanjutnya. Kami percaya bahwa “dibutuhkan sebuah desa untuk membesarkan anak”, dan kami perlu mendemokratisasikan akses gratis pendidikan orang tua secara merata di Indonesia,” ungkap Mesty.
Fitur Skrining Autisme
Sebelumnya, Tentang Anak telah didaulat sebagai mitra resmi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), untuk meningkatkan literasi bagi jutaan orang tua terkait pola asuh, kesehatan fisik juga mental anak usia dini.
Kemarin (8/9) Tentang Anak meluncurkan fitur terbaru yaitu Skrining Autisme untuk orang tua Indonesia guna menjawab keresahan mereka tentang keterbatasan fasilitas klinik di Indonesia untuk diagnosis dan terapi autisme.
Fitur ini merupakan hasil kolaborasi bersama Prof. Dr. dr. Hardiono D.
Pusponegoro, Sp.A(K), Ahli Neurologi Anak, Advisor Tentang Anak & Founder @AnakkuID. Beliau juga menaungi Klinik Anakku yang fokus menyoroti isu terkait tumbuh kembang dan gangguan perkembangan anak berkebutuhan khusus. Disajikan dalam bentuk fitur di aplikasi Tentang Anak oleh tim Tentang Anak dan Spesialis Anak, dr. Jennie Dianita Sutantio, Sp. A.
Saat ini WHO memperkirakan 1 dari 160 anak merupakan penyandang autisme. Data dari Kemenpppa menunjukkan bahwa dengan perhitungan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,14 persen, Indonesia memiliki penyandang ASD sebanyak 2,4 juta orang, yang diperkirakan bertambah 500 orang/tahunnya.
Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K), Ahli Neurologi Anak, Advisor Tentang Anak & Founder @AnakkuID mengimbau kepada orang tua yang telah mendeteksi tanda-tanda keterlambatan pada perkembangan anaknya, sebaiknya tidak diam saja atau menunggu kemajuan perkembangan anak dengan sendirinya. Karena mendeteksi dan menangani keterlambatan perkembangan sejak dini akan menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik.
“Maka dari itu, setelah mendeteksi gangguan anak melalui fitur skrining
autisme di aplikasi Tentang Anak dan mendapatkan hasil bahwa anak mengalami gangguan ASD, orang tua dianjurkan untuk mendiagnosis lebih lanjut jenis gangguan tersebut dengan ahlinya, lalu mengobati apa yang bisa diobati, merujuk terapi yang tepat sesuai dengan diagnosis, konseling dan langkah terakhir untuk rujuk konsultasi selanjutnya,” tambahnya.
Melalui fitur skrining autisme di aplikasi Tentang Anak, orang tua dapat diharapkan lebih mudah memonitor perkembangan persona-sosial anak dengan mengenali gejala atau gangguan awal terkait ASD seperti ketika anak terlambat bicara. Perlu dicatat bahwa fitur ini merupakan skrining awal yang dapat membantu orang tua, tapi tidak untuk menggantikan konsultasi medis dengan ahli. Dengan adanya fitur ini, diharapkan anak dengan autisme dapat terdeteksi lebih dini sehingga lebih cepat diterapi dan perkembangannya lebih optimal.
Pola asuh anak atau parenting merupakan salah satu tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh para orang tua. Selain itu, penting bagi para orangtua untuk mendapat informasi parenting yang kredibel. Saat ini, sudah ada beberapa aplikasi yang dirancang khusus untuk mendampingi orang tua dalam memonitor tumbuh kembang anak.
Selain Tentang Anak, beberapa platform parenting yang sudah lebih dulu menawarkan layanannya di Indonesia termasuk Parentalk, yang baru saja mengakuisisi platform edukasi Good Enough Parents, Fammi dan Orami yang telah memperluas layanannya ke ranah parenting.