Pemaparan rencana bisnis Meta di Indonesia

Pengembangan WhatsApp Bisnis Jadi Fokus Meta Indonesia di 2023

Setelah melakukan perubahan nama bulan Oktober 2021 lalu, Facebook yang kini dikenal sebagai Meta memiliki sejumlah fokus bisnis yang akan digencarkan pada 2023 mendatang, termasuk untuk unitnya di Indonesia.

Tiga fokus Meta untuk Indonesia adalah membantu pelaku bisnis melalui  teknologi digital, mendukung akselerasi digital melalui serangkaian kemitraan dan program, serta mendorong tren/inspirasi bagi kreator dan komunitas yang menggunakan platform miliknya.

WhatsApp untuk Bisnis

Meta melihat di tahun 2023 aktivitas bisnis di ranah online akan semakin erat dengan penggunaan layanan business messaging, terutama melalui layanan WhatsApp yang begitu populer di Indonesia. Studi yang diluncurkan oleh Kantar di tahun 2022 menunjukkan, 7 dari 10 orang di Indonesia lebih suka menggunakan layanan business messaging untuk terhubung dengan mitra dan pelanggan, daripada melalui telepon atau email.

Terlebih Meta juga telah meluncurkan fitur Communities di WhatsApp yang memungkinkan orang untuk terhubung dengan berbagai macam komunitas. Fitur ini baru diluncurkan, dan secara gradual akan ada di seluruh aplikasi WhatsApp bagi pengguna di Indonesia.

Tercatat saat ini lebih dari 1 miliar pengguna terhubung dengan akun bisnis  setiap minggu. Pada business messaging, percakapan dengan format 1:1 membentuk interaksi yang bermakna dengan pelanggan. Pasca-pandemi, hampir separuh konsumen Indonesia lebih sering melakukan obrolan dengan akun bisnis. 40% responden meningkatkan penggunaan perpesanan bisnis.

Sementara itu Komunikasi bisnis melalui perpesanan kini menjadi bagian dari perilaku konsumen. 1 dari 2 konsumen Indonesia menggunakan business messaging setiap 3 minggu sekali. Fitur tersebut juga digunakan oleh semua kategori umur, khususnya milenial gan Gen Z.

Sebelumnya WhatsApp juga telah menunjuk Calvin Kizana sebagai Head of WhatsApp Indonesia. Disinggung apa rencana Meta untuk WhatsApp ke depannya, Industry Head Meta Indonesia Aldo Rambie mengungkapkan, WhatsApp sendiri memiliki ekosistem yang menyeluruh, mulai dari consumer apps hingga business platform.

“Konteksnya tetap membangun one-on-one conversation yaitu memberikan fitur yang memudahkan conversation antara person-to-person. Untuk small bisnis bisa memudahkan mereka menggunakan WhatsApp. Dengan tujuan yaitu agar bisnis bisa menjangkau pelanggan dengan skala yang lebih besar. Tahun depan akan kita jelaskan lebih detail lagi.”

Menurut laporan yang dirilis Business of Apps, Indonesia adalah negara terbesar ketiga di dunia untuk jumlah pengguna WhatsApp di dunia, setelah India dan Brazil. Diperkirakan pada tahun 2021 adalah 112 juta pengguna WhatsApp di Indonesia, atau hampir separuh populasi.

Pengembangan metaverse di Indonesia

Disinggung seperti apa perkembangan metaverse di Indonesia yang telah dikembangkan oleh Meta menggunakan headset virtual reality, menurut Kepala Kebijakan Publik Meta  Indonesia Noudhy Valdryno, perkembangan metaverse dilakukan secara berkala. Jadi bukan berarti secara langsung diimplementasikan di semua negara.

“Jadi apa yang kita lakukan di Indonesia saat ini adalah membangun ekosistemnya dulu. Tentunya metaverse ini bukan hanya teknologi AR/VR saja, namun juga banyak hal yang harus kita bangun. Contohnya ekosistem tapi juga ada infrastruktur hingga talenta.”

Ditambahkan olehnya secara pribadi dirinya juga berharap suatu saat Indonesia bisa mendapatkan akses teknologi metaverse yang dikembangkan oleh Meta. Namun saat ini fokus Meta Indonesia adalah mempersiapkan dulu ekosistemnya. Diharapkan Indonesia bisa menjadi salah satu negara kunci di era metaverse.

Dalam kesempatan tersebut juga dibahas studi yang dilakukan oleh Instagram bersama dengan Populix merilis laporan “Yang dicintai Gen Z Indonesia di Instagram” untuk pertama kalinya. Laporan ini menunjukkan, kelompok Gen-Z ternyata tidak hanya kelompok yang menikmati konten hiburan, namun mereka juga cenderung ingin lebih terhubung dengan orang-orang yang ada di dalam lingkaran pertemanan mereka.

Salah satu temuan menarik di Indonesia adalah bagaimana kelompok Gen-Z di Instagram menjadikan tren hashtag #PesonaIndonesia dan #Kuliner sebagai top hashtag di tahun 2022 dengan masing-masing masing-masing 37% dan 40% Gen-Z menggunakan dua hashtag ini. #PesonaIndonesia dan #kuliner akan terus menjadi tren di tahun 2023.

Juga terungkap dalam laporan tersebut tren yang dinanti oleh Gen-Z di Instagram. Di antaranya adalah implementasi metaverse dan elemen-elemen web3, seperti avatar, AR dan VR, hingga NFT. Tercatat sekitar 65% Gen-Z di Indonesia ingin melihat lebih banyak lagi fitur VR di Instagram.

Bulan September tahun ini, Meta meluncurkan Akademi Pembelajaran Virtual, sebuah program pelatihan untuk kreator-kreator Spark AR di seluruh Indonesia dari berbagai latar belakang dan tingkatan yang bertujuan memberikan mereka kemampuan dari tingkat dasar hingga lanjut, untuk menciptakan pengalaman Augmented Reality (AR) yang menarik dan membawa dampak ekonomi.

“Akademi Pembelajaran Virtual merupakan upaya kami untuk mendukung anak-anak muda di Indonesia yang tertarik belajar Spark AR dan menjadi kreator-kreator masa depan sebagai tulang punggung dari masa depan metaverse dan evolusi teknologi secara umum,” ujar Noudhy.

About Yenny Yusra

Curiosity has always been a part of my life. With my love for technology with all digital entrepreneur aspects and related ecosystems, I hope to be able to provide relevant and insightful information for tech enthusiasts out there.