Akan Datang: ‘Silicon Valley’ Ala Indonesia

biznetJudul diatas mungkin terdengar berlebihan, tapi dengan pertumbuhan internet seperti yang terjadi di tanah air, serta geliat para user yang memang benar-benar demam internet, dan kue pasar bisnis berbasis teknologi yang termasuk didalamnya industri internet yang masih sangat besar, judul diatas sepertinya masuk akal juga, dan kenapa tidak?

Impian untuk membuat pusat perkantoran bisnis berbasis IT dan terkoneksi dengan internet cepat, sebenarnya bukan sebuah hal yang utopis, bahkan bagi saya bisa diwujudkan tidak lebih dari satu atau dua tahun ke depan, dan ketika saya browsing internet, saya menemukan sebuah artikel yang menjadikan harapan itu semakin dekat.

Seperti yang ditulis Kompas, Biznet dikabarkan akan membangun kompleks perkantoran berbasis teknologi dibilangan Cibubur, Jawa Barat. Pusat perkantoran ini akan diberi nama Biznet Technovillage. Pusat perkantoran ini akan dibangun lengkap dengan sistem keamanan berlapis yang stand by 24 jam, kartu akses RFID dan PIN, dan akan dilengkapi CCTV.

Di situs resminya, serta informasi yang saya dapat dari news letter Biznet, Inspire, Technovillage di desain untuk menjadi the home for next generation technology companies. Kawasan ini nantinya akan memiliki 6,000 m2 Tier3 data Center Space dan 9,000 m2 Grade A Office Space. Selain itu kawasan modern sarat teknologi ini juga akan memfokuskan tidak hanya pada penyediaan teknologi dan sarana berbau modern tapi juga akan fokus pada kawasan perkantoran yang ramah lingkungan.

Technovillage akan mempunyai setidaknya 50 % dari total seluruh kawasan untuk digunakan menjadi taman, water garden dan open space. Yang, di klaim menjadi one of the eco-friendly office space. Dengan arsitek Andra Matin, salah satu arsitek berprestasi asal Indonesia, Technovillage akan mulai dibangun Januari 2010 dan direncanakan selesai pada Oktober 2010.

biznet

Yup, seperti yang saya katakan di awal tulisan, memang sepertinya Indonesia sudah mulai membutuhkan sarana seperti ini, saya jadi ingat sebuah kompetisi yang digelar beberapa waktu lalu, bertajuk Indigo Awards, kebetulan saya mengikuti kompetisi itu untuk kategori ide kreatif, saya mengajukan semacam persewaan kantor yang akan ditujukan untuk para wirausahawan dan wirausahawati yang membutuhkan kantor kecil yang modern, unik, nyaman, berteknologi tinggi dan cocok dengan gaya hidup mereka. Ide itu sampai pada tahap pengumpulan proposal dan gagal untuk masuk ke babak selanjutnya.

Alasan saya untuk memasukan ide kreatif itu pada dasarnya karena saya melihat potensi tanah air, terutama SDM yang menurut saya sudah mampu untuk mendirikan startup semacam di negara modern, inspirasinya sih dari Y combinator, Silicon Valley dan Plug and Play. Para pelaku wirausaha bidang kreatif di tanah air sangat banyak, di asal kota saya Bandung saja, banyak sekali, dan hampir semuanya potensial, jadi kenapa tidak dengan membuat pusat perkantoran untuk mereka.

Dan, cepat atau lambat, perusahaan besar pasti akan membuat fasilitas seperti ini, di Bandung sendiri kabarnya sedang dibangun satu tempat yang didesain untuk perkantoran modern yang tentunya membutuhkan koneksi internet sebagai faktor utama, di Jakarta kita bisa lihat FX yang menyediakan ruang meeting modern, dan seperti yang ditulis ukm-center.com, perkantoran serupa sudah ada di Bali yang bernama Bali Camp yang juga telah beroperasi.

Technovillage akan menyasar kalangan peneliti, telecom, media and outsourcing companies dan saya pikir juga sangat cocok untuk para startup berbasis internet. Saya tidak tau apakah sewa kantor di sana nantinya akan memakan biaya sangat besar atau rata-rata, semoga saja ada juga fasilitas untuk para startup lokal seperti kemudahan mencari investor, atau mungkin dana pemerintah, atau fasilitas lain yang menyasar UKM berbasis internet dan tentunya membantu mengembangkan startup lokal berbasis internet.

Tapi yang pasti investasi untuk IT pasti akan menjadi bintang di tahun 2010 serta kedepannya. Saya juga membaca artikel di salah satu surat kabar, bahwa Menkominfo berencana untuk menurunkan tarif internet, yah, kita berharap saja jika ini benar terjadi, kualitas juga akan terus naik, karena kita tahu kualitas internet umum di sini masih suka moody. πŸ™‚

Diatas itu semua, sepertinya ekosistem untuk para startup sudah semakin siap, tahun ini bisa dipastikan percaturan bisnis internet di Indonesia akan memasuki masa-masa menuju keemasan, mobile internet sudah bisa dipastikan akan terus tumbuh, literasi internet di kalangan user juga sudah mulai membaik, meski masih banyak bolongnya, tapi itu semua akan semakin meningkat seiring juga persaingan industri ini yang akan membuat para pelaku industri juga berusaha mengedukasi user.

Bagaimana para pembaca DailySocial, anda punya pendapat lain? Tentu komentar anda bisa ikut berperan dalam membangun ekosistem startup lokal ke arah yang lebih maju, jadi mari berkomentar pada kolom yang tersedia.

Sumber foto dari: Biznet

25 thoughts on “Akan Datang: ‘Silicon Valley’ Ala Indonesia

  1. totally. awesome.

    sayang lokasinya di Cibubur πŸ˜› bukan apa-apa, transportasi ke sana, baik umum maupun pribadi, sangat tidak bersahabat. kemudian lingkungan pendukungnya pun belum selengkap katakanlah daerah Bintaro atau Serpong.

    btw kenapa websitenya namanya “technocity” ya (http://biznettechnocity.com/) – rada ngga konsisten..

  2. Saya malah memandangnya positif, dengan adanya Technovillage, secara berangsur-angsur baik transportasi maupun lingkungan pendukungnya akan menyesuaikan.

  3. pengalaman buruk, dulu orangtua saya pindah ke daerah rumah sekarang dengan harapan nanti akan ada jalan tol, kendaraan umum yang baik, jalanan yang lebar etc etc. itu hampir 30 tahun yang lalu.. πŸ˜€

  4. hmmm…. sangat menarik nih. Konsep technocity ini emang udah dicoba di beberapa tempat dengan dana pemerintah, tapi ya gitu lah. Lama.

    Semoga kalo swasta yang bikin bisa lebih cepet jadinya sesuai konsep.

  5. Keren.. This will be my second home hahahaha

    Ini bisa jadi pusat semua conference, talkshow, etc yang bersinggungan dengan IT. TEDxJakarta hosted di Technovillage maybe? πŸ˜€

    Time to migrate to Cibubur? hehehhe

  6. Konsep keren, kemampuan bangsa ada! Namun tetap harus bertarung dengan pasar. Inisiatif serupa di Indonesia masih belum berhasil alias stagnan seperti CyberCity Kemayoran, Bandung HighTech Valley, Puspitek dll. BaliCamp Bali sudah laaammaaa… tutup. Bahkan Malaysia, walau jalan, namun tidak bergaung.

    Disamping talenta pekerja IT, mindset apresiasi bangsa ini terhadap karya anak bangsa harus ditingkatkan. Karena mau tidak mau, pangsa pasar terbesar harusnya melirik domestik dulu. Sayangnya bangsa kita kadang memandang sebelah mata terhadap karya anak bangsa sendiri. Saat ini, cuma slogan cuma retorika, sekedar Cinta Produk Indonesia saja, harusnya adalah Gunakan Produk Indonesia.

  7. wah, terima kasih mas Andrie untuk informasi tentang BaliCamp-nya, padahal situsnya masih ada ya, dan di situs sumber tulisan saya diatas (ukm-center) tidak disebutkan bahwa BaliCamp sudah tidak beroperasi lagi, sekalian aja menambah keterangan untuk artikel di atas, informasi lain tentang BaliCamp bisa dilihat di: http://bit.ly/4FTwdh, atau jika punya tambahan info seperti mas Andrie, bisa di share di kolom komentar. πŸ˜€

  8. Keren, Mas Wiku! Yup, apalagi ga semua orang terlahir kaya raya dan punya dukungan investor buat langsung bangun kantor begitu kepikiran sebuah ide bisnis… Semoga kekreativitasan kita akan mendapat wadahnya dalam waktu dekat… Saya selalu tertarik dengan blog orang2 Bandung, kebetulan asal Bandung juga, jadi kalo ketemu sesama org Bandung berasa ketemu temen sekampung hahaha…

  9. kata siapa balicamp sudah tutupp… bukannya dulu pindah ke Serpong .. dan sekarang sudah kembali lagi ke Bali.. (CMIIW)

  10. nama silicon valley kan karena ada silicon (semiconductor), bukan cuma internet dan software.. kalau di indonesia gimana ya perkembangan semiconductornya?

Leave a Reply

Your email address will not be published.