Likuiditas, rasio likuiditas, laporan keuangan, akutansi,

Likuiditas: Pengertian, Rasio dan Istilah Perhitungan Rasio Likuiditas

Perusahaan memerlukan analisa laporan keuangan dalam kegiatan bisnisnya, hal ini berkaitan juga dengan kemampuan likuiditas suatu perusahaan.

Likuiditas yang dimaksud berkaitan dengan kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan tapi juga bagaimana perusahaan mampu menjadikan aktiva lancar sebagai uang kas.

Pengertian Likuiditas

Likuiditas adalah uang kas milik perusahaan dan untuk melihat bagaimana perusahaan tersebut mampu melunasi kewajiban jangka pendek. Likuiditas atau disebut juga sebagai rasio likuiditas digunakan sebagai ukuran kreditur mengenai kembalinya sebuah utang yang diberikan.

Hal ini didasari pada penilaian bahwa jika suatu keberadaan tidak mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya, maka secara alami tidak mungkin juga kewajiban jangka panjangnya akan terpenuhi.

Rasio likuiditas berfokus pada bagaimana hubungan antara aktiva lancar dan hutang lancar, dimana dua aktiva yang paling mempengaruhi likuiditas dan profitabilitas perusahaan adalah piutang dan persediaan.

Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas mengenai kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendeknya, berdasarkan rasio likuiditas ada empat item yang menunjukan perusahaan mampu melunasi kewajibannya.

  • Current ratio=current assets / current liabilities
  • Quick ratio = (cash + marketable securities + receivable) / current liabilities
  • Cash rations =  (cash + marketable securities) / current liabilities
  • Working capital = Current assets – current liabilities

Perusahaan yang memiliki alat likuid yang besar akan mampu melunasi kewajibannya dan sebaliknya, perusahaan yang tidak memiliki alat likuid yang mumpuni dianggap tidak memiliki jumlah aktiva yang cukup untuk melunasi kewajibannya.

Istilah Perhitungan Rasio Likuiditas

Sebagaimana dijelaskan mengenai rasio likuiditas, terdapat sejumlah item yang digunakan untuk mengukur perusahaan mampu melunasi kewajibannya. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai istilah pengukuran tersebut:

  1. Current ratio istilah yang menjelaskan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Biasanya merupakan pengukuran yang paling umum guna mengetahui kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya. Jika perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar semakin rendah maka, kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajibannya semakin tak terlaksana
  2. Quick ratio istilah yang juga digunakan untuk menjelaskan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya.  Perhitungan ini dilakukan dengan mengurangi aktiva lancar dengan persediaan, hal ini disebabkan persediaan merupakan bagian aktiva lancar dengan likuiditas rendah dan mengalami fluktuasi harga.
  3. Cash ratio istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan kas perusahaan dalam manajemen kewajiban lancar, rasio ini digunakan dengan menunjukkan posisi kas yang dianggap dapat menutupi hutang lancar.
  4. Working capital istilah yang berkaitan dengan keseluruhan aktiva lancar, selisih antara jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar dan fungsi dana dalam memperoleh laba oleh perusahaan. Semakin besar dana yang digunakan dalam working capital maka laba juga akan semakin meningkat.

Kita dapat ketahui sekarang bahwa likuiditas dapat dianggap sebagai sebuah item untuk menilai apakah suatu perusahaan akan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya. Semoga informasi tersebut akan membantu menambah wawasan mu mengenai pengertian likuiditas dan kaitannya dengan bisnis suatu perusahaan.