Dalam struktur organisasi, hirarki tertinggi terletak pada pucuk kepemimpinan. Maka dari itu, kepemimpinan merupakan unsur yang paling krusial dalam setiap organisasi, dikarenakan fungsi dan penerapannya yang esensial dalam membawa laju sebuah organisasi baik itu perusahaan, lembaga, komunitas, dan lain sejenisnya. Dalam penerapannya, banyak gaya kepimpinan yang dapat diadaptasi, namun salah satu gaya yang umum diterapkan adalah “Kepemimpinan Partisipatif”. Apa itu kepemimpinan partisipatif, dan seperti apa ciri serta penerapannya? Mari kita simak selengkapnya di bawah ini.
Definisi kepemimpinan partisipatif
Kepemimpinan partisipatif adalah jenis kepemimpinan yang mengumpulkan masukan dan juga saran dari anggota dalam proses pengambilan keputusan. Hal tersebut dipandang positif dikarenakan pemimpin partisipatif kerap memberi kesempatan kepada anggota untuk turut berpartisipasi dalam pengambilan setiap keputusan strategis.
Ciri-ciri kepemimpinan partisipatif
Ciri dari kepemimpinan partisipatif umumnya ditandai dengan adanya komunikasi dua arah, yang terjadi antara pemimpin dan para anggotanya. Hal itu untuk memastikan bahwa setiap suara mendapat porsi untuk didengar dan diperhitungkan.
Pemimpin yang menganut gaya ini juga umumnya memberi ruang bagi anggota untuk menyuarakan pendapat mereka secara gamblang dan apa adanya, hal itu menunjukkan bahwa setiap pendapat dinilai berharga bagi keseluruhan tim. Lebih jauh lagi, pemimpin partisipatif juga kerap menghargai kontribusi setiap individu, dan menunjukkan rasa penghargaan dan pengakuan atas usaha dan ide yang diberikan.
Bagaimana dengan contoh kepemimpinan partisipatif yang dapat kita simak sebagai contoh? Dalam perusahaan teknologi misalnya, kerap terdapat kultur sinkronisasi tim yang diwujudkan melalui rapat rutin, entah itu mengusung agenda perkembangan produk yang melibatkan seluruh anggota tim, dari programmer hingga tim pemasaran, atau pun agenda dari divisi lain yang serupa merupakan contoh penerapan kepemimpinan partisipatif.
Gaya kepemimpinan partisipatif mungkin terdengar mirip seperti gaya kepemimpinan demokratis. Namun jangan salah, keduanya mempunyai perbedaan yang cukup ketara. Kepemimpinan demokratis cenderung kerap mengambil jumlah suara mayoritas sebagai acuan pengambilan keputusan. Sedangkan, kepemimpinan partisipatif, lebih menekankan pada keterlibatan yang kolaboratif antar sesama anggota dan pucuk pimpinan.
Sebagai kesimpulan, kepemimpinan partisipatif merupakan gaya yang terbilang cukup efektif jika diimplementasi pada setiap organisasi. Dengan adanya dorongan partisipasi aktif para anggota, dampak positif yang dirasa akan menciptakan lingkungan kerja yang produktif serta harmonis.