Tiga Hal yang Perlu Diperhatikan Startup Dalam Membangun Hubungan Publik

Ilustrasi Public Relation / Shutterstock

Menjalankan startup dan mengejar mimpi bukan tanpa halangan dan tantangan setiap harinya. Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian adalah membangun hubungan publik yang baik untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk yang kita miliki. Chatrine Siswoyo, seorang konsultan Public Relation (PR) di PRecious Communication, telah memiliki pengalaman membantu startup membangun dan menjaga urusan public relation mereka. Ia mengatakan setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh para pelaku startup dalam membangun dan menjaga hubungan publik, yaitu brand storypurpose, dan platform.

Peran PR sendiri dalam dunia startup sebenarnya luas. PR membantu dalam mendefinisikan brand dan target pasar produk startup, berkomunikasi untuk manage expectation dari para stakeholder (pemangku kepentingan) dan investor, menghubungkan dengan para influencer yang dapat membantu meningkatkan kredibilitas hingga mengelola brand exposure terhadap media dan media sosial.

Meskipun demikian, Chatrine mengakui dirinya kerap saja menemui beberapa startup yang memposisikan diri mereka sebagai “solution of everything for everyone”. Seharusnya hal tersebut dihindari, karena waktu, tenaga, dan modal yang dimiliki bagi kebanyakan startup sebenanarnya terbatas. Belum lagi tuntutan para seed investor atau angel investor yang menginvestasi.

Oleh karena itu, menurut Chatrine, para pelaku startup seharusnya dapat memanfaatkan segala kesempatan untuk mendapatkan brand exposure dan product exposure di masyarakat, selain fokus pada pengembangan produk yang relevan terhadap konsumen. Salah satu caranya adalah dengan membangun dan menjaga hubungan dengan berbagai pihak.

Chatrine mengemukakan ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh startup dalam membangun hubungan publik:

1. Brand Story

Dalam pengembangan produk, ketika membuat strategi pemasaran, jangan lupa untuk memasukkan target pasar dan juga bagaimana konsumen memandang brand atau produk Anda. Pertanyaan seperti “Apa yang membedakan brand atau produk ini di antara kompetitor atau startup lainnya?” menjadi pertanyaaan yang wajib dijawab. Inilah yang akan menjadi brand story Anda dan dasar dari segala komunikasi yang dilakukan.

Dengan banyaknya media yang ada, mungkin memang mudah bagi startup dalam mendapatkan perhatian atau bahkan publikasi. Namun untuk jangka panjang, yang terpenting adalah kemampuan storytelling yang tidak hanya mengenai produk. Startup juga harus mengetahui bagaimana cara menyampaikan ‘key message’ atau pesan-pesan yang relevan dengan situasi konsumen.

2. Purpose

Purpose di sini adalah tujuan komunikasi dan pemasaran. Setelah Anda memiliki brand story sebagai dasar, sangat penting bagi Anda untuk memilih tujuan yang tepat bagi komunikasi atau pemasaran. Apakah untuk lebih menarik banyak investor atau lebih ingin mendapatkan dukungan dari para influencer? Pertimbangan tersebut akan menjadi dasar Anda dalam memilih strategi dan taktik dalam pemasaran atau komunikasi nantinya.

3. Platform

Dengan brand story dan tujuan yang jelas, hal berikutnya yang harus dilakukan adalah pemilihan tool atau platform dalam strategi komunikasi Anda. Untuk meningkatkan awareness terhadap produk Anda, media massa dan media sosial dapat menjadi pilihan. Untuk mendapatkan buy-in dari pemangku kepentingan, Anda dapat melakukan pertemuan secara empat mata atau round table dengan mereka sebagai pilihan. Yang terpenting dalam komunikasi dan pemasaran adalah konsistensi dalam penyampaian brand story dan overall message dalam jangka panjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published.