Pandangan Bijak Empat Billionaire Dunia yang Membawa Mereka Ke Puncak Kesuksesan

Ilustrasi Kebijaksanaan / Shutterstock

Teknologi memungkinkan perusahaan untuk tumbuh menjadi besar dengan cepat. Usaha yang dimulai dengan kurang dari lima orang di sebuah garasi rumah bisa menjadi perusahaan raksasa dan berdampak besar bagi dunia. Pendiri Virgin Group Richard Branson, CEO Amazon Jeff Bezos, CEO Tesla Motors Elon Musk dan CEO Google Larry Page membagikan pemikirannya yang membuat mereka berada di posisi saat ini.

Keempat billionaire tersebut terkenal dengan passion-nya yang kuat dalam menjalankan bisnisnya. Mereka memiliki visi yang jauh ke depan, sehingga mereka selalu berpikir tujuan jangka panjang. Meskipun demikian bukan hanya itu formula yang sukses mereka. Berikut ini pemikiran bijak mereka dalam menjalankan usaha berdasarkan pengalaman:

1. Terus bereksperimen hingga menemukan formula yang tepat

Jeff Bezos adalah orang yang sibuk. Ia juga orang yang merangkul kultur menerima kegagalan. Semua itu karena ia tidak tertarik kepada perubahan kecil dan kemajuan yang biasa-biasa saja. Ia termasuk orang ingin melakukan perubahan dalam skala besar. CEO Amazon ini juga memahami bahwa satu-satunya cara untuk benar-benar sukses adalah melalui eksperimen. Ia tahu bahwa pendekatan ini kadang menghasilkan kesalahan spektakuler. “Kegagalan datang bagian tak terpisahkan dengan penemuan. Ini tidak opsional,” tulisnya dalam 2014 Amazon shareholder letter.

Staf di perusahaannya percaya bahwa terus melakukan eksperimen dan siap gagal diawal sampai benar-benar yakin menemukan cara yang disukai pelanggan. Bezos yakin jika formula sudah ditemukan dengan benar, justru akan meraih kesuksesan yang jauh  lebih besar ketimbang kegagalan.

(Baca juga: Di Balik Sensasi Kultur Merangkul Kegagalan)

2. Menekankan pendekatan yang customer-centric

Richard Branson terkenal dengan pengabdiaan yang berapi-api untuk selalu menyenangkan pelanggannya. Strategi bisnisnya selalu berpusat kepada pelanggan. Jika Branson berpikir layanan tertentu mungkin bermanfaat bagi pelanggannya (dan menyenangkan mereka), ia pasti akan mencobanya. Inilah sebabnya mengapa Virgin Atlantic menawarkan TV gratis, pijat, dan stand-up comedian ke dalam layanan.

Branson menganalogikan menjalankan perusahaan maskapai penerbangan sama seperti menjalankan restoran kelas atas, segala hal dilakukan untuk menyenangkan pelanggan. “Virgin Atlantic mulai dengan satu pesawat. Di atas kertas tidak akan berhasil. Tetapi karena kami customer-centric, sehingga orang senang berpergian dengan kami (Virgin Atlantic),” ungkapnya.

3. Selalu memikirkan probabilitas

CEO Tesla Motors Elon Musk menyarankan untuk memperluas cara pandang terhadap masalah. Ia menyarankan untuk  berpikir tentang probabilitas, misalnya bisnis katakanlah punya kemungkinan sukses 60 persen, ketimbang berpikir determinatif seperti jika saya melakukan A dan B, maka hasilnya C. Proses berpikir seperti ini tidak hanya melindungi diri dari penyederhanaan masalah yang berlebihan, sekaligus menjaga pengusaha terhadap kemalasan memutar otak.

Musk selalu berusaha untuk memperluas pandangannya dengan berpikir ke arah probabilitas bukan determinasi. Menurutnya hasil biasanya tidak menganut paham determinisme. Ia memberikan pandangan tentang  definisi populer tentang kegilaan adalah melakukan hal yang sama berulang-ulang, dan mengharapkan hasil yang berbeda. Hal tersebut hanya berlaku dalam situasi yang sangat determinatif. “Jika Anda memiliki situasi probabilistik, seperti kebanyakan situasi yang terjadi, maka jika Anda melakukan hal yang sama dua kali, sangat masuk akal untuk mengharapkan hasil yang berbeda,” pungkasnya.

(Baca Juga: Elon Musk Bagi Strategi Unik Menangkan Kompetisi Bisnis)

4. Optimis namun tetap dalam kadar rasional

“Bertindak negatif tidak akan membawa kemajuan,” begitulah kalimat populer yang diluncurkan CEO Google Larry Page.

Page dengan penuh keyakinan mengakui dirinya adalah orang yang sangat sangat optimis. “Saya yakin bahwa tantangan apa pun yang kita ambil, kita dapat memecahkan dengan sedikit upaya dan teknologi yang baik,” ujarnya.

Hal ini yang meyakinkannya bahwa sudah menjadi tugas dan pekerjaan sehari-hari perusahaannya adalah dengan visi menjadikan dunia lebih baik. Ia juga yakin bahwa dunia butuh lebih banyak orang-orang yang bekerja untuk visi ini dengan ambisius.

Page menambahkan bahwa dunia memiliki sumber daya yang cukup untuk memberikan kualitas hidup yang baik untuk semua orang. Menurutnya kita hanya perlu lebih terorganisir dan bergerak jauh lebih cepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published.