Livaza Hadir Tawarkan Layanan E-Commerce Furnitur “Made to Order”

Ilustrasi Pembelian Furnitur Baru / Shutterstock

Livaza hadir meramaikan pasar e-commerce Indonesia dengan mengkhususkan diri berjualan furnitur. Berbeda dengan toko furnitur yang ada, semua produk di Livaza berbasiskan “made to order” yang baru dibuat setelah ada pesanan. Livaza adalah salah satu startup yang didukung oleh GEPI.

Seperti diinformasikan melalui rilis persnya, Livaza dapat mulai diakses oleh publik per 28 Februari lalu. Mereka memiliki dua kanal penjualan, toko online dan tim offline yang melayani konsumen komersial dan perumahan. Konsep made to order membuat Livaza tidak perlu menyediakan gudang atau penyimpanan khusus untuk barang-barangnya. Setelah dipesan, barang akan segera dibuat dan selesai dalam waktu 8-10 minggu (2-2,5 bulan).

Livaza didirikan oleh 3 Co-Founder, William Budiharsono, Eric Lemuel, dan Made Cynthia Rini. CEO Livaza William Budiharsono mengatakan, “Fokus ke desain kehidupan urban, Livaza membidik pergerakan segmen MAC (middle-affluent class / kelas menengah ke atas) untuk pasar bernilai tinggi, terutama di Indonesia.”

Memang harga yang ditawarkan oleh Livaza tidaklah murah. Harga rata-rata barang yang ditawarkan berkisar antara satu hingga 20 juta Rupiah. Pembayaran bisa melalui berbagai metode, termasuk kartu kredit setelah bekerja sama dengan Veritrans.

livaza_screenshot

Meskipun saat ini produk-produk Livaza dibuat sendiri oleh timnya, mereka terbuka untuk kerja sama dengan perancang furnitur berbakat. Setiap desainer bisa memasukkan rancangannya untuk dievaluasi melalui form ini. “Desainer profesional dan musiman dapat juga memasukkan desain mereka melalui portal kami dan membuatnya terwujud melalui tim tukang dan pengrajin kami. Sebagai tambahan, mereka akan mendapatkan royalti untuk setiap desain yang berhasil dipasarkan,” ujar William.

Melihat peta persaingan di pasar furnitur, kompetitor terdekat Livaza adalah Informa (yang juga memiliki toko online) dan IKEA yang baru saja membuka gerainya di kawasan Alam Sutera. Dengan menyasar pasar menengah ke atas yang peduli kualitas, harga bukanlah masalah utama. Livaza akan dinilai berdasarkan apakah harga yang ditawarkan sebanding dengan kualitas yang diberikan dan berhasil diselesaikan dalam jangka waktu yang dijanjikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.