Bus In Time, Vaccine Time, dan Appaja Jadi Jawara Android One Hack for Impact

Jajaran Pemenang Android One Hack for Impact / Google Indonesia

Ajang hackathon yang diprakarsai Google Indonesia dengan tajuk Android One Hack for Impact telah dihelat pada hari Minggu 29 Maret kemarin. Dalam ajang tersebut, perserta wajib memanfaatkan Indonesia Portal Data untuk memberikan solusi untuk permasalahan kesehatan, transportasi umum, dan pendidikan, melalui aplikasi mobile berbasis Android. Hasilnya, keluar tiga nama pemenang yang telah lolos serangkaian penilaian oleh jajaran tim juri.

BIT (Bus in Time)

Sonny Lazuardi, Yogi Salomo, Ignatius Evan, Faishal Tanjung, dan Alif Raditya adalah mahasiswa Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung yang menawarkan pendekatan berbeda dalam memecahkan masalah transportasi publik. Aplikasi crowd GPS mereka didukung dengan beacon bluetooth ramah energi, yang terjangkau dan terukur dan dapat digunakan oleh semua mode transportasi.

Tim pengembang BIT berujar:

Aplikasi kami bisa memberitahu secara tepat berapa menit lagi transportasi yang Anda tunggu akan datang, karena kami berpikir kalau waktu yang kami habiskan untuk menunggu bus sebetulnya bisa digunakan untuk melakukan hal-hal yang lebih produktif.”

Tim BIT / Google Indonesia

Vaccine Time

Vaksin adalah hal penting bagi anak-anak, namun tak jarang orang tua melupakannya. Ini menjadi alasan mengapa Suseno Dermawan, Rhio Gemuruh Satrya, dan Estu Aji dari Elasitas Mobile Team membuat aplikasi Vaccine Time. Lebih dari sekadar aplikasi reminder, Vaccine Time juga dilengkapi dengan fitur pencari rumah sakit/klinik yang menyediakan vaksinasi, berikut informasi umum bagi orang tua.

Kami memilih Vaccine Time karena ide yang simpel tapi menjadi salah satu tantangan yang selama ini kami ingin pecahkan. Tak hanya mengingatkan orang tua untuk memberikan vaksin tapi juga memberikan edukasi mengenai vaksinasi yang tepat untuk anak-anak mereka,” tutur Alberto Ali.

Vaccine Time / Google Indonesia

APPAJA

Appaja (Aplikasi Angkutan Jakarta) adalah “Waze”-nya transportasi publik. Aplikasi yang dibuat dari tim empat orang ini (Daisy Darmawati, Robin, Icha, dan Mansoor), mengandalkan metode crowdsourcing untuk memberikan informasi kepada publik mengenai KRL dan Transjakarta, seperti waktu tiba, harga tiket, dan situasi di halte bus dan stasiun kereta. Appaja juga bisa digunakan di seluruh OS Android, dari Froyo hingga Lollipop, dan mengandalkan kekuatan kolaborasi laporan masyarakat untuk membantu pemerintah dalam memperbaiki transportasi kota Jakarta. Appaja juga merupakan salah satu finalis hackathon HackJak yang kami selenggarakan tahun lalu.

Setelah perhelatan ini, masalah sosial masyarakat DKI Jakarta dapat teratasi memanfaatkan teknologi mobile yang semakin mudah diperoleh, sesuai dengan harapan Google Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.