Sektor pendidikan menjadi salah satu sektor yang banyak di sentuh dalam digitalisasi di masyarakat. Potensi portal pembelajaran digital yang terus bertumbuh semakin ditanggapi serius oleh banyak penyedia layanan dan konten digital, salah satunya PT XL Axiata Tbk. Berpengalaman di bidang mobilitas, operator biru ini baru saja meluncurkan sebuah situs edukasi XL Mobile Academy.
Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini saat meluncurkan layanan edukasi tersebut di Universitas Indonesia mengatakan:
“Layanan internet dan teknologi digital menawarkan banyak sekali manfaat bagi kita. Jika kita bisa mendapatkan manfaat tersebut, akan banyak hal positif yang bisa kita raih, termasuk dalam meningkatkan kualitas hidup kita dan masyarakat luas. Kami juga ingin menunjukkan kepada masyarakat luas bagaimana menggali manfaat positif dari layanan internet dan digital. Peluncuran XL Mobile Academy ini adalah bagian dari upaya kami dalam ikut menyiapkan masyarakat Indonesia memasuki era digital.”
XL Mobile Academy menyajikan sedikitnya 70 materi modul belajar berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan, antara lain pelajaran bahasa (Inggris, Arab, Spanyol, dan Perancis), pelajaran mengenai kepemimpinan, kepercayaan diri, hingga teknik dasar membuat presentasi.
“Dengan beragam modul belajar tersebut, maka semua kalangan masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari layanan ini. Untuk mempermudah masyarakat memilih materi belajar, layanan ini juga mengkategorikannya dalam berbagai tingkatan keahlian. Tersedia dalam sejumlah bahasa, termasuk Indonesia, Inggris, dan Arab, selain juga modul dilengkapi dengan materi video dan audio untuk mempermudah pengguna,” ujar Dian.
XL Mobile Academy tersedia dalam format HTML untuk smartphone (mobile-web) dan dalam WAP (Wireless Application Protocol) untuk feature phone (ponsel non-smartphone). XL masih memilih mode SMS untuk mengaktifkan layanan ini, yaitu dengan mengirimkan pesan REG LEARN ke nomor 99212. Setelah melakukan registrasi via SMS, pengguna akan mendapatkan sebuah tautan khusus untuk masuk ke dalam portal belajar. Dan layanan ini tidak gratis, pengguna akan dikenakan biaya berlangganan Rp 2.000 per hari.
Cukup berani. Pasalnya beberapa portal pembelajaran digital menyediakan layanan secara gratis, dan sebagian sudah memiliki aplikasi mobile untuk memudahkan pengguna dalam mengelola konten dan navigasi ke layanan. Sebut saja salah satu layanan belajar bahasa yang dapat diakses secara gratis dan interaktif, Duolingo, dengan target pasar yang sepertinya juga sama, yaitu kalangan masyarakat umum.
Tantangan XL adalah menarik minat masyarakat, yang bisa mendapatkan konten seperti ini secara gratis di Internet, untuk beralih menjadi pelanggan berbayar.