Lima Cara Untuk Validasi Ide Startup Anda

shutterstock

Adalah sebuah kesalahan besar jika seorang pengusaha menginvestasikan waktu dan uang miliknya saat ia memulai suatu bisnsi tanpa menguji ide yang ia punya terlebih dahulu. Hal ini pun pernah dialami oleh Ilya Pozin saat ia melayani permintaan klien di agensi pemasaran miliknya, Ciplex (saat ini sudah menjadi Coplex). Pengalaman tersebut membawa Ilya untuk bertanya pada anggota Young Entrepreneur Council, sebuah organisasi eksklusif bagi pengusaha muda sukses, yang menyebutkan bahwa ada lima cara yang bisa dilakukan untuk menguji ide usaha bisnis.

Ilya Ponzi sendiri adalah seorang pengusaha muda, penulis dan juga investor. Dia adalah pendiri dari Pluto TV, Open Me (diakuisisi), dan Coplex yang didirikannya saat ia berusia 17 tahun. Di samping itu, saat ini juga menjadi kontributor penulisan artikel di Forbes dan juga Inc.

Di tahun 2012 Inc. Magazine sendiri mengakui Ilya sebgai pengusaha sukses dalam daftar ’30 Under 30′. Sedangkan pada tahun 2013, LinkedIn memilih Ilya sebagai salah satu dari ‘100 Top Influencer’, bersama dengan orang-orang seperti Richard Branson, Barack Obama, dan Mark Cuban.

Saat di Ciplex, yang kini menjadi Coplex, Ilya menyebutkan bahwa dirinya telah banyak berurusan dengan klien yang menyewa jasa mereka untuk membangun sebuah website untuk ide bisnis mereka. Akan tetapi, hal tersebut dilakukan hanya berlandaskan keberanian saja bahwa itu akan berhasil. Ilya menyebutkan bahwa hal tersebut adalah sebuah kesalahan besar karena mereka telah melewatkan langkah pertama untuk mencari tahu apakah ide mereka dapat memecahkan masalah nyata yang ada di dunia ini.

Ilya menyebutkan, “Sebelum menginvestasikan setiap uang dan waktu dalam sebuah bisnis, Anda perlu mevalidasi ide Anda.”

Demi mengetahu lebih jauh mengenai cara apa saja yang dapat dilakukan dalam menguji ide yang dimiliki, Ilya bertanya pada anggota dari organisasi Young Entrepeneur Council (YEC). Organisasi YEC sendiri adalah sebuah organisasi eksklusif yang diperuntukan bagi pengusaha muda sukses dan untuk menjadi anggotanya hanya bisa melalui undangan.

Berikut ini adalah lima cara untuk memvalidasi ide usaha dari hasil diskusi antara Ilya dan anggota YEC.

1.  Gunakan ‘Smoke Test’

Cara mudah untuk mengukur minat yang terkait dengan ide adalah menjalankan beberapa tes dasar. Ilya menyebutkan bahwa Devesh Dwivedi menyarankan pada pengusaha untuk menjalankan basic Craigslist advertising untuk mengukur minat terhadap ide yang ada. Devesh Dwivedi sendiri adalah seorang penulis dan pembicara yang telah berhasil mendirikan perusahaan pertamanya pada usia 14 tahun.

Sementara itu Travis Steffan, seorang pengusaha serial, menyebutkan bahwa menempatkan ide di situs LauchRock adalah hal yang umum dilakukan saat ini. Hal tersebut dapat membantu orang untuk membuat halaman ‘Lauching Soon’.

Ilya menjelaskan, “Dia kemudian berinvestasi di Facebook advertising dan memperhatikan click-through rates-nya. Jika jumlah orang mendaftar cukup baik, artinya ada ketertarikan yang nyata, dan saatnya untuk mengambil langkah berikutnya.”

2. Menilai diri sendiri

Menilai diri sendiri mungkin terdengar sangat mendasar, tapi justru ini perlu untuk diingat. Hal tersebut demi mengarahkan pengusaha untuk mempertanyakan produknya apakah produk tersebut merupakan sesuatu yang dapat digunakan oleh dirinya sendiri. Pendekatan seperti ini diambil oleh pendiri dari SaberBlast Matt Ackerson.

Matt mengambil pendekatan seperti ini ketika ia akan meluncurkan perusahaannya. Ilya mengungkapkan bahwa menurut Matt, ini adalah cara termudah untuk memvalidasi ide yang dimiliki. “Dia mengatakan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah, ‘survei satu pasar: diri sendiri,” ujarnya.

3. Cari mentor atau penasihat industri

Cara ketiga ketiga yang bisa dilakukan adalah mencari mentor atau penasihat industri. Menurut Ilya, dalam dunia bisnis akan selalu ada orang-orang yang memiliki keahlian atau pengalaman yang tidak dimiliki oleh seorang pengusaha muda. Dengan keahlian dan pengalaman yang dimiliki, mereka dapat membantu bisnis pengusaha di masa awalnya sebagai pembimbing ataupun penasihat industri.

Ilya mengatakan, “Jangan menghindar dari mereka, perkenalkan diri Anda dan buatlah koneksi. Dengan cara itu, Anda akan memiliki kontak yang berharga di industri pilihan Anda untuk menentukan di mana kebutuhan bisnis Anda, dan bagaimana mengatasinya.”

4. Lakukan survei

Di langkah selanjutnya, Ilya menjelaskan bahwa untuk mengukur kebutuhan, minat dan kesenjangan dalam industri tertentu, pengusaha dapat melakukan sebuah survei. Survei tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan platform tertentu, seperti situs SurveyMonkey misalnya. Dengan demikian, pengusaha dapat mengumpulkan umpan balik dari ide-ide yang dimilikinya.

“Buat satu dan bagikan ke halaman Facebook Anda, Twitter fee, dan LinkedIn profile, atau kirimkan ke profesional terpercaya, teman, mantan rekan kerja, mahasiswa, dan keluarga melalui email. Ini adalah cara lain untuk mengukur kebutuhan, minat, dan kesenjangan dalam industri tertentu,” ujar Ilya.

5. Percaya Pada Insting Anda

Hal terakhir yang dapat dilakukan adalah percaya dengan insting sendiri. Karena pada akhirnya ini akan membawa seorang pengusaha ke suatu tempat, sukses atau tidak.

Cendikiawan buku komik dan performer Corey Blake mengatakan, “Mungkin ini akan menghasilkan produk yang sukses, mungkin juga tidak. Seperti apapun itu, Anda (akan) mendapatkan pendidikan yang berharga dalam pekerjaan apapun yang akan Anda lakukan di kemudian hari.”

Leave a Reply

Your email address will not be published.