Venture capital asal India Aavishkaar berencana memboyong dana Seri A senilai total $75 juta (atau sekitar 100 miliar Rupiah) di empat wilayah dengan pertumbuhan startup yang cukup tinggi. Indonesia adalah salah satunya. Diungkapkan oleh Senior Investment Manager Aavishkaar Adi Sudewa sebagai representatif untuk Indonesia, Aavishkaar Frontier Fund (AFF) akan difokuskan di luar India untuk pendanaan Seri A di bidang pertanian, kesehatan, pendidikan, pengelolaan air dan sanitasi, serta energi terbarukan.
Aavishkaar memang dikenal gemar berinvestasi ke startup di berbagai bidang, tidak hanya yang berfokus pada teknologi informasi dan komunikasi saja. Di negara asalnya, Aavishkaar setidaknya telah menyokong lebih dari 44 startup. Selain Indonesia, empat negara yang disasar AFF adalah Pakistan, Sri Lanka dan Bangladesh. Adi Sudewa sangat berharap bahwa Indonesia akan memiliki porsi yang lebih besar untuk pendanaan tersebut.
Indonesia memang memiliki alasan besar untuk disinggahi investor startup. Selain memiliki potensi dari sisi pengembangan produk, Indonesia memiliki pasar yang potensial bagi pemasaran produk startup, dengan jumlah pengguna perangkat mobile dan konsumsi internet yang terus meningkat setiap tahunnya.
Investor besar sekelas Aavishkaar sudah banyak bertanggar di Indonesia. Yang cukup adalah investor Jepang seperti SoftBank, CyberAgent Venture, atau IMJ Investment Partner. Investor India dan Tiongkok nampaknya juga tertarik dengan potensi tersebut, yang membuat mereka turut mencoba peruntungan di Indonesia.
Meskipun akan fokus di beberapa bidang startup, Aavishkaar meyakini bahwa bidang kesehatan akan menarik untuk digarap. Rumornya startup seeperti MeetDoctor, UDoctor dan KlikDokter sudah mulai dibidik. Aavishkaar sendiri telah beroperasi sejak awal bulan ini dan berharap dapat menyesuaikan pasar Indonesia dengan baik. Jika dibanding dengan tren pendanaan untuk startup di India, polanya memang cenderung berbeda.
Aavishkaar tergolong cukup berani dan antusias. Tatkala banyak venture capital berlomba-lomba berinvestasi di bidang e-commerce yang sedang hot di Indonesia, mereka memilih menggarap potensi bidang lain. Hal ini adalah kesempatan bagi penggiat startup di bidang tersebut untuk memperoleh pendanaan eksternal.