Lippo Group Berencana Perluas Bisnis Online di Bidang Kesehatan

Layanan e-medical Lippo Group akan libatkan rumah sakit di daerah / Shutterstock

Setelah menggebrak di bisnis e-commerce melalui MatahariMall, Lippo Group dalam waktu dekat berencana memperluas bisnis online-nya di bidang kesehatan. Disampaikan langsung oleh Chariman Lippo Group Mochtar Riady bahwa pihaknya tertarik untuk membangun solusi online di bidang kesehatan dengan jargon e-medical.

Secara mendetil Mochtar menyampaikan bahwa konsep e-medical diyakini akan mengatasi kesenjangan pelayanan kesehatan di Indonesia yang masih kerap terjadi hingga saat ini. Secara sederhana sistem tersebut akan menghubungkan pusat kesehatan di daerah dengan yang terdapat di pusat. Sementara ini konsep tersebut masih terus digodok bersama PT Siloam Hospitals Internasional Tbk (SILO), sebagai salah satu perusahaan Lippo yang berbasis kesehatan.

Praktiknya melalui SILO nantinya Lippo akan menjalin kerja sama dengan rumah sakit umum daerah yang masih memiliki keterbatasan untuk menyediakan alat medis canggih. Keberadaan alat canggih tersebut akan dibarengi dan sebuah sistem informasi yang terhubung dengan tim spesialis yang ada di Jakarta. Sistem tersebut akan mengirimkan data pasien di daerah untuk dikirimkan ke pusat untuk dilakukan analisis lebih mendalam.

Dokter spesialis di rumah sakit di Jakarta akan melakukan analisis dan memberikan petunjuk teknik dan rujukan yang  memungkinkan penanganan lebih tepat dilakukan dokter di rumah sakit daerah tersebut. Kondisi ini dianggap lebih efisien karena tidak harus membawa pasien ke sana ke mari untuk rujukan rumah sakit. Rencananya sistem ini akan digarap di setiap kabupaten dan kota di Indonesia.

SILO yang akan bermanuver banyak dalam bisnis ini mengatakan bahwa sistem ini bisa mulai diterapkan tahun depan. Saat ini pihaknya tengah melakukan inisiasi teknologi tepat guna untuk merealisasikan visi tersebut. Menurut Direktur Utama SILO Romeo F. Lledo, hal ini tidak akan memakan biaya yang sangat besar, karena tidak harus membangun rumah sakit. Hanya cukup menyediakan peralatan medis yang canggih, sementara infrastruktur jaringan dan server yang dimiliki perseroan sudah sangat mumpuni.

Hal lain yang juga patut diperhitungkan ialah penerimaan masyarakat. Menurut Romeo, solusi seperti ini belum umum di Indonesia. Masyarakat di sini lebih mantap jika berobat bertemu dengan dokter spesialisnya dan diperiksa secara langsung. Belajar dari negara-negara yang sudah menerapkan e-medical sebelumnya, seperti Singapura dan Thailand, diyakini konsep ini pelan-pelan akan diadaptasi.

Solusi e-medical yang ditawarkan oleh Grup Lippo saat ini adalah kerja sama B2B antar rumah sakit. Meskipun tidak secara berhubungan evolusi sistem informasi (dan startup) di bidang medis di Indonesia sudah dim dimulai sejak tahun 2006 silam. Kala itu diawali dengan solusi TanyaDok dan TipsDokter karya Poliantor Inc. Kemudian kini ada juga UDoctor, layanan serupa yang memberikan solusi dan konsultasi layanan kesehatan secara online.

Beberapa pendanaan venture capital juga mulai memperhitungkan startup atau perusahaan di bidang ini. PilihDokter mendapatkan pendanaan dari RingMD, sementara Alodokter meraih seed funding dari grup investor yang dipimpin Fenox VC.

Beberapa layanan seperti KlikDokter bahkan juga sudah mulai memperkenalkan lebih luas layanan e-medical melalui iklan di televisi. Diyakini bahwa solusi e-medical akan menjadi tren di tengah masyarakat yang makin bergantung pada teknologi. Tentu saja hal tersebut harus dibarengi oleh peningkatan kualitas penanganan medis.

Leave a Reply

Your email address will not be published.