Tren Konsumen di Masa Depan Untuk Bisnis Layanan Berbasis Teknologi

Teknologi dan adopsinya di masyarakat mempengaruhi pola konsumsi dan  interaksi terhadap suatu layanan produk / Shutterstock

Aplikasi konsumer berbasis layanan ala Go-Jek, Uber dan sejenisnya terbukti mampu diterima dengan baik oleh konsumen, kendati secara sistem di Indonesia masih penuh kontroversi dengan kebijakan yang ada. Namun fakta tersebut sekaligus menyingkap pembuktian bahwa aplikasi yang sifatnya  mengutamakan kenyamanan konsumen dalam mengakses layanan tertentu mampu menciptakan tren positif untuk perkembangan bisnis. Menanggapi pengaruh penerimaan aplikasi/sistem terhadap kesuksesan bisnis, dalam sebuah kesempatan beberapa praktisi bisnis yang tergabung Young Entrepreneur Council (YEC) mendiskusikan tentang tren konsumen berdasarkan pengamatannya di lapangan.

Berikut ini adalah beberapa tren konsumen yang penting untuk diperhatikan untuk suksesi bisnis dalam lima tahun mendatang:

Bisnis ritel akan mengadopsi sistem berbasis service-oriented

Jika dulunya transaksi jual beli dilakukan di gedung seperti toserba, pasar dan tempat lainnya, saat ini masyarakat mulai nyaman melakukan transaksi jual beli secara online. Hal ini ditandai dengan semakin menjamurnya platform e-commerce, terlebih di Indonesia. Potensi tersebut mulus berkembang, tak lain dikarenakan adanya kenyamanan pelayanan antara penjual dan pembeli dalam sistem e-commerce.

Menurut Co-Founder Birds Barbershop Michael Portman di sinilah peranan customer service dari e-commerce memiliki fungsi yang penting, nantinya perusahaan e-commerce harus mampu memiliki layanan pelanggan yang bukan hanya membantu calon konsumen, namun dapat meyakinkan konsumen untuk kembali lagi membeli produk yang disediakan. Meskipun sudah diotomatisasi, nyatanya dalam tahap transisi seperti di Indonesia konsumen masih harus benar-benar didampingi. Dan memberikan pendampingan yang terbaik menjadi kunci mendasar kesuksesan bisnis di bidang ini.

Semakin populernya layanan berbasis pesan singkat

Komunikasi dengan mengirimkan pesan singkat saat ini masih lebih populer dibandingkan mengirimkan email, terlebih aplikasi pesan singkat berbasis internet kini makin banyak pilihannya. Tren ini bertumbuh terutama subur di kalangan muda. Jika bisnis yang ditekuni ingin menggaet lebih banyak kalangan muda, ada baiknya untuk lebih memanfaatkan layanan komunikasi menggunakan pesan singkat, bisa diterapkan dalam bentuk chatting ataupun menggunakan aplikasi tertentu yang terintegrasi. Begitulah yang diungkapkan Drew Gurley dari Redbird Advisors.

Layanan pesan singkat juga bisa digunakan untuk menyampaikan promo dan produk terbaru, seperti dengan memanfaatkan fasilitas broadcast dan fanbase yang terdapat di beberapa jenis aplikasi, serta komunikasi secara langsung sebagai layanan pelanggan. Nantinya perusahaan yang bisa mengadopsi dengan baik peranan dari pesan singkat, mendapatkan kesempatan lebih banyak untuk mendapatkan pelanggan baru dari kalangan anak muda.

Berkomunikasi secara visual lebih memperikan dampak

Menurut Amy Balliett selaku CEO Killer Infographics, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menarik perhatian adalah memanfaatkan konten visual untuk penyampaian informasi. Hal ini perlu diperhatikan oleh para entrepreneur untuk membangun engagement dengan calon pelanggan. Konten visual dapat menanamkan pemahaman lebih baik bagi calon pelanggan. Terlebih jika pesan yang ingin disampaikan memang memiliki unsur kompleksitas yang tinggi.

Pembayaran dengan platform mobile perlu mulai diperhitungkan

Kendati penggunaan kartu kredit masih belun masif digunakan untuk berbagai transaksi online, dalam jenjang 5 tahun mendatang pembayaran dengan platform mobile payment dinilai akan semakin banyak digunakan. Jika melihat pangsanya di Indonesia, sistem pembayaran ini juga diperkirakan bertumbuh, terlebih dukungan pembayaran mobile ini mulai didukung oleh operator seluler. Sehingga penting untuk mulai diperhitungkan ketika membangun sebuah bisnis berbayar, untuk menginisiasi sistem ini.

Layanan sehari-hari akan menjadi digital

Tingginya penetrasi smartphone saat ini memungkinkan para konsumen memanfaatkan teknologi untuk kebutuhan sehari-hari. Hal-hal sederhana yang dulunya masih dilakukan secara konvensional seperti membeli makanan, menyewa jasa pembantu rumah tangga hingga laundry dan dry cleaning, saat ini semua bisa dipesan secara online. Disatu sisi hal tersebut merupakan peluang yang bisa digunakan oleh para entrepeneur menciptakan aplikasi yang menawarkan berbagai layanan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Namun demikianmenurut CEO NoPaperForms Vishal Shah hal penting yang harus diperhatikan adalah adanya validasi terhadap bisnis model, dan apakah aplikasi yang dibuat nantinya mampu bertahan dan diterima oleh konsumen. Faktor keandalan dan kemudahan penggunaan menjadi faktor yang sangat menentukan.

Mengoptimalkan desain web reponsif menjadi pintu peluang bisnis

Bagi Jayna Cooke selaku CEO EVENTup yang perlu dipahami oleh entrepeneur dalam membangun sebuah website untuk sistem informasi adalah kesan pertama. Hal ini penting dan memiliki impact yang besar untuk konsumen. Salah satu hal yang bisa dilakukan oleh entrepeneur adalah untuk membuat website menjadi lebih responsif, misalnya, pastikan informasi kontak menonjol di website, atau menambahkan fitur live chat jika pelanggan memiliki pertanyaan langsung. Kemudahan mendapatkan info paling paling tepat menjadi PR terpenting dalam menyusun user experiences pada website bisnis.

Jaminan kemananan privasi konsumen

Semakin cerdas konsumen dalam mengkonsumsi layanan berbasis komputasi, semakin ia mengedepankan jaminan keamanan atau privasi. Meskipun masih banyak konsumen yang ingin tampil dan tidak terlalu peduli dengan privasi, namun menurut Co-Founder BroadbandNow Nick Reese tren konsumen 5 tahun ke depan akan menjadikan privasi hal yang begitu diperhatikan. Artinya privasi harus menjamin keamanan konsumen dalam melakukan transaksi, kebiasaan untuk menjelajahi situs tertentu, dan pola perjalanan yang lebih rahasia. Aspek keamanan teknis, jaminan privasi dan hukum akan lebih bermakna untuk melindungi kerahasiaan konsumen melakukan kegiatan sehari-hari secara online.

Virtual Reality / Shutterstock

Virtual reality akan menjadi platform

Menurut Co-Founder FormSwift Sathvik Tantry teknologi virtual reality dalam 5 tahun mendatang akan menjadi platform baru yang memliki peranan sama pentingnya dengan komputer, internet dan perangkat mobile. Nantinya aplikasi komunikasi, perdagangan dan hiburan akan memanfaatkan teknologi virtual reality. Kesempatan inilah yang nantinya akan menjadi peluang oleh entrepeneur  untuk menciptakan bentuk-bentuk baru dari iklan dan hiburan yang menarik konsumen.

About Yenny Yusra

Curiosity has always been a part of my life. With my love for technology with all digital entrepreneur aspects and related ecosystems, I hope to be able to provide relevant and insightful information for tech enthusiasts out there.

Leave a Reply

Your email address will not be published.