Baidu Ingin Pasarkan Startup dan Aplikasi Lokal ke Tiongkok Melalui Program “Grow Local. Go Global” (UPDATED)

Baidu ingin bawa startup dan aplikasi lokal ke Tiongkok / Shutterstock

Raksasa digital Tiongkok Baidu baru saja meluncurkan program bertajuk “Grow local, Go Global”. Sesuai dengan tema yang diusung sebagai salah satu “pendatang” di Indonesia, Baidu ingin membawa potensi lokal dalam hal ini startup dan aplikasi lokal untuk dapat masuk ke pasar negeri tempat Baidu berasal.

Pihak Baidu melalui Bao Jianlei, Direktur Baidu Indonesia mengungkapkan ada dua agenda atau rencana besar yang dicanangkan melalui program “Grow local, Go Global” yang baru saja diluncurkan 23 September silam.

Pertama adalah Grow local. Untuk agenda ini pihak Baidu mengungkapkan akan fokus pada pengembangan startup dan aplikasi lokal dengan membantu mengurangi empat kendala yang acap kali dijumpai oleh pengembang yakni permasalahan mengenai keterbatasan pendanaan, keterbatasan infrastruktur dan teknologi, mentoring, dan ketiadaan data pasar (riset pasar).

Khusus untuk riset, Gff (Growth form Knowledge) akan merilis laporan riset pasar untuk Baidu yang bertajuk “Understanding Mobile Apps Market in Indonesia”. Rencananya laporan lengkap dari riset tersebut akan dirilis pada November tahun ini.

“Setiap tahun, kami akan merilis data pasar dengan topik yang berbeda untuk mendukung startup dan pengembang lokal dalam mengembangkan produk/aplikasi mereka,” terang Bob sapaan akrab Bao Jianlei .

Sementara untuk agenda kedua adalah Go Global. Agenda ini akan difokuskan pada bagaimana Baidu membawa produk kreatif digital dan pariwisata Indonesia memasuki pasar Tiongkok. Baidu memilih Tiongkok, selain karena merupakan “rumah” Baidu, di Tiongkok menurut data internal mereka Baidu sudah menguasai pasar sebesar 50%-80%. Hal ini lah yang membuat Baidu sangat optimis dengan program ini.

“Kami sangat optimistis, dengan lokalisasi produk yang akan dilakukan sebelum menuju Tiongkok, produk Indonesia siap bersaing di pasar Tiongkok. Yang lebih utama, kami secara bertahap ingin menumbuhkan mindset go global dalam diri para pengembang lokal,” papar Bob.

Dengan optimisme tersebut pihak Baidu juga percaya bahwa target di sektor pariwisata Indonesia dengan mendatangkan 10 juta wisatawan Tiongkok di 2019 akan tercapat. Untuk mewujudkan semua itu Baidu membangun sebuah Open Market Platform yang digunakan untuk membantu arus produk Indonesia menuju pasar Tiongkok.

“Sebagai pemain asing yang datang ke Indonesia, memperluas pasar bukan satu-satunya tujuan Baidu. Kami juga ingin membuka pasar bagi para pemain lokal untuk menembus pasar Tiongkok, negeri asal Baidu. Ini adalah agenda yang penting. PT Baidu Digital Indonesia ingin memberikan preseden yang baik dengan tidak hanya menjadikan indonesia sebagai marketplace, tetapi juga sebaliknya, ikut membuka akses pasar dari Indonesia ke Tiongkok,” jelasnya.

Masih dalam tahap pembangunan infrastruktur.

Dengan dua agenda yang cukup besar, saat ini Baidu masih mempersiapkan semuanya agar berjalan dengan baik. Sejauh ini persiapan Baidu Indonesia sudah dalam tahap pembangunan infrastruktur, termasuk di dalamnya mengatur prosesnya dengan pihak-pihak terkait seperti Kominfo, Bekraf, dan komunitas startup di Indonesia.

Bob menjelaskan, “Banyak hal teknis yang harus dirancang. Kami juga perlu mengatur bisnis modelnya sehingga semua berjalan sesuai rencana dan memberi manfaat besar bagi para pengembang tanah air. Proses dan pengaturannya akan cukup menantang karena program ini melibatkan berbagai stakeholder dan Baidu menjadi inisiator dan penghubung bagi semua stakeholder agar program tersebut bisa berjalan lebih baik.”

Meski di Indonesia masih dalam pengembangan infrastruktur namun di Tiongkok sendiri Baidu sudah telah memiliki beberapa platform siap digunakan untuk mendukung agenda program “Go Global” seperti Baidu Search Engine, Baidu Appstore, dan Baidu Travel.

“Pada tahun pertama pelaksanaan program ini, kami berharap bisa menyaring sedikitnya 15 startup lokal untuk mendapatkan dukungan dari Baidu Indonesia. Baidu juga menargetkan bisa membuka akses bagi 75 aplikasi lokal menuju pasar Tiongkok. Sementara itu, di sektor pariwisata, Baidu menargetkan dapat memberikan kontribusi sebesar 18% atau sebanyak 600.000 dari total wisatawan Tiongkok yang ditargetkan oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 2016, dan sebanyak 50% atau sebanyak 5,3 juta wisatawan Tiongkok pada tahun 2019.” tutup Bob.

Updated : Pihak Baidu yang semula ditulis diwakili oleh Restituta Ajeng, Media Relations Manager diubah menjadi Bao Jianlei, Direktur Baidu Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.