Perkembangan teknologi memiliki banyak pengaruh terhadap dunia bisnis. Mulai dari usaha kecil dan menengah (UKM) hingga korporasi besar terus terdorong untuk melakukan transformasi digital dalam menjalankan usaha. Transformasi digital menjadi sesuatu yang tak terhindarkan apabila perusahaan ingin terus bertahan dalam era ekonomi digital. Kompetisi untuk memenangkan masing-masing pasar juga dapat menjadi semakin ketat dengan pemanfaatan teknologi yang dilakukan.
Adaptasi terhadap perkembangan teknologi tersebut dapat dilakukan dalam bentuk digitalisasi operasional internal perusahaan ataupun produk akhir yang bersentuhan langsung dengan konsumen. Transformasi digital yang dilakukan juga dapat membuat perusahaan menemukan inovasi-inovasi baru yang dapat memberikan dampak terhadap keberhasilan usahanya.
Perubahan Korporasi di Era Digital
Dorongan untuk melakukan transformasi digital ini juga terus diterima oleh korporasi bila tidak ingin kehilangan daya saing dan ingin mempertahankan relevansinya. Hal ini juga didukung oleh perubahan perilaku konsumen yang semakin beralih untuk melakukan transaksi digital. Sehingga, korporasi yang masih mengutamakan pelayanan dan produk secara konvensional akan mengalami kesulitan untuk terus bertahan.
Transformasi digital juga dapat memberi banyak keuntungan lain untuk korporasi selain dalam persaingan pasar. Melalui adaptasi teknologi tersebut, korporasi juga dapat meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, penghematan biaya, dan pelayanan terhadap konsumen yang lebih baik. Selain itu, korporasi juga dapat menemukan peluang untuk menciptakan produk atau layanan baru untuk terus menjaga kelangsungan bisnisnya
Meningkatnya Pertumbuhan Startup Baru
Transformasi digital juga tidak hanya mendorong korporasi untuk mengubah operasional perusahaannya, tetapi juga ikut berperan dalam meningkatnya pertumbuhan startup-startup baru di Indonesia. Startup-startup ini muncul dengan kategori bisnis yang bervariasi seperti agrotech, edutech, healthtech, fintech, dan lain-lain. Hal ini juga membuktikan bahwa dengan adaptasi teknologi, kita bisa melihat banyak peluang untuk menciptakan produk-produk baru sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Peningkatan pertumbuhan ini juga dapat dilihat dari adanya peningkatan jumlah investasi terhadap startup-startup baru. Menurut DailySocial Startup Report 2019, ada peningkatan jumlah investasi yang dilakukan terhadap startup early stage dan pre-series A dari tahun sebelumnya. Hal ini juga dapat memperlihatkan kepercayaan investor terhadap produk atau layanan baru yang terus dihadirkan oleh startup-startup baru yang menghadirkan inovasi dari pemanfaatan kemajuan teknologi untuk masing-masing industrinya.
Peluang Kolaborasi Startup dan Korporasi
Pertumbuhan startup yang terus meningkat serta transformasi digital yang dilakukan oleh korporasi juga dapat mempertemukan keduanya untuk mencari peluang kolaborasi dalam menciptakan inovasi-inovasi baru yang saling menguntungkan. Bagi korporasi, berkolaborasi dengan startup membuat mereka dapat melihat potensi-potensi ruang bisnis baru bagi perusahaan. Selain itu, mereka juga dapat melakukan penghematan biaya bila dapat mengintegrasikan produk-produk startup tersebut untuk memenuhi kebutuhan internal maupun eksternal perusahaan.
Bagi startup sendiri, berkolaborasi dengan perusahaan juga dapat mendatangkan keuntungan dalam operasional perusahaan. Kolaborasi ini dapat membantu startup mendapatkan modal untuk mengembangkan bisnisnya serta bantuan dalam memasuki pasar yang sesuai dengan keduanya. Dengan begitu, integrasi produk melalui kolaborasi ini dapat menjadi sarana untuk saling mengatasi kebutuhan masing-masing dan menemukan peluang-peluang bisnis baru bagi startup dan korporasi.
Salah satu korporasi yang telah melihat pentingnya kolaborasi dengan startup dalam menciptakan inovasi produk baru adalah Pegadaian. Melalui kolaborasinya dengan Tokopedia, mereka dapat memberikan kemudahan bagi calon konsumen yang ingin melakukan investasi emas melalui platform online. Bagi Pegadaian sendiri, hal ini juga dapat membantu mereka memperluas segmen baru sebagai upaya menjangkau masyarakat dalam melakukan investasi emas melalui Pegadaian. Sedangkan bagi Tokopedia, kolaborasi ini juga membantu mereka meningkatkan kualitas fitur dan peningkatan jumlah pengguna.
Upaya Pegadaian dalam melakukan transformasi dengan kolaborasi ini juga diakui oleh VP of Digital Business Partnership & Development Pegadaian, Herdi Sularko. Menurutnya, saat ini sudah ada beberapa produk Pegadaian yang dapat diintegrasikan dengan startup seperti tabungan emas, pembiayaan kendaraan bermotor, dan produk cash-in cash-out yang memudahkan top-up serta penarikan uang dari dan ke e-wallet.
“Saat ini Pegadaian sedang melakukan transformasi bisnis, terutama dari sisi digital capacity untuk bisa berkolaborasi dengan para startup” ujar Herdi saat Super Mentor Session DSLaunchpad.
Selain itu, salah satu upaya Pegadaian dalam berkolaborasi untuk mendukung ekosistem startup teknologi juga dapat dilihat dari dukungan mereka terhadap program inkubasi startup secara online terbesar di Indonesia, DSLaunchpad. Melalui dukungan ini, Pegadaian membuka kesempatan bagi startup yang mengikuti program inkubasi tersebut untuk berkolaborasi dengan platform mereka. Hal ini juga dapat memperlihatkan bahwa pemanfaatan integrasi produk korporasi dan startup sangat terbuka luas dan dapat saling menguntungkan. Bagi startup yang ingin tahu lebih lanjut dan tertarik untuk berkolaborasi dengan platform Pegadaian tersebut, dapat mengisi form di bawah ini.