10 Tim Esports dengan Hadiah Kemenangan Terbesar Pada 2019

Sepanjang 2019, ada setidaknya 4.490 turnamen esports yang menawarkan total hadiah sebesar US$211 juta (Rp2,9 triliun). Fortnite menjadi salah satu game yang mendorong pertumbuhan ekosistem esports. Epic Games mengeluarkan US$79 juta (Rp1,1 triliun) untuk mengembangkan ekosistem esports game buatannya. Selain itu, total hadiah The International 2019, turnamen Dota 2 paling bergengsi, juga kembali naik dari tahun lalu. Dengan total hadiah US$34 juta (Rp472,6 miliar), The International 2019 menjadi turnamen esports dengan hadiah terbesar, setidaknya saat ini. Inilah 10 tim esports dengan hadiah kemenangan terbesar sepanjang 2019, menurut The Esports Observer.

1. OG, total hadiah US$15,84 juta (Rp220 miliar)
OG menjadi tim dengan hadiah kemenangan terbesar berkat memenangkan The International 2019. Dari turnamen itu saja, mereka membawa pulang US$15,8 juta (Rp219,6 miliar) dan anggota OG menjadi pemain esports dengan pendapatan terbesar. Pada tahun lalu, mereka juga menjadi tim dengan hadiah kemenangan terbesar. Sepanjang 2018, total hadiah yang mereka menangkan mencapai US$11,46 juta (Rp159,3 miliar). Tahun lalu, mereka juga memenangkan The International.

2. Team Liquid, total hadiah US$9,4 juta (Rp130,7 miliar)
Berbeda dengan OG, yang sebagian besar hadiah kemenangannya berasal dari satu turnamen, Team Liquid berhasil menang di berbagai turnamen game, seperti Dota 2, Counter-Strike: Global Offensive, League of Legends, dan Fortnite. Secara total, tim Dota 2 Liquid berkontribusi US$5,08 juta (Rp70,6 miliar). Mereka membawa pulang US$4,46 juta (Rp62 miliar) setelah menjadi runner up dari TI9.

Sumber: Dot Esports
Sumber: Dot Esports

Sementara tim CS:GO mereka memberikan kontribusi sebesar US$2,31 juta (Rp32,1 miliar). Walau kontribusi tim CS:GO lebih kecil, roster ini pernah menjadi tim nomor satu dunia, menurut HLTV.org. Tim League of Legends Liquid memberikan kontribusi US$455 ribu (Rp6,3 miliar). Secara keseluruhan, semua roster Team Liquid memberikan performa yang baik pada tahun ini.

3. NRG Esports, total kemenangan US$5,28 juta (Rp73,4 triliun)
Tahun lalu, NRG Esports hanya membawa pulang hadiah kemengan sebesar US$945 ribu (Rp13 miliar). Sama seperti Team Liquid, NRG duduk di peringkat ketiga berkat kemenangan mereka di sejumlah turnamen dari berbagai game. Tim San Francisco Shock membawa pulang US$1,5 juta (Rp20,8 miliar) setelah memenangkan Overwatch League. Sementara tim Fortnite NRG membawa pulang US$2,85 juta (Rp39,6 miliar).

Menariknya, NRG memutuskan untuk menjual roster CS:GO mereka ke Evil Geniuses atas dasar alasan finansial. Sepanjang 2019, tim tersebut berkontribusi US$368 ribu (Rp5 miliar) pada total hadiah kemenangan NRG. Tim Rocket League NRG menyumbangkan US$378 ribu (Rp5,25 miliar) sementara tim Apex Legends US$124 ribu (Rp1,7 miliar). Dengan diumumkannya Apex Legends Global Series pada tahun depan, NRG memiliki kesempatan untuk mendapatkan hadiah kemengan lebih besar lagi pada 2020. Selain itu, NRG juga memiliki tim yang akan bertanding di Call of Duty League.

Sumber: Facebook
Sumber: Facebook

“2019 adalah tahun yang baik untuk NRG. Empat tim kami, semuanya memberikan performa terbaik dan memenangkan banyak turnamen, dua diantaranya adalah turnamen kelas dunia,” kata CEO NRG Any Miller pada The Esports Observer. “Gaming GM kami, Jaime Cohenca dan Chris Chung juga membuat roster yang hebat, yang lalu diasah oleh pelatih kami, yang merupakan senjata rahasia kami.”

4. Lazarus, total kemenangan US$4,22 juta (Rp58,7 miliar)
Organisasi yang dulunya bernama SetToDestroyX ini kini memiliki strategi baru dalam manajemen. Daripada fokus pada game esports yang sudah populer, mereka fokus pada game esports yang lebih kecil. Tujuan mereka adalah untuk membuat sumber penghasilan yang beragam. Strategi mereka sukses.

Dalam Fortnite World Cup, ada enam anggota Lazarus yang lolos babak kualifikasi. Lazarus duduk di peringkat 2 dan 17 dalam kategori Duos di Fortnite World Cup dan memenangkan US$2,35 juta (Rp32,7 miliar). Dari turnamen Fortnite lain, organisasi asal Kanada ini memenangkan US$1,3 juta (Rp18 miliar). Lazarus juga memiliki tim CS:GO, Hearthstone, PUBG, dan game lain.

Sumber: The Esports Observer
Sumber: The Esports Observer

5. PSG.LGD Esports, total kemenangan US$3,54 juta (Rp49,2 miliar)
Tim Dota 2 PSG.LGD memberikan kontribusi US$3,4 juta (Rp47,3 miliar). Kolaborasi antara Paris Saint-Germain dan LGD ini juga mencakup tim FIFA yang membawa pulang US$37 ribu (Rp514 juta). PSG.LGD merupakan bukti bahwa game seperti Dota 2 — yang turnamen terbesarnya diadakan pada akhir tahun — bisa memiliki dampak besar pada ekosistem esports secara keseluruhan.

6. Cooler Esports, total kemenangan US$3,51 juta (Rp48,8 miliar)
Nama Cooler Esports tak banyak dikenal. Namun, mereka berhasil duduk di peringkat 6 karena mereka berhasil memenangkan kategori Duos dalam Fortnite World Cup. Emil “nyhrox” Bergquist Pedersen dan David “aqua” Wang membawa pulang US$3 juta (Rp41,7 miliar) setelah menang di kategori Duos dalam Fortnite World Cup.

Ini menunjukkan, untuk bisa bertahan di dunia esports, sebuah organisasi tak harus menjadi organisasi besar. Sebuah organisasi esports yang tak populer sekalipun bisa mendapatkan hadiah besar jika mereka bisa memenangkan turnamen esports bergengsi dengan hadiah besar. Mengingat perusahaan seperti Epic Games dan PUBG Corp. siap untuk mengeluarkan modal besar untuk mengembangkan ekosistem esports, ini akan menguntungkan organisasi esports yang tak terlalu besar.

Sumber: The Esports Observer
Sumber: The Esports Observer

7. Gen.G Esports, total kemenangan US$3,45 juta (Rp48 miliar)
Saat ini, Gen.G Esports mendominasi scene PlayerUnknown’s Battleground (PUBG). Mereka memenangkan tiga turnamen besar, termasuk PUBG World Global Championship 2019. Secara total, 94 pesen hadiah kemenangan mereka berasal dari hadiah turnamen PUBG.

Setelah mengakuisisi tim CS:GO, tahun depan, Gen.G mungkin tak hanya memenangkan turnamen PUBG. Selain itu, organisasi ini juga memiliki dua tim yang memberikan pemasukan tetap, yaitu Seoul Dynasty yang bertanding di Overwatch League dan Gen.G yang berlaga di League of Champions Korea.

8. Team Secret, total kemenangan US$3,31 juta (Rp46 miliar)
Team Secret duduk di peringkat 8, naik dari peringkat 11 pada tahun lalu, dengan total hadiah kemenangan sebesar US$3,1 juta (Rp43,1 miliar) yang mereka dapatkan dari berbagai turnamen Dota 2. Tim Dota 2 mereka membawa pulang US$2 juta (Rp27,8 miliar) setelah keluar sebagai juara empat dalam The International 2019.

Ke depan, Team Secret berencana untuk membuat tim yang biaya operasionalnya tidak terlalu besar. Namun, mereka tampaknya masih harus menggantungkan diri pada tim Dota 2 mereka untuk mendapatkan hadiah kemenangan besar. Sepanjang 2019, tim Rainbow 6, Apex Legends, Age of Empires, PUBG Mobile, dan Age of Empires II mereka berhasil membawa pulang US$213 ribu (Rp2,96 miliar).

9. Sentinels, total kemenangan US$3,26 juta (Rp45,3 miliar)
Tahun lalu, total hadiah kemenangan Sentinels hanyalah US$30,4 ribu (Rp423 juta). Sentinels bisa duduk di peringkat 9 berkat kemenangan Kyle “Bugha” Giersdorf dalam kategori Solo di Fortnite World Cup dengan hadiah US$3 juta (Rp41,7 miliar). Ini menunjukkan bahwa jika sebuah organisasi esports bisa menemukan talenta esports yang hebat dan membuatnya memenangkan turnamen esports dengan hadiah besar, maka mereka juga akan mendapatkan untung.

Sumber: The Esports Observer
Sumber: The Esports Observer

10. FaZe Clan, total kemenangan US$3,166 juta (Rp44 miliar)
FaZe Clan dikenal berkat tim Call of Duty dan CS:GO mereka. Namun, mereka bisa masuk dalam daftar 10 organisasi esports dengan total kemenangan terbesar berkat tim battle royale mereka. Tim PUBG mereka memberikan kontribusi US$1,1 juta (Rp15,3 miliar) sepanjang tahun. Sementara tim Fortnite dari FaZe memberikan kontribusi sebesar US$964 ribu (Rp13,4 miliar) dan secara total, tim CS:GO serta Call of Duty membawa pulang US$894 ribu (Rp12,4 miliar).

Sebelum ini, kami juga pernah menghitung total hadiah kemenangan yang pernah didapatkan oleh EVOS Esports dan RRQ. Tentu saja, total hadiah yang dibawa pulang oleh keduanya tidak setara dengan tim-tim esports yang berlaga di tingkat dunia karena total hadiah yang ditawarkan oleh turnamen esports kelas dunia memang jauh lebih besar dari turnamen esports yang diadakan di Indonesia.