Monthly Archives: April 2009

Disney Pilih Hulu

Hulu saat ini sedang diatas angin dan bahkan disebut – sebut sebagai pusat konten premium di web. Dengan didukung 3 jaringan televisi raksasa dan 150 penyedia konten video dan ditambah dengan user interface video yang terbaik, Hulu menjadi sangat sulit untuk tertandingi bahkan untuk kompetitor sekelas YouTube.

Disney, salah satu raksasa jaringan televisi di dunia memang sedang berdiskusi dengan beberapa penyedia layanan video online, antara lain dengan YouTube dan juga Hulu. Semakin memanas berita rumor mengenai layanan mana yang menjadi pilihan Disney, ternyata Hulu-lah pemenangnya. Hari ini Disney mengumumkan perjanjian kerjasama dengan Hulu dimana Disney akan menjadi penyedia konten premium untuk Hulu.

Tidak hanya itu, Disney juga ikut membeli 30% saham Hulu dan menempatkan 3 eksekutif-nya di Board of Directors Hulu antara lain Mr. Iger, Anne Sweeney (Co-Chairman Disney Media Network) dan Kevin Mayer (Exec VP & Business Development).

Ketika Hulu sedang sibuk mencari kesempatan bisnis, YouTube justru sedang fokus ke re-design YouTube Beta. Kira-kira apa yang harus dilakukan YouTube untuk mampu mengimbangi bahkan mengalahkan YouTube?

Buzz Buzz Buzz!

Di postingan ini saya ingin berterima kasih kepada seluruh pembaca DS yang tetap setia berlangganan dan berkunjung ke situs web DS. Karena kaliah-lah saya terus bersemangat memberikan update berita (lebay). Hari ini juga mau mengumumkan kalau DailySocial telah memiliki Groups dan Pages di Facebook, silahkan join dan jadi fans untuk anda yang aktif di Facebook agar anda bisa menikmati berita-berita kami via Facebook.

Selama 5 bulan sejak pertama kali live, DS sudah memproduksi 407 post dengan 904 komentar terbagi menjadi 13 kategori dan 861 tags. Per hari ada kurang lebih 3-5 artikel yang di-post di DailySocial dengan kunjungan lebih dari 300 unique visitor per hari (bulan kemarin 200an uniques per hari).

Berikut statistik visitor DailySocial

Google PageRank 3 dengan Alexa Rank 220,572, lah udah kayak mau jualan iklan ya? LOL. *wink*

Anyway, sekaligus ingin mengumumkan bahwa dalam beberapa minggu ke depan kami akan membuka sebuah segmen baru di DailySocial. Kali ini DailySocial tidak sendiri, dengan bantuan beberapa rekan kami akan mencoba menjelajah pengalaman baru, tentu tetap relevan seputar web, internet, dan teknologi lah. Segmen apakah itu? Silahkan tunggu tanggal mainnya.

Buzz buzz buzz!! 🙂

Mari Coba Secret Beta Feature di YouTube

Dalam beberapa minggu ke depan YouTube berencana merilis versi terbarunya yang saat ini masih bersifat BETA. Di versi terbarunya ini YouTube juga di-design ulang secara signifikan dibandingkan dengan versi lama, namun player YouTube tetap sama dan tidak ada perubahan. Ingin mencobanya? Masuk saja ke channel super seekrit di YouTube lalu aktifkan YouTube beta. Tenang saja, kalau tidak suka anda bisa Revert To Old Design. Dan jika anda ingin menyampaikan saran dan kritik mengenai YouTube BETA ini, Google telah menyediakan sebuah blog yang khusus membahas versi BETA ini.

Kesan pertama ketika saya melihat YouTube BETA ini adalah, bingung dan merasa aneh. Sepertinya YouTube ingin membuat halaman utama ini lebih fokus ke video dengan menampilkan kanvas video yang lebih besar, namun dengan warna custom sebagai background justru membuatnya terlihat penuh sesak.

Tapi ya itu hanya pendapat saya saja, bagaimana pendapat anda?

Blue Dot Lahir Kembali

Blue Dot, pemain lama di kancah social bookmarking ternyata tidak ingin mati begitu saja setelah 5 bulan lalu dinyatakan bangkrut. Sekarang perusahaan ini berganti nama menjadi Faves.com dan telah menerima suntikan dana dari angel investor Geoff Entress dan beberapa orang lainnya dengan total investasi sebesar US$ 75.000. Memang tidak banyak namun cukup untuk membiayai operasional Faves.com sampai setahun atau dua tahun mendatang. Lagipula Faves.com hanya memiliki satu karyawan, Mike Koss yang merupakan pimpinan dari Startpad.org, sebuah inkubator startup lokal di Seattle dimana Faves.com juga berkiblat.

Dengan adanya dana yang terbatas ini Faves.com benar-benar berusaha secara maksimal untuk mencari revenue model yang tepat dan juga revenue dari advertising. Bahkan Faves.com menegaskan bahwa dirinya bukanlah sebuah jejaring sosial baru, melainkan sebuah alat dalam menggunakan jejaring sosial mainstream seperti Facebook, Twitter dan layanan lainnya.

“Sekarang dengan fitur-fitur seperti Facebook Connect, Google Friend Connect, dan Twitter oAuth, pengguna Faves.com bisa tetap berinteraksi dengan layanan utama dengan dukungan dari Faves.com. Jauh lebih mudah karena saya tidak perlu membangun kembali dari nol yang tentunya merupakan usaha yang tidak efisien”.

Pada dasarnya Koss menginginkan Faves.com menjadi alat paling mudah untuk menyimpan dan berbagi bookmark anda apapun platform yang anda gunakan.

Zoho Masuk ke Pasar Mobile

Zoho perusahaan dibalik Zoho Office dan beberapa perangkat lunak gratis lainnya hari ini mulai masuk ke pasar mobile dengan merilis Zoho Mobile. Zoho Mobile adalah sebuah situs mobile dimana visitor bisa menggunakan aplikasi Zoho langsung dari perangkat mobilenya, namun untuk sementara baru mendukung iPhone, Android, Blackberry, Windows Mobile dan Symbian. Beberapa aplikasi yang bisa diakses antara lain Zoho Mail, Calendar, Show, Sheet, Creator dan Writer, namun akan terus ditambah seiring waktu.

Langkah ini agaknya sudah bisa ditebak, terutama setelah Google yang makin fokus dalam mengembangkan aplikasi mobile-nya dan juga Microsoft yang kabarnya akan menambahkan dukungan perangkat mobile untuk aplikasi Office Suite miliknya.

Reebonz Online Private Shopping

Reebonz, adalah sebuah situs E-Commerce Internasional, dengan konsep Online Private Sale, konsep yang agak kurang umum untuk situs ecommerce. Reebonz sendiri berpusat di Singapura, dan dalam waktu singkat melebar di beberapa negara di Asia Pasifik, termasuk salah satunya di Indonesia. Pada posting ini, DS mendapatkan kesempatan untuk menghubungi tim pengembang Reebonz, dan mendapatkan beberapa fakta menarik.

Browse ke dalam situs, rancangan situs terlihat anggun, dengan warna-warna pilihan yang menonjolkan nuansa eksklusif. Setelah masuk ke bagian pembayaran, DS mendapatkan bahwa Reebonz menggunakan jasa pembayaran Real-time dari PayPal. Pembayaran dengan sistem ini, mempermudah user untuk membayar, serta menjaga keamanan transaksi pada saat yang bersamaan.

Salah satu sumber di dalam Reebonz, mengatakan bahwa pada awalnya mereka merasa takut karena konsumen ragu dengan konsep baru ini di kawasan Asia Pasifik. Namun, berbeda dengan kekhawatiran awal, ternyata cukup banyak konsumen yang menerima konsep ‘kegiatan penjualan eksklusif’. “Reebonz kami kembangkan dengan bantuan dari tenaga-tenaga muda dan ahli dari Indonesia”.

Setelah melihat-lihat lebih jauh ke dalam, barang-barang mewah yang mereka jual, nampaknya tidak terlalu terpengaruh oleh efek Krisis Global. Terbukti, dari hasil browse terhadap barang-barang yang dijual, terdapat banyak produk yang masuk ke dalam status Sold Out. “Kebanyakan dari anggota kami menyukai merek dan produk yang kami jual, dan apabila mereka suka dengan apa yang mereka lihat, mereka dapat mengundang teman-temannya untuk menjadi anggota dan diberikan Reebonz Credit dengan melakukan hal tersebut.” Menurut salah satu sumber Reebonz yang diwawancarai oleh DS.

Tambahnya: “Disamping menawarkan barang mewah dengan harga yang lebih murah, kami juga mempertimbangkan seksama saran dari konsumen, untuk melihat merek dan produk yang diharapkan pada saat penjualan, yang membuat penjualan kami dapat mengikuti keinginan mereka dan bukan apa yang kami pikir mereka inginkan”.

DS mencatat, Reebonz cukup baik dengan pemanfaatan Search Engine; Terbukti cukup banyak tautan di Google dalam waktu beberapa bulan terakhir. Reebonz juga cukup sukses memanfaatkan beberapa account Social Media; seperti Twitter dan Facebook untuk meningkatkan interaksi dengan konsumen. Serta, mendapatkan feedback saran untuk sistematika dan produk-produk yang diinginkan oleh user untuk dijual di dalam Reebonz.

Microsoft Ikut Rilis Layanan Berbasis Lokasi

Microsoft bulan depan berencana merilis sebuah layanan berbasis lokasi yang mengijinkan penggunanya untuk berbagi laporan dan update mengenai lokasi dimana mereka berada. Sebuah sistem yang niche dan sangat berguna ketika terjadi bencana. Produk ini dinamai Microsoft Vine.

Microsoft Vine saat ini masih dalam status closed beta, jadi anda harus mendapat invitation sebelum bisa registrasi dan menggunakan situs ini. Namun menurut beberapa sumber, di dalam Vine terbagi menjadi 3 bagian : Personal Dashboard, Alerts, dan Responds. Belum diketahui juga apakah pengguna harus menggunakan Silverlight untuk bisa menggunakan fitur – fitur di dalam Vine, saya sendiri belum menggunakan Vine namun sudah mengemis meminta invitation.

Salah satu kekurangan dari Vine ini adalah and harus menginstall aplikasi Microsoft Vine di komputer anda, belum jelas juga mengapa hal ini diperlukan, namun dari system requirement yang dibutuhkan seperti aplikasi ini lumayan ‘berat’.

  • Operating system: Windows® XP with Service Pack 2 (32-bit edition only), Windows Vista® (32-bit or 64-bit editions)
  • Processor: 1 GHz or higher
  • Memory: 1 GB of RAM or higher for Windows Vista, 512 MB for Windows XP
  • Hard disk space: 100 MB for Vine and 500 MB for the .Net Framework version 3.5 with Service Pack 1
  • Resolution: Minimum 1024×768
  • Internet connection: Broadband Internet access is required (provided separately). Charges may apply.
  • Browser: Internet Explorer® 6 or later, Firefox 3.0 or later
  • Graphics or video card: A graphic card with DirectX® 9 and 128 MB of graphic memory is recommended

Meski dengan requirement aplikasi yang cukup berat, anda tetap bisa melakukan streaming update via mobile dan juga via email, demikian juga berlaku untuk menerima update via SMS tentu saja dengan harga carrier SMS yang disesuaikan. Microsoft juga sepertinya sudah mulai membuka diri terhadap situs-situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter dengan mengikutsertakan fitur untuk pull data dari situs-situs tersebut, tentunya dengan sistem privacy yang lebih canggih.

gambar:venturebeat
gambar:venturebeat

Sayangnya aplikasi ini baru dirilis untuk para pengguna Windows dan baru beberapa mobile handheld saja, namun kabarnya Microsoft akan terus memperbanyak dukungan handheld dan juga untuk pengguna Mac. Linux? Entahlah.

Tertarik untuk mencoba? Lihat demonya disini atau silahkan daftarkan email anda untuk invitation.

Amazon Akuisisi LexCycle

LexCycle, sebuah produsen piranti lunak Stanza di iPhone dan iPod Touch hari ini mengumumkan akuisisi LexCycle oleh Amazon. Stanza, salah satu produk iPhone dan iPod Touch yang populer besutan LexCycle adalah sebuah aplikasi yang mengijinkan penggunannya untuk mengunduh dan membaca buku digital langsung dari iPhone dan iPod Touch, sebuah kompetisi langsung dengan Amazon Kindle. Namun jika Amazon memiliki koleksi 270.000 buku yang siap diunduh, maka Stanza baru memiliki sekitar 100.000 judul saja.

Meskipun bukan merupakan kompetitor berat, namun Stanza tetap-lah sebuah ancaman bagi Amazon. Jika saja Stanza dibeli oleh kompetitor berat Amazon (Barnes & Noble Publishing), maka Amazon bisa kerepotan me-leverage buku-buku yang dikonversi ke versi Kindle. Hal inilah yang sepertinya menjadi latar belakang akuisisi ini.

Xobni Gunakan API Terbaru Facebook

Xobni, sebuah plugin Outlook yang disebut Bill Gates sebagai “The Next Generation of Social Networking” hari ini resmi meluncurkan versi terbarunya, 1.7. Versi terbaru ini dirilis sehari setelah rilis API Facebook yang lebih terbuka, dan langsung diimplementasikan di versi terbaru Xobni. Dengan menggunakan Xobni di Outlook, anda dapat melihat stream dari kontak anda di Facebook lengkap dengan status dan foto terbaru. Di Xobni ini anda juga bisa langsung meng-add kontak baru dan langsung meluncurk ke halaman profile mereka di Facebook.

Plugin yang bebas didownload ini juga telah mengimplementasikan API dari LinkedIn dan Skype yang memungkinkan anda untuk melakukan panggilan telepon internet langsung dari Outlook anda, dan juga menghubungkan anda dengan kontak-kontak anda di LinkedIn.

Layanan yang didukung sepenuhnya oleh tim Outlook di Microsoft (bahkan Bill Gates) ini menerima kucuran dana US$ 14 juta dari VC, dan dalam beberapa bulan ke depan akan terus menambahkan fitur-fitur baru untuk menegaskan konsep social networking di Xobni yang memang belum terlihat terlalu jelas.