Monthly Archives: May 2009

SourceForge Akuisisi Ohloh

Sourceforge, perusahaan publik yang membawahi SourceForge.net dan Slashdot hari ini mengumumkan telah mengakuisisi Ohloh. Ohloh adalah sebuah komunitas online berisi programmer open source dari seluruh penjuru dunia.

Ohloh yang berbasis di Bellevue ini memiliki koleksi proyek open source dan programmer terbesar di dunia dari 3500 website yang masing-masing memiliki koleksi 300.000 proyek. Ohloh yang juga mengadopsi konsep jejaring sosial ini juga memiliki sistem reputasi untuk para programmer dengan melihat dari tingkat kontribusi di proyek-proyek skala besar.

Sourceforge sendiri menyatakan bahwa Ohloh memiliki data trend open source yang sangat berharga untuk Sourceforge terutama untuk menajamkan program targeted advertising (programmer open source) dan pengguna lain yang techie/geek.

Ohloh didirikan pada 2004 menggunakan pembiayaan dari angel investor Jeff Clavier dari SoftTechVC dan Larry Augustin (co-founder SourceForge)

Time Warner – AOL : Cerai!

Time Warner Kamis ini mengumumkan rencana untuk melepas AOL kembali sebagai perusahaan independent, mengakhiri perkawinan dua bisnis media besar yang dimulai sejak 2001 silam. Saat itu banyak analis yang mengagumi strategi perkawinan antara AOL dengan Time Warner karena dianggap mampu membawa terobosan hasil penggabungan bisnis besar online dan bisnis besar offline. Namun sampai sekarang, belum ada langkah konkrit yang dilakukan Time Warner – AOL yang mampu menggebrak pasar.

Baik AOL dan Time Warner dinilai mampu maju lebih baik dalam keadaan terpisah, AOL dengan potensi penguasaan bisnis online advertising dan bisnis ISP yang sudah cukup mapan dan juga Time Warner dengan bisnis media yang mendunia, jaringan tv kabel, studio film dan salah satu aset paling berharga : CNN dan HBO.

Proses pelepasan AOL dan Time Warner ini berlangsung secara bertahap mulai dari pemisahan saham publik, pengembalian saham milik AOL yang dimiliki Time Warner dan Google (buyback) dengan total value AOL sebesar 5 milyar dollar AS.

Diharapkan AOL dapat kembali fokus mengembangkan bisnisnya terutama di bidang online advertising dan pengembangan produk-produk internet lainnya. Namun sebelum menuju ke proses tersebut, dipastikan juga bahwa AOL dan Time Warner akan mengalami re-organisasi karyawan dan juga eksekutifnya jadi sepertinya AOL harus menunggu sampai keadaan mapan dulu sebelum mampu untuk mengembangkan diri.

GigaOm Rilis Konten Premium

Memang ada banyak cara untuk meraup keuntungan dari bisnis online. Namun ketika kita menjual konten berupa berita atau artikel, belum banyak model bisnis yang berlaku selain hanya mengandalkan banner iklan saja. Hal ini lalu mendorong Wall Street Journal untuk mencoba menerapkan model bisnis konten premium dengan sistem langganan berbayar. Pada awal banyak yang meragukan langkah WSJ ini, namun sekarang suara ejekan tersebut meredup sembari WSJ meraup keuntungan besar dari konten premium yang disajikan kepada pelanggannya.

Langkah ini pun diikuti oleh Techcrunch dengan merilis laporan tahunan yang dapat anda download dengan membayar US$ 450, dan ReadWriteWeb juga melakukan hal serupa dengan laporan khusus seharga US$ 249. Kini giliran GigaOm yang melakukan hal serupa dengan memberikan konten premium kepada pelanggan berbayar di GigaOm Pro. Untuk mengakses konten di GigaOm Pro pelanggan diharuskan membayar US$ 79 untuk biaya berlangganan selama satu tahun.

Metode ini memang terlihat mudah dan tidak terlalu menganggu para pelanggan secara keseluruhan seperti yang dilakukan Wall Street Journal, namun menjangkau pembaca-pembaca dengan kebutuhan-kebutuhan khusus yang bersedia membayar untuk konten premium yang bermutu.

Dan yang pasti, dengan konten premium seperti ini sangat cocok untuk diterapkan di blog-blog yang niche dengan pembaca yang niche pula. Namun hati-hati, strategi ini bisa menjadi boomerang dan membuat blog anda ditinggalkan pembaca jika anda salah menerapkan strategi ini. Pastikan konten yang anda berikan layak untuk dibaca (dan dibayar) oleh pelanggan, dan konten yang bersifat khusus (niche) akan sangat mendukung ketertarikan pembaca untuk berlangganan.

Apakah DS cocok dibuat versi berbayar? Kalau NavinoT? Bagaimana dengan video podcast dari BitesMedia? :p

ps:baca tulisan saya di Spasi mengenai konten premium 😉

Skype Buka Toko Online Untuk Indonesia

Skype, layanan telepon berbasis internet asal Eropa hari ini meluncurkan toko online untuk beberapa negara di Asia Pasifik seperti Singapura, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Australia, New Zealand, dan tidak lupa Indonesia. Skype dalam hal ini mengadakan kerjasama dengan In Store Solutions, sebuah layanan e-commere global.

Melalui toko online ini, pengguna bisa langsung memesan produk-produk mulai dari headset, webcam, dan juga credit untuk akun premium Skype. Semua produk yang dijual-pun sudah disertifikasi oleh Skype jadi dijamin sudah support Skype. Semua barang yang ada disini dapat anda pesan via online dan juga dapat langsung dikirimkan ke alamat rumah anda.

“Kami optimis dalam mengembangkan took online Skype di Asia Pasifik dan menyediakan aksesoris Skype Certified yang dapat menambah pengalaman para pengguna dengan memperluas cara dan tempat penggunaan Skype,” jelas Dan Neary, Asia Pacific General Manager dan Vice President Skype. (kompas)

Skype sendiri di Indonesia cukup banyak digunakan, setidaknya di kalangan teman-teman saya yang lebih memilih untuk menggunakan Skype untuk melakukan pembicaraan langsung ke luar negeri. Dan dengan adanya dukungan toko online dari Skype ini juga membuktikan bahwa Indonesia sudah mulai mendapatkan kembali kepercayaan dari produsen luar negeri yang tadinya takut untuk membuka toko online di Indonesia karena masalah carding, fraud, cracking dan lain-lain. Bahkan PayPal yang tadinya mem-blacklist Indonesia sudah kembali percaya dan membuka akses untuk pengguna dari Indonesia.

Jadi bagaimana? Apakah Indonesia sudah mulai siap menerima e-commerce? Atau masih ada faktor-faktor lain yang menghambat perkembangan online commerce di Indonesia?

Prita, Korban UU-ITE. Pasti Bukan Yang Terakhir.

Baru 2 hari lalu saya posting mengenai tips dan trik untuk mengurangi jeratan UU ITE, bukan untuk meghindari tapi untuk mengurangi tuntutan. Belum genap seminggu sejak posting itu, sekarang UU ITE sudah menelan korban keduanya.

Prita Mulyasari, seorang ibu rumah tangga di Tangerang di Kejaksaan Negeri Tangerang karena mengeluhkan pelayanan RS Omni Internasional di sebuah milis. Ibu 2 anak ini terjerat hukuman pasal 27 ayat 3 UU ITE.

Anggara, seorang aktivis hukum yang beberapa hari lalu sempat berbicara di acara Obrolan Langsat mengenai UU-ITE mengungkapkan bahwa keluhan Prita ini dilindungi oleh undang – undang perlindungan konsumen. Namun ternyata Pengadilan Negeri Tangerang justru memenangkan pihak RS Omni Internasional dan menyebabkan Prita harus ditahan.

Sangat disayangkan memang ketika anda mengajukan keluhan di internet, ternyata justru berakhir di penjara. Sedangkan kalau dipikir-pikir di koran-koran terkemuka hampir setiap hari ada saja keluhan terhadap perusahaan ini dan itu dan belum pernah saya dengar ada yang dipenjara karenanya. Mungkin sebaiknya kita lebih baik mengeluh di koran daripada lewat online? Memang sih ada juga kasus penulis surat pembaca yang dipenjara, namun yang ternyata keluhan tersebut diforward dari internet (anonim).

Fakta yang menarik bagaimana orang Indonesia tidak mampu menerima kritik bahkan dari pengguna yang katanya adalah raja. Apapun keluhan anda terhadap instansi apapun, silahkan keluhkan langsung di koran saja dan jangan melalui media online. Keluhan di koran pasti diperhatikan dan dicarikan solusi, keluhan via online akan membawa anda ke penjara.

Apakah ini namanya kebebasan berekspresi? Demokrasi? Sungguh menyedihkan.

sumber:PrimaAir

update : baca isi email Prita disini.

Yahoo Video Mulai Ditinggalkan

Satish Menon, Vice President di Consumer Platform Group di Yahoo (Divisi Video) akan segera meninggalkan posisinya di Yahoo tersebut. Langkah ini diambil oleh Menon setelah Yahoo memutuskan untuk mem-phk 25 orang dari tim Video awal bulan ini, dan Menon merasa Yahoo seperti mengurangi kegiatan di divisi Video.

Menon menyatakan bahwa setelah keluar dari Yahoo dirinya akan berusaha memperkenalkan metode pengajaran online menggunakan online social tools meskipun Menon belum mengatakan akan bergabung di perusahaan mana. Menon yang sudah bergelut dengan duni video sejak tahun 1994 ini mengaku ingin sekali mencoba menerapkan apa yang sudah dipelajarinya selama ini untuk menciptakan metode pengajaran baru, terutama menggunakan media online.

Belum jelas mengapa Yahoo memutuskan untuk mundur di kancah persaingan online Video, mengingat asetnya yang begitu besar dan SDM yang mumpuni. Di saat semua pesaing melirik online video, Yahoo sepertinya tidak serius menggubris trend ini dan terkesan malah menjauh dan membiarkan pesaingnya

Yahoo Video pun terkesan terbelakang dan hampir tidak ada kegiatan strategis seperti yang sedang berlangsung antara YouTube dengan Hulu. Apakah alasan Yahoo untuk tidak terlibat persaingan dengan YouTube dan Hulu menurut anda?

Facebook Terima 200 Juta Dollar Dari Investor Rusia … akhirnya

Setelah terlalu lama menjauhi investor yang ingin berinvestasi di Facebook, akhirnya Mark Zuckerberg (CEO) memutuskan untuk menerima investasi sebesar 200 juta dollar AS dari Digital Sky Technologies (DST) dan DST mendapatkan 1.96% saham di Facebook. Dengan nilai investasi sebesar ini, DST menghargai Facebook dengan total 10 Milyar dollar AS. Jumlah ini tentu jauh lebih besar dari pada investor kebanyakan yang menaksir Facebook dengan harga sekitar 2 – 6 milyar dollar AS.

Co-founder Digital Sky Technology Yuri Milner menyatakan bahwa proses investasi dan pembelian saham Facebook oleh DST adalah 2 proses yang terpisah. Facebook dan DST sendiri sedang dalam proses persiapan untuk merilis rincian dari perjanjian ini dalam beberapa bulan mendatang.

Sheryl Sandberg (COO) bulan April lalu mengklaim bahwa Facebook belum membutuhkan dana tambahan dalam waktu dekat. Faktor inilah yang mungkin menyebabkan Zuckerberg cenderung malas dan tidak terlalu ngotot untuk mendapatkan funding dan benar-benar memilih investor yang mau menghargai Facebook seperti dirinya. Zuckerberg sendiri mengklaim bahwa investasi ini tidak merubah strategi apapun yang sedang berjalan, bahkan dirinya sangat percaya kepada Milner yang memang sudah berpengalaman dalam mensukseskan situs-situs jejaring sosial di Eropa. Salah satu kesuksesan Milner antara lain Vkontakte.ru sebuah jejaring sosial yang berbasis di Rusia.

Berikut video wawancara Milner dan Zuckerberg (via Techcrunch)

Zuckerberg sendiri terlihat cukup antusias dengan adanya Milner yang membantu jejaring sosial terbesar di dunia itu untuk menemukan revenue model yang cocok, meskipun tidak ada satupun orang dari DST termasuk Milner yang masuk ke dalam jajaran eksekutif di Facebook. Revenue model apakah yang sedang digarap oleh Zuckerberg dan Milner? Apakah bisnis mobile? Atau bisnis online currency? Atau ada model lain yang bisa diadopsi oleh Facebook untuk mendatangkan revenue? Apa ide anda?

Zhiing : Layanan Berbasis Lokasi Yang Bukan Jejaring Sosial

Aplikasi berbasis lokasi sepertinya sedang naik daun seiring dengan meningkatnya trend real-time web. Aplikasi-aplikasi seperti Brightkite, Microsoft Vine, Koprol, Loopt, Google Latitude dan Yahoo Placemaker sepertinya muncul dalam waktu yang berdekatan untuk menjawab kebutuhan pengguna.

Zhiing muncul sebagai pemain baru di Location Based Service setelah secara resmi diluncurkan hari ini bersama dengan aplikasi iPhone, Android, Symbian, Blackberry dan Windows Mobile. Zhiing adalah sebuah aplikasi yang mampu memberikan informasi mengenai dimana anda berada secara cepat dan sangat akurat.

Zhiing bahkan mampu memberikan lokasi anda secara akurat kepada rekan-rekan anda via SMS atau jika rekan anda juga menginstall Zhiing maka akan lokasi anda berada akan langsung tampil di inbox Zhiing mereka. Zhiing juga memiliki plugin untuk Mozilla Firefox dan Internet Explorer dimana plugin tersebut akan mengubah alamat di halaman web yang sedang anda kunjungi menjadi format peta lokasi yang juga bisa langsung anda kirimkan ke rekan anda.

Perbedaan utama Zhiing dibandingkan layanan-layanan seperti Latitude, Loopt, dll adalah Zhiing tidak mengadopsi konsep jejaring sosial. Zhiing berperan sebagai media penyampaian informasi saja sehingga sangat ideal untuk pebisnis dan organisasi yang bergantung pada lokasi.

Kapan ya kita bisa mencari fasilitas-fasilitas umum seperti Rumah Sakit, SPBU, Toilet Umum, Kantor polisi di Koprol? Kita tunggu saja ..

10 Juta Dollar Untuk OpenX

OpenX, sebuah aplikasi manajemen iklan yang paling populer ini mengumumkan bahwa startup tersebut telah menerima kucuran dana 10 juta dollar AS dari para investornya. Staf OpenX menyatakan bahwa dana ini akan digunakan untuk memperluas penggunaan produk advertising online ini dan mengembangkan OpenX Market yang baru-baru ini diluncurkan.

OpenX Market ini dikembangkan sebagai salah satu model bisnis (revenue model) dari OpenX dimana para publisher bisa “menjual” space webnya untuk dibeli oleh para advertiser. Dengan begini para advertiser mampu menjangkau pengguna yang lebih spesifik, dan publisher mampu mendapatkan penghasilan lebih. Tentu OpenX mengambil sedikit potongan dari transaksi antara publisher dan advertiser.

OpenX sendiri mengklaim memiliki 38.000 pelanggan di 150.000 website yang menggunakan OpenX dan melayani 300 milyar iklan per-bulan. Tingginya penggunaan OpenX ini tidak lain adalah karena OpenX bersifat bebas untuk diunduh atau bisa menggunakan layanan hosted. OpenX sendiri menghasilkan revenue dari layanan premium dan customer support, metode monetisasi yang umum diadopsi oleh kebanyakan produk open source.

OpenX dulu mulai dikembangkan pada akhir 1990-an dibawah naungan Unanimous Ad Network sebelum memisahkan diri pada Mei 2007 dengan nama OpenAds. Tidak lama kemudian OpenAds kembali merubah namanya menjadi OpenX. OpenX memiliki persaingan yang berat antara lain dengan Google DoubleClick dan Microsoft Aquantive.

Investor-investor yang terlibat dalam pengucuran dana ini antara lain Accel Partners, Index Ventures, Mangrove Capital, First Round Capital, dan angel investor Jonathan Miller.