Monthly Archives: June 2011

A Simple List of Indonesian Tech Investors

Investments in Indonesia is going crazy these days, everyone’s doing something with tech startups – sort of. These days, I’m seeing more fund being set up rather than high-quality startup launches, which proofs that everybody is trying to get a piece of the cake but the startups aren’t prepared yet, or the startups simply doesn’t need fund (less likely).

So, in this post I’m gonna give some overview info on the several tech investment funds being set up to invest in Indonesian startup companies, their background and portfolios. Hopefully this can give you guys a clear objective comparison on the investors currently active on looking and partnering with startups in a form of an incubator, business accelerator or venture capital.

Continue reading A Simple List of Indonesian Tech Investors

Opera Mengeluarkan Opera Desktop 11.50 dengan Speed Dial Extension

Opera hari ini mengumumkan ketersediaan versi terbaru peramban Opera Desktop, 11.50 dengan Speed Dial Extension sebagai fitur utama. Sampai saat ini, sudah terhitung lebih dari 500 ribu unduhan, mengalahkan jumlah fans Opera di Facebook Pages-nya (persisnya 461.049 fans) dalam waktu 2 jam dan 12 menit saja. Opera menargetkan untuk memiliki total 100 juta pengguna di semua kategori (Desktop, Mini dan Mobile) di tahun 2013. Opera Desktop memiliki sekitar 2-3% pengguna secara total di area peramban, sementara Opera Mini dan Mobile memiliki pangsa pasar yang lebih baik di arena peramban mobile.

Ada 50 buah ekstensi (extension) yang dimasukkan secara pre-loadedke dalam peramban ini, di mana pengembang dapat secara memudah menciptakan ekstensinya sendiri. Mereka yang berminat untuk membuat ekstensi dapat mengunjungi laman Pengembang Opera untuk informasi lebih lanjut. Mengenai ekstensi Speed Dial, Jan Standal, VP of Desktop Products, Opera Software, dalam rilis persnya menyebutkan, “Kabar baiknya, apapun peramban yang Anda pilih, Anda akan mendapatkan hal seperti ini-pada akhirnya. Pertanyaannya adalah berapa lama Anda harus menunggu? Dengan Opera, Anda dapat menikmati ekstensi Speed Dial dan fitur unggulan lainnya hari ini.”

Continue reading Opera Mengeluarkan Opera Desktop 11.50 dengan Speed Dial Extension

Opera Unveils Opera Desktop 11.50 with Speed Dial Extension

Opera today announce the availability of the latest version of Opera Desktop, 11.50 with Speed Dial Extension as the main feature. Up until now, there are already more than 500,000 downloads counted, beating the number of Opera fans on their Facebook Pages (precisely 461,049 fans) in just 2 hours and 12 minutes. Opera targets to have like more than 100 million users for all categories, Desktop, Mini and Mobile, in 2013. Opera Desktop has around 2-3% of total desktop browser market share, while their Mini and Mobile counterparts have far better share in mobile browser realm.

There will be 50 extensions pre-loaded into the browser, with developers able to create their owns in very easy way. Those willing to create extension can look at http://dev.opera.com for further information. Regarding Speed Dial extension, Jan Standal, VP of Desktop Products, Opera Software, in the press release said, “The good news is, no matter what browser you choose, you’ll get something like this–eventually. The question is how long do you want to wait? With Opera, you can experience Speed Dial extensions along with our other pioneering features today.”

Continue reading Opera Unveils Opera Desktop 11.50 with Speed Dial Extension

[Guest Post] Antusiasme, Idealisme dan Kultur: Modal Universitas di Indonesia untuk Picu Inovasi

Editor: Artikel ini menjadi kelanjutan seputar tema tentang Silicon Valley, Universitas di Indonesa dan kaitannya dengan inovasi serta tema wirausaha. Sigit Purnomo sebagai seorang dosen tentunya punya pandangan menarik seputar tema ini. Berikut artikel guest post oleh Sigit Purnomo.

Tulisan ini akan mencoba melanjutkan trilogi tulisan dari Angelina Veni tentang Silicon Valley, Rama Mamuaya tentang Universitas di Indonesia Harus Picu Inovasi, dan Wiku Baskoro tentang Pilih Dirikan – Bekerja di Startup atau Kerja di Perusahaan Besar?. Pada trilogi tulisan tersebut ada topik bahasan yang sama, yaitu bagaimana universitas dan industri bisa berkolaborasi dengan baik untuk menghasilkan simfoni yang indah berupa “Silicon Valley”. Pada tulisan ini saya akan mencoba membahas apa yang disampaikan oleh Angelina Veni: “Silicon Valley lebih dari sekedar bangunan, perusahaan, universitas – ada antusiasme di sini, idealisme, kultur.” Antusiasme, idealisme dan kultur, tiga hal yang menurut saya sekarang sangat penting bagi universitas di Indonesia untuk picu inovasi.

Continue reading [Guest Post] Antusiasme, Idealisme dan Kultur: Modal Universitas di Indonesia untuk Picu Inovasi

UPDATED : Para Group Acquire Indonesia’s Online Media Giant Detikcom

We just received a breaking news that Para Group, one of business conglomerates in Indonesia owned by Chairul Tanjung and has business sectors in banking (Bank Mega), media, and entertainment (TransCorp) , has acquired  Indonesia’s online media giant. Most likely the media giant will become a part of  TransCorp media’s arm.

This could be the largest and high profile acquisition in Indonesian startup history. We will give you more updates the soonest we get further information.

major update

Detik finally confirm the acquisition today, even though we didn’t mention any names earlier, seems like you guys can figure which company we were talking about. Just a few days ago, Detik announce the acquisition internally and today the news went public via newspaper (photo via tommyprass).

Bisnis.com states that Detikcom’s backers Tiger Investment (owned 39%) and Mitsui & Co. (2%) wanted to exit the company and that acquisition is the best way for all parties. Detik has been rumored to be looking for potential buyers since last year with Telkom rumored to be one of the bidder and when the negotiation with Telkom didn’t went well they decided to negotiate with TransCorp via its parent company Para Group.

There’s also an anonymous rumor saying that Detikcom was valued around US$60 million when they went to negotiate with Telkom, so it’s more likely that they’re selling the company slightly below that number to Para Group.

UPDATED: Para Group Dikabarkan Akuisisi Raksasa Media Online di Indonesia

Kami baru saja menerima kabar bahwa Para Group, salah satu konglomerasi bisnis besar di Indonesia telah mengakuisisi sebuah raksasa media online di Indonesia. Para Group adalah salah satu konglomerasi besar yang dimiliki oleh Chairul Tanjung dan memiliki sektor bisnis di perbankan (Bank Mega), media dan hiburan (TransCorp), ritel (Carrefour Indonesia) dan Global Resource (perusahaan pertambangan dan pertanian). Kemungkinan raksasa media online tersebut akan menjadi online arm bagi divisi media TransCorp.

Deal ini bisa jadi merupakan akuisisi paling besar dan paling high profile dalam sejarah startup di Indonesia. Kami akan meng-update artikel begitu mendapatkan informasi lebih lanjut.

Major Update

Hari ini akhirnya Detik mengkonfirmasi akuisisi oleh Para Group. Meskipun kami tidak menyebut nama sebelumnya, tampaknya para pembaca DailySocial sudah dapat mengetahui perusahaan mana yang kami bicarakan. Beberapa hari lalu, Detik mengumumkan akuisisi internal dan berita tersebut akhirnya muncul untuk publik melalui surat kabar (foto oleh tommyprass).

Bisnis.com menyatakan bahwa penyandang dana Detikcom Tiger Investment (memiliki 39%) dan Mitsui & Co (2%) menginginkan exit dari perusahaan tersebut dan akuisisi adalah cara terbaik untuk semua pihak. Detik telah dikabarkan akan mencari pembeli potensial sejak tahun lalu dengan Telkom yang dikabarkan menjadi salah satu penawar, ketika negosiasi dengan Telkom tidak berjalan dengan baik mereka memutuskan untuk bernegosiasi dengan Transcorp melalui perusahaan induknya Para Group.

Ada juga anynomous rumor yang mengatakan bahwa Detikcom dihargai sekitar US $ 60 juta ketika mereka melakukan negosiasi dengan Telkom, jadi kemungkinan penjualan Detikcom ke Para Group berada pada harga yang sedikit di bawah jumlah tersebut.

Elasitas and Agate Launched MiMo Machi

There really aren’t many games that attract addiction on BlackBerry, especially by local developers. Now two local developers are striving to change that by launching MiMo Machi for BlackBerry. MiMo Machi was launched at CommunicAsia, in Singapore, last weekend. It took one year for Elasitas and Agate Studio to develop MiMo Machi, worked on Game Machi platform developed by Elasitas. At the moment MiMo Machi is only available for BlackBerry platform, with Java (mobile Edition) platform follow suit soon.

Later on, BlackBerry users can invite their friends and play it together. UsingOS6’s API, the invitation can be sent through BlackBerry Messenger. The changes in characters, like level up or adding weapons, can be shared through Facebook account. Calvin Kizana, CEO of Elasitas Technologies said, “Most mobile game available in the market are simple and individual. MiMo Machi is a simple game play, but with interesting plot, enough to make players curious and play it until the end. Other than that, MiMo Machi is a  mobile social game, where players can play and interact with their friends.”

Continue reading Elasitas and Agate Launched MiMo Machi

[Guest Post] Angry Birds Adalah BRAND

Editor : Berbicara soal startup memang tidak bisa lepas pada “branding”, dan kali ini Narenda Wicaksono akan sedikit bercerita pengalamannya menghadiri CommunicAsia dan pandangannya mengenai Angry Birds dan branding.

Pada ajang CommunicAsia 2011 minggu lalu Singapura, para developer Indonesia dari Agate Studio, GITS Indonesia, Kompas, dan ITB mendapatkan kesempatan untuk hadir pada sesi seminar salah satu punggawa Rovio Mobile tentang “The Making of Angry Birds”, setelah itu para developer Indonesia berkesempatan untuk makan siang bersama dan mendapatkan banyak cerita tentang kiprah perusahaan tersebut.

Lahir dari Mobile Developer Competition

Pada tahun 2003, trio mahasiswa dari Helsinki University of Technology yaitu Niklas Hed, Jarno Väkeväinen, dan Kim Dikert berpartisipasi pada kompetisi pengembangan mobile game yang disponsori oleh salah satu perusahaan handset di Finlandia. Pada waktu itu mereka memenangkan kompetisi tersebut dengan multiplayer game “King of the Cabbage World” dan pada akhirnya membuat mereka memutuskan untuk membuat startup yang disebut “Relude”. Mobile Game “King of the Cabbage World” sendiri akhirnya dijual ke “Digital Chocolate” dan berganti nama menjadi “Mole War”. Game tersebut akhirnya menjadi mobile game komersil pertama didunia yang real time dan mendukung multiplayer! Delapan tahun silam.

Continue reading [Guest Post] Angry Birds Adalah BRAND

Asia Tenggara Menyambut Baik Pembelian Dalam Aplikasi

Melanjutkan artikel DailySocial tentang laporan Distimo pada aplikasi mobile yang dituliskan minggu lalu, kali ini kita akan melihat temuan mengenai in-app purchases – pembelian dalam aplikasi. Distimo telah menerbitkan laporan secara teratur setiap bulannya sejak Apple App Store dibuka pertengahan 2008 tetapi ini adalah pertama kalinya Distimo mengangkat wilayah Asia dalam laporannya.

In-app purchase beberapa minggu ini mendapat sorotan yang cukup banyak karena beberapa perusahaan yang menjual aplikasi dengan model in-app purchase ini diminta hadir di pengadilan oleh Lodsys, sebuah perusahan yang mengklaim bahwa mereka memiliki paten atas model pembelian seperti ini. Walau kasus ini masih berlangsung, ruang lingkup cakupan kasus tersebut berada di luar diskusi artikel ini.

Continue reading Asia Tenggara Menyambut Baik Pembelian Dalam Aplikasi

Ekspansi mig33 di Tahun 2011

Seberapa sering Anda pernah mendengar tentang mig33? Kami sudah beberapa kali mengulas tentang mig33, suatu platform yang diam-diam memiliki basis pengguna yang luar biasa besar di Indonesia, tapi sejujurnya Kami belum pernah menggunakannya sama sekali. Apakah sebenarnya yang menarik dari mig33 sehingga memiliki hampir 30 juta pengguna terdaftar di Indonesia — kedua terbesar di sini setelah Facebook? Diluncurkan di tahun 2003, mig33 telah mendapatkan pendanaan dari sejumlah perusahaan investasi, termasuk yang berbasis di Silicon Valley seperti Accel Partners dan Redpoint Ventures.

Kami memperoleh kesempatan berbincang-bincang dengan Kiki Rizki (Indonesia Country Manager) dan Chris Chandler (VP Business Development, via Skype) di kantor mig33 di bilangan Kebon Sirih tentang hal yang menarik yang akan dilakukan oleh mig33 di tahun 2011 ini.

Continue reading Ekspansi mig33 di Tahun 2011