Monthly Archives: February 2016

Storial rilis aplikasi Andorid / Shutterstock

Storial Luncurkan Aplikasi Mobile Di Perhelatan Social Media Week Jakarta 2016

Storial, platform berbagi tulisan dari Nulisbuku, meluncurkan aplikasi untuk gawai ber-platform Android. Peluncuran aplikasi tersebut dilakukan di sela-sela acara Social Media Week Jakarta 2016 yang dihelat pada tanggal 25 Februari silam. Melalui aplikasi tersebut diharapkan para pengguna bisa lebih produktif dan mudah dalam mengakses dan berkarya melalui platform Storial.

Storial yang turut andil dalam hajatan Social Media Week Jakarta 2016 dengan mengadakan mini workshop bertema “How to be A Productive Content Maker in Mobile Era”.  Acara tersebut menghadirkan Moammar Emka dan Aulia Halimatussadiah (Ollie) sebagai pembicara. Keduanya sama-sama dikenal sebagai penulis yang produktif menerbitkan buku.

Di sela-sela workshop pihak Storial secara resmi merilis aplikasi mobile Storial untuk Android. CEO Storial Steve Wirawan bersama seluruh peserta workshop melakukan countdown dalam seremoni peluncuran aplikasi Storial.

[Baca juga: NulisBuku Luncurkan Platform Berbagi Cerita Storial]

“Dengan adanya aplikasi ini, pengguna Storial kini dapat mengunggah ceritanya di mana saja dan kapan saja dengan mudah, serta aplikasi ini bisa menjadi surga bagi para pembaca,” ujar Steve.

Steve lebih lanjut menambahkan meski sementara ini baru tersedia untuk gawai ber-platform Andorid namun tim Storial akan mengupayakan untuk segera meluncurkan aplikasi untuk gawai ber-platform iOS.

Secara konsep, Storial merupakan platform yang sedikit mirip dengan blog pribadi, seperti Medium, Blogspot atau WordPress, yang juga berfungsi menghubungkan penulis satu dengan penulis lainnya serta para pembaca.

Terobosan yang dilakukan Storial ini bisa dikatakan strategi untuk menggaet lebih banyak pengguna. Storial pada dasarnya hadir untuk membantu proses kreatif penggunanya dalam menulis buku dengan memberikan fitur komunikasi dan interaksi dengan pengguna lain. Hadirnya aplikasi ini bisa menjadi cara lain yang lebih sederhana dan lebih mobile untuk mengakses fitur-fitur platform Storial.

Application Information Will Show Up Here

Cara Install Ekstensi Google Chrome di Opera Browser

Opera Browser dan Google Chrome merupakan dua produk peramban yang dihasilkan oleh dua perusahaan berbeda nama dan haluan. Walau begitu, dua produk peramban ini punya kesamaan, yakni sama-sama menggunakan Blink engine sehingga meski beda rupa keduanya punya hubungan darah, sehingga Opera dapat menjalankan ekstensi yang diperuntukkan bagi Google Chrome.

Namun bukan berarti pengguna Opera Browser bisa serta merta memasang ekstensi Google Chrome tanpa perlakukan khusus terlebih dahulu. Nah, berikut adalah tutorial bagaimana caranya meng-install ekstensi Google Chrome di peramban Opera Browser.

  • Dari peramban Opera, silahkan buka Opera add ons Store.
  • Kemudian temukan ekstensi, Download Chrome Extension dan klik Add to Opera.

cara instal ekstensi Google chrome di Opera Browser

  • Setelah terpasang, sekarang kunjungi Chrome Web store dan cari ekstensi yang ingin Anda pasang. Lalu klik Add to Opera.

cara instal ekstensi Google chrome di Opera Browser

  • Karena langkah di atas baru mengunduh ekstensi, biasanya Anda akan diminta menuju ke Extensions Manager untuk meng-install secara manual. Di panel extension manager, temukan ekstensi yang baru saja diunduh lalu klik Install.

cara instal ekstensi Google chrome di Opera Browser

  • Berikutnya Anda akan mendapati sebuah peringatan seperti ini, jika ingin melanjutkan klik sekali lagi tombol Install.

cara instal ekstensi Google chrome di Opera Browser

  • Selesai, ekstensi Chrome sudah ter-install di Opera Browser Anda.

cara instal ekstensi Google chrome di Opera Browser

Sumber gambar header Siliconangle.

UV Pro Elite Pastikan Sepatu Anda Bebas Kuman Tanpa Repot-Repot Mencuci dan Menjemur

Pernahkah Anda membayangkan seberapa banyak kuman atau bakteri yang ada di dalam sepatu Anda? Kalau baju atau kaus kaki yang penuh keringat akan langsung kita cuci, tidak demikian untuk sepatu, sebab menjemurnya hingga kering sangatlah memakan waktu.

Lantas apakah sepatu harus dibiarkan begitu saja? Tentu tidak. Kita harus memperlakukannya sama seperti baju maupun kaus kaki, karena bekas keringat yang ada akan menjadi habitat yang pas untuk bakteri atau bahkan jamur. Lalu bagaimana caranya kita bisa membersihkan sepatu secara reguler tanpa harus kerepotan menjemurnya? Jawabannya adalah, dengan bantuan sinar ultraviolet.

Sudah bukan rahasia apabila sinar UV dengan panjang gelombang tertentu dapat membunuh bakteri secara efektif. Itulah yang ditawarkan oleh perangkat bernama UV Pro Elite ini. Ia diyakini sanggup membersihkan dan membunuh hingga 99,99 persen bakteri maupun jamur di bagian dalam sepatu maupun objek lain seperti tas atau sarung tangan.

UV Pro Elite

Fisik UV Pro Elite sengaja dirancang supaya ia bisa digunakan dengan semua jenis sepatu, termasuk halnya sepatu hak tinggi atau sepatu sandal. Bohlam UV-nya dikitari oleh rangka logam yang berfungsi untuk merefleksikan sinar UV secara lebih luas lagi hingga akhirnya menjangkau seluruh bagian dalam sepatu.

Ada tiga mode pengoperasian yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Mode Normal akan mengaktifkan perangkat selama 10 menit, sedangkan mode Sport selama 20 menit guna membersihkan secara lebih intensif lagi. Terakhir, mode Elite ditujukan untuk sepatu kulit atau bahan lain yang perlu perawatan khusus. Dalam mode ini, UV Pro akan aktif selama 3 menit, lalu berhenti selama 3 menit, hingga akhirnya memenuhi siklus selama 12 menit tanpa merusak sepatu akibat panas yang berlebihan.

UV Pro Elite ditenagai oleh baterai rechargeable, yang berarti ia sama sekali tidak membutuhkan kabel saat digunakan. Charging-nya sendiri bisa dilakukan via USB, sama seperti perangkat mobile kita. Ia turut dibekali sebuah sensor yang mencegahnya menyala ketika sedang berada dalam genggaman tangan.

Untuk sekarang, UV Pro Elite masih dalam tahap pengumpulan dana di Kickstarter. Satu unitnya bisa dipesan seharga $29, atau $52 untuk satu pasang.

Social Media Week Jakarta 2016 Sukses Digelar

Pagelaran Social Media Week Jakarta 2016 selesai digelar pada Minggu lalu. Antusiasme dari berbagai kalangan terlihat jelas dari terborongnya tiket di setiap sesi yang disediakan panitia. Mengangkat tema besar “The Invisible Hand: Hidden Force of Technology”, menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang concern di dunia IT dan media sosial untuk mengetahui update terkini dari teknologi dunia.

Saat ditemui DailySocial di sela-sela sesi Minggu lalu, Chairman Social Media Week Jakarta Antonny Liem mengatakan:

“SMW yang ada saat ini sudah tidak lagi hanya tentang media sosial, tapi sudah menampilkan berbagai aspek tentang teknologi, media sosial menjadi salah satu bagian di dalamnya. Dalam satu minggu orang dari berbagai kalangan berkumpul mengikuti berbagai sesi untuk berdiskusi dan membicarakan tentang teknologi.”

Antonny juga menyampaikan bahwa acara yang dilakukan tahun ini merupakan tindak lanjut SMW Jakarta yang diadakan tahun lalu, yang merupakan pertama kalinya SMW dibawa ke Indonesia. Animo yang cukup tinggi pada batch pertama menantang penyelenggara untuk menyukseskan kembali SMW Jakarta untuk kali kedua.

Tema SMW tahun ini secara global ingin mencoba melihat lebih dekat berbagai teknologi yang saat ini sudah kian melekat di aspek kehidupan. Seperti disampaikan oleh Kepala Bekraf Triawan Munaf dalam sesi keynote-nya, bahwa saat ini hidden technology berada dalam dua kelompok besar, good force dan bad force.

Event SMW membawakan banyak case study dan insight untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa sisi bad force tersebut tidak mungkin dihilangkan, kecuali dengan memperbanyak sisi good force yang ada.

Rama Mamuaya dalam sesi keynote SMW Jakarta membahas tentang lanskap bisnis teknologi Indonesia

Banyak hal memang yang mencoba dikuak dalam SMW Jakarta kali ini. Salah satunya disampaikan CEO DailySocial Rama Mamuaya tentang lanskap bisnis teknologi di Indonesia. Rama menyampaikan banyak hal seputar tren startup di tahun 2015, mulai dari ulasan produk on-demand, pendanaan, hingga bisnis fintech yang mulai menjadi perbincangan hangat dewasa ini.

Sebagai salah satu pemateri keynote, Rama menyampaikan testimoninya untuk acara SMW di tahun ini:

“Di tahun kedua ini, SMW telah membuktikan diri menjadi event yang wajib dihadiri untuk semua insan digital di Indonesia, terutama marketer, startup dan siapa pun yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai dunia digital di Indonesia.”

Social Media Week masih akan bergulir di berbagai belahan dunia yang lain. Melihat antusias masyarakat di Indonesia yang begitu bersemangat, sangat dimungkinkan untuk putaran berikutnya SMW akan hadir kembali di Jakarta, dengan tema bahasan yang lebih segar, sesuai tren yang sedang menjadi perbincangan hangat di kancah teknologi global.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Social Media Week Jakarta 2016

Test Kecepatan Internet di Mac Menggunakan Speedster

Internet yang lambat memang menjengkelkan. Lebih lagi jika kita sudah membayar untuk paket dengan kecepatan tertentu namun ternyata kecepatan yang didapat tak sesuai harapan.

Ada banyak cara untuk mengetahui kecepatan internet yang digunakan. Salah satu cara gratis adalah dengan menggunakan website Speedtest dari Ookla. Namun bagi Anda pengguna produk Apple yang sedang mencari sebuah aplikasi untuk mengecek konektivitas, kini di Mac ada sebuah aplikasi cantik bernama Speedster.

Speedster merupakan aplikasi natif yang bisa Anda unduh di Mac App Store. Sama seperti Speedtest dari Ookla, aplikasi berukuran 5.6 MB ini memiliki test download dan upload. Tak banyak pengaturan yang terdapat pada Speedster, cukup instal, buka aplikasinya dan Anda test konektivitas yang Anda miliki.

Salah satu kelebihan Speedster adalah Anda tak memperlukan plugin ataupun Flash terinstal di Mac.

Aplikasi Speedster hadir secara gratis di Mac App Store. Anda bisa melakukan 3 kali pengetesan dengan Speedster setiap harinya. Jika perlu lebih dari 3 kali pengetesan, Anda bisa unlock dengan in-app purchase sebesar Rp 59 ribu.

Speedster

Selain menampilkan kecepatan upload dan download setelah pengetesan, Speedster juga menampilkan alamat IP jaringan yang sedang Anda gunakan dengan nama operatornya.

Sayangnya, aplikasi cantik ini tak lepas dari kekurangan, misalnya kita tidak bisa mendapatkan laporan sejarah pengecekan yang telah kita lakukan. Jadi jika ingin membandingkan kecepatan jaringan sebuah tempat, kita harus mencatatnya di tempat lain secara manual.

Meski kondisi ini bisa ‘diakali’ dengan menggunakan tombol share yang ada di samping tulisan IP dan Anda bisa menambahkannya ke aplikasi Notes.

Ada kalanya Speedster menghasilkan kecepatan yang berbeda dengan alat pengetes kecepatan lainnya, namun jangan khawatir karena sang pengembang telah menjelaskan perbedaan ini di laman FAQ aplikasinya.

Sang pengembang berencana menambahkan beberapa fitur di masa mendatang. Tema aplikasi yang lebih terang, log pengetesan yang dilakukan dan pilihan export hingga alat untuk menguji keakuratan dari test yang dijalankan.

Aplikasi yang ringan, hadir secara gratis dan tak perlu menggunakan Flash adalah beberapa alasan mengapa saya lebih menyukai Speedster dibanding menggunakan Speedtest di web browser.

Bagaimana dengan Anda? Tertarik menggunakan Speedster?

Download – App Store – Gratis

Tunaiku dari Amarbank ramaikan persaingan layanan KTA daring / Shutterstock

Tak Cuma Startup, Amar Bank Coba Masuki Layanan KTA Online dengan Tunaiku

Awal tahun ini, DailySocial mengeluarkan laporan mengenai lanskap startup Indonesia. Dalam laporan itu disebutkan sektor finansial teknologi menjadi salah satu yang diprediksikan menguat di tahun ini. Salah satu yang ramai diperbincangkan beberapa waktu lalu adalah layanan pinjaman kredit tanpa agunan (KTA). Tak hanya startup, sektor ini juga turut diramaikan oleh pihak bank. Amar Bank, yang berasal dari Surabaya, melalui layanan Tunaiku mencoba merangkul teknologi untuk proses pengajuan KTA.

KTA sendiri sejatinya merupakan produk perbankan. Hanya saja sejak teknologi semakin canggih beberapa pihak mulai meramu layanan KTA dengan pendekatan teknologi. Proses-proses yang selama ini berlangsung secara luring dipermudah dan diubah menjadi daring. Mulai dari proses pengajuan aplikasi, verifikasi, dan pencairan dana pun bisa berlangsung secara daring.

Apa yang ditawarkan Tunaiku serupa dengan UangTeman dan Taralite. Hanya saja ada perbedaan di beberapa aspek, seperti pilihan jangka waktu peminjaman dan besaran suku bunga yang harus dibayarkan. Seperti disajikan di halaman resminya, Tunaiku menyediakan pilihan 6 bulan sebagai pinjaman paling cepat. Sedangkan UangTeman yang sejak dari awal memposisikan diri sebagai KTA jangka pendek yang memungkinkan melakukan pinjaman dengan jangka pelunasan selama 10 hari.

[Baca juga: Melihat Lebih Dekat Proses Bisnis UangTeman]

Jika UangTeman memberikan keringanan bunga untuk peminjam terpercaya atau mereka yang sudah pernah meminjam dan melunasi tepat waktu, bahkan sebelum jatuh tempo, Tunaiku hadir dengan penawaran bunga 3% untuk setiap bulannya.

Satu hal menarik yang bisa dibahas dari layanan KTA daring seperti Tunaiku dan UangTeman ini adalah penggunaan teknologinya. Teknologi di sektor finansial teknologi harusnya lebih kompleks, termasuk keamanan sistemnya.

UangTeman, seperti diceritakan kepada DailySocial, mengungkapkan pihaknya telah menerapkan teknologi big data didukung dengan algoritma risiko kredit dengan sistem real-time. Teknologi tersebut yang digunakan untuk mengelola data peminjam dan juga menentukan pengajuan pinjaman. Teknologi yang seharusnya menjadi inti dari layanan finansial teknologi untuk layanan KTA daring.

[Baca juga: Di Balik Polemik UangTeman dan Regulasi Praktik Peminjaman Uang]

Saya pribadi belum banyak informasi mengenai teknologi-teknologi di balik Tunaiku. Yang jelas Tunaiku belum menyediakan sistem khusus untuk pengajuan aplikasi pinjaman. Mereka masih menggunakan fasilitas surel untuk pengajuan aplikasi pinjaman, seperti yang mereka tuliskan di halaman mereka.

Menyimak paparan Tunaiku adalah seperti melihat bagaimana bank meng-online-kan layanan mereka. Meskipun terlihat lebih canggih, tapi cara mereka membawakan layanan ini tanpa spirit startup. Teknologi yang diusung cenderung tidak up-to-date, sedangkan skema peminjamannya tidak menarik UangTeman yang memungkinkan adanya fleksibilitas masa pinjaman dan nilai bunga pinjaman. Hal ini yang menjadi kelebihan startup ketimbang cara berpikir bank yang masih konservatif.

Jika bank lain membuat layanan serupa dan tidak belajar dari bagaimana Tunaiku dijalankan, mereka pantas khawatir bahwa dalam lima tahun mendatang bisnis KTA akan semakin dikuasai startup fintech yang lebih mengerti bagaimana kebutuhan konsumen di masa sekarang.

Hak Kekayaan Intelektual untuk Startup

Sebelumnya kami sudah pernah menjelaskan mengenai perbedaan antara hak cipta, merek, dan paten. Namun selain ketiga Hak Kekayaan Intelektual (HKI) tersebut, terdapat HKI lainnya yang juga dapat memberikan nilai tambah pada suatu startup. Berikut adalah HKI yang patut anda pertimbangkan untuk diterapkan demi melindungi usaha anda.

Rahasia Dagang

Menurut Undang-undang No. 30 Tahun 2000, rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang. Hal-hal apa saja yang bisa dilindungi oleh rahasia dagang? Salah satunya resep, seperti yang dilakukan oleh Coca-Cola dan KFC.

[Baca juga: Industri Kreatif Harus Dilindungi Hak Kekayaan Intelektual]

Namun usaha teknologi informasi juga dapat menerapkan HKI yang sama untuk melindungi basis data pelanggan mereka; metode produksi, pengolahan, penjualan; atau informasi lain yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum.

Desain Industri

Berdasarkan Undang-undang No. 31 Tahun 2000, desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentu tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.

[Baca juga: Arti Hak Kekayaan Intelektual Bagi Startup dan Usaha Kecil Menengah]

HKI yang satu ini erat kaitannya dengan desain produk, misalnya desain gadget atau packaging produk anda. Hak atas desain industri hanya diberikan untuk desain industri yang baru, maka pastikan desain anda tidak sama dengan desain industri yang telah ada sebelumnya.

Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

Undang-undang No. 32 Tahun 2000 menjelaskan sirkuit terpadu sebagai suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik. Sedangkan desain tata letak adalah kreasi berupa rancangan perletakan tiga dimensi dari sirkuit terpadu di atas. Untuk startup berbasis aplikasi, mungkin HKI ini tidak akan terlalu digunakan. Namun lain halnya dengan usaha-usaha di bidang elektronik, yang tentunya harus melindungi teknologinya dari pembajakan.

Sekilas mungkin desain tata letak sirkuit terpadu sulit dibedakan dengan paten. Satu hal yang perlu diingat adalah paten fokus pada pemecahan suatu masalah yang spesifik di bidang teknologi, bisa dari segi produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses. Jika anda menciptakan suatu gadget, tidak ada salahnya melindungi ciptaan anda tersebut dengan paten dan desain tata letak sirkuit terpadu sekaligus.

Merek juga tentunya patut menjadi perhatian startup, sebab hal tersebut yang akan membedakan produk anda dari kompetitor. Apabila anda memiliki banyak produk, bisa jadi semua merek produknya perlu anda daftarkan. Saat ini merek hanya melindungi tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut. Namun Undang-undang Merek akan diperbaharui dan terdapat wacana untuk memperluas unsur-unsur yang dapat membentuk suatu merek. Salah satu unsur yang dipertimbangkan adalah aroma.

Setelah mengetahui HKI apa saja yang dapat dipilih untuk melindungi usaha anda, perlu diketahui bahwa HKI dibentuk untuk melindungi orisinalitas. Oleh karena itu, penting pula untuk mencari tahu apakah karya-karya yang akan anda daftarkan sudah ada sebelumnya atau tidak, sejauh apa derajat kemiripannya, dan bagaimana anda akan membela orisinalitas karya anda tersebut. Konsultasi lebih lanjut dapat dilakukan dengan konsultan HKI atau langsung ke Direktorat Jenderal HKI.

logo_klikkonsul

Klikonsul adalah konsultan hukum dan bisnis di bidang ekonomi kreatif, termasuk teknologi informasi. Kami dapat menyusun kontrak, mengurus izin, mendirikan perusahaan, hingga membantu perencanaan bisnis. Informasi lebih lanjut dapat dibaca di http://klikonsul.com.

Bermodalkan Sensor Sidik Jari, Blu Life Mark Tebar Pesona di India

Produsen smartphone asal Amerika Serikat, Blu baru saja merilis sebuah smartphone 4G di India, Life Mark yang bakal dijajakan secara online dengan banderol RS. 8,999 atau setara dengan Rp 1,75 juta-an. Di samping dukungan 4G, Blu Life Mark juga tampil percaya diri dengan modal sensor pemindai sidik jari yang tampaknya menjadi senjata andalan Blu untuk merebut hati konsumen di negeri Bollywood.

Tak hanya itu, Blu Life Mark juga dibalut body metal yang memberikan kesan kokoh sekaligus mewah di luar. Perangkat mantap digenggam dengan ukuran layar 5 inci. Layar ini mempunyai resolusi di 720 x 1280 piksel atau HD, plus teknologi IPS. Tak jauh dari sana terdapat kamera depan 5MP serta kamera utama 13MP di bagian belakang.

810L7X2BbPL._SL1500_

Jeroannya dihuni oleh chipset MediaTek MT6735 yang dimotori prosesor quad-core berkecepatan 1,3GHz dan RAM 2GB. Ruang simpan yang disediakan seluas 16GB, dan jika dirasa terlalu sempit, pengguna bisa menambahkan memori eksternal hingga 64GB. Smartphone yang mendukung dual SIM ini tampil elegan berkat polesan sistem operasi Android 5.1 Lollipop lengkap dengan segenap keunggulannya.

81HSXbJL5EL._SL1500_

Selebihnya, smartphone menawarkan konektivitas standar antara lain WiFi, Bluetooth, 3G, micro USB dengan dukungan OTG, A-GPS, dan ditutup oleh suplai daya dari baterai bertenaga 2.300mAh. Tersedia dalam tiga warna, in Slate Gary, White, dan Gold, ponsel bakal memulai perang gerilya di ranah mobile melalui toko online Amazon India.

Sumber berita Whatsontech dan Amazon.

Hykso Ibarat Fitbit-nya Para Petinju Profesional

Dunia tidak kekurangan stok activity tracker, bahkan yang spesifik untuk aktivitas tertentu. Ada tracker untuk penggemar golf, ada yang untuk binaragawan, dan ada juga yang ditujukan secara khusus untuk para petinju seperti yang satu ini.

Bernama Hykso, ia sebenarnya merupakan sepasang sensor dengan tebal sekitar 6 mm yang mudah sekali diselipkan ke dalam hand wrap maupun sarung tinju. Kalau Fitbit bertugas memonitor langkah kaki Anda, Hykso akan memperhatikan semua pukulan yang Anda keluarkan saat berlatih.

Hykso memadukan accelerometer, gyroscope dan algoritma khusus untuk mengenali berbagai jenis pukulan dalam olahraga tinju. Tak hanya menghitung berapa jab, hook atau uppercut yang Anda lakukan, Hykso juga akan mengukur intensitas keseluruhan berkat kemampuannya mengukur kecepatan ayunan pukulan Anda.

Hykso

Semua data tersebut akan diteruskan secara real-time ke smartphone atau tablet lewat Bluetooth 4.2. Selanjutnya pengguna tinggal mempelajari data-data yang sebelumnya tak bisa didapat tersebut. Kalau ada instruktur pribadi, tentunya data-data ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung masukan-masukan yang diberikan.

Dikembangkan oleh alumnus University of Canada, Hykso sekarang sudah banyak dipakai oleh petinju profesional. Salah satunya adalah juara kelas bulu tak terkalahkan Javier Fortuna, serta sejumlah atlet berprospek lainnya. Di sejumlah pertandingan, Hykso bahkan berjasa atas statistik yang ditampilkan di hadapan penonton pada layar besar di arena tinju.

Hykso

Sepasang sensor Hykso ini nantinya akan dipasarkan seharga $250, sudah termasuk charger yang berfungsi sebagai carrying case sekaligus. Hykso turut menawarkan versi Pro yang ditargetkan pada atlet tinju profesional.

Sumber: Wareable.

Video Ini Tampilkan Fitur Continuum Pada Smartphone Acer Jade Primo

Setelah hadir di berbagai perhelatan elektronik dunia seperti Consumer Electronic Show (CES) dan Mobile World Congress (MWC), smartphone Acer Jade Primo akhirnya hadir pula dalam bentuk video promo. Di video ini perangkat juga menampilkan kemampuannya saat menjalankan fitur Continuum.

Fitur Continuum ialah kemampuan yang memungkinkan bagi sebuah smartphone bersistem Windows 10 Mobile untuk memberikan pengalaman layaknya perangkat mini PC ketika ia dihubungkan dengan keyboard, mouse dan monitor eksternal melalui docking khusus.

https://youtu.be/0Je1CHvnHYY

Dari video ini bisa terlihat bahwa smartphone Acer Jade Primo yang tampil dengan berbagai fitur Continuum terutama multitasking menggunakan smartphone tetapi dengan pengalaman layaknya PC.

Seperti yang pernah kami ulas sebelumnya, smartphone Acer Jade Primo memang akan hadir dengan docking khusus sebagai aksesoris tambahan yang menyertai paket penjualan pada smartphone tersebut.

Smartphone Acer Jade Primo disebut-sebut sebagai perangkat non-Microsoft yang memiliki spesifikasi bertenaga dan mampu mendukung fitur Continuum. Jade Primo hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 808 SoC, didukung dengan RAM sebesar 3GB serta kapasitas penyimpanan internal sebesar 32GB, smartpone ini juga hadir dengan layar AMOLED Full HD berukuran 5.5 inci yang secara teknis akan nyaman saat dipandang.

Selain fitur yang berhubungan dengan Continuum, spesifikasi kamera yang ada juga boleh dibilang menggoda karena hadir dengan modul lensa autofokus berkemampuan 21 megapiksel, serta kamera depan 8 megapiksel yang hadir dengan fitur wide-angle selfie.

Belum ada informasi detail mengenai berapa harga jual dari smartphone ini dan di negara mana saja smartphone ini akan tersedia.

Sumber: WinBeta | Gambar Header: Acer