Monthly Archives: May 2016

[Computex 2016] MSI Dukung Perkembangan Virtual Reality Lewat Berbagai Produk Unik

Seperti pengumuman minggu lalu, VR menjadi tema yang MSI angkat di Computex Taipei 2016. Sebelumnya, MSI sempat mengungkap notebook gaming pendukung VR pertama di dunia, disusul oleh mobile workstation VR ready. Di presentasinya, sang produsen ternyata telah mempersiapkan beragam pendekatan distingtif demi menopang perkembangan ekosistem VR.

Computex 2016 MSI 16
Booth MSI di Computex 2016.

Pada pameran ICT tahunan terbesar di dunia itu, perhatian besar terhadap VR MSI perlihatkan lewat tujuh booth yang mereka dedikasikan pada pengalaman virtual reality berbeda. Namun tidak hanya untuk hiburan, perusahaan gaming asal Taiwan tersebut sudah memikirkan berbagai kegunaan VR di ranah profesional serta bisnis, mereka ungkapkan dengan mendesain perangkat-perangkat unik.

Backpack PC

Kendala utama pada headset VR high-end yang ada sekarang adalah minimnya faktor mobilitas. Device seperti HTC Vive dan Oculus Rift harus selalu tertambat ke PC yang bertugas mentenagainya. Jalan keluar MSI adalah dengan mendesain sistem dalam wujud ransel. Teorinya, pengguna dapat menyambungkan headset ke PC, mengenakan device layaknya tas punggung, dan memperoleh satu set virtual reality portable.

Computex 2016 MSI 2
Backpack PC dirancang buat memperingkas penggunaan Vive dan Rift.

Konsumen biasa mungkin hanya mempunyai kesempatan kecil untuk memilikinya. Di sesi tanya jawab bersama tim MSI pusat, PC backpack tersebut diarahkan ke segmen enterprise. Buat sekarang, MSI masih belum berkenan mengungkap info tentangnya lebih rinci. Yang jelas ia mampu menampung GPU high-end (termasuk Nvidia GTX seri 1000), lalu hardware dikemas dalam desain casing yang padat, dan bobotnya tidak sampai 5-kilogram.

Computex 2016 MSI 1
Bobot backpack PC diklaim kurang dari 5kg.

Metode ini tidak serta-merta segera menyulap Vive dan Rift jadi seringkas Gear VR. Headset harus tersambung dengan kabel ke backpack PC, dan ia tetap mesti disertai baterai. MSI telah memikirkan skenario-skenario di mana backpack PC dapat dipakai: misalnya untuk mendukung pembuatan taman rekreasi seperti The Void.

Computex 2016 MSI 3
Seperti inilah contoh pemakaian backpack PC dan headset VR.

Backpack PC tampaknya bukanlah nama resmi device ini. Dari penjelasan mereka, ada kemungkinan MSI akan memberinya panggilan baru di waktu ke depan. Saat ditanya soal harga, MSI cuma bilang, mereka sama sekali belum memutuskannya.

Notebook VR Ready

Computex 2016 MSI 7
MSI GT83 Titan.

Di Computex 2016, MSI memamerkan dua notebook gaming ‘Titan’ anyar. Kini tak cuma GT80, Titan adalah titel yang produsen berikan pada sistem paling high-end; saat ini meliputi GT83 dan GT73. Kedua device masih mempunyai benang merah dengan versi terdahulu, tapi tentu saja MSI sudah menambahkan bermacam-macam upgrade, terutama di sisi solusi pendingin. Khusus buat GT73, ada pilihan layar 120Hz, sempurna untuk gamer profesional.

Computex 2016 MSI 6
MSI GT73 Titan.
Computex 2016 MSI 17
Regional marketing manager Green Lin sedang mendemokan pengalaman VR menggunakan gaming notebook MSI.

Vive dan Rift memerlukan spesifikasi yang tak jauh berbeda, menuntut setidaknya sebuah kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970. Hardware di GT83 dan GT73 jauh melampaui standar minimal itu, ditenagai sepasang chip GeForce terbaru via teknologi SLI. Tak cuma VR, mereka siap sajikan 4K gaming tanpa kesulitan.

Computex 2016 MSI 13
Vive dan controller tersambung ke mobile workstation WT72.

Kehadiran WT72 juga merupakan pemandangan menarik. Ia boleh dibilang sebagai satu-satunya mobile workstation yang sanggup menopang VR. Tak hanya hiburan dan gaming, menurut MSI, VR juga akan berperan besar di ranah industri dan komersial, contohnya arsitektur, manufaktur, otomotif, kesehatan, edukasi dan lain-lain.

Computex 2016 MSI 14
MSI WT72.

MSI mendemonstrasikan salah satu kegunaannya di bidang desain interior dengan memanfaatkan Vive buat mengakses software Adobe Stingray. Di sana, Anda dapat mengustomisasi furnitur serta menjelajahi isi rumah secara virtual – bisa menjadi metode baru dalam mempresentasikan/mengiklankan tempat tinggal.

PC & hardware

Computex 2016 MSI 9
Aegis (depan) dan Aegis X (belakang).

HTC Vive tampak mendominasi booth MSI di Computex 2016. Dan untuk menopangnya, MSI mengandalkan Aegis X dan Vortex – menyimpan kartu grafis GTX 980 SLI serta GTX 1080. Aegis X adalah tipe Aegis yang dispesialisasikan ke fungsi VR, bisa Anda lihat dari port HDMI di area bawah-depan PC desktop berpenampilan pedang katana itu.

Computex 2016 MSI 15
MSI Aegis X.
Computex 2016 MSI 11
MSI Vortex.

Performanya dalam menangani Vive tidak perlu Anda ragukan. Saya berkesempatan menjajal Longbow di The Lab dan Audioshield; kedua aplikasi ini berjalan sangat mulus, gerakannya begitu responsif dan saya tidak merasakan sama sekali efek motion sickness. Kedua controller juga merespons gerakan real-time tanpa adanya keterlambatan, terasa ketika menarik tali busur virtual atau menangkis sinar di Audioshield.

Computex 2016 MSI 12
Seorang pengunjung sedang mencoba Audioshield.

Di segmen DIY, MSI turut menyiapkan X99A Godlike Gaming Carbon dan X99A Xpower Gaming Titanium, diklaim sebagai motherboard ‘VR ready’ serta ‘VR gaming‘. Khusus buat X99A Godlike Gaming Carbon, ia mendukung SLI empat-arah serta AMD Crossfire demi memaksimalkan kinerja olah grafis; dipadu DDR4 Boost dengan desain Steel Armor dan teknologi Killer DoubleShot-X3 Pro.

Computex 2016 MSI 8
Keluarga GeForce GTX 1080 MSI.
Computex 2016 MSI 20
Motherboard MSI X99A Gaming Pro Carbon.

Perlu diketahui, sejumlah produk di atas tidak bisa segera dimiliki, baru akan tersedia setelah Computex 2016 berakhir.

Wajah Baru Maskoolin, E-Commerce Fashion untuk Pria

Maskoolin, e-commerce mode yang membidik kaum pria Indonesia, kini tampil dengan wajah baru lewat situs versi beta yang resmi diluncurkan pada Jum’at (27/5) kemarin di Freeware Space. Ini adalah peluncuran pertama Maskoolin yang berada di bawah naungan PT Rocktokom Ritel Busana sejak berdiri tahun 2012 silam. Harapannya, lewat situs baru ini pengguna akan menjadi lebih mudah mencari barang yang diinginkan karena Maskoolin juga menyematkan beberapa fitur baru di situs anyarnya.

Maskoolin, startup Indonesia yang bergerak di industri e-commerce mode untuk pria, didirikan oleh Ilham Syafriadi, Kristian Harahap, Errol Widhavian, dan Mustafa Kemal pada tahun 2012. Awalnya, mereka hadir dengan konsep flash sale yang menjual produk diskon dari brand lokal. Namun dengan dinamika dunia startup yang terus berubah, kini Maskoolin berkembang dengan mengadopsi konsep aggregator yang mengumpulkan dan mengkurasi produk dari brand yang memiliki situs e-commerce.

Total ada 20 brand lokal yang sekarang bekerja sama, beberapa supplier tersebut di antaranya adalah Brodo, Fabelio, Monstore dan Goods Dept. Meski sempat menyediakan produk internasional, namun kini Maskoolin lebih fokus kepada produk dari brand lokal saja.

CEO Maskoolin Ilham Syafriadi menjelaskan bahwa selama empat tahun bediri, pihaknya berupaya untuk terus berjalan, mengejar target, dan juga melakukan riset terhadap pasar yang terus berkembang. Hasil dari riset itulah yang akhirnya membawa Maskoolin ke posisinya sekarang ini.

“Dari riset yang kami lakukan itulah, keluar Maskoolin yang sekarang ini. Ini lebih dari sekedar commerce, […] ada konten di dalamnya. Konten itu untuk mengedukasi konsumen, mengenai produk apa yang cocok dengannya, atau kenapa dia harus beli produk tersebut,” kata Ilham.

Wajah dan fitur baru yang tersemat di Maskoolin

Situs baru Maskoolin mengutamakan konten untuk menjadi penghubung antara konsumen dengan supplier / DailySocial
Situs baru Maskoolin mengutamakan konten untuk menjadi penghubung antara konsumen dengan supplier / DailySocial

Tujuan diluncurkannya situs versi baru ini adalah untuk memudahkan pengguna dalam mencari barang yang dibutuhkan dalam waktu sesingkat mungkin. Perbedaan wajah baru Maskoolin ini dapat dilihat dari tampilan website, content yang lebih bervariasi dan terstruktur, dan fitur baru yang disebut custom personalisation. Lewat fitur tersebut, Maskoolin dapat membantu konsumennya untuk mencari produk yang sesuai.

Ilham mengatakan, “Kami menggunakan personalisation engine sehingga setiap user yang sign up di Maskoolin mendapatkan pengalaman unik yang berbeda sesuai dengan style dan karakter mereka masing-­masing.”

Tampilan yang lebih segar pun kini diberikan untuk membantu konsumen berselancar mencari konten dan juga barang yang diinginkan. Di sini, Maskoolin mencoba lebih menonjolkan konten mereka dan berupaya untuk menjadi penghubung  antara supplier dan customer.

Ilham menjelaskan, “Kami melihat hal inilah yang selama ini menjadi missing link antara supplier dan customer. Kami berupaya menjadi penghubung dengan mengedukasi pengguna dan memberikan alasan kenapa mereka harus membeli suatu barang atau produk.”

“Menurut data kami retensi dari pengguna Maskoolin tidak hanya berasal dari diskon yang diberikan, namun lebih kepada user experience di mana Maskoolin menjadi personal curator mulai dari pilihan gaya berpakaian, kurasi konten berdasarkan kesukaan, dan menampilkan produk yang sesuai dengan budget mereka,” lanjut Ilham.

Saat ini Maskoolin mengklaim memiliki 220 ribu kunjungan ke situsnya dengan 380 page views dan 165 ribu unique user per bulannya. 90 persen dari kunjungan ke Maskoolin adalah pria di rentang usia 18-35 tahun.

Sebagi informasi, Maskoolin telah mendapatkan pendanaan dari Grupara Inc tidak lama setelah berdiri. Selain itu, pendanaan dari shareholder dan pemilik Blue Bird Group Indra Djokosoetono juga berhasil dibukan Maskoolin pada Oktober 2015 silam.

Tak Bisa Lepas dari Teknologi

Di bulan November tahun lalu, saya diundang Sandiaga Uno dalam sebuah acara perkenalan pengurus Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI). Sebagai perwakilan media teknologi, saya terkejut tentang relevansi acara ini terhadap situasi teknologi di Indonesia. Ternyata Sandiaga menggandeng Shinta Dhanuwardoyo, yang sudah kenal di berbagai acara teknologi, untuk memegang Bidang Informasi dan Komunikasi dan berusaha merangkul teknologi untuk memajukan para pedagang tradisional. Terlepas dari isu politik sebagai bakal calon Gubernur DKI, saya melihat langkah yang diambil Sandiaga ada di jalan yang tepat.

Kenapa teknologi? Di zaman e-commerce dan teknologi on-demand seperti saat ini, kita tak bisa menafikkan fakta bahwa cara-cara tradisional tidak bisa menjadi satu-satunya cara mengembangkan pasar. Teknologi, khususnya e-commerce, menjadi sarana UKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Hal yang tak jauh berbeda dialami oleh pedagang di pasar-pasar tradisional.

Saya termasuk orang yang secara teratur dua kali sebulan mampir ke sebuah pasar tradisional untuk membeli bahan makanan rumah tangga. Dibanding pasar modern, seperti pasar swalayan, meskipun suasana pasar tradisional tidak sebersih dan senyaman pasar modern, ia menjanjikan bahan makanan segar dengan harga yang kompetitif.

Trade off-nya, saya harus datang pagi-pagi benar supaya bisa mendapatkan produk terbaik dan berkendara selama sekian menit (termasuk bersusah payah mencari tempat parkir kendaraan) untuk menjangkaunya. Seandainya ada cara yang lebih mudah untuk mendapatkan produk-produk ini dengan meminimalisasi dua isu tersebut, saya menyambutnya dengan tangan terbuka.

Hadirlah Groceria. Groceria, yang sudah pernah kami bahas tahun lalu, berusaha menghubungkan pedagang tradisional dan konsumen dengan konsep serupa Go-Mart atau Happyfresh. Bermula dari Surabaya, Groceria kini sudah merambah Jakarta yang diawali dengan pengakomodasian konsumen di sekitar Pasar Fatmawati. Groceria juga merupakan mitra APPSI dalam kampanye ini.

Contoh kasus yang lain adalah Limakilo, yang baru saja memperoleh pendanaan. Mereka mencoba menjadi fasilitator jaminan fair price antara petani dan konsumen. Mereka memotong rantai distribusi sehingga petani memperoleh harga jual produk pertanian yang lebih baik, sementara konsumen mendapatkan harga beli yang tidak habis-habisan di-mark up distributor.

Groceria dan Limakilo, dengan segala keterbatasan sarana logistik yang dimilikinya saat ini, mencoba memberdayakan petani dan pedagang tradisional untuk mempertahankan konsumen dan menjangkau konsumen baru.

Implementasi di sektor lain

Groceria dan Limakilo merupakan salah satu contoh bahwa teknologi bisa membantu (atau malah mematikan) bisnis-bisnis tradisional. Pertentangan antara pengemudi taksi dengan mitra Go-Jek, Uber, Grab; mulai menjamurnya berbagai layanan on-demand, dari laundry sampai perbaikan mesin AC; sampai hadirnya layanan yang mencoba membantu petani dan nelayan meningkatkan produktivitasnya adalah pengejawantahan teknologi sebagai solusi nyata.

Go-Jek, dengan segala cemoohan pemanfaatan pendanaan asing untuk memastikan bisnisnya tetap berjalan, suka atau tidak suka sudah menjadi katalisator untuk mengubah budaya kita. Budaya mencari layanan transportasi, budaya membeli makanan, budaya membeli berbagai barang kebutuhan. Bisa kah kita membayangkan hidup di kota-kota besar di Indonesia tanpa Go-Jek?

Para pedagang, petani, nelayan, atau pengemudi tidak memiliki kemampuan untuk mendorong penggunaan teknologi. Mereka bergantung pada penggiat industri untuk menjadi motor penggeraknya.

Kita tak bisa lepas dari perkembangan teknologi, begitu pula mereka-mereka ini. Inilah yang diharapkan lahir dari sebuah startup teknologi. Penggiat teknologi menjadi fasilitator, katalisator, sekaligus eksekutor agar mereka tetap relevan di zaman modern.

Application Information Will Show Up Here

 

Perumnas Gandeng Anak Perusahaan Kresna Jajaki Solusi Pembayaran Digital

Metode pembayaran digital adalah salah satu sektor yang banyak dieksplorasi oleh beberapa pihak demi kenyamanan penggunanya. Semakin beragam dan mudah metode pembayaran bisa berdampak pada loyalitas dan ketepatan pembayaran tagihan pengguna. Perumnas baru-baru ini menjalin kerja sama dengan PT Digital Artha Media (DAM), salah satu anak perusahaan dari PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) dalam hal solusi pembayaran digital. Kerja sama ini nantinya akan memungkinkan para penghuni rumah susun atau rusunawa untuk bisa membayar tagihan sewa, maintenance, air dan listrik bulanan, dan jaminan deposito sewa secara digital.

Dalam kerja sama DAM dan Perumnas, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), yang juga pemegang saham DAM akan berperan aktif dalam penyediaan dukungan penuh dari sisi infrastruktur, termasuk jangkauan dan jaringan fisik maupun elektronik.

Dijelaskan Chief Strategy Officer DAM Jahja Suryandy saat ini pihaknya telah mengembangkan sebuah platform Merchant Transfer Payment (MTP) untuk perumnas. Platform inilah nantinya yang akan menjadi cara alternatif untuk mempermudah transaksi pembayaran rusunawa.

“Berkat MTP para penghuni rusunawa dapat membayar tagihan sewa, maintenance, air dan listrik bulanan, serta jaminan deposito sewa mereka, ke semuanya dapat dilakukan dengan cara transfer dari bank mana pun, hanya dengan menggunakan nomor mobile phone yang berperan sebagai nomor rekening tujuan,” ujarnya seperti dilansir dari Indotelko.

Sementara itu Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Perumnas Hakiki Sudrajat menjelaskan bahwa dengan adanya kerja sama ini pihak Perumnas akan mendapat keuntungan karena platform MTP dapat mengatasi berbagai masalah administrasi yang sering ditimbulkan oleh metode pembayaran tunai terutama dalam hal melakukan rekonsiliasi dan verifikasi pembayaran.

Untuk informasi Perumnas bukan satu-satunya pihak yang menggandeng DAM dalam hal pembayaran digital. Dari penuturan DAM Indra Surayawan Sinar Mas Land adalah pihak lain yang juga menggandeng DAM dalam hal teknologi elektronik.

“Dalam pengembangan e-commerce atau e-Cash, kami sudah melakukan kerja sama dengan Sinar Mas Land dan Perumnas. Untuk yang Sinar Mas Land itu akan direalisasikan bulan Juli, dan Perumnas pada bulan Agustusnya. Ini baru awal, setelah ini bakal ada lagi puluhan perusahaan yang bakal bekerja sama dengan kami,” ujar Indra.

Otomatisasi di Industri Teknologi, Sebuah Ancaman atau Peluang?

Foxconn dikabarkan telah memecat 60.000 pekerja di salah satu pabriknya dan menggantikannya dengan robot guna mempercepat laju pertumbuhan dan mengurangi biaya tenaga kerja. Menurut survei pemerintah, 600 perusahaan di pusat manufaktur Tiongkok, Kunshan, kemungkinan besar mengikuti jejak Foxconn dan menerapkan otomatisasi dan robotika dalam pabrik mereka.

Juru bicara Foxconn Xu Yulian mengatakan:

“Foxconn dapat menekan angka tenaga kerja dari 110 ribu orang menjadi 50 ribu orang saja berkat adanya robot. Dengan ini, Foxconn berhasil mengurangi pengeluaran untuk biaya tenaga kerja.” Yulian pun menambahkan, “Akan ada banyak perusahaan lain yang mengikuti langkah ini.”

Dorongan untuk menggantikan manusia dengan robot ini merupakan usaha untuk mempertahankan bisnis seiring dengan meningkatnya upah minimum buruh di Tiongkok. Meskipun Kunshan sendiri termasuk ke dalam kota dengan PDB (Produk Domestik Bruto) yang tinggi, tapi pada 2013-2014 PDB mengalami penurunan. Tampaknya, penurunan PDB dan kasus pabrik yang meledak pada tahun 2014 yang menyebabkan peningkatan investasi pada otomasi dan robotika dalam industri.

Tidak hanya soal penghematan biaya tenaga kerja saja, perubahan ini juga dilakukan sebagai respon terhadap ledakan yang terjadi di sebuah pabrik di Kunshan pada tahun 2014. Kabarnya, ledakan di pabrik manufaktur produk logam milik Taiwan itu disebabkan oleh kondisi kerja yang tidak aman.

Setelah ledakan yang menewaskan 146 jiwa tersebut, pemerintah setempat berjanji untuk mengurangi populasi penduduk dan menghentikan pengembangan lahan di Kunshan yang 46% bagiannya sudah dipenuhi oleh bangunan dan pabrik. Pemerintah pun berjanji untuk memberikan subsidi sebesar 2 miliar Yuan (setara Rp 4.1 triliun) per tahun untuk mendukung perusahaan yang akan menerapkan otomatisasi industri dan robotik pada lini produksi mereka.

Meskipun meratanya pekerjaan manufaktur turut menopang perekonomian Tiongkok dan membuat masyarakatnya bisa keluar dari garis kemiskinan, pada saat ini sebagian pekerjaan ini justru cenderung dialihkan ke India dan negara-negara lain yang menawarkan upah buruh yang lebih rendah. Indonesia pun sempat ramai dikabarkan menjadi tujuan tempat pengalihan pekerjaan ini. Foxconn sempat dikabarkan berniat untuk membangun pabriknya di Indonesia, meskipun sampai saat ini tampaknya rencana tersebut belum juga jadi dilakukan karena adanya masalah lahan.

Otomatisasi Industri di Dunia

Masa depan otomasi industri dan robotika kini sudah begitu dekat bagi berbagai perusahaan terbesar di dunia, yang kini lebih tertarik untuk menggunakan robot daripada mempekerjakan tenaga manusia. Di AS, mantan CEO McDonald USA Ed Rensi pernah mengatakan:

“Lebih murah membeli lengan robot seharga $35 ribu (setara Rp 475 juta) daripada membayar $15 (setara Rp 203 ribu) per jam untuk seorang karyawan yang tidak efisien dalam membungkus french fries.”

Para pendukung otomatisasi mengatakan bahwa pekerjaan yang akan dihilangkan adalah pekerjaan yang membuat tenaga kerja manusia sengsara. Dengan begitu dalam jangka panjang akan banyak posisi lain yang terbuka bagi tenaga kerja manusia.

Bagi Foxconn -yang banyak mengundang kontroversi karena kondisi pabriknya dan tingginya tingkat bunuh diri pada pekerjanya, robot merupakan solusi untuk memperbaiki persepsi buruk publik pada perusahaan tanpa harus meningkatkan kualitas hidup karyawan.

Dampak otomatisasi industri sendiri digambarkan dengan jelas pada rencana Foxconn yang diumumkan tahun 2014 lalu: Jika di Tiongkok pabriknya harus mempekerjakan ribuan karyawan, di Pennsylvania mereka hanya memerlukan beberapa lusin orang saja.

Menanggapi hal ini, sebagian orang berpendapat, jika memang pihak Foxconn berencana menerapkan teknologi otomatisasi secara besar-besaran, mengapa mereka tidak melakukannya juga di AS? Biaya produksinya dijamin akan bisa bersaing mengingat mereka bisa menekan berbagai pengeluaran biaya seperti biaya kirim dan penanganan.

Menanggapi pendapat ini, Terry Gou, CEO Foxconn berkomentar:

“Saya bisa saja mengotomatisasi pabrik di AS lalu mengirimkan [hasil produksinya] ke Tiongkok. Biaya produksinya pun masih bisa bersaing … Namun saya khawatir AS memiliki terlalu banyak pengacara. Saya tidak ingin menghabiskan waktu untuk orang-orang yang ingin menuntut saya setiap harinya.”

Rupanya, upah buruh bukanlah satu-satunya permasalahan. Hukum dan peraturan ketat di AS menjadi penghalang bagi Foxconn untuk menjalankan rencana mereka itu. Belum lagi banyaknya tekanan dari berbagai aktivis.

Namun, para ekonom sebenarnya lebih mengkhawatirkan bahwa otomatisasi industri ini bisa menyebabkan berkurangnya lapangan pekerjaan secara drastis dan terjadinya ketidakstabilan ekonomi. Berdasarkan laporan dari Deloitte dan Oxford University, sebanyak 35 persen pekerjaan diprediksi akan diotomasi selama dua dekade ke depan. Selain itu, berdasarkan penelitian Carl Benedikt Frey dan Michael Osborne di tahun 2013, diperkirakan sekitar 50 persen dari pekerjaan akan lenyap dalam empat hingga lima dekade berikutnya.

Otomasi industri di Indonesia

Kini yang menjadi pertanyaan, apakah mungkin di Indonesia terjadi pemecatan massal dan otomatisasi industri seperti yang terjadi seperti di pabrik Foxconn, Tiongkok? Menurut saya, hal ini sangat mungkin terjadi, meskipun mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini. Apalagi akhir-akhir ini buruh semakin gencar menggelar demo untuk menuntut kenaikan UMR. Khawatirnya, hal ini bisa menjadi bom waktu yang berimbas pada pemecatan buruh secara besar-besaran untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi produksi. Selain itu, memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini, perusahaan lokal dituntut untuk meningkatkan produksi dan kualitasnya agar bisa bersaing di pasar terbuka ini. Dari segi investasi, menggunakan teknologi otomatisasi dan robotika dalam industri merupakan pilihan yang lebih menguntungkan, apalagi melihat harga robot yang semakin menurun.

Untuk saat ini, memang masih sedikit industri manufaktur di Indonesia yang menerapkan teknologi tersebut, mengingat besarnya biaya investasi awal yang diperlukan. Oleh karenanya, kebanyakan perusahaan yang sudah menerapkan teknologi ini adalah industri berskala besar. Namun untuk ke depannya, otomasi atau robotika di industri Indonesia merupakan hal yang tidak bisa terhindari lagi.

Peluang

Seperti diuraikan di atas, dengan semakin banyaknya otomatisasi yang dilakukan di industri teknologi, maka semakin banyak pula pekerjaan yang menghilang. Namun di satu sisi dampak dari hal ini adalah terciptanya peluang-peluang baru.

Agar otomatisasi ini semakin berkembang dan proses serta hasilnya bisa semakin baik, tentunya harus didukung oleh industri yang sejalan. Ini artinya akan banyak peluang untuk membuat bisnis di sekitar teknologi otomatisasi ini, yang otomatis berarti membuka lapangan pekerjaan baru.

Semoga saja di Indonesia ini juga berarti membuka peluang menjadi salah satu pemain di industri ini, tidak seperti yang sudah-sudah, yang kebanyakan hanya menjadi pasar saja.

Logo LabanaID

Cara Memblokir (Blacklist) Nomor Telepon dan Ponsel di Asus ZenFone 2 Laser

Salah satu fitur menarik di smartphone Asus ZenFone 2 Laser adalah block list atau blacklist yang dapat digunakan untuk memblokir nomor ponsel seseorang. Nomor yang dimasukkan ke dalam daftar hitam ini, maka pemilik nomor tersebut tidak dapat mengirimkan pesan atau melakukan panggilan ke nomor Anda.

Bagaimana caranya? Ayo, langsung kita coba!

  • Buka menu Settings – Call Settings.
Panel setting untuk memblokir nomor ponsel di Android
Panel setting untuk memblokir nomor ponsel di Android
  • Berikutnya tap Block list.
Pilih opsi Block list yang berisikan nomor-nomor yang diblokir
Pilih opsi Block list yang berisikan nomor-nomor yang diblokir
  • Untuk memblokir nomor, tap ikon plus (+) kemudian tentukan apakah nomor yang diblokir ada di kontak, di riwayat panggilan atau Anda ingin menambahkan secara manual.
Menambahkan nomor ponsel yang akan diblokir
Menambahkan nomor ponsel yang akan diblokir
  • Jika Anda ingin menambah nomor dari kontak, pilih choose from contacts kemudian beri tanda pada nama yang hendak diblokir. Jika sudah, tap tombol OK.
Pilih nomor dari kontak
Pilih nomor dari kontak
  • Sebaliknya, jika ingin membuka blokir, tap salah satu nomor dari daftar hitam kemudian tap Remove from block list.
Menghapus nomor dari daftar hitam
Menghapus nomor dari daftar hitam
  • Terakhir, klik OK untuk mengonfirmasi permintaan Anda.
Konfirmasi pencopotan blokir
Konfirmasi pencopotan blokir

Selesai, semoga bermanfaat dan bisa dipraktikkan.

Sumber gambar header phone.instantcheckmate.

Pempimpin Perlu Memiliki Lima Hal Ini untuk Membangun Tim yang Efisien

Sebagai CEO atau manajer, tugas serta kewajiban Anda akan sangat banyak. Plus Anda bisa saja akan selalu merasa di bawah tekanan, dengan tuntutan yang tak terhitung jumlahnya. Semua itu sudah menjadi satu paket dengan jabatan yang disematkan kepada Anda.

Anda tentu tak mungkin melakukan semuanya sendiri, atau memantau dari dekat semua hal yang terjadi. Semua orang punya keterbatasan waktu, ruang dan tenaga. Untuk itu Anda perlu mendelegasikan beberapa tugas kepada yang lain. Jika ide melepaskan beberapa tanggung-jawab membuat Anda merasa tidak nyaman, berarti Anda perlu melakukan lima pergeseran mental guna menjadi pemimpin yang efisien.

1. Melihat gambaran yang besar

Sebagai manajer atau pemimpin, Anda harus dapat melihat semua masalah dalam konteks secara keseluruhan.  Misal dalam bisnis, dana perusahaan yang tersedia tidak bisa Anda habiskan untuk satu proyek tertentu. Meski proyek tersebut terdengar sangat keren.

Staf Anda bisa saja punya banyak ide tentang cara memanfaatkan kapital yang tersedia. Masalahnya, letak perbedaan Anda dengan staf adalah mereka tidak  melihat gambaran besarnya. Sedangkan Anda harus memikirkan dengan dana yang tersedia, tentang pajak yang harus dibayarkan perusahaan, ide proyek lain yang ingin Anda danai, atau mungkin Anda tahu bahwa kemungkinan besar tidak ada dana yang akan masuk untuk sementara waktu. Jadi Anda harus bersiteguh kepada gambaran besar demi menjaga arus kas yang sehat.

Pikirkan diri Anda sebagai kapten kapal pada perjalanan panjang. Sebagai pemegang kemudi kapal dan penentu arah, satu-satunya cara untuk mencapai tujuan Anda adalah dengan mendelegasikan tugas-tugas lain kepada awak Anda.

Dengan mengakui bahwa Anda tidak dapat melakukan semuanya sendiri, Anda membebaskan diri untuk hanya melakukan hal-hal terbaik yang Anda bisa kerjakan. Pada gilirannya nanti, Anda secara tidak langsung telah menggembleng  orang lain dalam tim untuk bisa berdikari menuntaskan tugas dan kewajiban dengan pengawasan yang minim.

2. Tidak terjebak dengan terlalu banyak beban tugas

Siapa pun yang pernah bekerja dalam lingkungan serba cepat akan mengetahui pentingnya untuk menjaga diri tidak kewalahan. Ini berarti mengatasi tantangan dengan baik. Jadi hal ini tentang cara Anda melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa kewalahan.

Pertama dan terpenting adalah tim Anda tahu bahwa Anda memperhatikan mereka. Anda bersedia untuk berdiskusi dan menawarkan solusi. Tetapi tugas Anda adalah tidak memecahkan setiap masalah, cukup membantu mereka bekerja sebagai tim.

3. Berpikir dan bercermin

Pemimpin yang kuat harus terus berpikir, berempati dan mampu merefleksikan mimpi ke dalam langkah nyata. Hal ini akan melibatkan Anda untuk mengumpulkan informasi di sana-sini. Keputusan terbaik yang dibuat sering muncul saat masa tenang. Momen yang dihabiskan saat Anda sedang menatap ke luar jendela, menikmati mandi atau kopi sore hari.

Saat-saat tenang akan mengungkapkan kepada Anda langkah-langkah yang harus diambil berdasarkan perspektif dari gambaran yang besar. Perencanaan strategis itu lebih dari sekadar riset pasar dan data. Sering kali itu tentang menghabiskan sebagian besar waktu Anda untuk berpikir dan merenung.

4. Berjalan-jalan keliling divisi

Sadarkah Anda, bahwa Anda dapat menyelesaikan banyak hal yang luar biasa dengan hanya menghabiskan waktu beberapa menit berjalan-jalan keliling kantor? Dengan mengamati kerja tim Anda, dan melakukan percakapan singkat, akan menjaga jari Anda tetap menyentuh denyut nadi perusahaan. Ini jauh  lebih efektif dibandingkan dengan hanya membaca laporan dari staf Anda.

Anda dapat dengan tanggap menawarkan solusi cepat saat tim Anda sedang mentok. Ini yang disebut win-win solution, karena Anda bisa melakukan intervensi yang tepat, sekaligus melihat secara langsung divisi yang perlu perhatian Anda segera.

5. Kenali tim Anda dengan sebaik-baiknya

Keberhasilan bisnis Anda bergantung pada seberapa baik Anda mengenal tim Anda. Beberapa karyawan lebih memilih manajemen langsung, sementara yang lain justru lebih bisa bersinar melalui pendekatan lepas tangan.

Mengidentifikasi gaya kerja setiap anggota staf Anda, akan memberikan gambaran yang jelas tugas-tugas yang bisa Anda delegasikan. Ingat bahwa tim Anda adalah sistem dukungan Anda, dan mendelegasikan tugas secara bijak adalah cara yang bagus untuk bekerja lebih sedikit tetapi bisa mencapai lebih banyak.

Pemimpin harus berfungsi dengan sangat efisien, meski begitu Anda masih akan menghadapi rintangan yang tak terduga setiap hari. Itulah letak seni memimpin sebuah tim. Anda harus tetap pegang kendali, di sisi lain Anda tahu kapan mengendurkan tali kemudi.

Masuk Tahun Kedua GandengTangan Hadirkan GandengTangan 2.0

Menutup bulan Mei 2016, GandengTangan menghadirkan GandengTangan 2.0. Platform digital untuk tempat masyarakat dapat memberikan pinjaman tulus dengan bunga 0% kepada wirausaha sosial dan pengusaha UMKM ini menghadirkan sejumlah fitur baru yang diharapkan dapat memberikan manfaat dengan menggandeng para UMKM untuk dapat mendaftarkan usahanya.

Sejak pertama kali diluncurkan pada 15 Maret tahun lalu GandengTangan sudah berhasil menggalang dana pinjaman lebih dari Rp300 juta yang dikumpulkan dari lebih 600 pemilik dana individu. Dana tersebut telah mendanai 12 usaha sosial yang memberikan manfaat kepada kurang lebih 3.320 orang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Jakarta, Tanggerang hingga Kutai-Kalimantan dan Desa Adonara, NTT.

Dalam peluncuran GandengTangan versi 2.0 yang dilangsungkan Sabtu(28/5) Mei CEO GandengTangan Jezzie Setiawan menjelaskan bahwa transformasi yang dilakukan Gandengtangen ini menitikberatkan pada perluasan manfaat dengan menggandeng UMKM untuk dapat bergabung dengan GandengTangan.

“Fokus kami adalah upaya untuk penuntasan kemiskinan dan UMKM memiliki peran besar dalam penuntasan masalah sosial ini,” terangnya lebih lanjut.

Peluncuran GandengTangan 2.0
Peluncuran GandengTangan 2.0

Di versi 2.0 kali ini GandengTangan menyematkan beberapa fitur baru, seperti, kanal interaksi antara pemilik dana dengan peminjam, riwayat transaksi, dan laporan usaha yang lebih terperinci. Fitur-fitur tersebut dihadirkan dalam rangka untuk membuat semua transaksi pinjaman antara kedua belah pihak menjadi lebih transparan dan para pemberi dana dapat memantau seberapa besar dampak sosial yang mereka dapatkan setelah membantu para pemilik usaha.

Selain itu, GandengTangan versi 2.0 ini juga dilengkapi dengan fitur  “Host Event” dan “Kampanye Versi Kamu” sebagai bentuk perwujudan aksi gotong royong untuk membantu para UMKM dan wirausahawan sosial. Dengan fitur ini, masyarakat bukan hanya menjadi pemberi dana usaha saja, tetapi juga dapat menggalangkan dana pinjaman untuk usaha-usaha yang ada di GandengTangan.

Mengenang Duo Smartphone Pertama Motorola

Hampir semua orang di dunia mengenal Motorola sebagai salah satu merk ponsel yang punya reputasi cukup baik. Namun bila bicara prestasi, Motorola masih kalah bersinar dari Samsung, Apple atau bahkan Xiaomi yang notabene masih seumur jagung. Pun demikian, Motorola punya sejarah keterlibatan dalam perkembangan generasi smartphone Android. Mereka menjadi satu dari sedikit merk yang lebih dulu menciptakan smartphone berbasis Android. Kala itu, mereka menghadirkan Droid untuk Verizon yang masuk dalam jajaran smartphone Android pertama di dunia.

Perjalanan Motorola di ranah smartphone sejatinya telah dimulai sebelum Droid dilahirkan. Smartphone pertama mereka diketahui bernama A920 dan A925. Sayang, catatan tanggal kelahiran keduanya hilang ditelan masa. Namun yang pasti, kedua ponsel berbasis Symbian OS tersebut diluncurkan di masa yang berbeda, A920 di awal tahun 2003 sementara A925 menyusul di akhir tahun.

Smatphone pertama Motorola A925 keluaran 2003
Smatphone pertama Motorola A925 keluaran 2003

Baik Motorola A920 maupun A925 mempunyai rancangan yang hampir mirip, ada antena dan tombol navigasi yang bagi kebanyakan orang di masa sekarang terlihat ketinggalan zaman.

Keduanya punya banyak tombol yang diletakkan di sekeliling layarnya yang berukuran kecil. Tapi di masa itu, tak banyak perangkat seluler yang sudah menawarkan dukungan 3G, kamera depan beresolusi VGA, layar sentuh, GPS, Bluetooth dan juga stylus. Sehingga Motorola A920 dan A925 menjadi perangkat smartphone paling menarik dan mutakhir bagi mereka yang mampu menebusnya.

Smartphone Motorola A920 diluncurkan pada awal tahun 2003
Smartphone Motorola A920 diluncurkan pada awal tahun 2003

Apalagi keduanya sudah mampu mengerjakan tugas-tugas seperti layaknya smartphone terkini, seperti menjelajah internet, membaca dan membalas email, mendengarkan multimedia dan lain-lain.

Sementara untuk urusan komponen jeroan, Motorola A920 dan A925 sama-sama ditenagai prosesor single core TI OMAP berkecepatan 168MHz. Daya simpan keduanya masih tergolong kecil, hanya 8MB dan 12MB dengan dukungan SD card hingga 32MB.

Bila berkaca pada sejarah dan membandingkannya dengan era sekarang. Sangat wajar bila Anda merasa terkejut dan menyadari bahwa zaman telah berkembang sedemikian cepat. Tak berlebihan jika para orang tua acapkali mengingatkan kita bahwa sejarah adalah guru  kehidupan.

Sumber berita PhoneArena.

Google Indonesia Hadirkan Program Google Ad Grants di Indonesia

Hari ini (31/5) Google Indonesia mengumumkan program Google Ad Grants telah resmi hadir di Indonesia. Program yang diberikan untuk membantu organisasi nirlaba (nonprofit) ini memberikan bantuan sebesar $10.000 per bulan dalam bentuk pengiklanan AdWords untuk mempromosikan misi dan inisiatif mereka di mesin pencarian Google. Di Indonesia, Google Ad Grants sudah membantu beberapa organisasi-organisasi nirlaba seperti IndoRelawan, Kitabisa, dan YCAB Foundation.

Pihak Google sendiri menerapkan beberapa syarat yang harus dipenuhi organisasi bila ingin mengikuti program Google Ad Grants. Beberapa syarat tersebut di antaranya, memiliki status badan amal dan berlaku di Indonesia, mengakui dan menyetujui untuk sertifikasi aplikasi yang diperlukan mengenai non-diskriminasi dan penerimaan sumbangan dan penggunaan, memiliki situs web yang berfungsi dengan konten yang substansial, dan beberapa syarat lainnya.

Organisasi yang telah disetujui untuk bergabung dengan program Google Ad Grants, atau disebut dengan penerima (Grantee), akan mendapat bantuan iklan sebesar $10.000 per bulan. Para organisasi yang tergabung dimungkinkan untuk membangun dan mengatur akun AdWords mereka sendiri namun harus memenuhi beberapa ketentuan, seperti anggaran harian diatur ke $329, batas maksimal biaya-per-klik $2.00, dan hanya menjalankan kampanye bertarget dengan kata kunci dengan iklan teks yang muncul di Google.

[Baca juga: Google Indonesia Tawarkan Solusi Adwords Express untuk Bantu UKM Jangkau Konsumen Baru]

“Google Ad Grant membantu kami untuk meningkatkan eksistensi kami di dunia digital, sekaligus kesadaran masyarakat terhadap organisasi kami. Lebih dari itu kami ingin mengajak masyarakat lebih fokus pada permasalahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Kami senang Google telah membantu kami menyebarkan kebaikan,” ujar Sekertaris Jendral YCAB Foundation M. Farhan

Hal senada juga diungkapkan oleh Digital Marketing Manager KisaBisa Fahri Amirullah. Fahri menyampaikan bahwa Google AdWords telah membantu Kitabisa mengajak lebih banyak netizen menciptakan perubahan dengan berdonasi pada berbagai aksi sosial dan kebaikan.

Google Ad Grants ini bukan program Google yang pertama yang dibawa ke Indonesia. Sebelumnya ada beberapa program Google yang lebih dahulu hadir di Indonesia, seperti Google Launchpad Accelerator  yang sekarang sudah masuk batch kedua, pelatihan untuk developer Indonesia, dan beberapa program lainnya.