Updated: Vivo X7 dan X7 Plus resmi dirilis. Artikel bisa dibaca di sini. Salah satu pabrikan smartphone asal Tiongkok, Vivo makin gencar dalam memasarkan produknya, setelah dikabarkan akan merilis duo smartphone seri X7 teranyar, kini salah satu dari smartphone tersebut, yakni Vivo X7 telah nongol di situs sertifikasi Tiongkok, TENAA.
Seperti yang kami kutip melalui situs PhoneArena, salah satu smartphone teranyar racikan Vivo itu akan hadir dengan spesifikasi yang cukup menarik.
Smartphone dilengkapi layar AMOLED berukuran 5,2 inci yang mampu menampilkan resolusi FHD 1080 x 1920 piksel yang ditopang dengan prosesor octa-core Snapdragon 652 SoC yang mampu digeber hingga kecepatan 1.8GHz, sedangkan untuk modul grafisnya, pihak Vivo telah menjejalkan chipset GPU Adreno 510.
Lebih jauh mengenai spesifikasinya, smartphone yang berjalan dengan platform Android 5.1 Lollipop ini akan didukung dengan RAM sebesar 4 GB yang dipadu dengan kapasitas penyimpanan internal sebesar 64 GB. Pihak Vivo sepertinya sengaja menjejalkan ruang memory internal yang lebih besar pada smartphone ini lantaran absennya slot memory tambahan.
Smartphone Vivo X7 juga akan hadir dengan dua buah kamera, kamera depan memiliki kemampuan yang lebih tinggi berkat hadirnya modul lensa 16 megapiksel, sedangkan kamera 13 megapiksel akan hadir sebagai kamera utama yang ada di bagian belakang smartphone tersebut. Dengan konfigurasi kamera seperti ini, bisa ditebak bahwa perangkat Vivo X7 akan lebih menyasar pengguna yang hobi foto selfie.
Dari sumber yang sama juga disebutkan bahwa smartphone Vivo X7 yang memiliki ketebalan body 7.24mm serta bobot 151 gram ini akan ditawarkan dengan harga $376, dan akan tersedia dengan varian body berwarna merah muda ke-emasan (Pink Gold), Kunig emas (Gold) dan Merah ke-emasan (Rose Gold).
Jika tidak meleset dari jadwal, pihak Vivo akan memperkenalkan smartphone ini bersama dengan varian yang memiliki ukuran lebih besar yakni smartphone Vivo X7 Plus pada tanggal 30 Juni di Tiongkok, namun hingga kabar ini kami turunkan belum ada informasi detail terkait keberadaan smartphone Vivo X7 Plus ini.
Cheetah Mobile Security Research Lab baru saja mengeluarkan pengumuman mengenai serangan Trojan yang menginfeksi pengguna Android. Trojan yang dijuluki dengan Trojan Hummer ini merupakan salah satu trojan dengan tingkat serangan paling tinggi di paruh pertama tahun 2016, dan Indonesia menempati urutan kedua terbanyak sebagai negara dengan jumlah pengguna yang terserang, di bawah India yang menempati urutan pertama.
Trojan Hummer ini menginfeksi perangkat Android dengan melakukan rooting ke perangkat secara diam-diam. Dengan demikian Trojan akan mendapatkan hak akses administrator dari sistem. Secara diam-diam juga Trojan ini akan menginstal aplikasi-aplikasi yang tidak dinginkan dan memunculkan iklan-iklan secara terus menerus.
Tidak jarang aplikasi maupun iklan yang ditampilkan memuat konten negatif sehingga sangat mengganggu penggunanya. Tidak bayak yang bisa dilakukan untuk membasmi Trojan ini, bahkan factory reset tidak akan menimbulkan pengaruh apa-apa pada perangkat ini.
Trojan ini sudah menjangkiti jutaan perangkat di seluruh dunia. Penetrasinya cukup mengejutkan, dari data Cheetah Mobile, Trojan Hummer ini bisa menginfeksi 1.4 juta perangkat setiap harinya. Data ini di dapat dari hasil pemantauan di semester pertama tahun ini.
Dari penelitian Cheetah Mobile diprediksikan, pembuat Trojan ini bisa mendapatkan penghasilan sebesar $500.000 setiap harinya. Disinyalir sindikat yang berada di balik Trojan ini adalah kumpulan orang underground yang berada di Tiongkok. Kesimpulan ini diperoleh setelah peneliti dari Cheetah Mobile melakukan tracking pada domain dan email yang digunakan untuk mengontrol trojan ini. Di Tiongkok trojan ini bisa menginfeksi 63.000 perangkat tiap harinya.
Setelah resmi hadir tahun 2015 lalu, layanan budget hotel Zen Rooms yang telah hadir di 8 negara meluncurkan tiga fitur tambahan untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan kepada pengguna. Tiga fitur tersebut adalah Zen for Business, Zen Monthly dan layanan pelanggan (CS) selama 24 jam. Zen for Business adalah Layanan Zenrooms untuk klien korporasi, sedangkan Zen Monthly untuk mengakomodasi klien yang ingin menginap dalam jangka panjang, sehingga membayar bulanan layaknya kost.
Saat ini Zen Rooms telah tersebar di 5 kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Bali, Bogor dan Yogyakarta dengan harga kamar mulai dari Rp 169 ribu.
Tiga fitur baru Zen Rooms
Sebagai pemain baru di industri hospitality, Zen Rooms masih berupaya untuk mendapatkan jumlah pengguna dan pilihan budget hotel yang berkualitas. Makin sengitnya kompetitor yang ada, membuat Zen Rooms harus lebih inovatif dan cerdas dalam hal pemberian layanan dan pilihan yang ada. Pemain lainnya yang mencoba menawarkan layanan serupa adalah Nida Rooms dan Tinggal.
Salah satu strategi yang dilancarkan oleh Zen Rooms untuk menjawab tantangan tersebut adalah menghadirkan tiga fitur terkini. Yang pertama adalah Zen Monthly yang memberikan kemudahan bagi tamu yang menginap lebih dari 30 hari atau satu bulan. Harga yang ditawarkan lebih murah hingga 60% dari harga kamar harian.
Sementara itu untuk membantu para wisatawan yang masih asing dengan lokasi yang disinggahi, Zen Rooms menawarkan fitur Customer Service 24 jam. Dengan fitur ini tim layanan pelanggan Zen Rooms siap membantu para wisatawan untuk mendapatkan informasi budget hotel yang direkomendasikan kepada wisatawan selama 24 jam.
Fitur lain yang dihadirkan Zen Rooms adalah Zen for Business, yaitu program yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan dengan memberikan penawaran dan harga spesial dilengkapi dengan program poin untuk setiap karyawan.
Hanya dalam satu hari saja, Twitter mengubah kecerdasan buatan kreasi Microsoft yang tidak berdosa menjadi mimpi buruk. Dengan mempelajari percakapan di sosial media, chatbot bernama Tay itu tak lama mulai melontarkan tweet-tweet kontroversial. Microsoft akhirnya menonaktifkannya, tapi jangan dikira hal ini menghentikan upaya mereka mendalami bidang AI.
Faktanya, kita sudah lama menggunakan versi kasar dari kecerdasan buatan, dan tema ini juga menjadi perhatian para raksasa teknologi. Melalui sebuah esai di Slate, CEO Microsoft Satya Nadella menjabarkan 10 ketentuan wajib yang sebaiknya dijadikan panduan pembuatan AI, serta turut membahas ‘Tiga Hukum Robot‘ karya penulis fiksi ilmiah legendaris Isaac Asimov dan tulisan Bill Gates di tahun 1995, Internet Tidal Wave.
Esai tersebut diungkap di tengah perdebatan mengenai apakah AI bisa menjadi ancaman sekelas ‘Terminator’ terhadap manusia di masa depan. Belum lama ini saja, sang fisikawan terkenal Stephen Hawking mengingatkan kita mengenai ancaman ‘perlombaan senjata’ berbekal AI yang dilakukan negara-negara maju.
Namun bertolak belakang dari hal itu, Nadella berkeinginan agar manusia dan mesin bisa bekerja sama untuk memerangi penyakit dan kemiskinan. Jadi apa saja hukum dalam pengembangan AI versi CEO Microsoft? Ini dia:
AI harus didesain untuk membantu kemanusiaan, serta menghargai kebebasan manusia.
AI harus transparan, di mana kita perlu mengetahui bagaimana teknologi bekerja dan apa saja aturannya.
AI harus memaksimalkan efisiensi tanpa menghancurkan martabat manusia, dengan turut melestarikan budaya serta menghargai kemajemukan.
AI harus dirancang agar dapat menjaga privasi secara pintar.
AI harus memiliki algoritma yang dipertanggungjawabkan, sehingga manusia bisa membatalkannya jika mulai membahayakan.
AI harus dijaga dari berprasangka agar tidak ada diskriminasi.
Namun dalam pemanfaatan kecerdasaan buatan, terdapat rambu-rambu yang juga harus diikuti oleh manusia:
Empati: keadaan mental ini sangat sulit ditiru oleh robot, dan akan sangat berharga dalam interaksi manusia dan mesin.
Edukasi: Nadella percaya dengan lebih banyak investasi pada pendidikan, manusia akan dapat mencapai tingkat pemikiran yang lebih tinggi serta menciptakan inovasi yang saat ini belum kita pahami.
Kreativitas: merupakan salah satu kemampuan unggulan manusia yang tidak bisa ditiru oleh mesin. Keberadaan AI memperkaya serta menyempurnakan kreativitas.
Keputusan dan tanggung jawab: kita boleh saja menerima hasil analisis dan diagnosis komputer, namun keputusan dan pertanggungjawaban tetap berada di pundak manusia.
When people aren’t talking about Brexit or getting used to the fact that Trump isn’t some elaborate extra-terrestrial prank, they’re probably watching the Game of Thrones season finale on loop trying to wrap their minds around the sheer awesomeness of all the bloodshed and gore. If the ‘Battle of the Bastards’ made up for an otherwise underwhelming season, ‘Winds of Winter’ did all that and much more, a true return to the kind of intense storytelling the TV show has formed a cult around. Several seemingly muddled plot lines fell into place, setting up perfectly for the great war next season.
Walking into work on Tuesday morning, our mind was playing the episode over and over again so much that there was a metaphorical spilling over of sorts. We imagined dragons were delivering office memos, and there was something in the cafeteria kitchen that looked suspiciously like wildfire. Anyway, we decided to put this bizarre train of thoughts to productive use. Here’s a comparison of e-commerce app users to characters on our favorite show on HBO. After all, all men must buy!
Ned Stark:
Honest, righteous always stood up for what’s right.
The Ned Stark from the App world is a frequent app visitor, engages with your emails, clicks on your Push but never buys. What will it take to make Ned buy at least once?
Jon Snow:
He’s the braveheart! King of the North, he inspires others. Loved by all, just the thought of his death was heart breaking, wasn’t it?
Your Jon Snow user is extremely engaged and inspired his friends to get your app as well. How we wish he never uninstalled the app…
Petyr Baelish:
The ever-scheming, self-made Lord. He never does anything without hidden benefits and you couldn’t guess what’s on his mind.
Petyr Baelish is forever scouting for new offers. He downloads your app, avails the offer and then he hits the UNINSTALL button!
Arya Stark:
Confused and always on the run. The Starks, the Lannisters and many others have been trying to find her but in vain.
Arya downloads your app and visits so many different pages within an hour. Apparels, Networking Devices, Home Furnishings, Men’s Shoes, Books, Games, Mountain Climbing Gear and Fragrances! What does she want really? You’re confused, aren’t you?
Tyrion Lannister:
Clever, always vocal about his feelings and has as a fine taste for the pleasures of the world. But remember, he always pays his debts.
Your Tyrion Lannister is no less. From coolers to shirts, everything he buys is premium and just wow. He’s almost always loyal; but that one delayed delivery and you must face his Twitter-wrath.
Every user on your app is different and it takes a lot of personalization to connect with all of them. Tell us how you engage with these GoT characters that are using your app? Also, check out this story of a typical app user – everything that happens from the day a user installs an app till he hits the uninstall button.
– Disclosure: This is a guest post by Akshatha Kamath & Naren Madan, growth marketers at Vizury, the first multi-channel mobile marketing platform. They can be contacted at marketing@vizury.com, LinkedIn, @Akshatha_K, @WaitroseEggs or VizuryBlog
Saat mencari smartphone berkemampuan mumpuni namun isi dompet terbatas, mereka yang tinggal di Asia punya keuntungan dibanding konsumen di negara-negara lain. Selain tipe-tipe entry-level dari brand populer, misal Moto G atau Galaxy J5, para produsen Tiongkok menyediakan banyak pilihan, dan sejauh ini Xiaomi bisa menjadi kandidat kuat.
Sejak memulai kiprahnya, ‘Sang Apple dari Timur’ selalu berhasil membuktikan bahwa sebetulnya kualitas tidak harus dibayar dengan jumlah uang yang besar. Konsep tersebut secara konsisten dibawa ke phablet terbaru mereka, penerus dari seri Redmi Note: Redmi Note 3. Meski ditujukan sebagai produk terjangkau, jujur saja perangkat ini mengejutkan saya berkat beragam aspek premium – dari desain, build quality, sampai fingerprint scanner.
Selama beberapa minggu, saya diberikan kesempatan untuk menguji Redmi Note 3 lebih jauh. Berdasarkan pengalaman pemakaian, ia memang bukanlah produk sempurna dan kadang Anda harus mau berkompromi. Namun dengan harga ekonomis dan sentuhan khas Xiaomi, saya bisa paham mengapa sang produsen dari Beijing ini mampu mengumpulkan banyak fans dari seluruh dunia. Ayo simak ulasannya.
Packaging
Konten dari packaging Redmi Note 3 cukup sederhana. Seperti biasa, Xiaomi tidak ingin membebani konsumen dengan biaya tambahan. Selain smartphone, Anda akan menemukan kabel data dan charger, pin untuk membuka SIM card serta lembaran-lembaran panduan. Unit ini dibundel bersama kartu perdana Indosat Ooredoo.
Design
Redmi Note 3 meninggalkan rancangan plastik Redmi Note sebelumnya, membuatnya lebih menyerupai Mi Note. Tubuh unibody dengan warna rose gold (warna unit review yang saya dapatkan) merupakan kejutan gembira, terutama untuk perangkat di level terjangkau. Meskipun bagi saya pribadi penampilan Redmi Note 3 terlalu feminin, saya sangat mengapresiasi pendekatan ala device premium yang Xiaomi ambil.
Struktur punggungnya merupakan perpaduan dari logam (di area tengah) dan plastik (di sisi atas dan bawah). Bagian chassis logam tersebut memberikan Redmi Note 3 bobot yang pas dan tidak terlalu ringan, yaitu 164g. Xiaomi juga tidak melupakan aspek ergomonis. Area tepi handset dibuat membundar, dan ketiadaan sudut dikombinasi dimensi seimbang (150x76x8,7mm) memastikan smartphone nyaman saat digenggam.
Area punggung dan layar dipisahkan oleh bingkai glossy – saya belum bisa memastikan apakah terbuat dari logam atau plastik. Tombol volume dan power berada di sisi kanan, tepat di area jempol, dan tray kartu SIM (dual micro dan nano) sekaligus microSD tersedia di bagian kiri. Sentuhan kecil lain yang saya sukai adalah tombol navigasi utama dengan LED putih. Port micro USB sendiri dapat Anda temukan di bawah.
Salah satu fitur primadona Redmi Note 3 adalah pemindai sidik jari, diposisikan di bagian belakang sehingga berada di jangkauan jari telunjuk. Xiaomi mengatakan mereka menggunakan teknologi keamanan Trustonic TEE. Singkatnya, level keamanan device setara Apple Touch ID. Selain itu, fingerprint scanner sanggup merespon input dengan sangat cepat (diklaim 0,3 detik), dan dapat membaca jari dari arah 360 derajat.
Display
Redmi Note 3 mengusung panel LCD seluas 5.5-inci 1080×1920-pixel berkepadatan 401ppi, sanggup menyuguhkan outpun yang tajam dan jernih, cukup mengesankan untuk produk di segmen ini. Meski demikian, saya melihat sedikit ketidakakuratan warna. Display cenderung condong ke warna-warna ‘dingin’ – misalnya warna putih menjadi kebiruan. Tapi hal ini bukanlah masalah besar karena temperatur warna dapat Anda setting di menu.
Layar juga cukup cerah untuk digunakan di bawah sinar matahari, tetapi mungkin permukaan gloss-nya dapat menangkap banyak bayangan yang bisa mengganggu Anda. Redmi Note 3 mampu mendeteksi cahaya di sekitarnya secara real-time dan segera menyesuaikan kontras agar visual tetap tampil optimal.
Xiaomi punya alternatif mode Night Shift seperti di Apple iOS 9.3, mereka menamainya Reading Mode. Ketika diaktifkan, cahaya background akan dikurangi dan display jadi lebih menguning, dimaksudkan untuk mengurangi kelelahan pada mata. Sayangnya, Reading Mode hanya bisa diaktifkan (atau dimatikan) secara manual.
Interface
Handset ini beroperasi di platform MIUI 7, berbasis Android 5.1 Lollipop. Penampilan serta susunan kontennya sudah berbeda dari versi standar Google, dan hampir tidak ada lagi elemen Material Design. Hanya ada satu layer menu buat mengakses aplikasi serta fungsi-fungsi perangkat seperti setting serta kamera, dan interface tersebut juga merespons tap dan swipe tanpa jeda.
Software juga memberikan keleluasaan utak-utik, dan Anda dipersilakan memilih puluhan theme yang tersedia sesuai keingingan, cukup dengan log-in ke Mi Account. Selain itu, user dimanjakan oleh efek-efek visual dan update OTA berkala. Meskipun sudah lama tidak menggunakan MIUI, saya hanya butuh beberapa menit saja untuk kembali merasa familier.
Camera
Phablet anyar Xiaomi ini memperoleh dongkrakan besar di aspek fotografi. Kini Anda dihidangkan kamera utama bersensor 16-megapixel dengan aperture f/20, lensa 5-element, sistem phase detection autofocus (PDAF), serta dual images signal processor. Spesifikasi seperti ini umumnya hanya dapat ditemukan di smartphone yang lebih high-end. Di atas kertas memang impresif, tapi bagaimana dalam prakteknya?
Saya menyukai UI aplikasi kamera Redmi Note 3 yang bersih dan simpel, segera terbuka begitu Anda tap ikon. Hanya ada enam tombol utama (termasuk video, shutter, HDR, flash), tinggal swipe ke kanan buat memilih filter dan swipe ke kiri untuk mengakses mode. Pemakaiannya ringkas serta mudah.
Baik di siang ataupun malam hari berbekal pencahayaan lampu, shutter bekerja cukup gesit. Anda akan mendapatkan gambar jelas dan kaya warna di kondisi cukup cahaya, tetapi ketika hari mulai gelap, saya merasa sedikit jeda respons. Dan dengan menyalakan HDR, waktu capture jadi bertambah lama. Seperti kebanyakan kamera smartphone, Redmi Note 3 seringkali kesulitan mencapai exposure yang tepat.
Kapabilitas videonya terbilang standar: 1080p di 30fps; dan ia mungkin belum bisa memuaskan pecandu selfie karena hanya ada kamera 5-Mp di depan. Sampel foto dapat Anda lihat di bawah.
Dan ini hasil jepretan di malam hari, dibantu cahaya lampu:
Using experience & hardware
Versi resmi Redmi Note 3 hanya didukung jaringan 3G (walaupun sudah ‘4G ready‘ – peraturan TKDN mensyaratkan persentase tertentu untuk kandungan dalam negeri perangkat 4G), dan boleh jadi calon konsumen merasa keberatan dengan keterbatasan ini. Namun di sisi kinerja hardware, smartphone sama sekali tidak mengecewakan. Selain app sosial media dan chat, Redmi Note 3 sanggup melahap game-game mobile berat yang saya instal, di antaranya Asphalt 8: Airborne, Real Racing 3, sampai Mortal Kombat X.
Unit review ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
Memoriinternal 16GB (dapat diperluas dengan microSD)
Konektivitas Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, Bluetooth 4.1, infrared, GPS
Berkat komposisi hardware di atas, Real Racing 3 berjalan dengan mulus dan grafisnya tersaji maksimal – misalnya pantulan di kaca spion, flare, bayangan serta efek debu. Asphalt 8 bukan tantangan berat bagi Redmi Note 3, Anda bisa melihat semua efek visual tanpa adanya penurunan frame rate. Yang mengagumkannya lagi, Mortal Kombat X ber-engine Unreal 3 beroperasi mulus di handset.
Mungkin bukan masalah besar, namun saya merasakan waktu load yang agak lama, terutama sewaktu membuka permainan. Dan setelah beberapa saat menikmati game, suhu bagian punggung akan bertambah hangat. Lalu penempatan speaker menyebabkannya jadi tertutup ketika Anda menggunakan Redmi Note 3 secara horisontal. Berbicara soal speaker mono di sana, handset memang sanggup menyajikan suara lantang, sayangnya bass sama sekali tidak nendang.
Lewat software AnTuTu, Redmi Note 3 mendapatkan hasil tes terbaik di skor 74124, menempatkannya di atas Galaxy A9 Pro, tetapi belum bisa mengejar Google Nexus 6. Handset memperoleh nilai 818 di Sling Shot 3DMark dan skor performa kerja terbaik di 5191 dalam PCMark.
Dengan menyimpan baterai non-removable 4.000mAh, Redmi Note 3 tidak kesulitan untuk tetap aktif seharian dalam pemakaian normal. Kadang kala, handset bisa bertahan mendekati dua hari (layar menyala antar 3,5 sampai 4,5 jam). Tapi ingat, bermain game tentu akan mempersingkat durasinya.
Kualitas panggilannya tergolong baik, apalagi dibantu oleh mic noise cancelling di sisi atas smartphone. Output suara terdengar natural serta lantang, dan saya tidak menemukan adanya kendala. Redmi Note 3 turut dilengkapi fitur call recorder build-in, dapat diaktifkan secara manual di Call Setting dan didengar lewat app recorder.
Conclusion
Tidak dapat disangkal bahwa Xiaomi Redmi Note 3 merupakan penawaran yang menggoda. Sejumlah aspek – seperti desain, build quality, kinerja hardware, serta adanya pemindai sidik jari – berada di luar ekspektasi, dan rasanya sedikit alternatif yang lebih baik di harga selevelnya. Pengguna Redmi Note sebelumnya tidak akan kecewa seandainya mereka memutuskan untuk beralih ke Redmi Note 3.
Namun sebelum buru-buru mengambil keputusan, Anda perlu mempertimbangkan sejumlah kelemahan dari produk ini: performa kamera dan video recording sebetulnya bisa lebih baik lagi, dan Redmi Note 3 belum mempunyai konektivitas NFC.
Pengguna Pinterest di Amerika Serikat patut berbahagia. Pasalnya, semenjak bulan November 2015 lalu, mereka bisa menemukan berbagai produk menarik di Pinterest sekaligus membelinya layaknya browsing di situs belanja online. Fitur bernama Pinterest Shop ini otomatis memberikan makna baru bagi jejaring sosial yang awalnya tak lebih dari sekadar bookmarking tool.
Pinterest sendiri menyadari bahwa fitur belanja ini memegang andil besar dalam pertumbuhan komunitas penggunanya. Untuk itu, mereka telah menyiapkan sejumlah fitur baru guna semakin menyempurnakan pengalaman pengguna yang memanfaatkan Pinterest sebagai pusat berbelanja online.
Yang pertama adalah fitur Shopping Bag, yang pada dasarnya sama persis seperti shopping cart pada sebagian besar situs belanja online. Shopping Bag memungkinkan pengguna untuk membeli produk dari penjual yang berbeda-beda, lalu membayar jumlah totalnya dalam satu tahap saja.
Fitur kedua adalah kurasi produk yang dilakukan oleh tim Pinterest sendiri. Mengingat sejauh ini Pinterest telah bermitra dengan sekitar 20.000 penjual, dengan jumlah produk yang mencapai lebih dari 10 juta, fitur kurasi ini setidaknya bisa memudahkan konsumen dalam menemukan produk-produk yang sedang ngetren.
Pinterest tidak lupa menghadirkan fitur Visual Search ke Pinterest Shop. Berkat fitur ini, pengguna bisa melakukan pencarian terhadap produk-produk yang relevan dengan yang mereka jumpai di suatu Pin. Menutup semua itu adalah opsi untuk menyortir barang berdasarkan popularitas, diskon dan lain sebagainya ketika melihat katalog yang ditawarkan sebuah brand.
Selain di Android, Pinterest Shop kini juga bisa diakses melalui web – versi iOS-nya dijanjikan akan segera menyusul. Sayangnya hingga kini masih belum ada kabar terkait rencana Pinterest menghadirkan fitur belanja ini ke kawasan lain.
Aplikasi dibuat dengan satu tujuan; mempermudah urusan, entah yang berkaitan dengan kerja, hiburan, gaya hidup atau pekerjaan sederhana seperti misalnya menghapus foto “tak berguna” kiriman dari aplikasi-aplikasi sosial media dan pesan instan.
Yap, aplikasi seperti WhatsApp, BBM, Facebook dan lain-lain kerap secara otomatis menyimpan foto kiriman atau unduhan ke memori perangkat. Jika tidak dibersihkan, maka semua foto-foto itu akan tersimpan selamanya dan terus bertambah dari waktu ke waktu. Memberikan beban tak perlu ke memori. Sedikit banyak, beban ini memengaruhi kinerja perangkat – kendati ada banyak faktor lain yang juga berperan.
Sekarang Anda punya tiga opsi. Pertama, membiarkan sampah-sampah itu tersimpan dengan catatan memori masih cukup lega dan Anda tidak terganggu. Kedua, memburunya di aplikasi galeri dan menghapusnya satu per satu. Atau ketiga, Anda mau mencoba aplikasi manajemen sampah baru bernama Siftr Magic Cleaner.
Jika pilihan Anda jatuh ke opsi ketiga, maka selamat Anda membuat keputusan yang tepat. Siftr Magic Cleaner merupakan solusi cerdas untuk mengatasi berkas foto sampah, meme dan screenshot yang berasal dari berbagai aplikasi. Dr Kleen akan dengan senang hati menyambut Anda saat pertama kali menjalankan aplikasi ini.
Dr Kleen kemudian akan memindai hingga 500 berkas foto kemudian menempatkannya ke folder-folder yang berbeda, seperti Meme, WhatsApp, Forwarded image, Junk Photos dan Screenshot. Pembagian folder ini bertujuan untuk memudahkan Anda memilah dan memutuskan menghapus yang mana. Menurut pengembang, Magic Cleaner memanfaatkan teknologi deep learning dan neurol network untuk mengenali dan menyortir foto di dalam perangkat. Kemampuan ini memungkinkan aplikasi membedakan foto dari WhatsApp, BBM, atau Telegram.
Kabar baiknya, aplikasi cerdas nan serbaguna ini dapat Anda peroleh dari Play Store dan App Store secara gratis.
Setelah moda transportasi berbasis aplikasi seperti Go-jek, Uber, dan Grab marak di kota besar di Indonesia, khususnya Jabodetabek, kini hadir aplikasi serupa yang menyasar pengguna di kota-kota yang belum dijamah layanan transportasi tersebut. Salah satunya adalah Tripy yang mengakomodasi transportasi di kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Sudah beroperasi saat ini, Tripy rencananya akan resmi diluncurkan setelah Idul Fitri. Aplikasi Tripy sudah tersedia untuk platform Android dan iOS.
Beroperasi mulai akhir Mei ini di bawah bendera PT. Trip Khatulistiwa Pratama, Khairul Ali – yang akrab disapa Bang Yul – mendirikan Tripy bersama delapan teman lainnya. Salah satu anggota tim, Rizal Bakri, bertanggung jawab membuat aplikasinya. Rizal adalah pemuda asli Pontianak yang sekarang menetap di luar Kalbar.
Bang Yul mengatakan ia dan teman-temannya membuat Tripy dilatarbelakangi minimnya jumlah angkutan umum seperti taksi dan angkot di Pontianak. Tujuan dibentuknya Tripy juga untuk membantu program Pemerintah Kota Pontianak dalam menyediakan moda transportasi kota yang berkualitas.
Armada Tripy terdiri dari mobil (sedan dan SUV) dan motor (layanan Tripy Expres dan Tripy Ojek). Tripy Expres digunakan untuk melayani antar jemput anak sekolah dan pembelian tiket, antar jemput dokumen, dan kurir makanan.
Saat ini terdapat belasan pengemudi mobil dan sekitar 9 pengemudi motor. Jam pelayanan Tripy berlaku 24 jam dan tidak menggunakan sistem shift. Siapa yang rajin, dialah yang akan mendapat penumpang. Dari penerimaan yang didapat pengemudi, pihak Tripy membaginya sebesar 80:20, 80% untuk para pengemudi dan Tripy mendapat 20%.
Di sisi pemasaran, saat ini Tripy mendapat dukungan dari Telkomsel untuk promosi melalui broadcast SMS di Pontianak dan memberi seragam bagi para pengemudi.
Terhadap potensi Go-Jek merambah Pontianak, Bang Yul dengan yakin mengatakan bahwa ia tidak takut bersaing dengan layanan on-demand besar yang sudah berskala nasional.
“Yang utama adalah pelayanan Tripy harus ditingkatkan demi kepuasan konsumen,” tutupnya.
Beberapa pengguna Google Maps versi iOS dan Android melaporkan dapat mengakses fitur yang sudah lama ditunggu,yakni fitur untuk merencanakan perjalanan ke lebih dari satu tujuan. Fitur ini sebelumnya hanya tersedia di platformbrowser, dan baru-baru ini AndroidPolice melaporkanfitur yang sama mulai terlihat di platformmobile.
Di versi browser, Google Maps memudahkan penggunanya untuk menginput tujuan tambahan ke rute dengan cara mengklik ikon “plus” di bawah input alamat. Fitur ini tersedia untuk perjalanan menggunakan sepeda, berjalan atau kendaraan roda empat. Hanya saja, sejumlah pengguna mengaku menjumpai kesulitan untuk menggunakan fitur baru ini karena penandaan yang rumit. Versi mobile baik Android maupun iOS kurang lebih menggunakan cara yang sama dan dapat menampung sebanyak mungkin titik yang dituju.
Sampai saat ini belum ada respon resmi dari pihak Google terkait rencana mereka meluncurkan fitur banyak tujuan ke platform mobile. Namun sebagai pengingat, beberapa saat yang lalu mereka meluncurkan program beta testing untuk Maps on Android yang bisa Anda ikuti untuk memantau fitur-fitur baru apa yang bakal mereka luncurkan sekaligus memberikan feedback.
Selain itu, Google juga dikabarkan sedang menggodok sejumlah variasi format iklan untuk disematkan di Maps yang bertujuan untuk memudahkan pengguna menjumpai pusat-pusat bisnis di seluruh dunia.
Fitur ini disebutkan oleh 9to5Google sedang digulirkan ke Play Store, namun kendati sudah mengunduh versi terbaru, Anda mungkin belum serta merta dapat menjumpai fitur yang dimaksud.