Monthly Archives: October 2017

Honda RoboCas Adalah Robot Pembawa Barang dengan Fungsi yang Hanya Terbatasi Imajinasi

Selain memperkenalkan konsep mobil sport bermesin elektrik, Honda juga mengumumkan produk unik lain di ajang Tokyo Motor Show. Dijuluki RoboCas, ia pada dasarnya merupakan sebuah robot pembawa barang, dan seperti yang kita tahu, Honda sudah sangat berpengalaman di bidang pengembangan robot.

Sepintas, Honda RoboCas tampak seperti kulkas mini beroda tiga. Indikasi bahwa ia merupakan sebuah robot bisa dilihat dari sepasang mata LED-nya yang bisa bergerak-gerak. Kalau mengacu pada deskripsi resmi Honda, RoboCas adalah “wujud unik dari mobilitas elektrik”.

Honda RoboCas Concept

RoboCas bisa dibilang merupakan salah satu cara Honda untuk mendemonstrasikan teknologi elektrik dan kemudi otomatis yang dikerjakannya. Sebagai robot pembawa barang, perannya cukup efektif karena ia dapat mengikuti ke mana pemiliknya pergi, dan lagi bilik penyimpanannya juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Namun Honda membayangkan skenario dimana RoboCas mempunyai peran lebih dari sekadar kulkas berjalan. Bagian penutup atasnya bisa ditarik keluar, dan seketika itu juga pengguna dapat membuka kios makanan atau minuman dadakan. Di lain waktu, robot yang sama juga bisa menjadi meja DJ berjalan untuk menggelar pesta dadakan.

Honda RoboCas Concept

Semua ini memang masih sebatas konsep, dan prototipe yang dipamerkan juga belum bisa bergerak bebas seperti yang direncanakan. Honda juga belum menunjukkan bilik penyimpanannya seperti apa, namun mereka bilang bahwa volumenya cukup besar dan sanggup menggotong orang kalau memang perlu.

RoboCas tidak diciptakan untuk menjadi pengganti manusia dalam menyelesaikan pekerjaan berat, seperti fungsi kebanyakan robot pada umumnya. Honda bilang bahwa fungsinya hanya terbatas oleh imajinasi kita, namun semua itu baru bisa terbukti ketika Honda memutuskan untuk memproduksinya secara massal, yang kita tidak tahu kapan.

Sumber: The Verge dan Honda.

Suksesi Kepemimpinan di Paktor Group

Akhir tahun 2016 lalu, startup penyedia platform online dating Paktor mengumumkan akuisisinya atas pengembang aplikasi live streaming 17 Media. Akuisisi tersebut dilakukan dalam bentuk penyuntikan modal, sehingga Paktor Group mendapatkan ekuitas mayoritas di sana. Salah satu tindak lanjut dari akuisisi tersebut ialah perpindahan Joseph Phua selaku CEO Paktor Group menjadi CEO M17 Group yang membawahi langsung Paktor dan 17 Media.

Setelah memegang dua kepemimpinan, akhirnya grup perusahaan memutuskan untuk menunjuk Ng Jing Shen, yang sebelumnya bertindak sebagai CTO Paktor, menjadi CEO. Joseph sendiri akan fokus memimpin M17 Group bersama Shang Koo yang berperan sebagai CFO. Susunan kepemimpinan disebut sangat penting bagi Paktor untuk meneruskan tradisi positif yang berlangsung. Sejak tahun 2013, Paktor mengklaim sudah menjadi perusahaan yang menuai profit.

Hal tersebut diklaim mendorong kepercayaan para investor. Sampai saat ini pihaknya sudah berhasil membukukan pendanaan senilai $53 juta, MNC Media Group menjadi salah satu konglomerasi lokal yang turut berpartisipasi dalam kucuran pendanaan tersebut. Selain digunakan untuk memperkuat posisinya di sejumlah negara, pendanaan tersebut juga digunakan untuk target ekspansi, salah satunya ke wilayah Korea Selatan.

“Mengelola bisnis Paktor untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang membutuhkan proses rencana yang penuh pemikiran dan matang. Saya telah bekerja bersama Jing Shen sejak aplikasi Paktor didirikan, saya percaya penuh pada keahliannya, pengertian terhadap sistem teknologi dan nilai-nilai perusahaan, dilengkapi dengan pemahaman yang dalam mengenai tren pasar yang terus berubah, membuat Jing Shen menjadi pilihan terbaik untuk memimpin perusahaan kami secara efektif,” ungkap Joseph.

Dari sisi produk, ada beberapa perombakan terhadap aplikasi mobile Paktor yang dinilai lebih menyempurnakan aplikasi sesuai dengan product market-fit, salah satunya ditunjukkan dengan pertumbuhan pengguna dan pendekatan monetisasi yang lebih efektif.

Struktur Bisnis M17 Group / Paktor
Struktur Bisnis M17 Group / Paktor

Menurut data statistik yang dimiliki Paktor Group, saat ini ada total 19,5 juta pengguna layanan secara global. Di Indonesia sendiri, Paktor memiliki sekitar 3,5 juta pengguna dengan rasio pengguna pria dan wanita berimbang. Rata-rata umur pengguna di Indonesia adalah antara 26-40 tahun. Angka ini turut menjadikan Indonesia sebagai basis pasar terbesar Paktor, dan menjadi indikasi penerimaan masyarakat terhadap layanan atau aplikasi kencan online.

“Kami melihat bahwa terdapat ruang yang masih besar sekali untuk pertumbuhan online dating. Jelas sekali bahwa online dating dan aplikasi kencan akan terus berkembang di Indonesia. Kami juga memiliki rencana untuk meluncurkan beberapa fitur baru untuk pasar ini, kami akan memberikan update ketika sudah siap,” terang Joseph.

Sedangkan untuk 17 Media, salah satu strategi yang diterapkan ialah dengan memiliki talenta/bintang yang stabil. Pendekatannya dengan menjalin kerja sama khusus dengan para bintang untuk berbagai kegiatan pemasaran. Termasuk menjalin kemitraan dengan Tashi Media untuk proses perekrutan dan pengelolaan talenta yang akan berunjuk gigi di aplikasi 17 Media.

Application Information Will Show Up Here

Menerka Masa Depan Bitcoin

Cryptocurrency tengah menjadi perbincangan hangat di beberapa negara internasional. Bitcoin sebagai cryptocurrency pertama menjelma sebagai digital currency dengan nilai tertinggi dan bahkan terus naik. Saat tulisan ini dibuat satu bitcoin atau 1 BTC jika dirupiahkan mencapai kurang lebih Rp83 juta. Nilai tersebut diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa tahun mendatang.

Dalam acara BlockBali yang diselenggarakan 27 Oktober 2017 kemarin oleh Blackarrow Conferences, Bitcoin menjadi salah satu tema utama. Kepopulerannya dan nilai yang terus naik menjadikan optimisme banyak orang bahwa cryptocurrency pertama di dunia ini bisa menjadi salah satu alternatif pembayaran di dunia.

Stephen DeMeulenaere, pembicara pembuka dalam konferensi BlockBali mengungkapkan teknologi blockchain, termasuk bitcoin di dalamnya, akan menjadi salah satu tren populer di dunia. Mengutip quote terkenal Mahatma Gandhi:

First they ignore you, Then they laugh at you, Then they fight you, Then you win.”

Stephen percaya pada mulanya bitcoin banyak ditolak dan mendapat respon skeptis, tapi lama kelamaan bitcoin akan membuktikan diri sebagai salah satu teknologi masa depan.

Roberto Capodieci, Blockchain Expert Nxt Foundation, dalam presentasinya menjelaskan bitcoin akan menyelesaikan banyak permasalahan yang dihadapi karena bitcoin sendiri menggunakan teknologi blockchain, teknologi yang bekerja layaknya jaringan komputer yang saling menyediakan data set. Keamanan bisa dijamin karena di dalamnya terdapat sertifikat atau digital signature yang tidak dapat dimodifikasi .

“Bank bekerja dengan orang-orang, sementara Bitcoin bekerja dengan teknologi,” ujar Roberto dalam presentasinya.

Bitcoin sebagai digital currency memiliki kelebihan bisa dengan mudah dipindahkan ke satu “dompet” ke “dompet” lain namun dengan keamanan dan transaksi yang tercatat di jaringan-jaringan yang tergabung dalam blockchain.

Bitcoin adalah bagian dari teknologi blockchain. Bitcoin merupakan perwujudan teknologi peer to peer yang terdesentralisasi. Tidak ada yang bertindak seperti bank yang menangani dan menyetujui proses transfer yang ingin dilakukan. Bitcoin dipandang sebagai salah satu masa depan karena semua diproses dengan algoritma matematika sehingga tidak ada human error dalam setiap proses transaksi.

Disimulasikan Roberto, jika kita menyimpan uang di bank dengan nominal yang tidak ditambah dalam lima tahun belakangan ini nilainya akan berkurang, bahkan habis karena dipotong biaya bulanan. Sementara jika dalam lima tahun belakangan ini menyimpan Bitcoin dengan nominal yang tidak ditambah, nilainya akan terus naik, karena dalam lima tahun belakangan nilai Bitcoin melambung naik.

Bitcoin to the moon,” demikian ungkap Roberto bersemangat saat membuka presentasinya.


Disclosure: DailySocial adalah media partner BlockBali 2017  yang diselenggarakan oleh Blackarrow Conferences

Honda Ungkap Konsep Mobil Elektrik Berwajah Klasik

Dalam event otomotif yang dihelat di kampung halamannya, Honda memperkenalkan sebuah mobil konsep bermesin elektrik yang sangat menarik. Dijuluki Sports EV Concept, desainnya banyak menggabungkan elemen retro dan modern, dan sepintas layak disebut sebagai reinkarnasi futuristis dari Honda 1300 Coupe.

Ini sebenarnya bukan pertama kali Honda mengungkap konsep mobil elektrik berwajah klasik. Baru bulan September kemarin, tepatnya di ajang Frankfurt Motor Show, mereka memperkenalkan Urban EV Concept, yang sepintas tampak senada dengan Sports EV ini, hanya saja dengan model hatchback ketimbang coupe.

Honda Sports EV Concept

Meski mungkin belum sekelas Tesla untuk urusan mobil elektrik, Honda sebenarnya sudah cukup familier dengan teknologi ini, terbukti dari mobil sport NSX versi hybrid yang sempat dirilis tahun lalu. Namun tentu saja, hingga detik ini sang pabrikan masih belum mempunyai mobil bermesin elektrik murni.

Honda sendiri sejauh ini masih bungkam soal spesifikasi dari Urban EV maupun Sports EV. Sejumlah rumor yang berhembus menyebutkan bahwa Urban EV yang dimaksudkan untuk jalanan dalam kota mampu menempuh jarak 240 km dalam satu kali charge.

Hal ini membuat kita berasumsi kalau Sports EV menawarkan jarak tempuh yang lebih jauh, apalagi kalau melihat video promosinya di bawah yang menunjukkan sang mobil sedang melaju di jalur lintas kota. Label “Sports” sendiri menurut saya juga bisa menjadi indikasi bahwa akselerasinya lebih superior ketimbang Urban EV.

Honda Sports EV Concept

Selain mengandalkan motor elektrik, kedua mobil konsep ini juga bakal mengunggulkan sistem asisten virtual berbasis kecerdasan buatan yang akan “menciptakan komunikasi yang menyatukan pengemudi dan mobil”. Sayang Honda masih enggan menjelaskannya lebih lanjut secara merinci.

Honda juga belum menyinggung soal realisasi Sports EV menjadi mobil produksi ke depannya. Kendati demikian, mereka telah mengonfirmasi bahwa Urban EV akan dilanjutkan sampai ke tahap produksi mulai tahun 2019 mendatang, sekaligus menjadi anggota pertama dari keluarga mobil elektrik besutan Honda.

Sumber: Wired dan Honda.

Serial TV Silicon Valley Dibuatkan Konten VR Interaktif yang Amat Mendetail

Penggemar serial TV Silicon Valley pastinya sudah tidak asing dengan virtual reality. Di season terakhirnya, sejumlah episode banyak membahas mengenai VR, lengkap dengan sesosok karakter baru bernama Keenan Feldspar, yang dimaksudkan untuk menjadi parodi dari sang pendiri Oculus, Palmer Luckey.

Maka dari itu, wajar apabila HBO kemudian mencoba menyuguhkan Silicon Valley lewat sebuah pengalaman VR. Dikembangkan bersama studio VR bernama Rewind, konten berjudul Silicon Valley: Inside The Hacker Hostel ini bukan sekadar tur virtual ke markas tim Pied Piper yang berantakan, melainkan lengkap dengan sederet pengalaman interaktif.

Silicon Valley: Inside The Hacker Hostel

Pada kenyataannya, total ada 756 objek yang bisa diajak berinteraksi oleh pemain, mulai dari sebuah meja foosball yang dilengkapi AI untuk dijadikan lawan, sampai bola berwarna kuning-biru yang kerap dimainkan oleh tim Pied Piper selagi minum-minum dan meneriakkan “always blue” berulang-ulang.

Silicon Valley: Inside The Hacker Hostel pada dasarnya merupakan rekreasi mendetail yang dirancang berdasarkan foto-foto dan blueprint dari lokasi syuting sebenarnya. Pemain dapat memasuki semua ruangan yang ada, dan bahkan di satu titik berjumpa dengan karakter-karakter utama serial tersebut.

Silicon Valley: Inside The Hacker Hostel

Sejumlah elemen konyol pun tidak lupa disisipkan. Contohnya, pemain bisa menenggak tequila virtual, lalu kalau kebanyakan, tampilan layar akan mulai meliuk-liuk untuk menyimulasikan sensasi mabuk. Aplikasi Not Hot Dog buatan Jian-Yang yang digadang-gadang sebagai “Shazam for food” pun juga hadir dan bisa didemonstrasikan kalau mau.

Sejauh ini, informasi mengenai ketersediaannya masih minim. VRScout melaporkan bahwa Silicon Valley: Inside The Hacker Hostel bakal dirilis dalam waktu dekat. Platform yang didukung juga masih belum diketahui pasti; apakah hanya HTC Vive, atau Oculus Rift maupun headset lain juga termasuk.

Sumber: VRScout dan Rewind.

Password di Chrome Android Versi Terbaru Bisa Dilihat dan Disalin

Di browser modern baik yang versi desktop ataupun mobile, menawarkan fitur penyimpanan kata sandi atau password yang bertujuan memudahkan pengguna mengakses akun tanpa harus mengetikkan password dari awal. Bagi yang pelupa seperti Saya, fitur ini sungguh sangat membantu.

Chrome untuk desktop, selain menawarkan fitur tersebut juga menyediakan panel khusus di mana pengguna bisa melihat kembali password yang sudah pernah disimpan. Dan sekarang, fitur yang sama akhirnya juga digulirkan ke versi mobile khususnya untuk platform Android. Jadi, cukup dari smartphone Anda sudah bisa mengelola password yang tersimpan secara mudah.

Cara kerja fitur ini hampir sama dengan apa yang ditemukan di platform desktop. Ketika pengguna memutuskan untuk menyimpan password akun di browser Android, browser sejatinya menyimpan data-data tersebut di tempat yang aman. Lewat pembaruan ini, pengguna kini tidak hanya sebatas menyimpan tapi juga dapat melihat dan menyalin password tersebut.

Untuk melihat password yang tersimpan, pengguna dapat mengakses menu Settings – Save Passwords. Di jendela tersebut, pengguna akan menemukan informasi situs, username dan juga password. Masing-masing data bisa dilihat atau disalin menggunakan tombol yang tersedia.

chrome-62-password-manager

Sayangnya saat mencoba untuk melakukan update Chrome ke versi terbaru, penulis belum menjumpai fitur yang dimaksud. Jadi, belum jelas juga apakah fitur ini juga menyediakan opsi edit seperti yang ada di versi desktop atau tidak. Kemungkinan Google butuh beberapa minggu untuk mendistribusikan fitur baru ini ke seluruh pengguna Chrome. Dan, kabar baiknya Google menambahkan fitur yang mencegah pengguna mengambil screenshot untuk alasan keamanan.

Sumber berita AndroidWorld.

Deals@DS Minggu Ini (27 Oktober – 2 November 2017)

Sesuai komitmen kami, Deals@DS terus diperbarui tiap minggunya. Kami memberikan diskon-diskon menarik dari berbagai layanan e-commerce, SaaS, cloud hosting, atau co-working space yang produk-produknya menjadi kebutuhan pembaca kami.

Untuk dapat menikmati penawaran ini, pembaca diwajibkan melakukan login, yang bisa dilakukan dengan menautkan akun Facebook atau LinkedIn. Tenang, kami menjaga privasi data-data Anda.

Berikut ini adalah promo yang sedang berjalan:

Tunggu apalagi, daftar sekarang dan nikmati privilege menjadi member dengan penambahan deals sepanjang waktu. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku.

Kembangkan Analisis​ ​Sentimen​ ​Percakapan​ ​di​ ​Media​ ​Sosial, Ivosights Jalin Kerja Sama dengan LIPI

Untuk menganalisis percakapan netizen di media sosial, Ivosights, startup yang menawarkan solusi end-to-end dan mitigasi untuk mendukung kesuksesan perusahaan menjangkau lebih banyak pelanggan, mengumumkan kerja sama strategis dengan Lembaga​ ​Ilmu​ ​Pengetahuan​ ​Indonesia (LIPI)​. Kerja sama strategis ini, dalam setahun ke depan, menurut CEO​ dan ​Co​-founder​ ​Ivosights Elga​ ​Yulwardian, nantinya tidak hanya menguntungkan bagi Ivosights namun juga untuk LIPI.

Kepada DailySocial, Elga mengungkapkan LIPI memiliki potensi besar untuk dapat mendukung startup lainnya di Indonesia. LIPI pun mendapat keuntungan insights market needs sekaligus sharing data dan resources.

“LIPI ternyata memiliki banyak riset menarik yang sangat relevan dengan produk dan platform dari Ivosights. Salah satunya adalah sentiment analysis (digital monitoring/listening tool) dan voice to text. Dengan tenaga ahli dan fasilitas yang sangat baik, kami yakin bisa bersinergi untuk sharing effort dan resources dalam penelitian yang sama,” kata Elga.

Kerja​ ​sama​ ​ini​ ​diklaim merupakan​ ​yang​ ​pertama​ ​kali​ ​di​ ​Indonesia,​ ​dalam​ ​hal​ ​penelitian​ ​dan pengembangan​ ​analisis​ ​sentimen. Nantinya LIPI bersama Ivosights berupaya untuk memahami​ ​dan​ ​menganalisis​ ​data​ ​percakapan​ ​di​ ​media sosial​ ​lebih​ ​dalam​ ​lagi.

Mengukur Sentimen negatif dan opini publik

Makin masifnya pengguna media sosial untuk mengajukan keluhan, opini terbuka menyulitkan perusahaan untuk bisa mengontrol komentar negatif tersebut. Bagi​ ​perusahaan,​ ​data​ ​tersebut​ ​merupakan​ ​sumber​ ​informasi​ ​penting​ ​untuk mengetahui​ ​tanggapan​ ​masyarakat​ ​atas​ ​merek​ ​produk,​ ​dan​ ​layanan​ ​mereka.​ ​Begitu juga​ ​bagi​ ​partai​ ​politik​ ​atau​ ​politikus​ ​yang​ ​ingin​ ​mengukur​ ​tingkat​ ​popularitas mereka. Tetapi,​ ​mengukur​ ​suatu​ ​sentimen​ ​atas​ ​percakapan​ ​di​ ​media​ ​sosial​ ​bukanlah​ ​hal mudah.​

​Bahasa​ ​yang​ ​digunakan​ ​di​ ​media​ ​sosial​ ​umumnya​ ​bukan​ ​bahasa formal.​ Hal tersebut​ ​yang​ ​memerlukan​ ​suatu​ ​analisis​ ​agar​ ​opini​ ​media​ ​sosial​ ​itu​ ​dapat diartikan,​ ​dan​ ​dapat​ ​digunakan​ ​untuk​ ​pengambilan​ ​keputusan.

“Opini​ ​mining​ ​atau​ ​sentimen​ ​analysis​ ​adalah​ ​riset​ ​komputasional​ ​atas​ ​opini, sentimen​ ​dan​ ​emosi​ ​yang​ ​diekspresikan​ ​secara​ ​tekstual,”​ ​jelas​ ​Kepala​ ​Pusat​ ​Penelitian​ ​Informatika​ ​LIPI Dr.​ ​Yan​ ​Riyanto.

Sebagai perusahaan yang memiliki produk terintegrasi​ ​melalui​ ​tiga​ ​platform​ ​andalan​ ​yaitu Ripple10,​ ​Sociomile,​ ​dan​ ​Sociomation, kolaborasi ini diharapkan bisa meningkatkan teknologi yang telah dimiliki Ivosights.

“Jadi targetnya kami bisa meningkatkan kapabilitas akurasi sentimen salah satu platform kami, yaitu Ripple10, melalui kerja sama ini,” tutup Elga.

Daimler Pamerkan Prototipe Truk Bermesin Elektrik, E-Fuso Vision One

November mendatang, Tesla dikabarkan bakal mengungkap prototipe truk elektrik bernama Semi berdasarkan janji Elon Musk sendiri. Namun sebelum itu terjadi, Daimler selaku pemegang saham terbesar brand truk Mitsubishi Fuso tampaknya sudah gatal untuk mencuri start.

Di ajang Tokyo Motor Show, korporasi asal Jerman itu pun memperkenalkan E-Fuso Vision One, sebuah prototipe truk kelas berat bermesin elektrik. E-Fuso diklaim sanggup menempuh jarak sejauh 350 kilometer selagi mengangkut kargo seberat 11 ton sebelum baterainya perlu diisi ulang.

Menurut Daimler, selisih kapasitas angkut E-Fuso hanya terpaut 2 ton saja dibanding model yang setara yang bermesin diesel. Hal ini dikarenakan E-Fuso juga harus menggotong modul baterai berkapasitas 300 kWh dengan bobot yang pastinya tidak ringan. Sebagai perspektif, baterai 85 kWh yang tertanam pada Tesla Model S memiliki bobot sekitar 540 kg.

E-Fuso Vision One

Selain mendahului Tesla, Daimler pada dasarnya juga ingin membuktikan bahwa pabrikan lain pun sanggup menciptakan truk elektrik dengan efisiensi dan jarak tempuh yang tak kalah dari Tesla Semi. Truk elektrik garapan Tesla itu sendiri diklaim mampu menempuh jarak sekitar 320 sampai 480 km, tergantung jumlah kargo yang dibawanya.

Tentu saja kita masih harus menunggu pengumuman resmi dari Tesla untuk bisa membandingkan keduanya. Perlu dicatat juga, Tesla dilaporkan berniat menyisipkan kapabilitas kemudi otomatis pada truk elektriknya nanti. Elemen ini cukup krusial mengingat jalur yang ditempuh truk kelas berat biasanya banyak melibatkan jalan bebas hambatan.

Daimler sejauh ini belum mengumumkan estimasi harga untuk E-Fuso. Namun demikian, baik Daimler dan Tesla sama-sama masih membutuhkan beberapa tahun untuk bisa mengaspalkan truk elektriknya masing-masing selagi menunggu lampu hijau regulasi dan kesiapan infrastruktur.

Sumber: Bloomberg dan Daimler.

Memahami Dasar-dasar “Data Science” untuk Bisnis (Bagian 3)

Pada tulisan seri pertama sudah dijelaskan mengenak dasar teori dan komponen pendukung Data Science. Kemudian dalam seri kedua telah dijelaskan pula konsep Big Data sebagai salah satu keluaran dari ilmu Data Science. Tulisan ketiga ini akan membahas seputar penerapan konsep data driven dalam bisnis, yakni memahami tentang keuntungan bisnis membangun awareness seputar pengelolaan data serta kiat memanfaatkan data yang ada sehingga menghasilkan insight berharga.

Tujuan utama bisnis adalah pertumbuhan profit, dan untuk mencapai goal tersebut diperlukan berbagai pendekatan baik yang dilakukan dalam lini internal bisnis maupun eksternal. Lalu apa peran Data Science yang dapat dioptimalkan bisnis untuk mencapai tujuan tadi. Misalnya untuk meminimalkan risiko finansial. Sebagai contoh dalam bisnis e-commerce, memanfaatkan representasi data dengan metode Time Series Anomaly Detection dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi fraud secara real-time.

Manfaat lain untuk memberikan efisiensi dalam sistem dan proses produksi. Menggunakan beberapa tipe analisis (akan dibahas kemudian), pemangku keputusan bisnis dapat melihat tren data yang ada, kemudian menciptakan sebuah proses yang lebih efisien dan terstruktur. Kemudian manfaat lain dari penerapan Data Science dalam bisnis adalah untuk meningkatkan penjualan, dengan menemukan cara terbaik untuk strategi up-sell dan cross-sell, meningkatkan loyalitas konsumen, hingga mengoptimalkan konversi dari setiap kanal promosi. Dan masih banyak manfaat lainnya.

Tipe analisis data dalam bisnis

Setelah bisnis memiliki awareness akan data –sebut saja sudah mengakomodasi pengelolaan data secara optimal—lalu apa langkah selanjutnya? Yakni memilih pendekatan analisis sesuai dengan kebutuhan yang ingin dicapai. Dalam konsep Data Science ada beberapa tipe analisis data yang paling sering digunakan untuk kebutuhan bisnis, di antaranya:

  1. Descriptive Analytics; analisis ini mengacu pada histori data sekaligus data yang ada saat ini. Umumnya digunakan untuk menjawab pertanyaan semacam “Apa yang terjadi dengan ABC?”, “Apa yang terjadi jika XYZ?”, dan sebagainya.
  2. Diagnostic Analytics; analisis ini digunakan untuk menyimpulkan kejadian berdasarkan lansiran data terkait. Digunakan untuk menjawab pertanyaan semacam “Mengapa ABC terjadi saat XYZ?”, “Apa yang salah dengan strategi DEF?”, dan sebagaiya.
  3. Predictive Analytics; analisis ini mencoba menyimpulkan sebuah tren dan kejadian di masa depan mengacu pada data-data historis yang ada. Model ini cenderung lebih kompleks dari dua tipe sebelumnya, karena memerlukan pemodelan dan analisis yang lebih mendalam.
  4. Prescriptive Analytics; analisis ini digunakan untuk mengoptimalkan proses, struktur dan sistem melalui informasi yang dihasilkan dari Predictive Analytics. Pada dasarnya memberi tahu kepada bisnis tentang hal apa yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi kejadian yang ada datang.

Untuk merealisasikan implementasi analisis bisnis, umumnya bisnis dihadapkan pada dua kendala. Pertama ialah menemukan sumber daya/talenta yang berkompeten. Dan yang kedua tentang bagaimana cara mengomunikasikan hasil analisis. Strategi pepnyelesaiannya bisnis dapat membangun budaya kerja yang menerima produk analisis. Edukasi kepada setiap pegawai juga harus diprioritaskan, untuk memutuskan atau melakukan sesuatu yang terukur, berdasarkan data dan analisis.

Tentang Business Intelligence

Berkaitan dengan optimasi data, mungkin istilah Business Intelligence (BI) dewasa ini menjadi perbincangan hangat, pasalnya banyak perusahaan ataupun startup mulai membangun divisi khusus berkaitan dengan BI. Kendati sama-sama memiliki cara dengan mengoptimalkan data, BI secara definisi sedikit berbeda dengan Data Science. Perbedaannya dengan Data Science ialah pada pendekatan, teknologi dan fungsinya. Tujuan utama BI adalah mengonversi data menjadi insight bisnis yang dapat digunakan pemimpin bisnis atau manajer dalam membuat keputusan yang terukur.

BI umumnya terdiri dari data yang bersifat transaksional, yang secara natural data tersebut dilahirkan dari sebuah proses bisnis. Pengelolaan data tersebut dapat menjawab beberapa pertanyaan, misalnya dari data penjualan dan pemasaran dapat dijawab pertanyaan “Taktik pemasaran seperti apa yang lebih efektif? Mengapa?”, dari data personalia dapat dijawab pertanyaan “Siapa karyawan yang paling produktif? Dan mana yang paling tidak produktif?”, dan lain sebagainya.

Perbedaan lainnya antara BI dan Data Science, termasuk pada sumber data. Konsep BI hanya mengelola data terstruktur saja, untuk keluarannya pun BI menuntut adanya laporan (biasanya berupa dashboard) yang memvisualisasikan data untuk dibaca orang yang bahkan tidak memahami konsep pengelolaan data.

Merekrut talenta data untuk bisnis

Ada beberapa kualifikasi penting yang harus dipenuhi oleh seorang Data Scientist atau Business Analyst yang akan direkrut untuk memenuhi kebutuhan bisnis, kemampuan utama yang dibutuhkan –dalam hal ini hardskill atau kemampuan teknis—meliputi:

  1. Analisis Kuantitatif; termasuk di dalamnya pengetahuan tentang permodelan matematika, statistika, simulasi, dan peramalan. Kemampuan matematika menjadi dasar kemampuan analisis dan manipulasi data.
  2. Kemampuan Pemrograman; pada dasarnya untuk mengelola data semua dilakukan dengan sintaks pemrograman tertentu –misalnya R, SQL, Python dll—maka kemampuan pemrograman menjadi salah satu komponen kunci yang harus dipahami.
  3. Pengetahuan Bisnis; ini sangat kustom, pemahamannya bergantung bidang bisnis apa yang ditangani, karena untuk menjadikan hasil analisisnya lebih mudah dipahami dan relevan.

Dalam praktiknya, beberapa perusahaan menempatkan tim Business Analyst dalam sebuah divisi khusus untuk mengakomodasi seluruh kebutuhan berkaitan dengan data. Beberapa di antaranya menempatkan pada setiap divisi bisnis, karena disadari kebutuhan data untuk masing-masing area berbeda, dan kadang butuh keahlian khusus untuk mengoperasikan, atau bahkan membaca data yang ada.


Di seri keempat nanti, akan dibahas bagaimana teknik ekstraksi data sehingga menghasilkan sebuah inisght yang bermanfaat. Simak terus DailySocial untuk seri artikel selanjutnya tentang Memahami Dasar-dasar “Data Science” untuk Bisnis.

Baca juga: