Masih ingat dengan Samsung C-Lab, semacam program inkubator internal yang didedikasikan untuk mengembangkan produk-produk inovatif macam sabuk pintar, gadget pendeteksi stroke serta VR headset empat dimensi? Baru-baru ini, Samsung mengumumkan bahwa pada tanggal 31 Oktober nanti akan ada tujuh proyek C-Lab yang ‘lulus’ menjadi startup mandiri.
Ketujuh startup itu adalah sebagai berikut:
Hyperity: sejenis kacamata AR/VR untuk mengontrol smartphone ataupun komputer tanpa perlu mengandalkan monitor fisik sama sekali.
Linkface: aksesori untuk VR headset yang dilengkapi sederet sensor untuk mendeteksi mata dan pergerakan otot-otot wajah. Selain dimaksudkan untuk menavigasikan konten secara hands-free, Linkface juga dapat mewujudkan fitur semacam Animoji yang ditawarkan iPhone X.
PIXELRO: sejenis film khusus yang dapat dipasangkan ke layar smartphone, yang berfungsi untuk menggantikan peran kacamata bagi pengidap presbiopia, atau yang kerap disebut dengan sindrom mata tua.
BlueFeel: portable air purifier yang dimaksudkan untuk menjadi pengganti masker biasa tanpa harus menutupi bagian hidung dan mulut pengguna.
Defind: aplikasi ponsel yang berfungsi untuk membantu konsumen mencari ukuran sepatu yang pas ketika berbelanja secara online. Cara kerjanya melibatkan kamera smartphone, yang kemudian hasilnya akan diterjemahkan menjadi hasil scan 3D dari kaki konsumen, lengkap beserta dimensi merincinya.
Soft Launch: layanan rekomendasi berbasis media sosial untuk berbagai restoran dan toko, dengan tujuan memerangi ulasan-ulasan palsu konsumen.
1Drop: perpaduan aplikasi dan aksesori mini untuk smartphone yang memungkinkan pengguna untuk mengukur kadar glukosa dalam darah dengan memanfaatkan kamera dan LED flash milik perangkat.
Tujuh startup ini akan melengkapi portofolio startup hasil binaan C-Lab yang sejauh ini sudah menembus angka 32. Cukup mengesankan mengingat C-Lab sendiri baru berdiri pada akhir 2012, dan program ‘kelulusan’ menjadi startup ini baru dimulai pada tahun 2015.
Penggunaan material seperti serat karbon selama ini menjadi salah satu solusi andalan pabrikan otomotif untuk memangkas bobot mobil yang dikembangkannya. Namun menurut pemasok komponen otomotif asal Jerman, Continental, cara lain bisa dengan merombak sistem audio dalam mobil.
Buah pemikiran mereka adalah sistem audio bernama Ac2ated Sound. Tidak seperti sistem audio pada umumnya, Ac2ated sama sekali tidak melibatkan speaker. Sebagai gantinya, suara justru disalurkan melalui permukaan interior, kurang lebih dengan cara kerja yang sama seperti biola.
Kunci dari sistem rancangan Continental ini adalah beberapa actuator yang disembunyikan di balik panel interior. Komponen berukuran kecil ini pada dasarnya mirip seperti inti dari sebuah speaker, dan tugasnya adalah menghasilkan getaran kecil untuk kemudian disebarkan lewat permukaan interior.
Continental bilang kalau sistem ini bisa bekerja tanpa perlu mengganti panel interior dengan material khusus. Yang paling krusial justru adalah penempatannya. Sebagai contoh, actuator yang disembunyikan di balik pilar A diyakini ideal untuk menghasilkan frekuensi tinggi, sedangkan panel instrumen dan pintu untuk frekuensi sedang, lalu langit-langit kabin untuk frekuensi rendah.
Continental juga bilang pengalaman yang disuguhkan cukup mirip dengan berada di ruangan besar. Kendati demikian, sistem ini tidak luput dari potensi masalah, seperti misalnya ketika penumpang menyandar ke pintu, yang bisa berakibat pada suara yang teredam.
Namun manfaat utama dari Ac2ated Sound adalah bagaimana sistem ini dapat memangkas sekitar 90% bobot sistem audio tradisional. Hal ini dinilai penting buat pabrikan yang menggarap mobil elektrik, yang umumnya harus mengalokasikan cukup banyak porsi bobot mobil untuk modul baterai.
Continental memang masih memerlukan beberapa tahun lagi untuk mematangkan teknologi ini. Namun mereka berencana untuk mendemonstrasikannya di ajang CES pada awal tahun depan.
Perjalanan Tokopedia sejak 2009 hingga menyandang status perusahaan unicorn pada tahun ini, merupakan suatu perjalanan yang panjang dan dapat menjadi inspirasi bagi semua orang. Terhitung Tokopedia telah memiliki 70 juta produk, 40 juta pengguna, 2 juta pedagang dengan pertumbuhan bisnis secara rerata 200% tiap tahunnya.
Dalam suatu kesempatan forum ekonomi yang diadakan Harian Kompas (26/10), dibahas Tren Gaya Hidup Digital yang turut mengundang Co-Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya. Dalam kesempatan tersebut, William banyak menceritakan tips apa saja yang dilakukan Tokopedia selama ini dalam membangun layanannya.
Tidak perlu membuat perusahaan saingan, namun apa yang dilakukan Tokopedia selama ini bisa menjadi suatu bekal pelajaran bagi founder startup lainnya dalam membangun perusahaan. Berikut rangkumannya:
1. Memakai konsep kolaborasi
Tokopedia adalah perusahaan yang tidak memiliki aset sama sekali, termasuk untuk logistiknya. Untuk itu perusahaan menggunakan kolaborasi dengan 13 perusahaan logistik baik nasional, mulai dari Pos Indonesia, JNE, Tiki, hingga Go-Send dari Go-Jek.
“Bahkan inovasi terbaru kami, untuk penjual yang berada di lokasi yang sama dengan pembeli ada layanan antar di hari itu juga.”
Untuk segi pembayarannya, Tokopedia juga bekerja sama dengan seluruh bank, internet banking, e-wallet, kartu kredit, untuk menerima seluruh transaksi. Pedagang pun dalam kurang dari dua menit, toko online-nya sudah langsung terintegrasi dengan kanal pembayaran. Sebab, Tokopedia menggunakan konsep rekening bersama sehingga setiap transaksi akan masuk ke rekening Tokopedia terlebih dahulu baru diteruskan ke pembeli.
Pedagang juga tidak perlu memulai untuk membangun jaringan logistik, karena mereka tinggal mengintegrasikan tokonya dengan jaringan Tokopedia.
“Karena baru 36% penduduk dewasa yang sudah punya rekening, makanya kami kerja sama dengan peritel offline untuk melayani pembayaran seperti gerai Alfamart, Indomaret, JNE, dan Pos Indonesia.”
2. Identifikasi kebutuhan konsumen bukan dari keinginannya
Menurut William, pihaknya sangat menekankan pada identifikasi kebutuhan konsumen bukan dari keinginannya saja. Hal ini terlihat dari dukungan yang diberikan Tokopedia untuk gerakan nasional non tunai (GNNT). Pihaknya sampai detik ini tidak menyediakan layanan cash on delivery (COD) karena dianggap sangat mahal dan justru kontradiktif dengan semangat GNNT.
Untuk mengurangi ketergantungan COD, Tokopedia menggunakan strategi dengan menumbuhkan kepercayaan konsumen dengan rekening bersama (rekber) dan rating penjual. Jadi konsumen membayar barang ke Tokopedia terlebih dahulu, baru diteruskan ke penjual ketika barang sudah diterima.’
“Untuk meng-address masalah masyarakat Indonesia yang sudah belanja online, tapi pembayaran belum online? Kita bekerja sama dengan Indomaret, Alfamart, Kantor Pos dan JNE untuk menerima pembayaran tunai.”
Solusi lainnya yang dipecahkan Tokopedia adalah mengenai akses kredit yang masih susah ke perbankan atau layanan keuangan lainnya. Pedagang sangat bergantung pada pemberian kredit untuk kelancaran bisnisnya. Mengingat modalnya yang masih terbatas, sehingga mempengaruhi kapasitasnya dalam memproduksi barang.
Untuk menyelesaikan itu, sejak awal tahun ini Tokopedia menyediakan layanan kredit usaha dengan menggandeng bank, startup fintech lending, dan multifinance.
Jaminan yang ditawarkan dari Tokopedia untuk institusi keuangan adalah data penjual. Seperti lama penjual bergabung di Tokopedia, bagaimana transaksinya, dan lain sebagainya.
“Dengan adanya data yang terukur, bisa menjadi collateral untuk institusi keuangan. Lagipula ini kredit produktif, yang ditujukan langsung untuk pengembangan usaha. Sejauh ini, NPL-nya untuk layanan kredit usaha masih 0%.”
3. Menciptakan inovasi yang menyelesaikan 10 kali lipat lebih baik
Konsep belajar lewat mesin waktu menjadi suatu pedoman bagi Tokopedia dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal ini terlihat dari upaya perusahaan untuk tetap inline dengan pemerintah, lewat peluncuran layanan pembayaran tagihan pajak bumi dan bangunan (PBB) mulai awal Oktoberi 2017 ini.
Untuk langkah awal, baru diperuntukkan untuk pengguna Tokopedia yang ada di Jakarta karena sudah bermitra dengan Bank DKI.
“Setiap bulannya kami rutin mengeluarkan layanan terbaru untuk menyelesaikan masalah 10 kali lebih baik. Inovasi fintech itu akan mengurangi korupsi. Untuk ke depannya kalau ada denda, bisa langsung dibayarkan secara online. Ini akan lebih transparan.”
Hingga kini, Tokopedia memiliki 27 produk digital yang dapat digunakan 40 juta penggunanya.
Untuk masalah regional yang dihadapi tiap daerah, Tokopedia bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam menyelesaikan isu daya saing UKM. Beberapa pemerintah yang sudah teken kerja sama adalah Bandung dan Jakarta. Pemerintah mendapat akses data penjual asli daerahnya, untuk menjawab suatu isu yang sedang terjadi.
Tujuannya tak lain, pemerintah provinsi dapat membuat suatu keputusan yang lebih baik dan tepat sasaran untuk kemajuan bersama.
“Bermitra dengan pemerintah, seluruh institusi, untuk masyarakat Indonesia dalam ekosistem Tokopedia, kita menyebutnya sebagai model bisnis paling indah di dunia. Karena kami tidak ingin memajukan nama Tokepedia saja, tapi juga seluruh pihak,” pungkasnya.
Digital Summit SEA 2017 akan digelar, membawa bahasan utama bertajuk “The Future of Digital Economy”. Dalam acara ini akan dihadirkan lebih dari 200 pemimpin bisnis, baik dari kalangan korporasi maupun startup. Setiap sesi akan membahas beberapa hal yang menyokong ekonomi digital, termasuk di dalamnya tentang teknologi, inovasi dan disrupsi. Konferensi ini akan berlangsung pada tanggal 8 November 2017 mendatang.
Tema utama yang diambil tersebut mengacu apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo:
“Indonesia sangat berpotensi untuk mengembangkan ekonomi digital, sehingga negara tidak boleh tertinggal dalam perkembangannya.”
Secara spesifik juga ada beberapa hal yang akan menjadi pembahasan, di antaranya seputar pemasaran digital, iklan digital, mobile, tren pembayaran, kecerdasan buatan, mixed reality, big data, IoT, hingga komputasi awan. Bahasan ini dinilai akan menjadi kombinasi yang sangat kuat untuk mempersiapkan masa depan bisnis dari sudut pandang konsumen yang sudah banyak beralih menjadi digital-savvy.
Pembahasan spesifik mengenai berbagai lini bisnis juga akan didiskusikan oleh para ahli, termasuk perkembangan digital untuk bisnis ritel, travel, properti, finansial, telekomunikasi, perbankan, dan beberapa lainnya. Memahami berbagai celah disrupsi memungkinkan para pemain bisnis sekaligus inovator melihat berbagai peluang yang ada, untuk menghadirkan cara-cara baru dalam mengakselerasi bisnis bebarengan dengan tren perkembangan yang ada saat ini.
Ada dua hal yang menjadi fokus dalam Digital Summit SEA, pertama untuk menghubungkan industri dengan inovasi terbarukan dan yang kedua memberikan kesempatan bagi para pengembang (inovator, pembuat produk hingga startup) memahami kondisi industri yang ada saat ini, sehingga memberikan inspirasi untuk menghadirkan model layanan teknologi yang lebih sesuai. Kesempatan untuk melakukan networking juga sangat tinggi, mengingat ada sesi khusus yang akan diselenggarakan di luar dari acara konferensi dan diskusi.
AMD dan Intel memang sudah lama bersaing di industri prosesor, akan tetapi rivalitas mereka sedang panas-panasnya di tahun 2017 ini berkat kemunculan lini Ryzen dari AMD. Persaingan itu pun terus dibawa sampai ke sektor mobile, dimana AMD baru saja mengumumkan Ryzen versi laptop, hanya dua bulan setelah Intel mengungkap prosesor laptop generasi kedelapannya.
Penawaran AMD sejauh ini datang dalam dua model: Ryzen 7 2700U dan Ryzen 5 2500U. Masing-masing hadir mengusung 4-core dan 8-thread, sedangkan konsumsi daya rata-ratanya cuma sekitar 15 watt. Soal kecepatan, 2700U siap mengebut di clock maksimum 3,8 GHz, sedangkan 2500U 3,6 GHz.
Namun ini baru sebagian dari cerita kedua prosesor ini, sebab secara teknis keduanya merupakan APU (Accelerated Processing Unit), yang berarti keduanya sama-sama mengemas GPU terintegrasi. Bukan sembarang GPU, tapi seri Radeon Vega yang telah menggunakan arsitektur terbaru AMD.
Untuk 2700U, AMD menanamkan 10 compute unit Vega dengan clock maksimum 1.300 MHz, sedangkan 2500U dengan 8 compute unit dan clock 1.100 MHz. Prosesor buatan Intel sendiri sebenarnya juga sudah dibekali GPU terintegrasi, hanya saja performanya pasti sulit menandingi garapan AMD yang sudah sangat berpengalaman di bidang ini.
Pada kenyataannya, AMD mengklaim Ryzen 7 2700U memiliki kinerja grafis hingga 161% lebih baik ketimbang Intel Core i7-8550U. Untuk kinerja prosesornya sendiri, hasil tes AMD menunjukkan peningkatan performa multi-threaded sebesar 44% dibandingkan penawaran rivalnya tersebut.
Dalam waktu dekat, konsumen bakal menjumpai kedua prosesor Ryzen versi mobile ini di sejumlah laptop macam Acer Swift 3, Asus ROG Strix GL702ZC, HP Envy x360, Lenovo IdeaPad 720S dan beberapa varian Dell Inspiron. AMD berjanji jumlahnya bakal bertambah di awal tahun depan, termasuk model 2-in-1.
Seperti yang kita tahu, kartu grafis adalah komponen terpenting dari sebuah gaming PC. Mereka yang merakit PC-nya sendiri umumnya menyisakan budget terbesar hanya untuk kartu grafis, dan mereka sekarang punya alternatif tambahan jika memilih untuk bergabung dengan kubu hijau, alias Nvidia.
Adalah GeForce GTX 1070 Ti yang menjadi anggota terbaru lini kartu grafis besutan Nvidia yang menggunakan arsitektur Pascal. Dari penamaannya saja bisa kita lihat kalau model ini diposisikan tepat di tengah-tengah GTX 1080 dan GTX 1070.
Sama seperti GTX 1080 Ti yang merupakan versi lebih bertenaga dari GTX 1080, GTX 1070 Ti adalah versi lebih perkasa dari GTX 1070. Secara keseluruhan spesifikasinya (core clock, memory, bandwith) sama seperti GTX 1070, terkecuali jumlah CUDA core yang meningkat cukup drastis menjadi 2.432 core.
Penambahan jumlah core ini memungkinkan GTX 1070 Ti untuk menyuguhkan performa dua kali lipat lebih kencang ketimbang GTX 970. Dibandingkan GTX 1080, selisihnya juga semakin tipis: 2.432 lawan 2.560 core. Kendati demikian, GTX 1080 masih lebih unggul berkat memory GDDR5X yang lebih kencang, sedangkan GTX 1070 Ti masih menggunakan GDDR5 seperti adiknya.
Sama seperti GTX 1080 dan GTX 1070, kinerjanya dapat didongkrak lebih lagi dengan overclocking – atau dengan membeli garapan vendor yang factory-overclocked. VR gaming juga bukan masalah mengingat standar minimum yang ditetapkan Oculus Rift maupun HTC Vive adalah GTX 1060.
Nvidia bakal memasarkan GeForce GTX 1070 Ti mulai 2 November mendatang seharga $449, cuma $50 lebih mahal dari GTX 1070, tapi $100 lebih murah dari GTX 1080.
Bank Indonesia mengungkapkan akan segera melakukan uji coba teknologi blockchain di Indonesia pada tahun depan. Uji coba dilakukan untuk memeriksa apa saja kelebihan dan kekurangannya sebelum diterapkan.
“Blockchain itu jangan disamakan dengan bitcoin. Blockchain itu metode yang memakai distributed ledger technology, sementara bitcoin adalah salah satu produknya. Blockchain itu sudah diuji oleh beberapa bank sentral,” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Eni V. Panggabean, Kamis (26/10).
Hanya saja, Eni menuturkan pihaknya belum bisa memastikan pemanfaatan nyata dari teknologi Blockchain untuk pasar Indonesia. Pasalnya, bank sentral perlu melakukan banyak kajian sebelum mengambil keputusan akhir, dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya.
Sejauh pengamatannya, blockchain juga sudah digunakan dalam industri pasar modal, di antaranya PT Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI) dan NASDAQ.
Menurut Eni, kalau dari hasil uji coba yang dilakukan bank sentral membuahkan hasil yang positif, tentunya ada potensi besar untuk memanfaatkan teknologi di Indonesia.
“Tentu kita tidak bisa tergesa untuk melakukan sesuatu yang perlu diketahui dulu barangnya seperti apa. Bagaimana pemanfaatannya, kita sendiri belum tahu. Di sektor transportasi dan angkatan udara, banyak memanfaatkan Blockchain termasuk sektor yang berkaitan finansial.”
Sebelumnya, Bank Indonesia masih menegaskan bitcoin bukan alat pembayaran yang sah. Lantaran memiliki risiko tinggi, kemungkinan legalitasnya di Indonesia sangat kecil.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengimbau agar masyarakat yang paham mengenai bitcoin dapat membantu menyosialisasikan penghentian penggunaan alat pembayaran baru berbasis teknologi tersebut.
“Bitcoin bukanlah satu alat pembayaran [yang sah]. Tapi kalau itu ternyata digunakan sebagai alat pembayaran, tentu akan ditindak,” terangnya dikutip dari Tirto.
Agus menilai bitcoin jauh dari azas ekonomi dan keamanan. Oleh karenanya, bank sentral menganggapnya bukan alat pembayaran yang sah di Indonesia.
“Sistem ini [mata uang bitcoin] juga tidak patuh terhadap [prinsip] anti pencucian uang, dan yang kami ingin jaga adalah risiko sistemik yang bisa muncul tanpa adanya kehati-hatian,” pungkasnya.
Sebagai aplikasi agregator produk fesyen terkurasi, Lyke secara agresif ingin menonjolkan jati dirinya sebagai platform terlengkap untuk kalangan perempuan di Indonesia. Startup yang didirikan Bastian Purrer ini hadir sejak tahun 2016 dan sudah memiliki 300 toko dengan 200 ribu pilihan produk yang dapat dibeli langsung dalam aplikasi.
Untuk memasarkan produknya lebih masif lagi, Lyke mengumumkan telah menggandeng selebriti Indonesia Agnez Mo sebagai Co-Founder dan Chief Creative Officer di Lyke. Masuknya Agnez Mo ke dalam jajaran manajemen Lyke ternyata sudah direncanakan sejak tahun 2016 lalu.
Fitur Image Search yang baru-baru ini diluncurkan Lyke, dengan memanfaatkan Deep learning dan AI, diklaim merupakan ide Agnez Mo sebagai Co-founder Lyke yang baru.
“Agnez Mo banyak memberikan inspirasi saat merancang fitur andalan terbaru Lyke Image Search. Fitur ini memastikan pencarian fesyen yang bukan hanya seru dan canggih, namun juga menyenangkan dan bisa menginspirasi semua kalangan yang menggunakannya, kata Bastian.
Mengedepankan teknologi dan inovasi
Selain menjabat sebagai Co-Founder dan Chief Creative Officer Lyke, Agnez Mo yang saat ini juga sudah memiliki label khusus untuk produk fesyen hingga parfum, menjual beberapa produk tersebut di Lyke. Dari pantauan DailySocial, di aplikasi Lyke dijual parfum dengan label Agnez Mo dengan harga yang cukup terjangkau.
“Saya dan Bastian ingin menyampaikan rasa penghargaan dan terima kasih kepada seluruh tim di Lyke atas kerja keras dan profesionalisme tinggi yang telah dicurahkan mereka selama setahun ini. Kami begitu bangga dan bersyukur menjadi pemimpin dalam tim kami ini,” kata Agnez.
Dengan bergabungnya Agnez Mo, Lyke berharap bisa menjadi platform fesyen agregator terlengkap dan paling populer di kalangan pecinta fesyen dan belanja online di tanah air.
“Sebagai inovator teknologi untuk platform fesyen dan kecantikan, Lyke ingin membuktikan komitmen untuk menghadirkan pengalaman belanja online yang menyenangkan. Fitur Lyke Image Search ini sebagai wujud inovasi teknologi terdepan,” tutup Bastian.
Dominasi DJI di segmen drone untuk konsumen umum sungguh tidak terbendung. Bahkan produsen sekelas Parrot pun sudah merasakan dampaknya, yakni menurunnya angka penjualan sampai-sampai mereka dengan terpaksa harus memecat hampir 300 karyawan di bulan Januari lalu.
Dari situ Parrot memutuskan untuk mengubah strategi dan mengalihkan fokusnya ke segmen drone komersial. DJI memang juga ‘bermain’ di segmen ini, tapi setidaknya dominasinya tidak sebesar di segmen drone untuk konsumen umum.
Peralihan fokus ini melahirkan dua drone baru sekaligus: Parrot Bebop-Pro Thermal dan Parrot Bluegrass. Keduanya ditargetkan untuk pasar yang berbeda; Bebop-Pro Thermal untuk pemadam kebakaran dan regu penyelamat berkat kamera pendeteksi panasnya, sedangkan Bluegrass untuk bidang agrikultur berkat sensor multispectral-nya.
Bebop-Pro Thermal pada dasarnya memiliki desain yang sama persis seperti Bebop standar, hanya saja di belakangnya telah dipasangi kamera thermal Flir One Pro yang sanggup mendeteksi panas sampai suhu 400 derajat Celsius. Di tangan regu penyelamat misalnya, drone ini bisa membantu menemukan korban yang tertimbun reruntuhan.
Lain halnya dengan Parrot Bluegrass. Berbekal modul sensor multispectral Parrot Sequoia, quadcopter yang satu ini dimaksudkan untuk membantu para petani memonitor lahannya secara efisien. Dalam satu kali charge, Bluegrass diklaim sanggup memantau lahan hingga seluas 30 hektar.
Mengingat yang menjadi target Parrot kali ini adalah kalangan profesional, wajar apabila harga kedua drone ini cukup premium. Bebop-Pro Thermal dibanderol $1.500, sedangkan Bluegrass lebih mahal lagi di angka $5.000.
Setelah menggelar bookbuilding, M Cash Integrasi mengungkapkan sejumlah rencana perusahaan pasca IPO. Ambisi yang ingin dicapai adalah menjadikan M Cash sebagai perusahaan distributor digital terbesar di Indonesia.
Beberapa rencana di antaranya menambah mesin kios sampai akhir tahun ini sebanyak 1.000 unit dan melipatgandakan jumlahnya hingga 4 ribu unit di akhir 2018 mendatang. Tak hanya itu, perusahaan berkomitmen untuk mengembangkan inisiatif baru agar konten dalam kios semakin beragam, sehingga memancing orang untuk bertransaksi di dalamnya.
“Kita mau jadi perusahaan distributor digital terbesar di Indonesia. Untuk mencapai itu, ada banyak inisiatif yang harus kita kerjakan agar bisa memberi dampak yang besar,” terang Managing Director M Cash Jahja Suryandy, Kamis (26/10).
Adapun anggaran capital expenditure (capex) yang dibutuhkan perusahaan untuk ekspansi pada tahun depan, akan diambil dari hasil IPO. Perkiraannya dana yang dibutuhkan sekitar Rp40 miliar sampai Rp45 miliar untuk membuat mesin kios dan pengembangan software. Sisa dana IPO akan digunakan untuk diputar sebagai modal kerja perusahaan, peningkatan kompetensi dan sumber daya manusia.
Berdasarkan proyeksi, dengan pengadaan 4 ribu kios diharapkan dapat mencetak pertumbuhan pendapatan M Cash sebesar Rp2,3 triliun dengan keuntungan bersih Rp49,5 miliar sampai 2018. Sementara sampai akhir tahun ini, proyeksi M Cash dengan mengadakan 1.000 kios dapat mencetak pendapatan sebesar Rp853 miliar dengan keuntungan bersih Rp6,8 miliar.
Apabila mengacu dari laporan keuangan M Cash per April 2017, pendapatan perusahaan mencapai Rp269 miliar dengan keuntungan bersih Rp3 miliar. Adapun total kios yang telah disebar M Cash sebanyak 210 unit tersebar di beberapa kota.
“Ini proyeksi yang cukup konservatif. Dengan pertumbuhan yang konsisten, revenue Rp2,3 triliun bisa dicapai apabila kita memasang 4 ribu kios. Rencananya kami mau pasang kios M Cash di gerai Ranch Market, Hero, Carrefour, dan di daerah lainnya mengikuti lokasi mereka berada. Bisnis seperti ini di Thailand cukup meledak dan sukses.”
Sesuai dengan rencana, M Cash akan resmi melantai di BEI pada 31 Oktober 2017.
Kelebihan permintaan hingga 9,3 kali
Beberapa hari yang lalu, M Cash telah menggelar bookbuilding dan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 9,3 kali. Dalam proses ini, M Cash menjaring anchor investor dari institusi, sekitar 40% diantaranya berasal perusahaan asing (Hong Kong, Singapura, Australia, dan Amerika Serikat) dan sisanya dari lokal.
Beberapa nama institusi di antaranya PAG Asia Capital dan Maybank Asset Management. Selain itu, ada sekitar 15 perusahaan aset manajemen lokal yang turut berpartisipasi, ditambah beberapa perusahaan keluarga Singapura dengan nama yang dirahasiakan.
Setelah menjaring anchor investor, perusahaan memutuskan untuk mengambil harga saham perdananya Rp1.385 per lembar. Harga tersebut ada di kisaran bawah rentang harga penawaran saham M Cash Rp1.300-Rp1.450 per lembar. Dengan perolehan tersebut, M Cash memastikan dapat meraup dana segar Rp300 miliar.
Saat ini M Cash memiliki empat model bisnis yaitu full investment, revenue sharing, rental, dan franchise. Empat model ini memiliki kelebihan masing-masing, di mana dapat menjangkau masyarakat Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
Melalui kios, perusahaan menawarkan beberapa produk dan fitur seperti top up credit & billers, express kios, face & finger print recognition, pop-up advertisement, dan lainnya. M Cash juga mengeluarkan produk fisik, termasuk sim card telepon, sim card internet, voucher, gift card, dan e-money.