Monthly Archives: October 2017

Snapchat Gulirkan Fitur Multi-Snap 60 Detik ke Platform Android

Snapchat digemari karena koleksi filternya yang unik dan beragam. Mayoritas pengguna Snapchat berasal dari kalangan anak muda yang gemar berselfie ria dengan gaya dan pose yang seru. Meskipun terus diberondong oleh Instagram dan Facebook lewat sejumlah fitur tiruan miliknya, Snapchat sejauh ini masih memperoleh traksi untuk terus berkembang.

Pada bulan Juli lalu Snapchat meluncurkan sejumlah fitur baru, salah satunya fitur yang memungkinkan pengguna memposting 6 buah clip masing-masing berdurasi 10 detik sehingga total menjadi 60 detik untuk mengekspresikan diri dalam video. Fitur ini digulirkan perdana untuk perangkat iOS, tapi hari ini sejumlah pengguna Android melaporkan sudah mulai melihat fitur serupa di perangkatnya.

snapchat multi snap

Tidak dibutuhkan prosedur khusus untuk membuat multi-snap 60 detik ini. Anda cukup meletakkan jari ke tombol perekam video selama 10 detik sampai muncul pemberitahuan bahwa Anda sudah merekam klip 10 detik, begitu seterusnya sampai genap 6 klip dengan total durasi 60 detik. Anda juga bisa melihat enam buah jendela kecil berjumlah 6 lengkap yang masing-masing mewakili setiap snap.

Setelah keenam bagian klip selesai direkam, Anda masih bisa menghapus salah satunya jika dirasa kurang pas. Dan sebagai tambahannya, Anda juga bisa menerapkan berbagai kostumisasi termasuk menambahkan teks dan juga filter. Biar semakin seru, video multi-snap juga bisa dibagikan ke Story agar bisa ditonton oleh pengguna lainnya. Sebagai polesan, Snapchat juga baru saja merilis tema Halloween dalam berbagai bentuk dan gaya.

Pembaruan ini hanya bisa dijumpai di Snapchat versi terbaru yang bisa Anda unduh dari Google Play Store.

Sumber berita AndroidPolice.

Tahun Ini BRI Indocomtech Hadirkan Area Khusus B2B

BRI Indocomtech 2017 akan kembali dihadirkan untuk yang keenam kalinya. Kali ini akan membawakan tema “Digital Smart Living” merepresentasikan sebuah pola gaya hidup masyarakat terutama di perkotaan yang membutuhkan peranti teknologi mobile dengan akses internet tanpa batas, yang  dapat mengelola aktivitas pekerjaan, kesehatan, keuangan, keamanan, dan hiburan, hanya dari genggaman tangan.

Acara ini akan terdiri dari beberapa agenda utama, yakni berupa pameran produk dan layanan teknologi, seminar bisnis teknologi, dan kompetisi permainan game. Acara ini diselenggarakan APKOMINDO bekerja sama dengan Traya Events dan didukung penuh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero). Ditargetkan acara ini akan diikuti oleh lebih dari 300 eksibitor, baik dari dalam dan luar negeri, mulai dari bidang telekomunikasi, komputer, software, games, smartphone, hingga aksesoris.

“BRI Indocomtech 2017 akan menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh para produsen, peritel, komunitas, dan pecinta gadget serta para pengembang aplikasi solusi dan teknologi di Indonesia untuk melihat perkembangan terbaru di dunia TIK. Tema Digital Smart Living yang melekat pada pameran akan menggambarkan tren yang sedang berkembang saat ini dan sebagian besar bisa dinikmati oleh para pengunjung,” ujar Presiden Direktur Traya Events Bambang Setiawan.

Tahun ini hadirkan area khusus untuk B2B

Nuansa berbeda ingin dihadirkan dalam BRI Indocomtech 2017, karena tahun ini akan dihadirkan area khusus B2B dengan nama I3Expo di Assembly Hall. I3Expo merupakan area bagi para pengusaha TIK di Indonesia untuk bisa menjalin atau memperkuat jaringan bisnis dengan para pemain industri dari luar negeri. Program business matching ini juga akan diselenggarakan untuk menggali dan memperluas kesempatan bisnis antara pengusaha lokal dan para pengusaha internasional tersebut untuk bisa bermitra.

Selain pameran, I3Expo juga menghadirkan topik seminar dan workshop teknologi yang ditujukan bagi para startup dan perusahaan. Dengan menghadirkan lebih dari 15 topik di antaranya mengenai cloud data center, ERP, network security, fintech, hingga digital marketing. I3Expo diharapkan bisa menjadi wadah untuk memfasilitasi para pelaku industri untuk menjalin hubungan dan kolaborasi bisnis yang potensial antara  pengusaha di bidang teknologi IT dan digital.

Acara BRI Indocomtech 2017 sendiri akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 1 – 5 November 2017. Untuk informasi lebih lanjut seputar acara, kunjungi laman resminya melalui tautan http://www.indocomtech.net.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner BRI Indocomtech 2017.

Kala Startup Founder Menjadi Business Traveler

Menjalankan bisnis startup memang dekat dengan gaya kerja fleksibel. Bukan hanya soal kebiasaan harian dengan jam kerja dan suasana kantor yang santai saja, ada kalanya fleksibilitas tersebut menuntut founder untuk sering melakukan business traveling, oleh sebab usahanya yang konsisten berkembang. Bertemu klien, melakukan pendekatan dengan calon partner usaha, sampai meriset calon konsumen; itu sedikitnya gambaran task list di note smartphone mereka.

“Enak juga ya, bisa jalan-jalan sambil tetap dapat uang.” Anggapan ini sepertinya sudah umum dilontarkan orang-orang ketika melihat seorang business traveler. Pandangan tersebut mungkin saja valid, andai saja tambahan workload, penundaan jadwal keberangkatan, dan penurunan produktivitas tidak termasuk di dalam kegiatan business traveling.

Tantangan-tantangan tersebut sebenarnya dapat dihadapi, jika seorang startup founder bisa mengoptimalisasi dua hal: ruang di dalam tasnya dan device yang digunakannya.

Pastikan semuanya ringan dan nyaman

Yang perlu diingat adalah kamu bepergian bukan untuk berlibur sebagai backpacker. Jadi, kamu tidak perlu memenuhi tasmu dengan pakaian ganti yang bertumpuk. Manfaatkan ruang yang tersedia untuk seluruh device yang kamu perlukan; laptop, tablet, smartphone, MiFi, sampai external hard disk.

Karena banyak aspek yang harus diperhatikan oleh seorang startup founder, maka jangan sampai hal-hal kecil mengganggu pikiran mereka, seperti misalnya tas yang keberatan. Optimalisasi ruang dalam tas akan memastikan beban yang dibawa ringan dan nyaman.

Dorong kinerja dengan device unggulan

Bayangkan, seorang founder yang melakukan business traveling harus memikirkan setidaknya dua hal: bisnisnya dan perjalanannya. Dua hal ini pun sudah cukup menyita perhatian besar, dan jika tidak didukung device dan aplikasi unggulan, bukan tidak mungkin tantangan ini mengambil banyak ruang di kepala.

Jika sudah memutuskan untuk banyak melakukan business traveling, seorang founder harus segera menggunakan laptop dengan performa di atas rata-rata (setidaknya ditenagai Intel Core i7 misalnya), smartphone yang tahan banting (secara harfiah dan kiasan), dan MiFi berkecepatan tinggi.

Kombinasi di atas terhitung ideal bagi seorang startup founder dengan segudang pekerjaan rumah dan memerlukan segala sesuatunya cepat. Apalagi di zaman serba digital, MiFi seperti modem MiFi M5 diperlukan untuk menunjang kinerja. Desain yang ringkas dan kapasitas baterai besar (3250 mAh) adalah pengalaman yang menyenangkan dari sebuah MiFi, dan modem MiFi M5 memiliki itu. Selebihnya, gratis kuota Internet 150 GB tentu cukup untuk membantu pekerjaan seorang founder yang sedang traveling, dengan banderol sebesar Rp 999.000.

“Kemewahan” dari penggunaan gadget tersebut sudah sepatutnya dirasakan oleh para business traveler. Karena perjalanan yang mereka alami bukan hanya tentang mencari jati diri, tapi soal mewujudkan visi.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Smartfren.

Integrasikan Layanan, Gadjian dan UrbanHire Berharap Bantu Kinerja HRD Perusahaan

Gadjian, startup yang memberikan layanan aplikasi penggajian dan administrasi sumber daya manusia (SDM), mengumumkan kerja sama dengan platform pencari kerja UrbanHire dalam bentuk integrasi sistem. Integrasi ini memungkinkan perusahaan-perusahaan yang melakukan rekrutmen melalui UrbanHire memindahkan data karyawan yang telah direkrut ke platform Gadjian sehingga memudahkan administrasi SDM.

Kolaborasi Gadjian dan UrbanHire mengupayakan kemudahan pemindahan data personalia. Mekanisme integrasi data karyawan yang direkrut bisa langsung tersinkronisasi dengan sistem Gadjian dan administrasinya bisa dikelola secara otomatis, mulai dari penghitungan penggajian, absensi, BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan, PPH 21, hingga pengelolaan cuti.

Gadjian - Urbanhire

Sinergi yang dilakukan keduanya dilatarbelakangi visi yang sama untuk membantu perusahaan-perusahaan Indonesia mengatasi bottleneck administrasi Sumber Daya Manusia sehingga bisa beroperasi dengan lebih efisien dan produktif.

Gadjian yang memiliki layanan pengelolaan sumber daya manusia dan UrbanHire yang fokus pada perekrutan karyawan dianggap memiliki irisan yang sama. Diharapkan integrasi ini bisa memberikan manfaat dan kemudahan bagi perusahaan pengguna kedua layanan tersebut.

“UrbanHire memiliki visi untuk memudahkan Perusahaan memiliki proses rekrutmen yang efektif dan efisien dari awal hingga akhir. Integrasi dengan aplikasi Gadjian memungkinkan perusahaan untuk melanjutkan proses setelah rekrutmen dan melakukan pengiriman data karyawan baru ke dalam sistem Gadjian secara otomatis dengan satu klik,” terang Co-Founder dan CEO UrbanHire Benson Kawengian.

Bentuk integrasi

Sementara Co-founder dan CEO Gadjian Afia Fitriati cukup yakin integrasi dengan UrbanHire bisa memberikan dampak positif bagi pengusaha dan praktisi HRD (Human Resource Development) dalam mengelola karyawan.

“Gadjian selalu berupaya untuk mempermudah pekerjaan para entrepreneur dan praktisi HRD. Karenanya, kami menyambut baik kolaborasi dengan UrbanHire yang akan mempermudah para pengguna Gadjian melakukan salah satu fungsi kunci departemen SDM, yaitu rekrutmen,” terangnya.

Kamera Live Streaming Mevo Plus Dapat Mengedit Video dengan Sendirinya Secara Real-Time

Sebulan yang lalu, Vimeo mengakuisisi platform live streaming bernama, well, Livestream, sekaligus meluncurkan layanan berlangganan baru bernama Vimeo Live. Tanpa perlu menunggu lama, Vimeo langsung tancap gas meluncurkan suksesor kamera live streaming buatan Livestream, Mevo (dulunya bernama Movi).

Secara fisik Mevo Plus tampak mirip dan masih ringkas seperti pendahulunya, akan tetapi jeroannya sudah di-upgrade dengan komponen-komponen terkini. Utamanya adalah sistem konektivitas wireless baru yang menawarkan jangkauan hingga 30 meter (sekitar lima kali lebih jauh ketimbang pendahulunya), plus peningkatan kecepatan transmisi data dan stabilitas koneksi.

Mevo Plus

Kinerjanya ditopang oleh sensor 12,4 megapixel garapan Sony dan chip Ambarella A9SE, yang memungkinkan Mevo Plus untuk merekam video dalam resolusi 4K 30 fps, atau melangsungkan live streaming ke berbagai platform (tidak cuma Vimeo Live, tapi juga YouTube, Facebook Live, Twitter maupun Periscope) di resolusi 1080p 30 fps.

Mevo Plus dilengkapi lensa f/2.8 dengan sudut pandang seluas 150 derajat. Namun sama seperti pendahulunya, Mevo Plus juga dibekali fitur Live Editing, yang memanfaatkan teknologi pengenal wajah dan kecerdasan buatan untuk melakukan zooming dan panning secara otomatis, sehingga pada akhirnya menumbuhkan kesan bahwa penyiar sedang menggunakan setup multi-kamera.

Mevo Plus

Bagi yang menginginkan kontrol lebih, mereka dapat menggunakan aplikasi pendamping Mevo Plus untuk memilih perspektif siaran yang diinginkan. Perpaduan Mevo Plus dan aplikasinya ini ibarat mengendalikan sembilan kamera virtual sekaligus.

Mevo Plus memiliki daya tahan baterai sekitar satu jam. Perangkat ini sekarang sudah dipasarkan seharga $500. Tersedia pula bundel yang meliputi sejumlah aksesori macam battery pack atau tripod seharga $800. Mevo generasi pertama sendiri masih akan dipasarkan seharga $300.

Sumber: Vimeo dan Engadget.

Aplikasi Battle.net Versi Desktop Dipermak dengan Sederet Fitur Sosial

Usai meluncurkan aplikasi Battle.net untuk Android dan iOS, Blizzard kini memermak Battle.net versi desktop dan membubuhkan sederet fitur sosial ke dalamnya. Pembaruan ini menghadirkan tab khusus “Social” di Battle.net, plus fitur gifting antar pemain.

Semua yang berhubungan dengan interaksi antar pemain dapat diakses lewat tab Social, entah itu percakapan satu lawan satu atau berkelompok. Blizzard tampaknya banyak belajar dari aplikasi macam Discord, yang perlahan mulai bisa dianggap sebagai Slack-nya para gamer.

Satu hal baru yang sudah saya nanti-nanti sejak lama adalah kemampuan mengirim pesan ke teman yang sedang offline. Di Battle.net versi baru ini, semua percakapan akan disimpan secara otomatis, dan mereka yang dikirimi pesan selagi offline bakal langsung menerimanya ketika kembali online.

Fitur history ini juga berlaku pada percakapan grup. Setiap grup yang dibuat bisa mencakup beberapa channel sekaligus, baik untuk pesan teks maupun voice chat. Sekali lagi, semuanya terkesan seperti Slack, hanya saja untuk gaming ketimbang produktivitas. Tentu saja, semua percakapan bakal tersinkronisasi di aplikasi mobile-nya.

Battle.net social features

Agar pemain dapat lebih mengenali satu sama lain, Blizzard juga menyediakan akses untuk melengkapi profil masing-masing. Selain memilih avatar, pemain juga dapat menyelipkan berbagai informasi di profilnya, semisal link menuju profil media sosialnya. Namun jangan khawatir, Anda bebas menentukan apakah info-info ini bisa dilihat publik secara luas atau tidak.

Fitur gifting kini terintegrasi ke dalam tab Shop. Semisal Anda hendak menghadiahi pemain lain dengan loot box Overwatch atau card pack Hearthstone, tinggal klik tombol “Gift” dan pilih nama teman yang beruntung atau langsung cantumkan BattleTag-nya.

Terakhir, pemain sekarang memiliki opsi untuk menetapkan statusnya sebagai “offline”, berguna saat Anda hendak bermain tanpa diganggu pemain lain, atau secara sembunyi-sembunyi dari grup yang berisik.

Sumber: Blizzard.

Ojo Adalah Proyektor Portable Mini Untuk Nintendo Switch

Meski bukan jadi pilihan utama gamer, proyektor gaming mempunyai pasarnya sendiri karena perangkat ini menawarkan sejumlah faktor yang tak ada pada solusi display standar seperti monitor atau TV: lebih portable, hemat ruang, dan bisa menampilkan ukuran ‘layar’ sangat lebar. Beberapa produsen hardware terkenal telah menyiapkannya untuk PC, namun belum ada banyak pilihan buat console.

Tapi ada kabar gembira buat para pemilik Nintendo Switch. Anda semua mungkin sudah tahu, keunggulan console ini dibanding perangkat game lain adalah keleluasaan dalam penggunaan. Ia bisa dinikmati layaknya home console standar, serta dibawa-bawa ala platform handheld ketika bepergian. Dan dengan Ojo, Anda bisa membawa sensasi bermain game di ruang keluarga saat sedang berkemah atau mengadakan acara outdoor.

Ojo 1

Ojo ialah proyektor mini pertama untuk Nintendo Switch. Portabilitas menjadi kekuatan utamanya. Selain bisa menampilkan konten permainan, Ojo juga dibekali speaker 5-Watt serta baterai berkapasitas besar. Proyektor memiliki dimensi 172x80x70-milimeter, mengusung desain balok yang hampir menyerupai docking Switch (buat perbandingan, docking Switch berukuran 172x104x53,8mm).

Ojo 2

Seperti docking Nintendo Switch, Ojo mempunyai celah/slot untuk tempat duduk unit tablet. Aktifkan, dan proyektor segera menampilkan display seluas 30- sampai 120-inci dengan tingkat kecerahan 200-lumen. Ojo memanfaatkan teknologi LED OSRAM Jerman, dipersenjatai chip DMD persembahan Texas Instruments demi memastikan output gambar yang jernih, juga mengusung engine eViewTek sehingga konsumsi listriknya 20 persen lebih rendah dari proyektor sekelasnya.

Ojo 3

Tim penciptanya, YesOJO Studio, menjelaskan bahwa pemanfaatan proyektor untuk gaming juga lebih aman buat mata dibanding TV/monitor karena gambar yang Anda lihat merupakan pantulan di objek – tidak langsung dikeluarkan oleh display. Ojo menyuguhkan resolusi 854×480, dengan rasio kontras 1000 banding 1 dan aspek rasio 16:9.

Uniknya lagi, baterai rechargeable built-in di dalam memungkinkan Ojo untuk bekerja tanpa perlu tersambung ke sumber listrik hingga 4 jam. Dan berkat baterai LG 20.400mAh-nya, Ojo bisa bekerja sebagai power bank buat mengisi ulang daya perangkat Anda lainnya. Dan tak cuma Nintendo Switch, Ojo bahkan dapat Anda sambungkan ke laptop, smartphone atau perangkat lain via kabel HDMI atau Lightning.

YesOJO Studio rencananya akan menjajakan Ojo di harga retail US$ 370, mulai tersedia kira-kira pada bulan Desember 2017 nanti. Namun selama periode crowdfunding-nya masih berlangsung di Indie Gogo, proyektor portable untuk Nintendo Switch ini bisa Anda miliki seharga US$ 270 saja.

Fitur Siaran Live Bareng Teman di Instagram Digulirkan Secara Global

Instagram baru saja menghadirkan lagi satu cara menyenangkan untuk menggunakan fitur Live yang dinamai Go Live with Friend. Fitur baru ini memungkinkan pengguna mengundang satu orang teman untuk bergabung dan menyiarkan videonya bersama-sama dalam satu layar.

Aplikasi kepunyaan Facebook ini sudah memulai uji coba fitur tersebut sejak bulan Agustus lalu. Dan sekarang, setelah dirasa bekerja lebih baik, merekapun menggulirkannya ke seluruh pengguna Instagram yang sudah mengunduh versi 20. Dijelaskan oleh Instagram dalam halaman resminya, fitur memberikan cara baru untuk pengguna Instagram Live, di mana mereka kini bisa mengundang satu orang teman yang sedang menonton siaran untuk bergabung.

Jika ajakan tersebut diterima, maka penonton yang masih menonton akan mendapati dua potong layar yang masing-masing menayangkan video dari kedua pengguna.

Untuk menggunakan fitur ini, saat sedang siaran pengguna cukup menyentuh ikon baru di sudut kanan bawah (lingkaran) kemudian menandai teman yang diundang dan tap Add. Hanya pengguna yang sedang menonton yang bisa ditambahkan. Setelah tergabung, layar akan dipisah menjadi dua, masing-masing menayangkan video pengguna dan teman.

instagram go live with friend_2

Sebagai orang yang mengundang, mereka punya hak dan akses penuh menghapus teman yang siarang bareng dan menggantikannya dengan teman lainnya. Instagram telah menambahkan ikon X di sudut kanan atas untuk keperluan itu. Selanjutnya mereka tinggal mengundang teman baru seperti di langkah sebelumnya.

instagram go live with friend

Digulirkannya fitur ini tentu dirancang untuk satu tujuan, yaitu mendorong tingkat penggunaan fitur Live lebih dari sebelumnya. Secara moral, beberapa orang lebih percaya diri saat tampil bersama teman. Dan secara bersamaan diharapkan mampu mendorong tingkat interaksi karena dalam satu video terdapat dua orang pengguna yang masing-masing terhubung ke pengguna yang lebih luas. Secara tak langsung, kombinasi ini menghadirkan efek berantai yang menguntungkan bagi pertumbuhan Instagram.

Pembaruan ini sudah digulirkan dan tersedia untuk kedua platform, Android dan iOS. Bagi yang belum dapat, sepertinya harus menunggu sampai proses distribusi tuntas dilakukan.

Sumber berita Instagram.

WiBotic PowerPad Adalah Wireless Charger untuk Drone

Kehadiran kamera, GPS beserta segudang sensor lainnya merupakan alasan mengapa mayoritas drone hanya bisa mengudara selama beberapa menit saja. Baterai yang dapat diganti dengan modul lain merupakan salah satu solusi, tapi dengan semakin populernya penggunaan drone di sektor komersial, solusi lain yang lebih efektif menurut perusahaan bernama WiBotic adalah wireless charging.

Dari situ lahirlah WiBotic PowerPad, sejenis platform berukuran 90 x 90 cm yang berfungsi sebagai wireless charger ketika sebuah drone mendarat di atasnya. Juga merupakan bagian dari PowerPad adalah sebuah modul kecil dan antena yang bisa dipasangkan dengan mudah ke berbagai macam drone, termasuk yang berukuran besar dan biasa digunakan di kawasan industri.

PowerPad terbuat dari perpaduan bahan aluminium dan plastik, serta diklaim tahan terhadap cuaca yang tidak bersahabat. Ia bisa ditempatkan di atas atap gedung untuk, misalnya, drone yang bertugas menginspeksi ketika alarm peringatan berbunyi di sebuah pabrik atau tambang, atau di dalam ruangan untuk drone yang bertugas memanajemen inventaris gudang.

WiBotic PowerPad

Charging menggunakan PowerPad memerlukan waktu satu sampai dua jam untuk drone seukuran DJI Inspire, sedangkan drone industrial yang lebih besar lagi membutuhkan waktu tiga sampai lima jam. Ke depannya, WiBotic berencana merilis versi lain PowerPad yang memiliki kapasitas charging lebih cepat.

Proses charging-nya sendiri berjalan secara otomatis sesaat setelah drone mendarat di atas PowerPad. Operator bisa mengatur kinerja charging-nya dari kejauhan; bisa pelan untuk charging semalaman demi memperpanjang umur baterai, bisa juga cepat untuk di jam-jam kerja.

WiBotic saat ini sudah memasarkan PowerPad, namun seperti yang saya singgung di awal, target pasar utamanya adalah sektor komersial. Harganya ada di kisaran ribuan dolar, tergantung seberapa weatherproof fisik PowerPad yang dibutuhkan.

Sumber: WiBotic dan GeekWire.

Zuzu Hotels Hentikan Layanan Reservasi Hotel Budget di Indonesia, Fokus ke Segmen B2B

Setelah sempat meluncurkan layanan online hospitality di Indonesia bulan November 2016 lalu, ZuzuHOTELS memutuskan menghentikan layanan hotel budget mereka di Indonesia dan kemudian hanya fokus kepada hotel budget di Taiwan. Keputusan ini diambil Co-founder Vikram Malhi dan rekannya yang sama-sama memiliki pengalaman bekerja di Expedia, Dan Lynn, setelah menjalankan bisnis dan mendapatkan pendanaan awal dari angel investor beberapa waktu yang lalu.

“Setelah mendapatkan funding di awal bisnis kami mulai menjalankan bisnis Zuzu Hotels, belajar dari pengalaman tersebut akhirnya kami memutuskan untuk fokus kepada B2B dan mulai mengurangi B2C di beberapa negara di Asia termasuk Indonesia,” kata Dan Lynn kepada DailySocial.

Dari pantauan DailySocial, saat ini budget hotel di Indonesia sudah tidak bisa diakses dan hanya terdaftar beberapa budget hotel di Taiwan, India dan Thailand. Disinggung tentang adanya persaingan yang cukup sengit di industri budget hotel, terutama di Indonesia, menurut Lynn bukan menjadi kendala.

Meskipun tidak memberikan penyebab pivot secara detail, Zuzu Hospitality Solutions didirikan. Hal ini mengingatkan kita akan pivot Tinggal.com yang menempuh arahan yang sama.

“Kami ingin memberikan platform teknologi dan service terbaik kepada hotel independen, visi tersebut yang kemudian menjadi fokus utama Zuzu Hospitality Solutions saat ini,” kata Lynn.

Pendanaan baru untuk mengembangkan teknologi

Hari Senin lalu (23/10) Zuzu Hospitality Solutions mengumumkan telah mendapatkan seed funding sebesar $2 juta (26 miliar Rupiah) yang dipimpinventure capital asal Silicon Valley yaitu Wavemaker Partners. Venture capital lainnya yang termasuk dalam putaran pendanaan seed ini adalah Golden Gate Ventures (Singapura), Alpha JWC dan Convergence Ventures (Indonesia).

“Mereka adalah tim yang terbaik dengan pengalaman dan traksi yang positif untuk wilayah regional terutama di Indonesia,” kata Founder dan Managing Partner Convergence Ventures Adrian Li kepada DailySocial tentang pendanaan ini.

Dengan pendanaan baru tersebut, Zuzu Hospitality Solutions ingin mengembangkan platform teknologi terutama teknologi manajemen pendapatan hotel. Termasuk di dalamnya fungsi yang memungkinkan Zuzu untuk menerapkan software dan model “layanan” kepada mitranya.

“Demi memastikan layanan yang dihadirkan Zuzu bisa menambah penghasilan hotel, kami ingin membatasi jumlah klien dulu hingga akhirnya bertambah secara organik dengan hasil yang memuaskan,” kata Lynn.

Fokus ke hotel independen

Untuk memastikan hotel independen di Asia saat ini memiliki teknologi dan sistem terpadu dalam manajemennya, Zuzu Hospitality Solutions tidak hanya menawarkan platform teknologi, namun juga layanan yang lebih personal langsung dengan tim sales untuk masing-masing hotel.

“Kita bisa memastikan pihak hotel akan mendapatkan [peningkatan] revenue 20-40% jika memanfaatkan layanan Zuzu Hospitality Solutions. Dengan demikian pihak hotel bisa memberikan pengalaman pelanggan lebih baik lagi,” kata Lynn.

Bisnis model yang baru ini memudahkan Zuzu Hospitality Solutions membina kemitraan dengan layanan OTA, seperti Traveloka dan Expedia, demi mendongkrak penjualan hotel independen yang memanfaatkan platform Zuzu.

“Saat ini sedikitnya sudah 150 hotel di Asia yang sudah menggunakan platform ZUZU Hospitality Solutions. Jumlah tersebut cukup beragam dari beberapa negara di Asia, termasuk di Indonesia,” kata Lynn.