Monthly Archives: May 2018

Gaming Headset HP Mindframe Dirancang untuk Menjaga Telinga Pengguna Tetap Adem

Bagi saya pribadi, gaming tanpa headset itu terasa kurang asyik, bahkan untuk game singleplayer sekalipun. Alasannya simpel, suara yang terdengar lebih mendetail ketimbang menggunakan speaker, dan ini sangat membantu menumbuhkan sensasi bermain yang menyenangkan.

Namun mengingat sesi gaming biasanya berlangsung lebih dari sejam, lama-kelamaan kedua telinga jadi terasa panas akibat dibungkus oleh earcup. Senyaman apapun headset yang saya coba, hampir semuanya bakal terasa panas di telinga jika dipakai dalam durasi yang cukup lama.

HP sepertinya tidak setuju dengan pendapat saya, sebab mereka baru saja mengumumkan sebuah headset yang diklaim dapat menjaga telinga pengguna tetap adem selama sesi gaming berlangsung. Namanya HP Mindframe, dan ia baru saja diperkenalkan di ajang HP Gaming Festival yang dihelat di kota Beijing, Tiongkok.

HP Mindframe

Rahasianya bukanlah kipas atau malah gel pendingin, melainkan perangkat termoelektrik yang disematkan ke masing-masing earcup, yang bertugas menyerap udara panas di dalam, lalu membuangnya ke luar. Termoelektrik sendiri bukanlah teknologi baru, tapi sejauh pengetahuan saya baru kali ini teknologi serupa diterapkan di gaming headset.

Menjaga telinga tetap sejuk barulah sebagian cerita jika membicarakan soal kenyamanan. HP tak lupa membekali Mindframe dengan headband bertipe suspensi yang dapat menyesuaikan sendiri dengan ukuran kepala pengguna, serta diyakini dapat mendistribusikan berat secara lebih merata.

Soal fitur, Mindframe juga tidak pelit. Ada virtual surround 7.1, 3D spatial awareness, dan mikrofon unidirectional yang dilengkapi fitur noise cancelling. Perangkat ini rencananya akan dilepas ke pasaran mulai semester kedua tahun ini, namun sayang HP masih enggan menyingkap harga jualnya.

Sumber: New Atlas.

Xiaomi Resmi Luncurkan Ponsel Flagship Terbarunya, Mi 8

Sejumlah smartphone yang Xiaomi luncurkan dalam beberapa bulan terakhir kurang begitu hype karena bukan termasuk segmen flagship. Itulah mengapa event yang baru saja mereka gelar begitu dinanti-nanti, di mana dunia diperkenalkan dengan ponsel flagship terbaru dari Xiaomi, Mi 8.

Mi 8 merupakan penerus langsung Mi 6 yang dirilis tahun lalu. Lho kok? Di mana Mi 7? Saya sendiri juga sempat bertanya-tanya dalam hati dan menuduh Xiaomi ikut-ikutan tren loncat nomor seperti pabrikan lain (baca: Apple dan Samsung). Namun setidaknya alibi mereka bisa diterima: namanya demikian karena dalam rangka merayakan ulang tahun ke-8 Xiaomi.

Xiaomi Mi 8

Dibandingkan Mi 6, desain Mi 8 berubah total, dan tanpa harus terkejut, bagian jidatnya telah digantikan oleh segaris poni ala iPhone X. Bingkainya terbuat dari aluminium, sedangkan panel belakangnya dari kaca. Ada sedikit bagian dagu yang tersisa di bawah, tapi setidaknya rasio layar-ke-bodinya mencapai angka 88,5%.

Layar 6,21 incinya juga bukan sembarangan, melainkan menggunakan panel AMOLED buatan Samsung dengan resolusi 2248 x 1080 pixel (rasio 18,7:9). Tingkat kecerahannya dapat mencapai angka 600 nit, dan Xiaomi bilang bahwa layar ini bersifat always-on – mungkin maksudnya seperti yang kita dapati di ponsel-ponsel besutan Samsung.

Kinerja Xiaomi Mi 8 ditunjang oleh chipset Snapdragon 845 layaknya smartphone flagship lain di tahun 2018. RAM 6 GB turut menemani, demikian pula pilihan storage internal sebesar 64, 128 atau 256 GB. Terkait software, Mi 8 ditenagai sistem operasi MIUI 10 yang mengambil Android Oreo sebagai basisnya.

Xiaomi Mi 8

Beralih ke kamera, kita bisa melihat konfigurasi kamera ganda di belakang dalam posisi vertikal ala iPhone X. Keduanya sama-sama merupakan sensor 12 megapixel dengan ukuran pixel individual yang tergolong besar (1,4 mikron) – yang berarti kemampuannya di kondisi minim cahaya cukup menjanjikan – hanya saja lensanya berbeda (wide-angle f/1.8 dan telephoto f/2.4).

Performa kamera belakangnya turut didukung oleh kehadiran OIS (optical image stabilization) 4-axis serta sistem dual pixel autofocus. Oleh DxOMark, kamera Mi 8 diberi skor 105, kalau ini penting buat Anda. Beralih ke depan, ada kamera selfie 20 megapixel dengan lensa f/2.0.

Xiaomi Mi 8

Bicara soal kamera depan, tentu kita tak bisa mengabaikan eksistensi notch yang menjadi rumahnya. Namun ternyata Xiaomi juga telah membenamkan sejumlah komponen yang membentuk sistem face unlock berbasis infra-merah, sehingga wajah pengguna masih dapat terdeteksi di kondisi gelap.

Xiaomi Mi 8 Explorer Edition / Xiaomi
Xiaomi Mi 8 Explorer Edition / Xiaomi

Mengapa tidak sekalian 3D face unlock sehingga benar-benar bisa disetarakan iPhone X? Karena Xiaomi sudah menyiapkan varian lain bernama Mi 8 Explorer Edition, dan di sinilah Anda bisa menemukan sistem 3D face unlock yang lebih presisi ketimbang milik Mi 8 standar. Perbedaan kecil lainnya, Explorer Edition mengemas RAM 8 GB dan satu pilihan storage saja, yakni 128 GB.

Fisik Mi 8 Explorer Edition juga sedikit berbeda, sebab panel belakangnya tembus pandang dan kelihatan luar biasa keren. Namun kalau kita amati, rupanya tidak ada sensor sidik jari di panel belakangnya ini. Ternyata, khusus untuk Mi 8 Explorer Edition, sensor sidik jarinya telah dibenamkan ke bawah layar, dan Vivo pun akhirnya punya pesaing.

Xiaomi Mi 8 SE / Xiaomi
Xiaomi Mi 8 SE / Xiaomi

Dua varian rupanya belum cukup, sebab Xiaomi juga mengumumkan Mi 8 SE. SE artinya “Small Edition”? Kurang lebih begitu, meski kalau kata Apple, “Special Edition”. Ya, Mi 8 SE memiliki dimensi yang lebih ringkas berkat layar yang lebih kecil: 5,88 inci, meski sama-sama menggunakan panel AMOLED.

Performanya juga tidak bisa disamakan, sebab Mi 8 SE mengusung chipset Snapdragon 710 yang masuk kelas menengah meski masih sangat gres. Kamera belakang gandanya juga di-downgrade menjadi 12 megapixel dan 5 megapixel, tapi di depan masih 20 megapixel demi detail yang memukau pada bibir dalam kondisi monyong.

Lalu, pertanyaan yang terpenting, mengingat ini Xiaomi yang kita bicarakan, adalah berapa harganya? Untuk Mi 8, Xiaomi mematok harga mulai 2.699 yuan (± Rp 5,85 juta), Mi 8 Explorer Edition 3.699 yuan (± Rp 8 juta), dan Mi 8 SE 1.799 yuan (± Rp 3,9 juta). Di Tiongkok, Mi 8 standar akan dipasarkan mulai 5 Juni, Mi 8 SE mulai 8 Juni, sedangkan Explorer Edition belum dipastikan jadwalnya.

Sumber: The Verge dan MIUI.

Pengembangan bisnis untuk startup / Pixabay

Pengembangan Bisnis untuk Startup (Bagian 1)

Business development (pengembangan bisnis) dapat didefinisikan sebagai sebuah disiplin yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan (growth) melalui akuisisi profit dari konsumen baru atau konsumen yang sudah ada sebelumnya. Penjualan (sales), kemitraan (partnership), atau istilah yang akrab di kalangan startup “hustling” dapat dikatakan sebagai bagian dari business development. Misinya ialah menciptakan nilai jangka panjang untuk organisasi –tidak hanya melalui konsumen—tapi juga pangsa pasar dan relasi.

Business development terdiri dari banyak sekali komponen. Setidaknya ada 6 yang paling umum dan pasti ada dalam kegiatan di dalamnya. Poin-poin tersebut membentuk sebuah siklus untuk menghasilkan potensi improvisasi bagi bisnis itu sendiri.

Gambar 1

Enam poin di atas sekaligus menekankan bahwa business development menggenggam strategi “permainan” yang lebih luas, jika hanya fokus pada penjualan maka terdapat banyak poin yang terlewat. Tugas seorang business development manager juga lebih besar dari pada sekadar penjualan, di dalamnya terdapat penyusunan strategi, pembuatan marketing collateral, hingga membuat analisis terkait perkembangan bisnis dari sisi internal maupun eksternal bisnis.

Apa yang dilakukan oleh seorang business development?

Cakupan pekerjaan yang didefinisikan di atas membuat seorang business development manager harus memiliki beberapa kecakapan teknis dan non-teknis, meliputi:

  1. Mampu melihat perkembangan pangsa pasar dan kompetisi yang ada. Dari sini ia dapat mendefinisikan apa yang tengah menjadi perhatian di pangsa pasar, hingga peluang apa saja yang dapat digarap dengan kekuatan yang dimiliki oleh organisasi di mana ia berada.
  2. Mampu mendefinisikan dengan jelas siapa target konsumen yang disasar. Sehingga perlu mengetahui juga bagaimana pola produktivitas atau konsumsi dari target pasar untuk menghadirkan solusi yang dijual pada momentum yang tepat.
  3. Memiliki kecakapan dalam mempresentasikan, menjual, dan membuat kesepakatan secara efisien. Kemampuan komunikasi dan memahami sebuah permasalahan membuat kegiatan interaksi dengan konsumen dapat menjadi lebih natural.
  4. Lihat dalam menentukan rekanan untuk menunjang kesuksesan bisnis.
  5. Mendengar masukan dengan baik untuk membawakan peningkatan strategi yang konsisten.

Sebagian besar effort seorang business development memang ditujukan untuk konsumen. Karena sederhananya sebuah bisnis akan berjalan jika ia memiliki konsumen. Seorang business development yang baik mampu memberikan kepada konsumen apa yang ia butuhkan di setiap tahapan kerja sama bisnis yang dijalin. Untuk itu pemahaman emosional tentang konsumen sangat dibutuhkan.

Gambar 2

Memahami tantangan dasar dalam business development

Tantangan pertama dalam pengembangan bisnis, yakni harus mampu mengidentifikasi dengan baik value yang ditawarkan dari produk atau layanan yang hendak dijual. Di setiap lini bisnis akan memiliki proses yang berbeda, untuk bisnis di bidang jasa misalnya, ketika bisnis menjual layanan artinya mereka juga sedang “menjual” orang. Artinya ada unsur keahlian, rekam jejak, hingga kredensial yang disampaikan ke konsumen. Pastikan poin-poin tersebut dipahami dengan baik sebelum berbicara ke konsumen.

Selanjutnya, tantangan yang harus dihadapi ialah menjadi seorang yang proaktif, bukan reaktif. Seorang pegawai di lini business development tidak menunggu ponselnya berdering untuk menyampaikan layanan yang dimiliki, namun menghampiri setiap bisnis atau orang untuk menjadikannya konsumen potensial. Kegiatan ini harus dilakukan secara konsisten, karena pada dasarnya setiap solusi yang ditawarkan akan menemukan orang yang sedang dalam permasalahan tersebut.

Di seri selanjutnya akan dibahas secara lebih teknis bagaimana membuat strategi bisnis, pemasaran, dan penananganan konsumen.


Disclosure: Artikel ini diambil dari berbagai sumber, baik sumber cetak maupun online.

Satu Tahun MerahPutih.id tetap akan tambah produk baru

Satu Tahun MerahPutih.id, Tetap Optimis Hadapi Persaingan

Platform webmail dan cloud lokal MerahPutih.id resmi berusia satu tahun. Tugas layanan ini cukup berat, meyakinkan masyarakat Indonesia untuk beralih dari layanan global dan menggunakan produk lokal. Tahun ini ambisi MerahPutih.id masih sama, menjadi layanan digital pilihan dengan menambah lini produk dan menambah banyak pengguna.

Sejauh ini MerahPutih.id sudah memiliki beberapa lini produk, di antaranya seperti webmail dan produk cloud storage, MPBoks. Seiring berjalannya waktu MPBoks sudah disempurnakan dan bisa diakses melalui aplikasi maupun browser. Yang terbaru MerahPutih.id menambahkan fitur artikel populer bekerja sama dengan beberapa news portal nasional.

“Pengguna aktif layanan email saat ini adalah 50.000 pengguna yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Pertumbuhan jumlah pengguna juga mengalami kenaikan secara berkala,” terang Marketing Communication Manager MerahPutih.id Wisnu Ardiantino.

MerahPutih.id merupakan sebuah brand dari PT IPNet Software yang merupakan anak perusahaan PT IPNet Solusindo. IPNet adalah perusahaan teknologi informasi yang banyak melayani korporasi di Indonesia.

MerahPutih.id saat ini masih berusaha untuk menggaet banyak pengguna untuk layanan-layanan yang mereka berikan. Pesaing mereka saat ini adalah para penyedia layanan global semacam Gmail dan Outlook. Pihak MerahPutih.id mengungkapkan mereka masih optimis.

“Tantangannya adalah menciptakan kesadaran anak bangsa untuk beralih dari email global ke MerahPutih.id. Kami sadar ini butuh proses dan memang MerahPutih.id adalah project jangka panjang namun sejauh ini kami optimis,” jelas Wisnu.

Wisnu menambahkan bahwa untuk tahun ini pihaknya tengah menyiapkan produk selanjutnya dan terus meningkatkan kualitas produk layanan dan sudah ada.

“Mempersiapkan produk-produk MerahPutih.id selanjutnya sembari meningkatkan kualitas produk layanan yang telah ada. Memperbanyak kerja sama dengan berbagai pihak sebagai langkah promosi dan pemasaran produk. Belum lama ini kami bekerja sama dengan Telkomsel Regional Sumatra dan beberapa portal nasional menyelenggarakan lomba menulis ‘Saya Merah Putih’, peserta yang ikut jauh di atas ekspektasi kami. Melihat hasil yang optimal, dalam beberapa bulan ke depan strategi seperti ini akan kami lakukan lagi,” tutup Wisnu.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Peluncuran Quora untuk versi bahasa Indonesia

Quora Hadirkan versi Bahasa Indonesia untuk Dorong Pengetahuan Masyarakat

Platform berbagi informasi dan pengetahuan Quora kini resmi mendukung bahasa Indonesia. Jika kita mengakses situs Quora dari Indonesia, tersedia pilihan untuk mengakses konten dalam bahasa Indonesia. Hal ini menjadi versi pertamanya untuk kawasan Asia Tenggara.

Menurut Engineer Manager Quora Veni Johanna, dukungan bahasa Indonesia diyakini dapat mendorong pengguna di Tanah Air berkontribusi terhadap penyebaran informasi dan pengetahuan, terutama anak-anak muda.

“Indonesia salah satu pasar terbesar di mana akses terhadap informasi dan pengetahuan di internet masih sulit. Apalagi, pengguna internet di Indonesia banyak dan aktif di media sosial,” ungkap Veni.

Dalam peluncurannya di Jakarta, Rabu (30/5/2018), Veni juga mengungkap bahwa penambahan bahasa di platformnya sejalan dengan misi Quora untuk menyebarkan dan mengembangkan pengetahuan dunia yang berkualitas.

Untuk menyajikan informasi berkualitas ini, Quora menekankan pentingnya nilai-nilai kredibilitas yang wajib dipenuhi pengguna, seperti kebijakan nama asli, kredensial dan biografis, hingga tautan ke profil medisa sosial lain.

Selain itu, Quora mengutamakan kebijakan sopan santun antarpengguna dan anonimitas pengguna apabila pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan isu atau topik sensitif.

Dalam kesempatan sama, akademisi, pengamat teknologi, dan pengguna Quora Budi Rahardjo menilai bahwa kehadiran dukungan bahasa Indonesia dapat mendorong banyak pelajar untuk mau menyumbang pertanyaan dan memberikan jawaban secara komprehensif.

“Sebagai akademisi yang juga menggunakan Quora, saya menemukan keinginan atau nuansa untuk menjadi lebih baik dengan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan,” ujar pria yang juga aktif sebagai blogger ini.

Sementara, aktivis Bahasa Indonesia Ivan Lanin justru menilai Quora memiliki nilai lebih pada pertanyaan-pertanyaan yang diajukan antarpengguna. Perlu diketahui, pertanyaan yang diajukan di Quora harus terstruktur.

“Di Quora, [menulis] pertanyaannya tidak bisa asal. Ini yang menjadi kekuatan di Quora. Nah, karena ini juga, pertanyaan di Quora sering muncul di hasil pencarian Google sehingga memudahkan pengguna yang ingin mencari jawaban atau informasi,” tuturnya.

Quora didirikan pada 2009 oleh eks-Chief Technology Officer (CTO) Facebook Adam D’Angelo. Perusahaan berbasis Mountain View, California, ini telah didukung dalam tujuh bahasa dengan lebih dari 200 juta pengunjung unik per bulan.

Padukan teknologi dan manusia untuk tangkal hate speech

Quora juga memiliki cara tersendiri untuk mencegah penyebaran konten berbau ujaran kebencian (hate speech) di platformnya. Menggabungkan kekuatan teknologi dan komunitas, Quora meyakini kedua hal di atas dapat menangkal keberadaan konten-konten tersebut.

“Kami memadukan machine learning dan manusia untuk mendeteksi konten-konten tersebut. Ini cukup berhasil, machine learning kami bisa mendeteksi konten yang mengandung hate speech,” ujar Veni.

Pun demikian, apabila konten semacam ini ditemukan di platform bahasa Indonesia, Quora juga akan melakukan yang sama. Quora akan menempatkan orang yang memiliki pemahaman bahasa Indonesia untuk melakukan moderasi konten.

“Kami yakin perpaduan teknologi dan komunitas yang kuat dapat menangkal [keberadaan] konten-konten tersebut.”

Application Information Will Show Up Here

Asus Perkenalkan Motherboard untuk Mining Bitcoin yang Mampu Menampung Hingga 20 GPU

Asus makin serius menggeluti tren penambangan cryptocurrency dengan memperkenalkan motherboard baru yang mampu mendukung hingga 20 GPU, sehingga memungkinkan pengguna untuk secara efektif mengoperasikan seluruh penambangan dalam satu papan.

Dinamai Asus H370 Mining Master, perangkat menggunakan direct PCIe melalui koneksi USB untuk menghubungkan 20 grafis dalam satu papan. Rancangan sambungan USB yang terpasang di motherboard menyederhanakan sambungan di mana kabel USB riser langsung terhubung ke PCB. Sambungan ini disebut menghasilkan kekuatan yang lebi baik ketimbang menggunakan kartu PCIe. Di saat bersamaan, rancangan ini juga memangkas jumlah komponen yang terpasang di rig.

Kompleksitas yang dihadirkan diimbangi pula dengan adanya aplikasi GPU State Detection yang sebelumnya juga tersedia di keluaran sebelumnya, Asus B250 Mining Expert. Fitur ini membantu memindai sistem saat boot dan menganalisa kondisi port riser, sambungan grafis dan mengidentifikasi serta mengatasi masalah.

Berikut adalah spesifikasi teknis Asus H370 Mining Master:

  • Ukuran: ATX, 12 ″ x 9.1″
  • Socket: LGA 1151 untuk prosesor Intel Core 8, Pentium, dan Celeron
  • Memori: 2 x DIMM (maks. 32GB), DDR4 2666/2400 / 2133MHz, Non-ECC
  • Slot: 1 x PCIe x16
  • Penyimpanan: 2 x Serial ATA 6Gbps
  • Jaringan: 1 x Intel Gigabit LAN
  • GPU riser ports: 20 x PCIe melalui USB (vertikal)
  • Port USB: 6 x USB 3.1 Gen 1, 4 x USB 2.0 / 1.1
  • Lainnya: 1 x header COM

Untuk urusan pasokan daya, Asus H370 Mining Master yang baru hadir dengan tiga konektor power supply 24-pin. Keuntungannya, pengguna dapat menghubungkan komponen ke tiga PSU secara bersamaan dan karena menggunakan bank yang juga terpisah, pengguna juga dapat menyesuaikan kebutuhan daya dengan jumlah grafis yang akan dipakai.

Sayangnya belum ada informasi perihal harga dan ketersediaan motherboard, hanya saja Asus berencana meluncurkannya akhir tahun ini. Tetapi jika ingin melihat dahulu aksi Asus H370 Mining Master dalam konfigurasi penuh, komponen bakal dipamerkan di perhelatan Computex 2018 di Taipei, Taiwan dari 5-9 Juni mendatang.

Sumber berita Asus.

Semakin Lengkap, Plex Kini Juga Dapat Dipakai untuk Mendengarkan Podcast

Rencana Google merancang aplikasi podcast merupakan indikasi bahwa kita tidak boleh lagi meremehkan popularitas medium audio-only tersebut. Bahkan Marvel pun punya podcast 10 episode bertajuk Wolverine: The Long Night yang menguak misteri seputar sang superhero bercakar adamantium tersebut.

Intinya, podcast bukan lagi sebatas medium untuk mendengarkan diskusi atau berita, tapi juga untuk menikmati koleksi karya fiksi yang menarik. Jadi tidak heran apabila ada banyak pihak yang mulai menginvestasikan waktu dan sumber dayanya di ranah podcast, tidak terkecuali Plex, yang selama ini memang punya ambisi untuk menjadi pusat konten multimedia penggunanya.

Mereka baru saja meluncurkan dukungan untuk podcast pada versi web maupun aplikasi Android dan iOS-nya. Sejauh ini fitur podcast di Plex masih berstatus beta, meski Plex sebenarnya sudah merencanakannya sejak bulan Januari lalu.

Plex podcasts

Seperti di aplikasi podcast pada umumnya, Plex akan menyajikan katalog podcast yang populer maupun yang disortir berdasarkan kategorinya. Klik salah satu, maka Anda bisa melihat detail beserta daftar episode podcast tersebut. Tentu saja ada tombol untuk menambahkan podcast tersebut ke koleksi pribadi kita, yang akan muncul di bagian “On Deck” pada dashboard.

Andai podcast yang hendak kita dengarkan tidak ada di katalog Plex, kita bisa menambahkannya secara manual dengan mencantumkan tautannya. Selebihnya, fitur-fitur yang ditawarkan cukup mirip seperti aplikasi podcast lain, termasuk sinkronisasi antar aplikasi Plex di berbagai perangkat.

Mengingat fitur ini masih berstatus beta, beberapa fitur pun masih absen, seperti salah satunya export dan import subscription dari dan ke Plex. Namun Plex berjanji menghadirkannya dalam beberapa minggu ke depan, termasuk halnya manajemen episode yang lebih menyeluruh.

Plex updated mobile app

Di samping fitur podcast, Plex juga meluncurkan update untuk aplikasi Android dan iOS-nya yang mengedepankan aspek kustomisasi. Tampilan home screen-nya sekarang bisa diatur sesuai kebutuhan, bahkan termasuk deretan tab di bawah yang mewakili jenis media (film, musik, dll).

Kustomisasi ini penting sebab cara konsumen menggunakan Plex bisa berbeda tergantung perangkatnya. Di TV, mungkin yang lebih sering diputar adalah film dan serial. Namun di ponsel, konsumen mungkin hampir selalu mendengarkan podcast saja, dan mereka kini bisa mengatur supaya home screen aplikasi hanya menampilkan deretan podcast saja.

Sumber: TechCrunch dan Plex.

Apa Saja Terobosan yang Ditawarkan oleh Ultrabook Cantik ‘New’ Dell XPS 13?

Diperkenalkan Dell pada tahun 1990, XPS adalah kependekan dari Xtreme Performance System, yaitu lineup PC yang terdiri dari perangkan berkinerja tinggi hingga gaming. Selama beberapa puluh tahun berkiprah, sub-brand ini terus mengalami evolusi. Kini, performa dan desain menjadi dua aspek kebanggaan sang produsen PC asal Amerika itu di seri XPS terbaru.

Varian baru Dell XPS 13 dengan model 9370 disingkap di CES 2018 awal tahun ini, dan di sana, produk berhasil membawa pulang titel 2018 Honoree serta Best of Innovation. Empat bulan setelah momen itu, Dell resmi meluncurkan ‘New’ XPS 13 di Indonesia. Sang produsen mendeskripsikannya sebagai perangkat yang membawa banyak terobosan, disiapkan sebagai notebook pendukung kerja sekaligus pusat hiburan portable.

XPS 2

Konsep perancangan XPS 13 9370 memang menarik dan Dell bersungguh-sungguh dalam realisasinya. Ultrabook mungil ini menyimpan beragam teknologi istimewa, dimanfaatkan untuk menunjang performa serta memastikan desainnya tampil memukau. Dell juga mempersonalisasi rancangan New XPS 13 lebih jauh lagi agar penampilannya atraktif bagi kaum Adam maupun Hawa.

 

Penampilan

XPS 13 9370 diklaim sebagai laptop 13-inci paling kecil di planet Bumi saat ini. Dell berhasil kembali menyusutkan volumenya, sehingga lebih kecil 20 persen dibanding XPS 13 9360. Laptop ini mempunyai dimensi 302x199mm dan berketebalan antara 7,8 sampai 11,6mm. Bobotnya hanya 1,21kg, dengan rasio layar ke tubuh mencapai 80,7 persen berkat pemangkasan bingkai InfinityEdge dari 5,2mm ke 4mm.

XPS 18

XPS 22

Tubuh New XPS 13 tersusun dari konstruksi logam yang dikombinasikan bersama material premium. Di model berwarna hitam dengan punggung perak, Dell meneruskan tradisi mereka untuk membubuhkan lapisan serat karbon. Khusus buat varian bertubuh putih dan rose gold-nya, produsen memanfaatkan tenunan glass fiber. Bahan ini katanya efektif dalam menahan panas demi menjaga palm rest tetap sejuk.

XPS 7

XPS 17

Banyak orang enggan memilih laptop berwarna putih dengan alasan cepat kotor dan menguning. Namun Dell menjamin Anda tidak perlu mencemaskan hal ini saat membeli versi ‘alpine white‘ XPS 13 9370. Produsen telah memberikan lapisan khusus di permukaan glass fiber-nya agar tahan terhadap sinar ultraviolet serta partikel-partikel kotoran yang berpotensi membuatnya terlihat dekil.

XPS 13

XPS 21

New XPS 13 memiliki luas tubuh yang ideal untuk digunakan di ruang sempit – satu contohnya adalah meja pesawat terbang. Meski begitu, mereka tidak memangkas bagian input-nya. Anda tetap disuguhkan keyboard chiclet  tenkeyless yang lapang dan empuk, serta touchpad lebar di tengah-tengah wrist rest. Lalu buat memudahkan unlock Windows 10, Dell mencantumkan sensor pemindai sidik jari tepat di tombol power.

XPS 19

XPS 14

 

Display & pengalaman audio visual

Bagian layar merupakan realisasi komitmen Dell terhadap dukungan terhadap faktor hiburan. XPS sudah lama memanfaatkan InfinityEdge, dan di atas, saya sempat membahas upgrade yang diterapkan pada model 9370. Namun kali ini, XPS 13 menghidangkan panel 13,3-inci beresolusi sampai ‘4K’ 3840×2160. Tersedia opsi layar sentuh, tapi apapun yang Anda pilih, laptop sudah dilindungi oleh Corning Gorilla Glass.

XPS 11

Tanpa kehadiran GPU discrete, layar UHD di 9370 belum optimal buat ber-gaming, tapi ia jelas sudah disiapkan untuk menangani film beresolusi tinggi. Selanjutnya, produsen membekali XPS 13 9370 dengan Dell Cinema, yaitu rangkaian teknologi yang bisa mendongkrak pengalaman menonton, terdiri dari CinemaColor, CinemaStream serta CinemaAudio.

XPS 6

CinemaColor bertugas buat mengurai warna HD dan menampilkan high-dynamic range sehingga output warna lebih menyerupai aslinya, sembari mengekspos detail lebih banyak pada area-area terang maupun gelap. Saat menikmati konten Netflix, New Dell XPS 13 siap menghidangkan HDR.

XPS 8

CinemaStream ialah solusi berbasis software yang dikembangkan Dell bersama Rivet Networks. Fitur ini berguna untuk mengoptimalkan proses streaming video dengan memperluas bandwidth, sehingga waktu yang dibutuhkan buat buffering jadi lebih singkat dan video dapat segera menampilkan konten di resolusi tinggi.

XPS 24

CinemaSound sendiri difokuskan pada aspek audio, didukung oleh teknologi Waves MaxxAudio Pro. Dengannya, XPS 13 9370 sanggup menyajikan audio bertenaga dan bass menendang meski tubuh ultrabook ini sangat tipis.

 

Susunan hardware dan layanan purna jual

Seperti penawaran Dell sebelumnya, produsen menyediakan New XPS 13 dalam pilihan konfigurasi hardware berbeda, tapi semuanya sudah diotaki oleh prosesor Intel Core generasi kedelapan. Saya belum bisa memastikan seperti apa susunan komponen di versi paling dasar, namun ada pilihan RAM LPDDR3 hingga 2133MHz 16GB, display FHD opsional, serta SSD sampai 1-terabyte.

XPS 1

Daya tahan baterai juga menjadi faktor unggulan XPS 13 9370. Unit baterai internalnya mampu menjaga varian 4K tetap menyala hingga 11 jam, atau 20 jam buat tipe FHD.

XPS 15

XPS 16

Dell juga menyertai perangkat bersama layanan Premium Support, berisi fitur-fitur penghapusan virus, perbaikan kerusakan tak disengaja, sampai prosedur pemindaian otomatis buat mengecek kesehatan sistem. Di sana terdapat teknologi pengelolaan PC SupportAssist, lalu para teknisi Dell siap memberikan bantuan 24/7 secara langsung jika Anda menghadapi masalah hardware dan software.

XPS 20

XPS 9

 

Ketersediaan dan harga

Dell XPS 13 9370 kabarnya sudah mulai dipasarkan di Indonesia. Produk bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang mulai dari Rp 23 juta.

Review-SPC-Mobile-L54-Optima-2

[Review] SPC Mobile L54 Optima, Smartphone FullView Display Rp800 Ribuan

Meski pasar ponsel di Indonesia diserbu smartphone, namun harus diketahui bahwa kepemilikan feature phone yang memakai jaringan 2G masih cukup besar di penjuru Tanah Air.

Ada jarak antara harga feature phone dan smartphone entry-level, celah itulah yang digarap oleh vendor ponsel lokal SPC Mobile. Mereka menargetkan para pengguna feature phone yang tinggal di daerah kota kedua untuk beralih ke smartphone.

Setelah merilis SPC L53 Selfie, SPC Mobile berupaya tetap konsisten meluncurkan smartphone baru dengan harga ekstra terjangkau – Rp800 ribuan yakni L54 Optima. Kali ini sudah dikemas dalam desain layar FullView aspek rasio 18:9 dan sudah mendukung konektivitas 4G tentunya.

Penasaran apa yang ditawarkan oleh smartphone Android buatan lokal ini? Berikut review SPC Mobile L54 Optima selengkapnya.

Unboxing SPC Mobile L54 Optima

Review-SPC-Mobile-L54-Optima-18

Paket penjualan SPC L54 Optima sudah dibekali aksesori yang terbilang lengkap. Anda tak perlu lagi membeli screen protector karena sudah terpasang dan silicon case sebagai pelindung smartphone.

  • Unit SPC L54 Optima
  • Adapter charger 1A
  • Kabel data microUSB
  • Earphone
  • Silicon case
  • Screen protector
  • SIM Ejector
  • Buku panduan dan garansi

Desain SPC L54 Optima

SPC L54 Optima mengusung layar berukuran 5 inci dengan aspek rasio 18:9 dan sudah berlapis kaca lengkung 2.5D dipermukaan layarnya. Alhasil, smartphone ini tampil lumayan kece dan mungil dengan body yang agak memanjang tapi terasa terlalu sempit.

Meski membawa embel-embel layar ‘FullView‘, desain SPC L54 Optima justru masih mengadopsi ‘konsep lama’ dan berbodi tebal dengan material plastik. Di mana back cover dan baterainya bisa dilepas.

Imbasnya, kesan ‘jadul’ menjadi tak terelakkan tapi hal ini masih bisa dimaklumi mengingat device ini menyasar segmen low-end. Biarpun begitu, desain sederhana ini masih cukup ergonomis.

Lebih detail, pada bagian muka masih ditemui bezel samping, dahi, dan dagu yang cukup lebar. Di atas layar tersemat kamera depan 8-megapixel dan earpiece. Sementara bagian bawah layar terlihat kosong, tombol navigasi telah berpindah ke dalam layar.

Berbalik ke belakang terdapat kamera 8-megapixel ditemani LED flash dan speaker di pojok kanan bawah. Tombol power dan volume berada di sisi kanan, microphone di sisi bawah, kemudian port microUSB dan jack audio 3.5mm berada di sisi atas.

Untuk mengakses dua slot kartu seluler berbentuk nano SIM dan slot microSD yang bisa menampung hingga 32GB, kita harus membuka back cover.

Layar FullView 5 Inci

Review-SPC-Mobile-L54-Optima-17

Layar FullView 5 inci dengan aspek rasio 18:9 menjadi salah satu unique selling point yang diunggulkan oleh SPC L54 Optima, meskipun resolusinya masih sebatas 480×960 piksel.

Permukaan layarnya sudah mendukung kemampuan multi-touch dua titik, kinerjanya sejauh ini cukup responsif. Namun resolusi 480p dengan tingkat kerapatan sekitar 196 ppi, kualitas tampilannya memang tidak begitu istimewa. Layarnya juga agak reflektif dan punya sudut pandang yang sempit.

Screenshot_20180531-105200

Padahal rasio layar 18:9, membuat aktivitas browsing dan nonton video di SPC L54 terasa lebih asyik. Setidaknya masih ada fitur adaptive brightness, yang mampu menyesuaikan tingkat kecerahan layar dengan cahaya di sekitar Anda.

User Interface Android 7.0 Nougat

SPC L54 Optima berjalan di atas sistem operasi Android versi 7.0 Nougat dengan patch update keamanan bulan Februari 2018. User interface yang disajikan sangat standar, saya berharap ke depannya SPC memoles dan memberi sentuhan yang lebih menarik pada UI-nya.

Selain bisa mengganti wallpaper, efek transisi, menambahkan widget, dan mengubah tampilan homescreen menjadi satu lapis. Anda juga bisa menyesuaikan tata letak tombol navigasi seperti back, home, dan task switcher pada menu Navigation Bar, kita juga bisa menyembunyikan tombol navigasi tersebut.

Kemudian ada fitur Smart Awake, shortcut atau akses pintas menuju aplikasi tertentu ketika smartphone dalam keadaan standby dengan menggunakan gesture. Lalu ada Full Screen Mode, sehingga aplikasi bisa ditampilkan secara penuh.

Kamera

Baik depan maupun belakang, SPC membenamkan kamera 8-megapixel dengan mode pengambilan gambar dan pengaturan yang cukup lengkap. Bahkan terdapat mode manual, di mana kita bisa dengan leluasa menyesuaikan white balance, ISO, exposure, contrast, saturation, dan brightness.

Dalam kondisi cahaya yang ideal, memotret dengan stabil, dan subjek yang diam, maka hasil jepretan yang diperoleh bisa dibilang lumayan. Namun bila mode HDR diaktifkan, sistem autofocus dan shutter menjadi lebih lambat.

Sementara, pada kondisi pencahayaan yang temaram, kamera tak bisa berbuat banyak walaupun sudah menggunakan flash. Hasil foto selfie juga kurang lebih rata-rata saja, tidak begitu istimewa. Untuk mendukung ber-selfie, sudah ada fitur Beautify yang bisa memperhalus atau mempercantik wajah.

Soal perekaman video, SPC L54 Optima bisa merekam video standar, time lapse, slow motion, ataupun night-shot hingga maksimal resolusi full HD 1080p.

Berikut beberapa hasil jepretan kamera SPC L54 Optima:

Hardware dan Performa

Review-SPC-Mobile-L54-Optima-16

SPC L54 Optima menggunakan chipset Spreadtrum SC9850 dengan prosesor quad-core dengan clock maksimal 1,3GHz Cortex-A7, GPU Mali-T820, RAM 1GB, memori internal 8GB, dan baterai berkapasitas 2150 mAh.

Mengingat ruang penyimpanan yang disediakan pas-pasan, sebaiknya gunakan kartu mircoSD. Tenang saja ponsel ini tidak menggunakan tipe hybrid. Jadi, bisa pakai fungsi dual SIM dan memasukkan microSD sekaligus.

Di Antutu, SPC L54 Optima mencetak skor 22.125 poin, di PCMark Work 2.0 sebesar 2.425 poin, serta di Geekbench 3 single core 437 poin dan multi-core 1.271 poin. Bagaimana dengan kinerja sesungguhnya smartphone ini?

Berdasarkan pengalaman beberapa hari mengujinya, kinerja smartphone ini secara umum masih bisa diandalkan untuk menangani berbagai aktivitas seperti browsing, nonton video di YouTube, dan bermain game Mobile Legends: Bang Bang dengan kualitas grafis low. Tapi, jangan mengharapkan kinerja yang gegas ya, sesekali masih ditemui lag.

Verdict

Mengusung FullView display, harus diakui bila dilihat dari depan lagi dan lagi, memang terlihat tampil elegan. Meski sebenarnya desainnya masih menggunakan ‘konsep jadul’, di mana back cover dan baterai bisa dilepas.

Secara keseluruhan, spesifikasi dan performa dari SPC L54 Optima ini memang cenderung cukup standar. Tak begitu istimewa, tapi juga tidak buruk sama sekali.

Sebagai pengingat, smartphone ini cukup layak untuk mereka para pengguna feature phone yang ingin beralih menikmati kecanggihan smartphone. Tak cocok untuk multitasking atau bermain game berat, diutamakan untuk sekedar telepon, chatting, atau video call dengan WhatsApp menggunakan kemampuan 4G LTE.

Sekali lagi bila ditimbang antara harga, fitur, dan spesifikasi yang ditawarkan, banderol Rp800 ribuan rasanya cukup layak untuk direkomendasikan di segmen low-end.

Sparks:

  • FullView display 5 inci
  • Slot SIM Card tidak berbentuk hybrid
  • Konektivitas 4G LTE
  • Paket penjualan lengkap

Slacks:

  • Resolusi layar sebatas 480p
  • Hasil kamera standar
  • Memori pas-pasan
Meizu M6T

Meizu M6T Berani Bersaing di Kelas Low-end dengan Dua Kamera Handal

Belum lama ini, Meizu meluncurkan smartphone M8c di Rusia. Meizu M8c adalah smartphone murah yang hadir dengan layar 5,45 inci beraspek rasio 18: 9 dan Snapdragon 425 SoC. Nah sekarang, Meizu memperluas kembali portofolio produknya dengan meluncurkan smartphone lain yang diberi nama Meizu M6T.

Meizu M6T membawa layar kaca melengkung yang sedikit lebih lebar 5,7 inci HD + dengan resolusi 1,440 x 720 piksel, aspek rasio 18: 9 dan ditenagai oleh prosesor octa-core model MediaTek MT6750 berkecepatan 1,5GHz. Grafis yang dipakai adalah GPU Mali T860 yang bersanding dengan RAM 3GB/4GB dan penyimpanan 32GB/64GB untuk masing-masing RAM. Meizu juga menyematkan slot microSD yang mampu melahap memori ekstra sampai dengan 128GB. Smartphone berbasis Android 7.0 Nougat ini dihiasi oleh Flyme OS 6.2 dan ditopang oleh baterai sebesar 3.300mAh.

Meizu M6T_1

Smartphone yang juga membawa sensor sidik jari di belakang, memiliki kamera belakang ganda 13MP Sony IMX278 dengan aperture f/2.2, dan kamera sekunder 2MP dengan aperture f/2.4. Untuk urusan selfie, ada kamera 8MP dengan aperture f/2.0. Dalam hal konektivitas, perangkat ini menawarkan 4G VoLTE, Bluetooth 4.1, Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, GPS/AGPS dan port USB mikro.

Smartphone ini hadir dalam tiga varian, RAM 3GB dengan penyimpanan internal 32GB, RAM 4GB dengan penyimpanan internal 32GB dan opsi penyimpanan 64GB. Harga jualnya masing-masing $127, $155 dan $171.

Sumber berita Gizmochina.