Monthly Archives: June 2018

5 Tips Mudah Agar Blog Diterima Google Adsense

Hampir dapat dipastikan tak ada satupun blogger yang tidak mengenal Google Adsense. Ini adalah program periklanan berbayar yang ditujukan bagi para penerbit, pemiliki web, blogger, vlogger untuk memperoleh pendapatan dari setiap kunjungan atau view di konten terbitannya.

Di luar sana ada banyak sekali program bisnis online yang juga menjanjikan pendapatan bagi blogger, tapi Google Adsense masih menjadi yang terbaik meskipun untuk mengikutinya tidak bisa dibilang mudah.

Untuk tergabung di program Google Adsense, aturan pertama Anda harus mempunyai blog atau video YouTube. Tetapi, bukan sekadar punya, melainkan harus mendaftarkan diri terlebih dahulu dan mendapatkan persetujuan. Berikut ada beberapa tips agar blog Anda diterima oleh Google Adsense dan segera mendatangkan pundi-pundi uang.

Kualitas Konten

Bak sebuah masakan, konten adalah bahan utamanya. Tanpa bahan utama, Anda akan sulit mendapatkan sebuah suguhan yang bisa dinikmati. Demikian juga di dunia blogging. Konten memegang peranan paling penting, karena komponen inilah yang akan dinikmati oleh pembaca, membantu mereka mendapatkan solusi atas permasalahan dan juga menjadi sumber informasi atas topik yang diminati.

Bagaimanakah kriteria konten yang berkualitas itu?

Ada beberapa, di antaranya.

  • Cukup panjang, paling tidak di atas 500 kata meskipun bersifat relatif terutama untuk blog berjenis berita.
  • Berikutnya, orisinil. Jadi, panjang saja tidak cukup, artikel yang diterbitkan juga harus orisinil, bukan copy paste dari sumber lain. Orisinilitas sangat penting, saking pentingnya, kendati artikel Anda tak cukup panjang tetapi bukan hasil copy paste, sudah cukup untuk dianggap sebagai konten yang berkualitas.
  • Dilengkapi dengan berbagai elemen, seperti gambar, rujukan yang valid dan relevan, video, infografis dan tersusun atas kaidah penulisan yang baik.
  • Up to date. Artinya, tulisan terus diperbarui sesuai dengan kondisi terkini atau sesuai dengan momennya.
  • Berjumlah lebih dari 25 artikel. Ini bukan angka pasti dari Google, melainkan angka ideal yang saya tentukan sendiri berdasarkan pengalaman. Mudahnya, begini. Jika Anda punya 5 kategori utama, maka paling tidak masing-masing kategori sudah berisi 5 artikel yang menurut saya pribadi sudah cukup baik untuk ukuran blog baru.

Navigasi

Navigasi menjadi komponen penting yang diperhatikan oleh Google dalam menilai kelayakan sebuah blog. Tak jarang, Google menolak permintaan pengguna dengan alasan navigasi yang buruk.

Navigasi yang baik ditentukan oleh beberapa hal.

  • Yang pertama, mudah ditemukan. Blog berbasis WordPress misalnya, mempunyai panel khusus untuk membuat menu. Tetapi, penggunalah yang memutuskan di mana dan bagaimana menu akan ditampilkan. Jadi, pastikan menu yang Anda tampilkan mudah ditemukan oleh pembaca, tidak tersembunyi, ukurannya pas dan dengan warna yang tepat pula.
  • Valid. Menu tidak sebatas ada, tetapi juga memuat tautan yang valid dan tidak memuat tautan dari web-web spam.
  • Lengkap, terdiri dari beberapa menu wajib seperti about us, privacy policy, TOS, contact US dan juga kategori-kategori konten yang disajikan.

Kecepatan

Kriteria lain yang cukup menentukan diterima tidaknya blog Anda di Google Adsense adalah kecepatan. Kecepatan blog ditentukan oleh banyak hal, yang utama adalah server dan pengaturan blog itu sendiri, mulai dari pemilihan tema, penggunaan gambar, header, script, javascript dan lain sebagainya.

Google sendiri sudah memberikan alat bantu untuk mengoptimalkan kecepatan blog pengguna, bisa dilihat di tautan ini. Targetnya adalah memperoleh kecepatan optimal sebelum blog didaftarkan ke Google Adsense. Makin cepat performa blog, maka makin besar pula kesempatan untuk diterima.

Optimalkan Lalu Lintas Pengunjung Terlebih Dahulu

Kendati bukan yang paling menentukan, tetapi lalu lintas pengunjung web menjadi salah satu tolak ukur baik dan buruknya sebuah blog. Google sendiri tak mematok angka berapa lalu lintas yang ideal, tetapi praktik terbaik adalah dengan memperoleh lalu lintas alami dari mesin pencari paling tidak 100 per hari sebelum blog didaftarkan.

Desain

Pilihan desain berdampak pada dua hal, kecepatan dan navigasi. Desain yang bagus tak jarang justru mengorbankan kecepatan, dan tak sedikit yang mengabaikan kaidah navigasi yang disyaratkan oleh Google. Pilihan paling bijak adalah dengan menerapkan desain yang modern tetapi tidak berlebihan sehingga tetap cepat saat diakses dan mempunyai komponen-komponen navigasi yang baik.

Itu dia 5 tips agar blog Anda diterima di Google Adsense. Mudah dipraktikkan oleh siapapun, termasuk blogger pemula. Selamat menulis dan semoga sukses.

Jika sudah siap untuk mendaftar, silahkan ke web resminya di tautan ini.

Hero Baru Overwatch Ialah Hamster yang Mempunyai Kemiripan Dengan Miley Cyrus

Selain konten yang terus ditambah dan komitmen Blizzard buat memuaskan fans lewat film sampai komik, keberagaman pilihan hero juga menjadi daya tarik utama Overwatch. Karakter-karakter tersebut non-stereotype, datang dari berbagai negara, punya latar belakang – bahkan mewakili spesies – berbeda. Dan lewat pengenalan tokoh baru kemarin, Winston tak lagi jadi satu-satunya ‘hewan pintar’.

Melalui publikasi video origin story di YouTube, Blizzard Entertainment menyingkap hero Overwatch ke-28. Dan Anda mungkin penasaran mengapa judul artikel ini aneh. Karakter baru tersebut adalah seekor hamster atau marmot mutan bernama Hammond yang mampu mengendalikan mecha. Bersama robot tersebut, terciptalah persona Wrecking Ball – seperti judul lagu Miley Cyrus. Wrecking Ball sudah bisa Anda jajal dengan bergabung dalam Public Test Region.

Desain karakter Wrecking Ball segera mengingatkan saya pada kombinasi antara D.Va dan Winston. Berdasarkan cerita permainan, Hammond tinggal di fasilitas riset Horizon Lunar Colony di bulan, lokasi yang juga ditinggali oleh Winston sebelum para gorila memberontak dan menyerang ilmuwan di sana. Dalam pelarian diri mereka, Winston dan Hammond terpisah, dan sang marmot mendarat di daerah pedalaman Australia.

Wrecking Ball, Overwatch 1

Seperti Winston dan D.Va, Wrecking Ball merupakan karakter yang dispesialisasikan sebagai tank. Itu berarti ia dirancang buat menerima serangan lawan. Mecha milik Hammond dibekali senjata otomatsi Quad Cannon, mampu mengubah wujudnya menjadi bola untuk bergerak lebih cepat, lalu bisa meluncurkan Grapling Claw buat mengubah posisinya sembari menjatuhkan lawan yang berada di lintasan Anda.

Wrecking Ball, Overwatch 2

Melihat kemampuannya itu, Wrecking Ball merupakan hero tank dengan tingkat mobilitas cukup tinggi. Ia dilengkapi satu skill crowd control bertajuk Piledriver. Dengan mengaktifkannya, Hammond akan lompat ke udara dan menghantam tanah, memberikan kerusakan bagi lawan di area benturan tersebut. Untuk bertahan, sang marmot bisa menyalakan Adaptive Shield. Kemudian sebagai skill ultimate-nya, Wrecking Ball akan menyebar ranjau di area yang Anda pilih.

Wrecking Ball, Overwatch 3

Belum diketahui kapan Wrecking Ball dapat dimainkan oleh pemain di console serta mereka yang tidak perpartisipasi dalam PTR. Namun dengan kemunculannya di server tes, kita boleh berasumsi sang hamster akan hadir tak lama lagi.

Sedikit trivia menarik: nama Hammond dan hamster/marmot sebagai spesiesnya boleh jadi terinspirasi dari serial otomotif Top Gear dan The Grand Tour. Di sana, presenter Jeremy Clarkson sering mengejek rekan sejawatnya, Richard Hammond, dengan panggilan ‘Hamster’.

Sumber: PlayOverwatch.com.

Strategi Di balik ekspansi regional Go-Jek / Go-Jek

Strategi Di Balik Ekspansi Regional Go-Jek

Pasca mengumumkan peresmian kehadiran Go-Jek di Thailand dan Vietnam, Founder dan CEO Go-Jek Nadiem Makarim menuturkan bagaimana strategi perusahaan ke depannya, serta persaingannya dengan pemain ride hailing raksasa di Asia Tenggara, Grab dalam suatu wawancara bersama CNBC.

Nadiem menuturkan strategi yang dipilih Go-Jek untuk bersaing adalah bermitra dengan tim lokal. Menurutnya keberadaan tim lokal diharapkan dapat menerjemahkan konsep yang sudah dijalankan Go-Jek ke dalam konteks lokal. Untuk itu, perusahaan melakukan bimbingan kepada mereka tentang apa saja yang telah dipelajari Go-Jek agar sukses dan hal apa saja yang tidak berhasil di jalankan di Indonesia.

Dengan strategi membimbing dari jarak jauh, harapannya seiring waktu berjalan mereka dapat benar-benar menciptakan strategi yang unik untuk pasarnya masing-masing. Baik itu dalam hal memilih produk yang akan diluncurkan, urutan bagaimana meluncurkannya, dan bagaimana mereka melakukannya, hingga bagaimana ingin memposisikan merek di pasar.

Penamaan merek itu sendiri, sambung Nadiem, seluruhnya diserahkan kepada tim lokal mau diubah ataupun tidak. Beberapa negara yang akan disambangi Go-Jek, bahkan memutuskan untuk tetap memakai nama Go-Jek. Seperti terlihat dari nama resmi yang diumumkan Go-Jek saat mengumumkan peresmian namanya di Thailand dengan nama GET, sementara di Vietnam dengan Go-Viet.

“Tim lokal merasa nama Go-Jek adalah nama yang sangat baik dan memiliki esensi merek yang baik pula,” terangnya.

Dari sisi strategi promosi pun, Nadiem mengungkapkan pihaknya sudah menyiapkan berbagai strategi yang diklaim akan lebih adil dan lebih cerdas, sehingga dapat menguntungkan baik bagi pengemudi maupun pelanggan. Namun cara yang dipakai akan lebih cerdas dan bisa dilakukan secara berkelanjutan.

Cara ini menurutnya bisa didapat dari penyempurnaan yang selama kompetisi berlangsung, lambat laun perusahaan memahami bagaimana cara bermanuver dan menciptakan efisiensi dalam promosi dan mengembangkan pasar. Dia pun memberi perumpamaan, lebih baik pertahankan konsumen yang kurus namun daya konsumsinya lebih banyak daripada mempertahankan konsumen bertubuh gemuk dengan konsumsi yang lebih sedikit dari orang sebelumnya.

“Kami telah berada di masa tersebut sepanjang waktu ini dan sekarang kami bertukar giliran, di mana kami akan melakukan pelanggaran dan menciptakan opsi untuk pengemudi dan pelanggan.”

Dia melanjutkan, jika dalam suatu pasar hanya ada satu opsi maka potensi kemauan konsumen untuk mencoba opsi kedua akan sangat besar sekali. Pasalnya jika dilihat dari dua perspeketif berbeda, setiap pengemudi ingin ada pilihan, setiap konsumen ingin kompetisi. Maka menurutnya hal tersebut adalah pemicu terbesar yang akan memastikan bahwa Go-Jek bisa sukses.

“Itulah yang kami harapkan bisa membuka jalan jadi lebih relatif lancar.”

Di samping itu, memberikan pilihan layanan bagi semua orang adalah inti utama yang ingin diberikan Go-Jek. Dari tim internal, dia dan tim banyak berpikir bahwa Go-Jek telah membangun cukup banyak perusahaan dan layanan di Indonesia, apakah model seperti ini bisa diekspor. Apakah tim bisa menemukan cara baru untuk benar-benar menggerakkan negara berkembang secara digital atau sangat spesifik untuk Indonesia.

“Tingkat keingintahuan itu sangat tinggi bagi semua orang di Go-Jek. Jadi bagi kami itu akan sangat menarik untuk pergi keluar dari Indonesia untuk melihat apakah model ini bisa direplikasi dalam konteks budaya yang berbeda.”

Momen tepat ekspansi

Tak hanya membicarakan strategi, Nadiem juga mengungkapkan terkait tepatnya momen pengumuman ekspansi Go-Jek beberapa saat setelah Uber mengumumkan penutupan bisnisnya di Asia Tenggara. Nadiem bilang bahwa banyak hal yang kebetulan terjadi pada Go-Jek dan itu jadi semacam suatu kekuatan inti utama dari mereka.

Dia melihat pelajaran pertama yang bisa diambil dari Uber adalah sangat sulit dan mahal harganya untuk mempertahankan satu vertikal bisnis saja. Untuk mempertahankan dan melibatkan pengguna, perusahaan perlu melibatkan diri dengan mengambil beberapa momen dalam kehidupan sehari-hari mereka. Makanya, dia menempatkan Go-Jek sebagai rumah, platform, dan hub.

“Untuk menjadi bisnis jangka panjang dan berkelanjutan, harus menjadi platform. Anda perlu memiliki banyak layanan dan mereka harus perkuat satu sama lain. Bagaimana menciptakan sinergi dari sisi suplai, strategi retensi dari sisi demand.”

Hal ini terjadi di Go-Jek, di mana setiap kali meluncurkan layanan, proses akuisisi pengguna Go-Jek terus meningkat karena perusahaan hanya mengonversi pengguna yang sudah ada untuk mencoba hal baru, hal baru, dan hal baru. Ini berdampak pada biaya akuisisi setiap pelanggan baru dalam setiap vertikal baru terus menurun.

Baginya, proses ini adalah siklus yang sangat positif sehingga semakin banyak vertikal yang diciptakan dari platform, semakin banyak monetisasinya, tingkat konsumen yang kembali ke platform pun akan semakin tinggi.

“Tidak masalah dari mana mereka berasal, mungkin dari transportasi ride hailing, atau dari Go-Food, Go-Pulsa atau Go-Tix, yang terpenting ketika pengguna terpaku dengan satu layanan yang bisa menyelesaikan masalah mereka jauh lebih mudah, akan lebih mudah meraih mereka,” pungkas Nadiem.

(ki-ka) Executive Director Grab Indonesia Ongki Kurniawan berbincang bersama CEO Bosowa Automotive Group Subhan Aksa / Grab

Grab dan Bosowa Taksi Hadirkan Layanan Khusus GrabBosowa

Grab dan perusahaan taksi konvensional Bosowa Taksi mengumumkan kerja sama strategis dengan menghadirkan GrabBosowa yang kini hadir di dalam aplikasi Grab. Kerja sama ini diharapkan dapat permudah para pengguna taksi Bosowa jadi lebih aman, nyaman, dan efisien saat berkendara.

Executive Director Grab Indonesia Ongki Kurniawan mengatakan GrabBosowa adalah pertama kalinya dihadirkan oleh perusahaan di Indonesia sebagai bentuk upaya perusahaan dalam memberikan kenyamanan lebih dan kemudahan akses kepada para pengguna di Makassar. Hal tersebut sejalan dengan misi Grab yang ingin menjadi platform layanan satu pintu terpadu yang menjawab segala kebutuhan mobilitas masyarakat.

“Kami berharap dapat menjadikan transportasi masyarakat di kota Makassar lebih baik dengan moda transportasi favorit Bosowa Taksi yang biasa mereka gunakan,” kata Ongki dalam keterangan resmi.

Direktur Bosowa Taksi Berlan Sumadi menambahkan tujuan kolaborasi ini adalah upaya perusahaan dalam meningkatkan layanan. Dengan demikian pelanggan akan semakin mudah dalam mendapatkan jasa Bosowa Taksi dan meningkatkan produktivitas pengemudi.

“Ini dapat menjadi salah satu tambahan channel order yang semakin memudahkan masyarakat dalam mendapatkan layanan Bosowa Taksi, serta peningkatan kesejahteraan mitra pengemudi kami,” ucap Berlan.

Tarif yang dikenakan untuk setiap layanan GrabBosowa ini akan mengacu pada ketentuan tarif argo taksi konvensional yang diberlakukan Bosowa Taksi. Selain itu, pengguna yang memesan layanan GrabCar juga dapat menikmati Bosowa Taksi dengan tarif tetap GrabCar, apabila mitra pengemudi Bosowa berada di lokasi pemesanan.

Terhitung saat ini Bosowo memiliki sekitar dua ribu armada taksi yang tersebar di sejumlah kota di Jawa Timur seperti Surabaya, Banyuwangi, Jember, dan Indonesia Timur seperti Kendari, Palopo, Bone, dan Mamuju.

Salah satu strategi Bosowa Taksi dalam memberikan layanan yang terbaik adalah dengan memiliki multi-channel access, antara lain melalui pangkalan-pangkalan di mal, hotel, lambaian tangan, call center, dan kini aplikasi Grab. Bosowa Taksi juga memiliki aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan pemesanan.

Pada tahap awal kerja sama ini akan dijalankan di Makassar dan bakal bergulir ke kota berikutnya di aman Bosowa Taksi telah beroperasi.

Sebelumnya, Grab giat melakukan berbagai kemitraan dengan institusi resmi seperi KAI, Damri, dan Angkasa Pura dalam memperbanyak titik penjemputan layanan transportasi untuk para penggunanya.

Application Information Will Show Up Here

Google Assistant Beserta Layanan Google Lain Bakal Tersedia di Feature Phone

Anggap Anda bos besar Google, mana yang bakal Anda pilih: 1) semua orang di dunia menggunakan smartphone Android, atau 2) semua orang di dunia memiliki akses terhadap produk dan layanan Google seperti Search, Maps, YouTube, dan lain sebagainya? Idealnya, Anda bakal memilih opsi yang pertama, tapi kondisi realistisnya belum memungkinkan.

Di negara-negara seperti India maupun Indonesia sendiri, nyatanya masih banyak konsumen yang bahkan belum mampu membeli smartphone Android kelas budget. Itulah mengapa feature phone macam Nokia 3310 masih memiliki pangsa pasar yang cukup besar.

Pada kenyataannya, sistem operasi feature phone macam KaiOS menempati urutan kedua OS terpopuler setelah Android di India berdasarkan data yang dikumpulkan DeviceAtlas, sedangkan iOS di urutan ketiga. KaiOS, bagi yang tidak tahu, adalah sistem operasi berbasis Firefox OS yang menenagai jutaan ponsel buatan Alcatel, Jio, maupun Nokia, termasuk halnya versi reborn dari Nokia 8110.

Ilustrasi tampilan Google Assistant pada feature phone / KaiOS
Ilustrasi tampilan Google Assistant pada feature phone / KaiOS

Balik lagi ke pertanyaan di awal, Google rupanya memilih opsi yang kedua, di mana mereka baru saja mengucurkan dana investasi sebesar $22 juta untuk KaiOS. Aliran dana segar ini bakal membantu pengembang KaiOS untuk mengintegrasikan layanan-layanan Google seperti Search, Maps, YouTube, serta Assistant secara langsung pada ponsel KaiOS.

Menurut pendapat Sebastien Codeville selaku CEO KaiOS, kehadiran Google Assistant di ranah feature phone merupakan pencapaian yang sangat revolusioner, sebab kemudahan berinteraksi menggunakan perintah suara bakal secara langsung meniadakan keterbatasan yang selama ini eksis akibat penggunaan keypad pada feature phone.

Dari sisi Google, investasi ini bisa dilihat sebagai langkah jangka panjang. Andai kata konsumen feature phone nantinya memutuskan untuk upgrade ke smartphone, entah itu Android atau iOS, mereka semestinya masih akan sangat bergantung pada layanan-layanan Google yang sudah mereka kenal sejak masih memakai ponsel KaiOS.

Sumber: BuzzFeed dan KaiOS.

[Review] Logitech G512 Carbon, Keyboard Gaming Elegan Untuk Menangani Beragam Permainan

Nama Logitech akan selalu dibahas ketika gamer sedang mencari gaming gear bermutu dan terjangkau. Meski begitu, mereka tak selalu menawarkan produk ‘ekonomis’. Perusahaan asal Swiss ini juga tak jarang memproduksi periferal premium, dam jika bersedia memilihnya, uang yang Anda keluarkan senilai dengan apa yang akan didapatkan. Salah satu contohnya ialah G512 Carbon.

Logitech G12 Carbon adalah papan ketik mekanis high-performance yang dibangun berlandaskan desain G413 dan G513. Keyboard menawarkan tiga jenis profil switch racikan Logitech sendiri, yakni Romer-G; terdiri dari opsi tactile, linier dan switch baru GX Blue. Selama hampir sebulan, saya diberikan kesempatan oleh tim Logitech Indonesia untuk menjajal langsung G512 Carbon bersenjata Romer-G Linear.

Melihat profil dan menakar dari pengalaman penggunaannya, Romer-G Linear dispesialisasikan untuk menangani judul-judul yang menuntut refleks serta keakuratan tinggi. Tapi secara mengejutkan, saya juga tidak menemukan ada yang bisa dikeluhkan dari G512 Carbon ketika menggunakannya sebagai alat penunjang kerja. Silakan simak ulasan lengkapnya di bawah.

 

Desain

Tren desain hardware dan periferal gaming belakangan kembali mengalami perubahan. Beberapa brand memang tetap mempertahankan keunikan karakteristik rancangan produknya, namun desain simpel kembali menjadi ‘standar keren’ terkini, dan arahan inilah yang diusung Logitech dalam meramu G512 Carbon.

G512 25

G512 11

Melalui pemanfaatan pelat aluminium 5052 (kelas pesawat terbang) brushed kelabu di sisi atas, keycap dan tubuh berwarna hitam, dipadu dengan potongan persegi dan ujung membundar yang tampak sederhana, Logitech berhasil menonjolkan kesan elegan dan industrial – tema desain yang jadi favorit saya. Alasannya sederhana: pendekatan ini membuat G512 fleksibel dan netral, tetap pas jika disandingkan dengan PC stylish di ruang kerja minimalis ataupun menemani komputer monster custom rakitan Anda.

G512 13

G512 15

G512 Carbon adalah keyboard full-size berdimensi 455x132x34mm berbobot 1,1-kilogram. Berpedoman pada konsep minimalis, G512 Carbon disajikan tanpa wrist rest, tapi karena poisisi papan plus keycap yang tidak terlalu tinggi, saya tidak menemui masalah saat mengetik/bermain dengan menempatkan telapak tangan langsung di atas meja. Tingkat kemiringannya bisa Anda tambah lagi dengan menarik kedua kakinya dari slot. Itu artinya, menentukan tinggi kursi dan meja yang pas sangat penting buat mendapatkan posisi ternyaman.

G512 8

G512 9

Layaknya periferal gaming modern,  G512 Carbon tak lupa dilengkapi sistem pencahayaan LED RGB – baik di tombol serta lampu indikator Caps Lock dan G-key. Satu-satunya branding Logitech dibubuhkan secara halus di pojok kanan atas lewat huruf ‘G’ yang khas. Anda bisa menemukan slot USB pass-through di bagian atas area tersebut, dan dengannya, Anda dipersilakan mencolokkan mouse sampai mengisi ulang baterai smartphone.

Logitech G512 Carbon.

G512 12

Namun berkiblat pada tema simpel mungkin tidak sepenuhnya disukai gamer: keyboard ini tak mempunyai tombol multimedia dan utility mandiri, mengharuskan kita menggunakan kombinasi dua tombol keyboard buat mengatur volume, mengaktifkan fungsi play/next/previous/stop, mengubah pola serta kecerahan RGB hingga menyimpan profile.

G512 22

G512 Carbon tersambung ke PC melalui kabel braided berkepala USB sepanjang 1,8-meter. Di area mendekati ujung, kabel ini bercabang jadi dua, salah satunya digunakan untuk mentenagai RGB. Saya paham alasan mengapa sejumlah produsen memproteksi bagian kabel periferal mereka dengan lapisan kain braided, tapi efeknya, kabel tersebut jadi sangat kaku.

G512 7

G512 6

 

RGB dan Logitech Gaming Software 9.00

G512 Carbon bisa segera bekerja begitu Anda menyambungkan kedua colokannya ke slot USB 2.0 selama PC Anda berjalan di platform Microsoft Windows (7 sampai 10). Namun seluruh potensi dan teknologi dari keyboard ini baru terbuka lebar begitu Anda menginstal Logitech Gaming Software.

G512 1

Di versi terbarunya,9.00, Anda dipersilakan mengonfigurasi macro, menyala-matikan tombol tertentu (tombol Windows misalnya), hingga mengutak-atik pencahayaan RGB. Ketika software ini pertama kali dibuka, ia akan memindai permainan-permainan kompatibel yang ada di PC. Di sistem saya, LGS segera mendeteksi Assassin’s Creed Origins, Overwatch dan Titanfall 2. Dan Anda bisa mengustomisasi fungsi-fungsi spesifik masing-masing game lebih jauh lagi via aplikasi.

G512 2

G512 4

Logitech Gaming Software juga menyediakan tool analisis menarik, mempersilakan Anda mencari tahu tombol-tombol apa saja yang paling sering digunakan. Fitur ini bisa diterapkan saat Anda bekerja ataupun ber-gaming.

G512 5

Sebagai pengguna ‘awam’, Logitech Gaming Software lebih banyak saya habiskan untuk mengoprek warna-warni RGB di G512 Carbon. Baru dengan software ini Anda akan menyadari bahwa keyboard mengusung sistem RGB per-key. Dan jika kebetulan Anda punya periferal Logitech G lain, pencahayaan red-green-blue-nya bisa diselaraskan melalui fitur Lightsync.

G512 3

Penggemar utak-atik pasti akan tersenyum girang: Logitech sudah menyiapkan banyak sekali opsi pola, dan Anda dibebaskan buat mengubah hampir seluruh aspek di sana; misalnya, menentukan sendiri warna tiap tuts, memilih efek (dari mulai key press, riak, perputaran warna, ripple) serta mengubah kecepatan transisinya. Sejauh ini favorit saya ialah pola datafall ala The Matrix.

G512 24

 

Romer-G Linear dan pengalaman penggunaan

Buat Anda yang kurang familier dengan switch mekanis buatan Logitech ini, Romer-G Linear memiliki karakteristik hampir serupa Cherry MX Red: tidak ada sensasi clicky dan ringan. Romer-G Linear mempunyai actuation force (resistensi) di 45gf, namun jarak ke titik actutation dan jarak total tempuh tombol lebih pendek, masing-masing 1,5mm serta 3,2mm. Mungkin inilah alasan mengapa G512 Carbon lebih nyaman digunakan untuk mengetik dibanding Corsair K63 yang jadi andalan saya selama ini.

G512 21

Beberapa orang mungkin mengasosiaikan switch mekanis linier dengan game-game MMO dan action. Namun bagi saya, varian ini juga ideal buat menikmati permainan shooter bertempo cepat. Beberapa game FPS yang saya gunakan untuk mengujinya antara lain Titanfall 2, Far Cry 5 dan Quake Champions.

G512 14

Dengan gembira saya informasikan, G512 Carbon sekali tidak memerlukan proses adaptasi. Segala hal di sana terasa familier: penempatan tombol, hingga ukuran dan tinggi keycap-nya. Saya segera tahu bagian mana di jari kelingking yang dibutuhkan untuk menekan Ctrl buat menunduk, serta jarak ke tombol tertentu untuk mengaktifkan suatu skill. Resistensi tiap tuts-nya juga konsisten – tidak ada yang lebih empuk atau lebih keras dari tombol lain, termasuk pada tombol lebar seperti Space dan Shift.

G512 18

G512 17

G512 Carbon ditunjang oleh fitur anti-ghosting 26-key rollover, menjanjikan kemampuan meregistrasi 26 input tombol secara bersamaan. Kecuali Anda gamer paling hardcore, jarang sekali kita menekan lebih dari enam tombol berbarengan.

G512 16

Keycap terpasang dengan mantap di posisinya, dan saya tidak menemukan satu pun yang bergerak di luar batas kewajaran. Daya tahan pemakaian Romer-G Linear ini dijanjikan sangat lama, hingga 70 juta kali tekan – kurang lebih 40 persen lebih awet dibanding switch mekanis ‘standar’ berdasarkan uji coba Logitech. Perlu diketahui bahwa slot keycap G512 Carbon berbeda dari slot di keyboard Cherry MX, jadi Anda tidak bisa menukarnya sembarangan.

G512 19

Bagian keycap tersebut terbuat dari bahan plastik ABS dengan tekstur doff halus. Permukaannya terasa mulus sewaktu ujung jari menyentuhnya. Cat hitam diimplementasikan ke seluruh keycap, termasuk pada sisi dalam. Seperti keyboard bertombol ABS lainnya, saya sangat menyarankan Anda untuk menjaga kebersihan G512 Carbon karena bekas minyak – baik dari tangan maupun makanan – dapat menyebabkan keycap jadi mengilap secara permanen.

G512 23

Satu kekurangan yang saya temukan di G512 Carbon berhubungan dengan konsep minimalisnya, yaitu absennya tombol pengaturan fungsi multimedia dan utility dedicated. Untuk mengatur volume saat bermain, saya harus menggunakan kedua tangan buat menekan FN dan Sroll Lock/Pause; begitu pula ketika mengatur brightness atau mengubah pola RGB tanpa Logitech Gaming Software.

G512 20

 

Konklusi

Di jajakan di harga Rp 1,8 juta, Anda mungkin bisa menemukan keyboard gaming racikan kompetitor yang tidak kalah canggih dari Logitech G512 Carbon. Namun buat saya, bagian desain merupakan aspek yang paling menonjol dari produk ini. Kemampuan G512 dalam menjadi rekan Anda menikmati game tak perlu dipertanyakan, tapi penampilannya juga ‘tidak berlebihan’ sewaktu disandingkan bersama perangkat kerja.

Meski demikian, memang ada sejumlah aspek yang masih dapat diperbaiki. Masalah ketiadaan tombol utility dedicated bisa dimaklumi, tapi saya harap Logitech menemukan alternatif koneksi wired selain menggunakan kabel braided yang keras dan kaku di sana. Saya tidak keberatan jika produsen menukarnya dengan kabel karet lentur ala Zowie.

Dengan penyajian plug-and-play tanpa mengurangi keleluasaan kustomisasi, Logitech G512 Carbon siap menjadi pertimbangan bagi kalangan gamer kelas antusias yang ‘tak mau ribet’ serta menginginkan keyboard gaming berkualitas tinggi.

G512 10

 

Sparks

  • Desain elegan dan fleksibel untuk menemani beragam jenis PC
  • Akurat, nyaman, empuk, responsif
  • Plug-and-play
  • LGS memberikan keleluasaan kustomisasi
  • Ada slot USB pass-through serbaguna

 

Slacks

  • Tidak bisa bebas menukar keycap dengan produk third-party
  • Kabel braided kaku, tenunan dapat rusak jika Anda sembarangan menekuknya
  • Harganya tergolong mahal
COCOWORK management in the grand launching of the new brand / DailySocial

EV Hive Rebranding into COCOWORK

EV Hive co-working space announces its rebranding into COCOWORK. The name was taken from the community, collaboration, and workspace. Those three words are considered as the main aspect of co-working space. The rebranding meant to reflect the company’s commitment towards its core as flexible co-working, and community for the individuals on their business progress.

Carlson Lau, the CEO & Co-Founder, said the new identity is expected to reach multiple new users. In fact, around 30% of COCOWORK members are traditional business, not only tech startups. The company predicts an increasing percentage of SME members in the future.

“The [rebranding] plan has started since the beginning of this year, as we see our members, 30% of which are traditional business, such as restaurant and factory. As we see in the future our target will broaden, the trend of coworking and its benefits are getting recognized,” Carlson said, Tue (6/26).

In his opinion, the rebranding is also the beginning step of COCOWORK as Indonesia’s biggest coworking space network to provide the flexible office space with building community in Indonesia to Southeast Asia.

For long-term, without the period being mentioned, Carlson plans an international expansion to Southeast Asia by targeting to build 100 new locations. In short term, the company’s targeting to add eight new location and starting to seek opportunity for new cities besides Jakarta and Medan.

Lau also said the company is currently considering to open the new location in Bandung, Yogyakarta, and Makassar. The cities are recognized by a significant growth of its young executives.

COCOWORK currently has 21 coworking space locations in Jabodetabek and Medan. The total area is more than 30 thousand sqm consists of more than 3 thousand members from 260 companies.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Mengirimkan assessment online dari dashboard Urbanhire

Urbanhire Gandeng AON Assessment Solutions Hadirkan Tes Psikometrik Online

Dalam rangka meningkatkan layanan dalam mendukung proses perekrutan karyawan memanfaatkan teknologi, Urbanhire menggandeng AON Assessment Solutions menghadirkan fitur tes psikometrik online. Dengan fitur ini diharapkan rekruter perusahaan dapat memberikan tes kepada kandidat dengan lebih mudah melalui dashboard UrbanHire.

Fitur Tes psikometrik yang ditawarkan memiliki 70 tipe tes untuk mengukur bakat, kemampuan, kepribadian dan kecocokan dengan pekerjaan. Tes yang disajikan pun mendukung lebih dari 40 bahasa dan memiliki standar European Federation of Psychologists Associations (EFPA) dan American Psychological Association (APA).  Dengan membawa ke dalam bentuk online, Urbanhire berharap fitur ini mampu menekan biaya logistik, menghemat waktu dan lebih mudah diakses dan dikelola.

“Urbanhire memiliki visi untuk membantu proses perekrutan menjadi lebih mudah, serta memberikan platform perekrutan yang mumpuni. Dengan kerja sama antara Urbanhire dan AON, kami menjawab satu masalah dalam perekrutan, yaitu merekrut orang yang tepat sesuai dengan potensi mereka,” papar CEO Urbanhire Benson Kawengian.

Sementara itu, Managing Director AON Assessment Solutions Asia Tenggara Vikas Verma menjelaskan, pihaknya berusaha untuk terus menghadirkan layanan penilaian prediktif yang mobile friendly dengan sentuhan teknologi yang memberikan banyak keunggulan.

“Kami terus menerus menghadirkan layanan penilaian prediktif yang mobile friendly dengan membuat proses rekrutmen lepas dari kencenderungan bias, dengan biaya yang terjangkau dan sesuai dengan konteks lokal. Lewat kemitraan ini, kami mengabungkan keahlian AON dalam solusi penilaian karyawan secara digital dengan platform teknologi Urbanhire. Kolaborasi ini dapat mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk dapat mengambil keputusan dalam merekrut talenta terbaik yang menghasilkan performa bisnis yang luar biasa,” ujar Vikas.

OVO Perkenalkan Jajaran Manajemen Baru, Jason Thompson Jadi CEO

OVO memperkenalkan sejumlah jajaran manajemen baru. Highlight-nya adalah bergabungnya Managing Director GrabPay Jason Thompson sebagai CEO OVO. Sementara itu, Group CEO Lippo Digital Group Adrian Suherman menjadi Presiden Direktur.

OVO adalah platform pembayaran digital yang agresif menjadi tulang punggung Lippo Digital Group dan telah diterapkan di berbagai merchant offline dan online. Karena telah memiliki lisensi e-money di Indonesia, OVO juga digandeng menjadi mitra pembayaran digital GrabPay.

Dalam sambutannya, Jason Thompson mengatakan, “Kami tidak sabar ingin membangun platform pembayaran universal pertama di Indonesia yang diterima di mana saja, mulai dari mall dan rumah sakit hingga warung dan toko-toko milik keluarga. Kami akan terus bekerja dengan para mitra untuk menciptakan ekosistem pembayaran yang menguntungkan bagi masyarakat Indonesia.”

Selain Jason, OVO juga merekrut sejumlah petinggi yang memiliki latar belakang pekerjaan di bidang finansial dan teknologi. Mereka adalah:

  • Agustinus Risang Danurjati menjabat sebagai Director of HR, setelah sebelumnya bergabung dari Home Credit Indonesia.
  • Rajen Indrajana Sofiandi dari MoneyGram International bergabung dengan OVO sebagai Head of Risk & Compliance.
  • Harianto Gunawan juga ditunjuk sebagai Director of Enterprise Payments. Harianto bergabung dengan OVO setelah sebelumnya lebih dari 20 tahun menjabat sebagai Country Director untuk Visa, Lippo, dan Bank International Indonesia.
  • Yelly Siriwan Aramserewong ditunjuk sebagai Director of Financial Services OVO. Ia akan memanfaatkan keahliannya dari Fullerton Financial Holdings milik Temasek Group untuk memperluas layanan keuangan OVO.
  • Yukie Iskandar menjabat sebagai Head of Special Projects untuk tim manajemen OVO, memanfaatkan keahliannya dari Facebook.

OVO disebutkan telah tersedia di 30 ribu merchant di 211 kota Indonesia.

Adrian Suherman berkomentar, “Kami sangat senang menyambut Jason Thompson, Harianto Gunawan, dan Yelly Siriwan Aramserewong bergabung dengan tim OVO. Sekarang kami memiliki keahlian yang tepat untuk memimpin fase berikutnya dalam pertumbuhan OVO. Hubungan kami dengan berbagai lembaga keuangan dan mitra teknologi di Asia Tenggara akan membantu memperluas ekosistem kami dengan cepat. Yang terpenting, kami memiliki passion yang sama untuk membangun dompet elektronik yang dapat memberikan akses kepada masyarakat Indonesia akan layanan keuangan dan pembayaran non-tunai, di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara.”

Application Information Will Show Up Here

Google Ads Gantikan Adwords, Hadirkan Smart Campaign untuk Bantu UKM Optimalkan Iklan

Tahun 2018 ini Google sepertinya sedang menyempurnakan satu demi satu apa yang menjadi resolusinya di pergantian tahun lalu. Setelah menggulirkan perubahan besar di wajah Gmail dan juga Google Maps, pekan ini Google pun resmi memperkenalkan nama baru untuk Google Adwords yang selanjutnya akan disebut dengan Google Ads, sekaligus mengakhiri era DoubleClick.

Tapi ditutupnya era Google Adwords bukan akhir dari segalanya, karena Google sudah mempersiapkan sesuatu yang baru sebagai gantinya. Menggunakan pendekatan baru, Google juga resmi memperkenalkan tipe default periklanan yang dirancang mempermudah tahapan promosi secara online bernama, Smart Campaign.

Smart Campaign dijelaskan sebagai pengalaman iklan default yang menggabungkan teknologi mesin pembelajar dari Google Ads dan inovasi untuk pelaku bisnis kecil, yang akan membantu mereka mendapatkan hasil optimal dengan upaya yang minimal, sehingga mereka dapat tetap fokus dalam menjalankan bisnis mereka.

Memasang Iklan Jauh Lebih Mudah

Smart Campaign menjanjikan tahapan yang relatif lebih sederhana sehingga membantu pemilik usaha kecil untuk belajar lebih cepat dan fokus pada profit ketimbang proses. Kampanye ini hampir sepenuhnya berjalan otomatis, mulai dari materi iklan hingga pengoptimalan penayangan berdasarkan produk atau layanan yang diiklankan dan sasaran yang ditetapkan. Sasaran kampanye mencakup panggilan telepon, kunjungan web, dan permintaan petunjuk arah.

Kim Spalding, yang memimpin divisi Small Business Ads di Google dan juga seorang mantan pemilik bisnis kecil mengatakan, dua pertiga dari bisnis kecil menggunakan pemasaran digital, tetapi menghadapi tantangan dan mencari solusi yang lebih mudah untuk mengoptimalkan pemasan tipe ini. Smart Campaign dipersiapkan untuk menjawab kebutuhan tersebut.

Hasil yang Tepat

Selain menawarkan prosedur pemasangan iklan yang serba otomatis, Smart Campaign juga dirancang untuk mampu menghantarkan iklan ke sasaran yang tepat dengan hasil yang juga diinginkan oleh pengiklan. Menurut Kim Spalding, 90% pengiklan menginginkan panggilan dari pelanggan, kunjungan ke toko dan pembelian web. Smart Campaign dirancang untuk membantu pengguna menciptakan penawaran yang tepat untuk satu dari beberapa feedback yang diinginkan. Semua proses dilakukan secara sederhana dan mudah.

Audiens yang Tepat = Konversi

Konversi menjadi faktor penting dalam mengukur keberhasilan sebuah kampanye iklan, baik online maupun offline. Untuk memperoleh konversi yang baik, pengiklan tidak hanya membutuhkan materi iklan yang menarik, tapi juga sasaran yang tepat. Misalnya, menampilkan penumbuh kumis ke sekelompok pengguna wanita tentu akan menghasilkan konversi yang buruk ketimbang menampilkan iklan produk yang sama ke pengguna berjenis kelamin pria.

Hampir sebagian besar platform periklanan online menerapkan konsep kerja di atas. Tapi Smart Campaign disebut mampu melakukan lebih dengan menampilkan iklan kepada pelanggan yang tertarik dengan apa yang ditawarkan, cenderung menelepon, mengunjungi toko, atau melakukan pembelian di situs web pengiklan. Google mengklaim telah menemukan bahwa Smart Campaign mampu melakukannya tiga kali lebih baik dalam menampilkan iklan ke target yang tepat.

Optimalisasi penargetan berjalan secara otomatis, dan algoritma mesin pembelajar milik Google bertujuan untuk menampilkan iklan kepada audiens yang tepat dengan menganalisa perilaku, lokasi, perangkat, dan kriteria lainnya.

Image Picker

Selain tiga keunggulan baru yang disebutkan di atas, Google Ads juga punya satu tambahan baru yang akan menyusul kemudian di tahun ini. Fitur Image Picker namanya. Fitur ini membantu pemilik produk dan jasa untuk memperlihatkan tiga gambar terbaik yang menonjolkan keunggulan produknya. Tiga foto tersebut bisa dipilih dari rekomendasi yang disuguhkan oleh Google atau diunggah sendiri oleh pengiklan. Nantinya, ketiga foto akan dikombinasikan dengan teks yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk mencapai efektivitas terbaik.

image_selector_1.max-1000x1000

Fitur Smart Campaign sudah bisa dijumpai oleh pelaku bisnis di kawasan Amerika Serikat, dan baru akan digulirkan secara global sebelum akhir tahun ini.

Sumber berita Blog.Google dan gambar header Google.