Tahun demi tahun, musuh Tesla terus bertambah. Kendati demikian, sejauh ini masih sulit mencari mobil elektrik lain yang pantas disetarakan dengan Tesla Model 3. Sedan tersebut canggih, performanya mumpuni, jarak tempuhnya jauh, dan harganya terjangkau (meski mungkin masih belum terlalu merakyat).
Niat untuk menciptakan rival yang sepadan dengan Tesla Model 3 mungkin bakal dinilai terlalu ambisius oleh publik, akan tetapi hal itu tak mencegah Polestar untuk membuktikannya. Sekadar mengingatkan, Polestar bukanlah pemain baru di dunia otomotif. Sejak tahun 2017, Polestar sudah ditunjuk oleh Volvo selaku perusahaan induknya sebagai sub-brand yang secara khusus mengembangkan mobil elektrik.
Sayangnya, mobil pertama mereka, Polestar 1, hanya sebatas mobil sport bermesin hybrid. Untuk mobil keduanya, sejak jauh-jauh hari Polestar sudah mengumumkan bahwa mobil tersebut siap menantang Tesla Model 3 secara langsung, dan mereka rupanya bukan sekadar membual.
Tepat tanggal 27 Februari kemarin, mereka memperkenalkan Polestar 2 secara resmi. Tampang luarnya langsung kelihatan sangat Volvo sekali, dan itu dikarenakan Polestar menggunakan Volvo Concept 40.2 sebagai basisnya. Yang cukup unik, ia kelihatan seperti sebuah crossover jika dilihat dari samping.
Sebagai lawan Tesla Model 3, Polestar 2 tentunya tidak boleh mengecewakan soal angka-angka. Benar saja, perpaduan sepasang motor elektrik dan penggerak empat rodanya mampu menghasilkan daya total sebesar 300 kW (408 hp), serta torsi 660 Nm. Akselerasi 0 – 100 km/jam ditempuhnya dengan mudah dalam waktu 5 detik saja.
Namun yang paling mengesankan adalah efisiensi energinya. Dalam satu kali pengisian, baterai berkapasitas 78 kWh-nya sanggup membawa mobil ini melaju hingga sejauh 500 kilometer. Tentunya ini baru sebatas estimasi dan masih harus dibuktikan lagi. Andai benar, ini bisa menjadi pukulan telak terhadap Tesla.
Performa dan efisiensinya sudah layak menandingi Tesla Model 3, namun Polestar 2 rupanya juga tidak mau setengah-setengah dalam hal kecanggihan teknologi. Ini tersirat dari interiornya yang minimalis, dengan layar sentuh 11 inci yang mendominasi bagian tengah dashboard. Dilihat sepintas, saya pribadi lebih suka kabin Polestar 2 ketimbang Model 3 hanya karena masih ada panel instrumen di balik lingkar kemudinya.
Tidak kalah menarik adalah sistem infotainment berbasis Android hasil kolaborasi langsung antara Volvo dan Google. Integrasi Google Assistant sudah pasti tersedia, demikian pula akses ke aplikasi-aplikasi pihak ketiga via Google Play Store.
Selanjutnya, fitur canggih seperti smartphone sebagai kunci mobil juga merupakan fitur standar untuk Polestar 2. Masalah kepraktisan maupun keamanan seputar fitur ini memang masih menjadi perdebatan, akan tetapi Volvo sudah punya visi besar terkait layanan car sharing ke depannya, dan di titik itu smartphone sebagai kunci mobil bakal menjadi komponen penunjang yang esensial.
Canggih, performanya mumpuni, jarak tempuhnya jauh, Polestar 2 benar-benar sangat berpotensi menjadi rival sepadan Tesla Model 3. Lalu bagaimana dengan harganya? Nantinya, varian terendahnya bakal dipasarkan dengan banderol mulai 39.900 euro. Namun yang selalu menjadi pertanyaan adalah, kapan varian tersebut bakal tersedia?
Jawabannya masih belum ada yang berani memastikan, tapi publik pasti berharap nasibnya tidak seperti Tesla Model 3, yang hingga detik ini pun belum tersedia varian termurah seharga $35.000 seperti yang dijanjikan pada acara peluncurannya. Semoga saja Volvo bisa mewariskan pengalaman panjangnya di bidang produksi kepada tim Polestar demi mencegah problem seperti ini terjadi.
Yang akan dipasarkan terlebih dulu mulai awal tahun 2020 adalah Polestar 2 Launch Edition, dengan banderol mulai $63.000. Varian tersebut kabarnya akan diproduksi selama setahun pertama, yang berarti konsumen baru akan berjumpa dengan varian termurahnya paling cepat tahun 2021.
Layanan p2p lending KreditPro (PT Tri Digi Finance Indonesia), yang masih terafiliasi dengan grup Digiasia Bios, meresmikan kehadiran dengan menawarkan produk pinjaman “Faedah Komunitas.” Produk ini diarahkan untuk pinjaman produktif dengan konsep komunitas buat mengurangi risiko kredit macet.
Manager of Business Development KreditPro Ana Kartika menjelaskan Faedah Komunitas adalah pinjaman modal yang diberikan kepada pelaku usaha untuk pengembangan UKM dengan cara membentuk komunitas yang beranggotakan minimal 5 sampai 10 orang.
Setiap orang dalam komunitas dapat mengajukan pinjaman mulai dari Rp1 juta sampai Rp10 juta. Adapun tenor yang ditawarkan maksimal 12 bulan dan bunga moderat antara 15%-40% per tahun.
Mereka pun tidak perlu memberikan jaminan. Pencairan dan pembayaran tidak dilakukan dengan uang tunai, sepenuhnya lewat bank transfer, atau lewat PayPro. Semua jenis usaha bisa mengajukan pinjaman ke KreditPro.
Perusahaan menjamin dalam kurun tiga hari, setelah proses verifikasi selesai, dana akan dikirim ke rekening nasabah apabila disetujui permohonannya.
“Komunitas yang dibangun itu terbentuk karena ada hubungan emosional dan percaya antar tiap anggotanya. Yang mana, trust tersebut dapat memotivasi mereka untuk meningkatkan taraf hidupnya.”
Komunitas ini merupakan strategi KreditPro dalam mengurangi risiko kredit macet. Dalam lapis pertamanya, perusahaan memeriksa dari histori keuangan apabila pernah memanfaatkan layanan finansial. Kemudian, memeriksa risiko usaha mereka apakah benar usahanya masih berjalan, stabil, dan sebagainya.
“Terakhir, melihat background check berdasarkan lingkungan sekitarnya. Hal ini untuk memastikan pinjaman yang kami berikan itu benar-benar berkualitas.”
Ada tim Area Coordinator yang akan mengawasi setiap komunitas di tiap kota. Tugas mereka yang lain adalah mengajak kumpul setiap bulannya, sekadar memberikan motivasi dan mencarikan solusi dari semua keluhan-keluhan mereka.
Adapun saat ini KreditPro baru melayani 13 kota yang tersebar di Jawa Barat dan Jawa Timur. Kota tersebut diantaranya Tangerang, Bandung, Majalengka, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kendal, Semarang, Yogyakarta, Cilacap, dan Banyumas.
Sejak diluncurkan pada Oktober 2018, kini ada 117 kelompok Faedah Komunitas yang telah terbentuk dengan anggota 900 orang yang terdiri dari pelaku UKM dan petani.
Chief of P2P Lending KreditPro Jun Jiao Yeap menambahkan untuk sementara KreditPro belum membuka pendaftaran untuk lender individu. Dia tidak mendetilkan lebih dalam kapan rencana tersebut akan dibuka. Untuk sementara, pemberi dana baru berasal dari kalangan institusi.
Rencana KreditPro
Ana melanjutkan, secara bertahap pihaknya akan terus ekspansi ke seluruh bagian kota di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Diharapkan sampai akhir tahun ini KreditPro dapat hadir di 45 kota. Jumlah nasabahnya ditargetkan dapat tembus ke angka 3 ribu orang sampai akhir 2019.
Untuk Jawa Timur akan segera disambangi pada tahun depan. Dia mengakui meski gerak perusahaan tidak seagresif pemain lainnya, pihaknya ingin memastikan bahwa pinjaman yang disalurkan itu benar-benar berkualitas sesuai dengan visi perusahaan.
Faedah Komunitas ini sebenarnya belum mewakili layanan KreditPro secara keseluruhan. Masih ada layanan pembiayaan tagihan dan working capital yang belum resmi dirilis.
Secara ekosistem, KreditPro berdiri di bawah induk usaha Digiasia Bios yang fokus ke layanan finansial. Perusahaan lainnya, selain KreditPro adalah KasPro, PayPro, BankPro, PoinPro dan RemitPro. Diklaim seluruh perusahaan ini sudah memiliki izin dan terdaftar baik itu di Bank Indonesia maupun OJK.
Antar perusahaan ini akan membentuk suatu ekosistem yang saling terhubung dan menyokong satu sama lain. Salah satu contohnya adalah KasPro, ke depannya di dalam aplikasi KasPro akan menyediakan fitur Bayar Nanti yang teknologinya didukung penuh KreditPro.
“Proposition yang kami tawarkan kepada pasar adalah ekosistem finansial yang menyeluruh. Antar produk yang dihadirkan dalam holding kami akan saling menglengkapi satu sama lain. Kami tidak akan ambil strategi bakar uang seperti pemain lain,” pungkas CEO KreditPro Adeleheid Helena Bokau.
Startup teknologi rekrutmen Kalibrr menargetkan bisa menjaring 1,2 juta kandidat terdaftar di Indonesia tahun ini. Kenaikan bakal didorong dengan perbanyak kemitraan dengan komunitas, universitas, dan mengadakan kegiatan rutin setiap bulannya.
Country Strategy Head Kalibrr Permata Indwita menerangkan, sejak dua tahun beroperasi di Indonesia, Kalibrr terus mencatatkan kenaikan bisnis secara keseluruhan sampai dua kali lipat. Baik itu dari jumlah pencari kerja, klien perusahaan, dan sebagainya.
Tahun lalu, Kalibrr telah memiliki lebih dari 500 klien, 700 ribu kandidat dengan penambahan 50 ribu pencari kerja baru setiap bulannya. Di samping itu, terdapat lebih dari 10.900 pekerjaan dengan berbagai posisi yang tersedia. Dari total tersebut, sebanyak 1 juta percakapan terjadi melalui email.
Permata mengestimasi tahun lalu perusahaan telah berhasil mempertemukan lebih dari 40 ribu kandidat dengan pekerjaan yang mereka bidik. Sekitar 70% di antaranya adalah posisi untuk level supervisor, associate, dan senior manager. Rata-rata kandidat tersebut sudah bekerja selama 2 tahun sampai 9 tahun.
“Tahun ini kami ingin tumbuh dua kali lipat jadi ada 1,2 juta pencari kerja yang mendaftarkan ke platform kami,” terangnya, kemarin (27/2).
Permata menambahkan, semakin banyak data pencari kerja yang terkumpul tentunya akan semakin mempermudah calon kandidat dengan perusahaan dalam menemukan kandidat yang tepat. Pasalnya, Kalibrr memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) agar mempermudah kandidat dalam menemukan lowongan pekerjaan yang cocok dengan profil mereka.
Ketika kandidat mendapat rekomendasi lowongan pekerjaan saat mengakses aplikasi Kalibrr, cukup geser ke kanan atau ke kiri apabila tertarik. Berikutnya, mereka cukup mengisi data-data yang dibutuhkan oleh perusahaan bila tertarik. Metode ini kurang lebih mirip dengan aplikasi online dating semacam Tinder.
Begitupun untuk perusahaan, teknologi AI akan permudah mereka mengumpulkan calon kandidat sesuai preferensi dalam suatu kolam. Nanti perusahaan cukup mengirim surat undangan untuk menarik kandidat yang diidamkan. Dengan cara tersebut, proses perekrutan akan jauh lebih efisien.
“Dari hasil riset internal kami menemukan, kandidat yang di-invite lewat AI memiliki tingkat akurasi 4 kali lebih tinggi untuk di-interview daripada yang pakai proses manual.”
Tak hanya dibantu lewat AI, Kalibrr menggaet Google Jobs untuk menjangkau lebih banyak calon kandidat yang mencari pekerjaan langsung lewat mesin pencari raksasa tersebut. Sebelum dengan Google, Kalibrr bekerja sama dengan Facebook dan LinkedIn. Kemitraan semacam ini menguntungkan, baik dari sisi calon kandidat maupun perusahaan.
Selain di Indonesia, Kalibrr hadir di Filipina. Bila dua negara ini digabung, terdapat 1,7 juta kandidat yang telah terdaftar, 24 ribu recruiter, dan 6 juta percakapan terjadi sepanjang tahun lalu.
Menurut wawancara sebelumnya, tahun ini Kalibrr berencana melebarkan sayapnya ke Vietnam. Ekspansi ini dilakukan dalam rangka mewujudkan visi sebagai perusahaan teknologi rekrutmen terdepan.
The on-demand platform developer, Gojek is officially launched Get as part of its expansion in Bangkok, Thailand (2/27). The launching was attended by Rudiantara, Ministry of Communication and Information, Thailand’s Ambassador, Pansak Siriruchatapong, Gojek’s Founder & CEO, Nadiem Makarim, and many more. Get actually started its business since 2018 in beta version.
Currently, Gojek has claimed the service has reached 80% of Bangkok. In addition to ride-hailing (Get-Win), there are also delivery and food delivery services called Get-Delivery and Get-Food. In order to maximize its debut in the white elephant country, Gojek creates local team to run Get.
Get’s Co-Founder & CEO, Pinya Nittayakasetwat in its speech said with the local team understanding combined with technology and Gojek experience should give on-demand solution in the region.
“GET has succeed in scoring two million trips in just two monts since the first beta version in Bangkok. It proves the high consumer demand in this industry sector. In addition, our data shows to this point, the driver partners has gone through more than three million kilometres,” he added.
Gojek’s Founder & CEO, Nadiem Makarim also talked in Get ceremonial. The international expansion aims to find a way to bring Gojek’s technology for more positive impact in various countries.
“Get launching in Thailand is Gojek’s important achievement. We’re thankful for the support of the stakeholders including the government, either in Indonesia or Thailand. We always expect to realize vision and bring our technology to the broaden public, while making Indonesia as the center of technology innovation in Southeast Asia,” he added.
After its launching, Get has introduced benefit service program for driver partners, including access to training, vehicle insurance, life insurance, and savings programs. The Get team is committed to team up with the Thai government to support the digitalization of the transportation industry.
Get-Win as two-wheeler transportation mode has made curation to guarantee all drivers are “Win” licensed. Currently, Get-Food has partnered up with more than 20 thousand merchants, start from stalls to restaurants.
Get algorithm is designed to support all merchants, not only the most selling ones, to help sales growth and increase awareness of all restaurants in the platform. Shuffle card feature developed by Gojek is also integrated into Get for the interface can be adjusted with each user’s preference. This feature will recommend food based on time and location nearby, therefore the experience will be more convenient.
– Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
Cukup beralasan mengapa sejumlah orang memprediksi televisi akan tergantikan oleh layanan YouTube. Ragam kontennya yang tidak terbatas, akses yang mudah dan biaya yang murah membuat jutaan orang betah menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar smartphone, tablet atau PC mereka.
Kebiasaan baru ini menjadi fenomena sekaligus tantangan, terutama bagi mereka pengguna loyal yang dituntut tetap produktif sembari mengikuti perkembangan konten yang digemari di YouTube. Beberapa bahkan nyambi jadi YouTuber. Oleh karena itu, kami punya beberapa tips sederhana bagaimana caranya tetap bisa menikmati konten-konten asyik di YouTube tanpa mengganggu produktivitas kerja.
Secara Berkala Pantu Waktu Menonton Anda
Seseorang yang punya niatan kuat untuk disiplin biasanya punya kencenderungan untuk taat pada aturan yang dibuat sendiri olehnya. Jadi, mulai dari tekad Anda, tetapkan batasan jam menonton secara manual. Misalnya 30 menit setiap hari. Lalu bagaimana memantaunya? YouTube sudah sediakan toolnya untuk Anda.
Tap ikon profile Anda di sebelah kanan atas lalu tap Time Watched.
Nah, di panel ini Anda dapat melihat berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk menonton YouTube di hari ini, kemaren, minggu lalu dan rata-rata harian. Dengan informasi ini, Anda bisa memantau batasan maksimal menonton video di YouTube. Selanjutnya, terserah Anda bagaimana cara untuk menerapkan aturannya dalam keseharian.
Pergunakan Fitur Pengingat Istirahat di YouTube
Anda mungkin terlewatkan atau lupa. YouTube punya fitur pengingat istirahat, yang fungsinya agar penggunanya tidak menghabiskan waktu terlalu lama yang dapat berdampak buruk, tidak hanya terhadap pekerjaan tapi juga kesehatan.
Tap ikon profil Anda di kanan atas, kemudian tap Time Watched.
Kemudian aktifkan tombol Remind me to take a break.
Lalu tentukan sendiri kapan peringatan akan diaktifkan. Waktunya bebas terserah Anda.
Matikan Notifikasi
Notifikasi menjadi jurus yang cukup ampuh untuk menggeret kembali pengguna yang tidak sedang menonton video. Notifikasi datangnya bisa dari banyak tempat, antara lain komentar, video baru dari chanel langganan, ada yang menyukai komentar Anda, ada yang melaporkan dan banyak lagi faktor lainnya.
Agar Anda tidak kepincut ajakan dari notifikasi-notifikasi itu, mematikan semua jenis notifikasi adalah ide yang sangat berani.
Tap ikon profil Anda, kemudian tap Settings – Notifications.
Silahkan matikan notifikasi yang menurut Anda paling sering mengalihkan perhatian.
Matikan Autoplay
Fitur autoplay dibuat memang bertujuan agar pengguna makin lama berada di YouTube. Tapi ini jadi masalah jika Anda punya pekerjaan yang harus diselesaikan segera.
Untuk mematikan autoplay, tap ikon profile – Settings – Autoplay.
Matikan opsi autoplay next video.
Selanjutnya, matikan juga autoplay di laman home. Tap menu kedua Autoplay on Home.
Lalu pilih opsi Off. Kini, semua fitur autoplay sudah dimatikan, Anda terbebas dari segala gangguan.
Terakhir, hiburan memang sebuah kebutuhan yang mustahil dikesampingkan begitu saja. Apalagi YouTube dapat diakses sedemikian mudah dan murah. Tetapi yang harus dipahami adalah; ada batas untuk segala hal tak terkecuali hiburan semurah YouTube.
Spaces, Holland-based coworking space, officially launches in Indonesia based in World Trade Center 3 (WTC 3) in Jendral Sudirman, Jakarta. Spaces is not only targeting startup enthusiast but also offering users from multinational companies expecting to develop business in Indonesia.
Spaces is a sister company of Regus, global coworking service. In Indonesia, Regus has a broad network, distributed around Bali, Jakarta, Serpong, Balikpapan, Makassar, Surabaya, Bandung, and Medan. Globally, Regus has three thousand spots in 120 countries.
Both Spaces and Regus are under International Workplace Group (IWG). Spaces starts its business since 2006 and has network in Europe, US, South America, Australia, and Asia. In Southeast Asia, Spaces is now available in Thailand, Singapore, and Philippines.Followed by Malaysia and Vietnam this year.
“Currently, there are many small business players to professionals realize that flexible working solution is a gate to enter the new community. Jakarta is a starting point for lots of new companies, SMEs, and young entreperneurs for meeting, working, networking, interacting, and changing ideas,” IWG’s Regional Vice President, Lars Wittig said on Wed (2/27).
Within 2.226 sqm in the 2nd, 3dr, and 20th floor in WTC 3, Spaces provides Business Lounge, Common Area, and 150 Private Offices. Room such as Business Lounge can be rent per hour, other rooms can be rent monthly or yearly.
Order will be done through app, including to select location, payment with credit card and member update. Wittig said WTC is selected due to high business activity with many local and multinational companies. Also, easy access for transportation.
All furniture are imported from Europe. Decoration style is inspired from Scandinavian with minimalist design. The atmosphere should support tenants productivity, convenience as home.
Supported by Regus global, Spaces members can use all rooms in Regus to work and connected with people nearby. On the contrary, it doesn’t apply with Regus members.
“The benefit can be used for those who want to grow business in Indonesia. Meeting up with business relation can be in Spaces, just show the member card.”
Wittig ensures to expand value and to boost collaboration concept for all its member worldwide, the team has commitment to expand to other locations in Indonesia and inject seed funding with significant value.
However, he avoid to mention target location for this year. Wittig said Jakarta to be the main target, soon to enter the second-tier.
“Location is important for coworking space, flexible working need unlimited network, especially for millennials. We have power in it. In terms of industry, we’ve seen the annual growth has reached 25%-30%.”
In the internal study conducted by IWG, 98% professionals in Indonesia choose flexible working space that allows them to be productive when travelling.
– Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
Dua bulan pertama di 2019 sudah berlalu. Meski cukup singkat, ranah gaming di periode ini dipenuhi drama dan cerita. Beberapa mengembirakan, tetapi ada pula yang menjengkelkan: demam Apex Legends merebak di mana-mana, remake Resident Evil 2 jadi kandidat game of the year, pindahnya Metro Exodus dari Steam ke Epic Games Store secara mendadak, hingga kekecewaan yang diakibatkan oleh Anthem dan Jump Force.
Menakar dari jadwal rilisnya, bulan Maret bisa jadi lebih heboh dari Februari. Dari hasil pengamatan sementara, saya melihat setidaknya ada 17 game yang akan dilepas dalam waktu 31 hari ke depan. Kuantitasnya memang tidak sebanyak permainan di bulan sebelumnya, namun beberapa dari mereka merupakan judul yang sangat dinanti gamer. Inilah daftar 10 permainan terbesar dan paling esensial di bulan Maret 2019.
Dead or Alive 6
PC, PlayStation 4, Xbox One – 1 Maret
Bahkan di game terbarunya ini, Dead or Alive tidak bisa betul-betul lepas dari kontroversi. Meski demikian, beberapa fitur baru yang Team Ninja bubuhkan di Dead of Alive 6 (seperti kustomisasi karakter dan mekanisme Fatal Rush) membuatnya siap menjadi pilihan alternatif penggemar genre fighting – baik untuk para veteran ataupun pemula.
Left Alive
PC, PlayStation 4 – 5 Maret
Digarap sendiri oleh Square Enix, Left Alive ialah game action adventure spin-off dari seri Front Mission. Detail mengenainya masih cukup minim, kecuali informasi bahwa game mengambil latar belakang invasi di Novo Slava pada tahun 2127. Selain menyajikan aksi tembak-menembak, Left Alive juga mengedepankan elemen stealth.
Devil May Cry 5
PC, PlayStation 4, Xbox One – 8 Maret
Setelah bermain-main dengan realita alternatif di DmC: Devil May Cry, kisah petualangan Dante dan Nero akan dilanjutkan dalam Devil May Cry 5 selepas jeda selama lebih dari satu dekade. Permainan kembali menyodorkan pertempuran stylish bertempo cepat seperti pendahulunya. Semakin keren, maka skor yang Anda peroleh jadi kian tinggi.
Tom Clancy’s The Division 2
PC, PlayStation 4, Xbox One – 15 Maret
Selain Metro Exodus, The Division 2 adalah game kelas blockbuster yang didistribusikan secara eksklusif via Epic Games Store. Banyak konsumen tak setuju dengan langkah ini, tetapi kita akan melihat apakah sentimen itu berubah setelah sesi open beta-nya dilangsungkan. The Division 2 di-setting tujuh bulan setelah cerita di game pertamanya usai.
One Piece: World Seeker
PC, PlayStation 4, Xbox One – 16 Maret
Ada puluhan game adaptasi manga/anime One Piece dirilis sejak tahun 2000, namun World Seeker menyajikan sesuatu yang berbeda: struktur open world. Di sana, Anda ditugaskan untuk memandu petualangan Monkey D. Luffy di Jail Island lewat perspektif orang ketiga. Pemain dibebaskan buat bereksplorasi dan tentu saja kita akan berjumpa dengan wajah-wajah familier.
The Sinking City
PC, PlayStation 4, Xbox One – 21 Maret
Tema horor Loftcraft bukanlah hal baru di ranah permainan video, namun Frogwares dan Bigben Interactive mencoba mengintegrasikan teror psikologis ke dunia permainan yang terbuka lebar. Sebagai detektif Charles W. Reed, pemain akan diseret ke dalam petualangan penuh misteri di kota yang pelan-pelan tenggelam.
Sekiro: Shadows Die Twice
PC, PlayStation 4, Xbox One – 22 Maret
FromSoftware akan terus dikaitkan dengan Dark Souls berkat kesuksesan franchise ini, namun developer mencoba sesuatu yang berbeda dalam menggarap Sekiro. Permainan baru tersebut murni menghidangkan formula action yang menuntut ketelitian dalam pertarungan tanpa elemen role-playing, membawa kita ke era Sengoku di Jepang.
Assassin’s Creed III Remastered
PC, PlayStation 4, Xbox One – 29 Maret
Banyak orang masih mempertanyakan alasan mengapa Ubisoft memutuskan untuk me-remaster game Assassin’s Creed ketiga ketika ada beberapa judul yang lebih patut dipiilih – misalnya Assassin’s Creed II. Seperti biasa, edisi baru ini menjanjikan perombakan di aspek visual, dukungan resolusi 4K, serta karakter-karakter yang dibangun kembali dari nol.
Tropico 6
PC, PlayStation 4, Xbox One – 29 Maret
Game keenam di seri simulasi konstruksi dan pengelolaan ini akan kembali menghadapkan pemain pada sebuah dilema: sebagai presiden, mampukah Anda menemukan keseimbangan antara pembangunan kota di kawasan kepulauan tropis yang eksotis sembari memastikan rakyat tetap bahagia? Kegagalan Anda bisa berujung pada pemberontakan.
Yoshi’s Crafted World
Switch – 29 Maret
Dua tahun setelah diungkap, akhirnya Yoshi’s Crafted World siap untuk dinikmati. Dalam mengembangkannya, tim Good-Feel mencoba membenamkan twist unik pada formula platformer side-scrolling standar, yaitu mempersilakan pemain buat memanipulasi lingkungan serta objek dalam dunia permainan yang dibangun bak tugas prakarya.
Di ajang MWC 2019, Lenovo tampil juga konsisten dari tahun ke tahun. Sejumlah perangkat dengan inovasi terbaru yang akan meramaikan kancah mobile tahun ini sudah diumumkan di sana. Tetapi Lenovo sebenarnya juga diharapkan untuk melepaskan sajian pamungkasnya menyusul teaser smartphone Z6 Pro beberapa pekan yang lalu. Sayang, ekspektasi itu tak bisa terjawab karena Lenovo hanya membeberkan beberapa potongan informasi terkait Z6 Pro, bukan pengumuman atau perkenalan resmi.
Lenovo Phone VP Edward Chang dalam sesi presentasinya memulai pemaparan dengan berbicara banyak soal teknologi 5G yang jadi perbincangan sejak acara MWC pertama kali dimulai. Ia menyampaikan prediksi jangka pendek dan jangka panjang tentang bagaimana teknologi itu telah mengubah cara orang dalam berinteraksi dan beraktivitas di internet. Ketersediaan jaringan super cepat 5G akan mendorong konsumsi konten berjenis video dan gambar beresolusi tinggi. Sesuatu yang menurut Lenovo telah mereka tangkap dan antisipasi, salah satunya dengan smartphone Z6 Pro ini.
Smartphone Lenovo Z6 Pro yang akan datang tidak hanya akan memenuhi standar 5G tetapi juga akan membanggakan kamera HyperVision baru yang mampu merekam Hyper Video. Untuk saat ini, Hyper Video tidak melampaui makna pemasarannya, tetapi Lenovo berjanji untuk segera mengungkapkan lebih banyak tentangnya.
Chang juga menyebutkan istilah hyper video, di mana perangkat yang mampu merekam hanya smartphone dengan hyper camera, di mana Lenovo Z6 Pro akan menjadi salah satunya. Hyper video lekat dengan kebutuhan transfer data yang besar, di mana kita bicara soal kecepatan data di atas 10GB. Sayang Chang tidak menjelaskan secara mendalam mengenai hyper video yang dimaksudkan.
Jika apa yang disebutkan dalam video ini benar, maka Lenovo Z6 Pro akan diluncurkan di Tiongkok pada bulan Juni dengan dukungan untuk 5G. Mereka juga mengumumkan kemitraan 5G dengan China Unicom untuk memudahkan pengguna mengakses jaringan baru tersebut.
EVO Japan 2019 telah berakhir, mengembalikan Yusuke Momochi ke takhtanya sebagai jawara Street Fighter dunia. Meski bukan merupakan ajang EVO utama yang digelar di Las Vegas, EVO Japan tetap menghadirkan pertarungan-pertarungan level tinggi yang seru. Lebih menarik lagi adalah bahwa ajang ini dihadiri oleh pemain-pemain yang biasanya tak bisa hadir di EVO Las Vegas, seperti juara Tekken 7 EVO Japan 2019 yaitu Arslan Ash dari Pakistan.
Antusiasme EVO Japan juga tinggi di kalangan penggemar fighting game Indonesia. Beberapa di antara mereka bahkan rela terbang ke negeri sakura, bukan hanya untuk menonton pertandingan secara langsung tapi juga untuk ikut bertanding. Seperti apa keseruan EVO Japan 2019 bila disaksikan dari dekat? Berikut ini cerita mereka.
Dari Tokyo menuju Fukuoka
Evolution Championship Series: Japan, alias EVO Japan, pertama kali digelar pada tahun 2018 lalu sebagai perpanjangan dari turnamen EVO yang ada di Las Vegas, Amerika Serikat. Keberadaan EVO Japan membuka peluang besar bagi para pecinta fighting game di Bumi belahan timur untuk berkompetisi di panggung internasional. Pasalnya, tidak semua orang punya cukup modal transportasi serta akomodasi ke Las Vegas, apalagi ada beberapa negara yang sulit untuk mendapatkan visa Amerika Serikat.
Tidak perlu khawatir juga level kompetisinya lebih rendah, karena brand EVO sendiri sudah sangat kuat sebagai wadah berkumpulnya petarung-petarung jago. Apalagi hadiah yang ditawarkan juga cukup besar. EVO Japan 2019 kali ini pun dihadiri oleh wajah-wajah populer dunia fighting game seperti Knee, Tokido, Ogawa, Kazunoko, dan masih banyak lagi lainnya.
EVO Japan 2018 dulu digelar di kota Tokyo, tepatnya di mal Sunshine City Ikebukuro. Namun EVO Japan 2019 sekarang digelar di kota Fukuoka yaitu di gedung Fukuoka Kokusai Center. Berjarak lebih dari 1.000 Km dari Tokyo, nama Fukuoka mungkin tidak begitu dikenal oleh para penggemar di luar Jepang. Tapi kota ini masih tergolong kota besar, dengan lokasinya yang berada di tepi pantai memberi nuansa wisata tersendiri.
Kontingen Indonesia yang berangkat ke EVO Japan 2019 terdiri dari Bram “buramu” Arman (co-founder Advance Guard) dan Rindradana “Kontoru” Rildo (founder ABUGET). Di lokasi, mereka sempat juga bertemu dengan sekelompok warga Indonesia lainnya, namun sayangnya mereka tidak sempat berbincang banyak. Christian “R-TecH” Samuel (atlet Alter Ego Esports) juga pada awalnya berencana berangkat, bahkan sudah mendapatkan tiket pesawat, tapi batal pergi karena suatu halangan.
Biaya yang dibutuhkan untuk menghadiri EVO Japan secara mandiri jelas jauh lebih murah daripada EVO Las Vegas. Menurut testimoni peserta yang pernah berangkat ke Las Vegas dari Malaysia, total biaya yang dikeluarkan bisa mencapai 4.000 – 5.000 dolar Amerika (sekitar Rp56 – 70 juta). Tapi transportasi dan akomodasi ke EVO Japan bisa didapatkan dengan modal mulai Rp7 juta saja.
Tentu harga ini bisa lebih mahal tergantung dari jenis transportasi dan penginapan yang dipilih. Sebagai contoh, bila Anda mendapat tiket pulang pergi seharga Rp5 juta, dan hotel seharga Rp1 juta tiap malamnya, maka Anda butuh dana Rp11 juta untuk pergi lalu menginap selama enam malam. Yang jelas masih jauh lebih murah ketimbang terbang ke negeri Paman Sam.
Penyelenggaraan yang lebih rapi
Secara keseluruhan, skema acara EVO Japan 2019 tidak berubah banyak dari tahun sebelumnya. Namun tetap ada perbedaan dari segi fasilitas serta penyelenggaraan, sebagian lebih baik dan sebagian lebih buruk. Contohnya, EVO Japan 2018 menggunakan venue dengan dua hall berbeda, dengan dua lantai berbeda untuk turnamen yang termasuk official tournament. Tahun ini semua official tournament digelar di area yang sama.
Babak penyisihan tahun lalu memakan waktu hanya satu hari yaitu di hari Sabtu, namun tahun ini dibagi menjadi dua di hari Jumat dan Sabtu. Padahal jumlah game di official turnamen tahun lalu lebih banyak. Hebatnya, meski dengan waktu yang lebih singkat dan padat, penyelenggara EVO Japan 2018 bisa menjalankan turnamen dengan lebih efisien. Sementara di 2019, menunggu peralihan dari Winners’ Bracket ke Losers’ Bracket bisa makan waktu 3 – 4 jam.
Dari segi kenyamanan penonton, EVO Japan tahun 2018 maupun 2019 sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Tahun lalu lebih baik karena setiap game memiliki streaming station sendiri, sementara tahun ini hanya ada tiga stage untuk streaming sehingga setiap game harus ditayangkan bergantian. Tapi buruknya, tahun lalu pertandingan final digelar di tempat berbeda (Akihabara) dan tidak semua orang bisa menonton.
Tahun lalu, meski punya uang untuk membayar, hadirin tetap harus melalui semacam undian untuk menentukan apakah mereka boleh ikut menonton pertandingan final atau tidak. Kini sistem undian dihilangkan sehingga semua orang dapat menonton, dan acara final digelar di tempat yang sama dengan kualifikasi. Pada hari pertandingan final, area kualifikasi diubah menjadi bangku penonton, trik cukup cerdas untuk memfasilitasi jumlah penonton yang besar.
Kekurangan yang dari tahun lalu masih belum berubah yaitu staf penyelenggaranya yang hanya bisa bahasa Jepang. EVO Japan adalah event besar yang menarik penggemar dari berbagai penjuru dunia, jadi ini cukup menyulitkan bila ada hadirin yang tidak bisa berbahasa Jepang. Selain itu, EVO Japan tetap memiliki antrian yang mengular. Untungnya warga Jepang sangat rapi dalam mengantri.
Kompetisi, merchandise, dan pameran
EVO Japan adalah event independen, tidak seperti EVO Las Vegas yang biasanya masuk menjadi bagian dari rangkaian event lain (Tekken Word Tour, Capcom Pro Tour, dsb). Meski demikian, game ini tetap menawarkan hadiah yang cukup menarik. Malah, hadiah Tekken 7 di EVO Japan lebih tinggi daripada hadiah World Circuit Tekken World Tour Final. Berikut ini beberapa game yang dipertandingkan dan hadiahnya.
Tekken 7, Street Fighter V: Arcade Edition
Juara 1: 1.500.000 Yen
Juara 2: 600.000 Yen
Juara 3: 300.000 Yen
Juara 4: 180.000 Yen
Juara 5: 12.000 Yen x 2 orang
Juara 7: 9.000 Yen x 2 orang
BlazBlue Cross Tag Battle, The King of Fighters XIV, Soulcalibur VI, Guilty Gear Xrd REV 2
Juara 1: 500.000 Yen
Juara 2: 200.000 Yen
Juara 3: 100.000 Yen
Juara 4: 60.000 Yen
Juara 5: 40.000 Yen x 2 orang
Juara 7: 30.000 Yen x 2 orang
Deretan judul yang disebut di atas adalah game yang masuk ke official tournament. Selain itu, masih ada juga turnamen sampingan (side tournament) yang digelar oleh komunitas-komunitas fighting game. Side tournament itu meliputi banyak game, termasuk Dead or Alive 6, Dragon Ball FighterZ, Million Arthur: Arcana Blood, Street Fighter II, Capcom vs. SNK 2: Mark of the Millennium 2001, dan lain-lain.
Beberapa judul di dalam side tournament itu malah cukup nyeleneh, seperti turnamen Catherine: Full Body dan Pop’n Music yang sama-sama bukan fighting game. Karena semua ini bukan turnamen resmi, hadiahnya pun ala kadarnya saja, yaitu hanya berupa kaos polo eksklusif EVO Japan 2019 untuk peraih juara 1. Namun itu tidak mengurangi keseruan para penggemar game yang dilombakan.
Di samping pertandingan, EVO Japan 2019 juga menyajikan berbagai booth menarik, serta merchandise eksklusif dengan harga yang relatif mahal. Salah satunya yang cukup menarik adalah penjualan spare part untuk arcade stick yang merupakan produk buatan Indonesia. EVO Japan juga memiliki berbagai setup untuk mencoba beragam fighting game terbaru. Misalnya demo Kill la Kill: IF dan Street Fighter V: Type Arcade. Untuk game yang kedua ini rupanya masih memiliki bug, karena meskipun menggunakan empat kabinet yang terhubung dengan jaringan LAN, ternyata pertarungan masih mengalami lag cukup parah.
Mengadu nasib di negeri orang
Kontoru dan buramu sempat mengikuti turnamen untuk tiga game, yaitu Dragon Ball FighterZ, Street Fighter V: Arcade Edition, serta Tekken 7. Anda mungkin merasa aneh karena game sepopuler Dragon Ball FighterZ tidak masuk official tournament. Beberapa waktu lalu memang sempat ada kasus di mana pihak organizer EVO Japan tidak mendapat izin untuk menggelar turnamen karena masalah hak cipta.
buramu di sini ikut turnamen sekadar iseng saja dan memang bukan pemain Dragon Ball FighterZ tingkat advanced, jadi ia langsung gugur dengan mudah setelah kalah dua kali (Winners’ Bracket dan Loser’s Bracket). Di sisi lain, Kontoru adalah pemain Dragon Ball FighterZ yang berdedikasi. Sepak terjangnya di turnamen ini cukup seru:
Winners’ Bracket: Kontoru vs Setsuo. Setsuo adalah pemain asal Jepang yang tangguh dan rapi dalam permainan. Kontoru pun mengakui bahwa Setsuo sangat kuat, tapi mungkin karena faktor turnamen ia jadi grogi. Kontoru menang dengan skor 2-0.
Winners’ Bracket: Kontoru vs Bunzo. Sebelum bertarung dengan Bunzo, Kontoru sudah terintimidasi oleh lawannya karena melihat baju yang ia gunakan. Bukan sembarang baju, Bunzo mengenakan baju yang menunjukkan bahwa ia pernah meraih Top 8 di turnamen Dragon Ball FighterZ World Tour Saga. Kontoru hanya bisa pasrah kepada Yang Maha Kuasa.
Losers’ Bracket: Kontoru vs Onaha. Meski terlempar ke Loser’s Bracket, perjuangan Kontoru belum berakhir. Ia berhasil menang dengan skor 2-1.
Losers’ Semi Final: Kontoru vs Setsuo. Bertemu kembali dengan lawan pertamanya, terlihat bahwa Setsuo kini sudah dalam kondisi yang lebih sigap. Kontoru harus menerima kekalahan dengan skor 1-2, karena memang lawannya terbukti tangguh.
Sayangnya turnamen Street Fighter V: Arcade Edition bertabrakan dengan turnamen Dragon Ball FighterZ. Meski hanya side tournament, Kontoru ingin lebih fokus pada Dragon Ball FighterZ, sehingga ia meninggalkan turnamen Street Fighter V. Sementara buramu tetap ikut, namun ia mengakui bahwa persiapannya jauh dari cukup.
Sehari sebelumnya buramu sempat mencoba bertanding melawan para pemain perofesional dari tim Atlas Bear, yaitu IamChuan dan GunFight. Ia langsung sadar bahwa perbedaan kemampuannya masih jauh sekali. Namun saat pertandingan, buramu masih sempat mencuri angka dari lawannya. Berikut ini perjuangan buramu:
Winners’ Bracket: buramu vs Sakagami. Sakagami adalah pemain Balrog (Boxer) yang sangat rapi. Perbedaan kemampuan mereka berdua sangat jauh, ditambah buramu tidak familier dengan matchup lawannya. Ia harus menerima kekalahan dengan skor 2-0.
Losers’ Bracket: buramu vs Kuraaken. Terjadi mirror match dengan karakter Urien, dan saat itu buramu sempat mendapatkan kemenangan. Tapi kemudian lawannya berganti karakter ke M. Bison (Dictator). Menurut buramu sebetulnya dari sisi skill ia bisa memberikan perlawanan, namun ia banyak melakukan kesalahan fatal sehingga harus kalah 2-1.
Kontoru kemudian kalah default di pertandingan pertama turnamen Tekken 7, karena saat turnamen berlangsung masih jam 10 pagi dan Kontoru baru saja berkumpul dalam keriaan bersama kawan-kawan komunitas fighting game dari Filipina dan Singapura. Namun ternyata lawannya juga tidak hadir, dan Kontoru beruntung karena ia maju ke pertandingan berikutnya.
Di pertandingan kedua Kontoru masih belum datang ke venue, sementara lawannya sudah hadir, sehingga Kontoru terlempar ke Losers’ Bracket. Pertandingan Loser’s Bracket digelar lebih siang, yaitu pukul 2 siang, sehingga Kontoru bisa mengikutinya. Di sini Kontoru sempat mengalahkan satu pemain yang bernama GEN1US, namun di pertandingan berikutnya kalah oleh takehara0729 yang mengandalkan Leo.
Di tempat lain, buramu berhasil menang mudah di pertandingan pertama Winners’ Bracket. Lawannya, Hanitaro, adalah pemain Armor King dari Jepang yang tidak membuat buramu kesulitan. Menurutnya di Indonesia pun banyak pemain yang lebih jago dari Hanitaro. Tapi kemudian sesuatu yang mengerikan terjadi.
Lawan kedua buramu di Winners’ Bracket adalah Arslan_Ash. Benar sekali, dia adalah pemain asal Pakistan yang pada akhirnya menjadi juara Tekken 7 EVO Japan 2019. buramu sudah kenal siapa lawannya, jadi ia hanya bisa pasrah “terbantai”. Kata buramu, bertarung melawan Arslan_Ash rasanya seperti melawan robot yang mainnya canggih sekali.
Di Loser’s Bracket, buramu menang satu pertandingan karena lawannya (SID) tidak hadir. Kemudian ia melawan cyberfoxz, pemain asal Thailand yang mengandalkan Hwoarang. Sama seperti Hanitaro, cyberfoxz masih kalah tangguh dibanding pemain-pemain Indonesia yang biasa dilawan buramu. buramu menang dengan skor 2-1.
Kemudian buramu melawan pemain Korea bernama Emperor of Night. Permainan Jin yang ditunjukkannya sudah selevel dengan pemain-pemain Tekken terbaik Indonesia, jadi buramu kalah 2-0 murni karena perbedaan keahlian. Dengan demikian berakhirlah sepak terjang kedua pemain Indonesia ini di EVO Japan 2019. Tapi masih ada satu orang lagi yang masih bertahan: SKIPAPAP.
Siapakah SKIPAPAP? Tidak ada yang kenal, namun yang jelas ia adalah orang Indonesia juga. Ia hadir di EVO Japan 2019 bersama beberapa orang temannya, tapi buramu dan Kontoru tidak sempat berkenalan dengan mereka.
SKIPAPAP memenangkan pertanding pertama di Winner’s Bracket, kemudian menang WO atas pemain profesional bernama Pekos. Berikutnya, ia berhadapan dengan JeonDDing, pemain profesional Tekken asal Korea Selatan yang terkenal mengandalkan Eddy dan Chloe. Pertandingan ini juga masuk ke dalam live streaming, sehingga banyak orang Indonesia terheran-heran siapa sebenarnya SKIPAPAP ini. Sayangnya SKIPAPAP kemudian gugur di Losers’ Bracket setelah kalah 2-0 dari General.
–
Demikian cerita tentang keseruan acara EVO Japan 2019 yang berlangsung beberapa waktu lalu. EVO Japan 2019 adalah pengalaman yang sangat menyenangkan. Di sini ada pertandingan, pameran, perbelanjaan, dan yang paling penting, ada komunitas fighting game dari berbagai belahan dunia. Jepang juga merupakan tujuan liburan yang menyenangkan, jadi ada banyak hal lain untuk dinikmati selain EVO Japan itu sendiri.
Ke depannya mudah-mudahan lebih banyak lagi pemain Indonesia yang bisa berangkat ke acara EVO Japan. Malah kalau bisa tidak hanya berangkat, tapi juga meraih prestasi. Maju terus fighting game Indonesia!
–
Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Advance Guard.
Community Cup (ComCup) 8 kembali digelar pada akhir pekan lalu (23-24 Februari 2019). Setelah dua hari masa pertarungan, ComCup8 sudah menemukan juaranya. Pemenang ComCup 8 adalah tim yang sama dari juara ComCup 7, salah satu tim terkuat di jagat kompetisi Rainbow 6 (R6) Indonesia, yaitu Ferox E-sports.
Nama Ferox E-sports sendiri sudah sangat familiar, apalagi di kalangan komunitas R6IDN. Alasannya adalah karena Ferox E-sports merupakan salah satu tim Indonesia yang bertanding dalam gelaran R6S Pro League, kompetisi R6 paling prestisius seantero dunia.
ComCup8 ini mungkin bisa dibilang sebagai ComCup paling kompetitif, melihat jajaran tim yang bertanding setidaknya sampai babak semifinal. Tercatat ada 3 nama yang cukup familiar di sini, ada Team Tobat, iNation e-Sports, dan tentu Ferox E-Sports.
Berikut roster pemain tim dari Ferox E-sports yang berhasil menjadi juara ComCup8:
Derry “Detrian” Rahadiputra (20 tahun)
Reinaldo “Tolji” Gilbert Honantha (17 tahun)
Richard “Rixx” Nixon Latif (18 tahun)
Muhammad Ihsan “Lonely” Akbar Panggabean (19 tahun)
Muhammad Irham “Mizu” Akbar Panggabean (21 tahun)
Anthony “Zetosin” Lie (18 tahun)
Daffa “Kura” El (16 tahun)
Perjalanan Ferox di ComCup8 ini sebenarnya nyaris terganjal iNation saat keduanya bertemu di babak Semifinal. Namun Ferox berhasil menyudahi perlawanan sengit iNation dengan skor akhir 7-5. Untuk informasi ComCup8 yang lebih detail, termasuk bracket-nya, Anda bisa mengunjungi tautan ke Toornament ini.
Saat ini, Ferox E-Sports masih mengikuti kompetisi Star League juga. Namun dalam kompetisi Star League Divisi 1 tersebut, Ferox E-Sports masih tersungkur di posisi ketujuh dengan cuma mendapatkan 1 poin saja. Apakah kemenangan mereka di ComCup8 ini bisa menjadi momentum comeback di kompetisi-kompetisi lainnya?
Untuk Comcup sendiri, dengan kemenangan berturut-turut dari Ferox, Bobby Rachmadi Putra (Community Leader untuk R6IDN) mengatakan ingin mengubah sistem untuk ComCup 9 dan 10. Pasalnya, tujuan ComCup sendiri adalah untuk memberikan ruang kompetisi yang paling mendasar. Sehingga, lebih banyak lagi tim-tim amatir yang berani untuk berpartisipasi.
Bagaimana kelanjutan Community Cup yang berikutnya? Apakah akan ada tim baru yang berhasil mencuri perhatian di sana?
–
Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Rainbow Six: Siege Indonesia Community (R6 IDN)