Tom Clancy’s Rainbow Six: Siege terus menunjukkan perkembangannya sebagai ekosistem esports yang solid. Memasuki usianya yang keempat, organisasi esports yang berminat untuk berpartisipasi di dalamnya semakin bertambah saja. Salah satunya yaitu Natus Vincere, alias NAVI yang beberapa waktu lalu terjun ke dunia Rainbow Six: Siege setelah mengakuisisi roster Mock-it Esports.
Sayangnya, roster awal NAVI.R6 ini tampil kurang memuaskan di laga Pro League Season 9: Europe dan jatuh ke divisi Challenger. NAVI kemudian membubarkan tim tersebut, dan membentuk tim Rainbow Six: Siege baru dengan cara mengakuisisi roster MnM Gaming. NAVI.R6 kini terdiri dari lima orang yang mayoritas berasal dari negara Inggris. Mereka adalah:
- Kendrew (Luke Kendrew)
- neLo (Leon Pesic)
- CTZN (Ben McMillan)
- Doki (Jack Robertson)
- Saves (Szymon Kamieniak)
Sebelum menjadi bagian dari NAVI, tim ini telah menunjukkan performa kuat di Challenger League Season 9 dan berhak untuk maju ke Pro League Season 10. Liga tersebut sendiri telah berjalan terhitung mulai tanggal 17 Juni lalu. Bagaimana pencapaian tim NAVI.R6 sejauh ini, dan seperti apa pandangan mereka terhadap masa depan esports Rainbow Six: Siege, tertuang dalam video wawancara singkat yang baru saja diunggah NAVI.R6 di channel YouTube resmi mereka.
“Saya telah bermain game ini sejak tahun 2016 – 2017, dan masuk ke Pro League adalah sesuatu yang Anda inginkan. Saya sudah berada di Challenger League selama lima season, jadi berhasil mencapai Pro League adalah hal besar,” ujar Kendrew yang merupakan kapten NAVI.R6. Doki juga berpendapat serupa. Menurutnya, keberhasilan masuk ke Pro League adalah highlight kariernya sejauh ini.
Doki berpendapat bahwa tim yang paling berbahaya di Pro League adalah Looking for Org dan Team Empire, karena mereka memiliki gaya permainan yang sangat adaptif. Sementara menurut Kendrew, Vitality-lah yang patut ditakuti. “Gaya main mereka super progresif, super lambat, dan mereka akan menguasai seluruh ronde. Gaya ini sangat berbeda (dari kami), bahkan berkebalikan. Jadi rasanya sangat canggung untuk dilawan,” ujar Kendrew.
Masalah adaptasi ini juga merupakan hal yang dirasa oleh kedua pemain masih kurang di tim NAVI.R6. Mereka sempat merasakan beberapa pertandingan yang sangat ketat, yang walaupun pada akhirnya mereka menang, sebetulnya bisa berjalan lebih baik bila mereka mampu memahami strategi musuh dengan lebih cepat. Dalam salah satu pertandingan melawan Looking for Org, Kendrew mengaku timnya banyak melakukan kesalahan. Tapi mereka terus berusaha memperbaikinya. Komunikasi dan rasa panik juga jadi isu penting yang ingin mereka atasi.
Kendrew maupun Doki sama-sama merasa bahwa Empire adalah tim yang sangat kuat, bahkan di musim ini mereka tampil sangat mendominasi dan belum pernah kalah. Lagi pula Empire memang sudah senior dan punya jam terbang di dunia Rainbow Six: Siege cukup lama. Mereka sangat kuat, tapi mungkin akan menemukan perlawanan dari tim yang bisa bermain adaptif seperti G2 Esports. Malah bisa jadi hanya G2 yang mampu mengalahkan Empire.
Sementara mengenai esports Rainbow Six: Siege secara keseluruhan, kedua pemain merasa bahwa sekarang adalah momen di mana game ini membludak dalam popularitas. “Ya, saya rasa scene Rainbow Six: Siege baru saja mulai meledak dan tumbuh. Benar-benar baru saja, kurang lebih dalam enam bulan terakhir. Dan saya rasa (ekosistem ini) masih punya perjalanan panjang untuk menjadi salah satu esports terbesar di dunia,” kata Doki. Kendrew menambahkan, “Saya harap demikian. Saya rasa Ubisoft bisa mengambil beberapa langkah berbeda untuk melakukannya, tapi saya rasa mereka belajar dari kesalahan. Saya rasa mereka bisa mewujudkannya.”
Terhitung akhir Juli 2019 (pertengahan musim), NAVI.R6 sedang menduduki peringkat 4 klasemen di Pro League Season 10: Europe, dengan catatan 4 kali menang dan 3 kali kalah. Apakah NAVI.R6 bisa membuktikan kemampuan mereka di Rainbow Six: Siege Pro League Season 10, ataukah justru akan tumbang melawan tim-tim lain yang lebih senior? Kita pantau saja terus perjalanan mereka.
Sumber: NAVI Rainbow Six Siege