Monthly Archives: August 2020

Logistics Platform Prahu-Hub Provides Easy Cross-Island Delivery

The high cost of domestic shipping is one of the reasons why the Prahu-Hub digital logistics platform was established. Established in 2017, they exist as a marketplace designed to help Indonesians who want to send goods using containers.

Prahu-Hub’s Founder, Benny Sukamto told DailySocial that currently, domestic shipping costs are quite expensive and difficult than international shipping. The high cost of logistics will certainly affect the weakening of domestic trade power and increase dependence on foreign countries.

“Prahu-Hub exists as a marketplace that brings together domestic cross-island shippers (shippers) and shipping service providers (expedition, shipping, and trucking). From orders that occur in our marketplace, administrative fees will be charged to our partners, in case this is a delivery service provider,” Benny said.

In particular, Prahu-Hub focuses only on domestic cross-island shipments. This is what distinguishes Prahu-Hub services from other logistics services.

To date, Prahu-hub has more than 400 shippers who have used the service, and every week the website is visited by 1500 potential shippers. Prahu-Hub delivery services cover Sabang to Merauke. Prahu-Hub has also served more than 900 users who have used the platform as their trusted freight service.

In order to accelerate business growth, the company is yet to plan for fundraising. However, Prahu-Hub is quite open for the right investors to join together to build the Prahu-Hub business.

“For fundraising, we have not specifically planned. But we are starting a discussion with investors who share our view and want to grow together,” he added.

Pandemic and Alibaba Netpreneur

Founder Prahu-Hub Benny Sukamto
Prahu-Hub’s Founder, Benny Sukamto

Being asked about what Prahu-Hub’s business growth was like during the pandemic, Benny emphasized that logistics is one of the sectors that can survive this pandemic. However, the availability of goods and demand for goods has indeed decreased outside the island, not only in Java during this pandemic. Therefore, it quite affects the volume of shipments between islands.

In 2019, Prahu-Hub was selected to join the Alibaba Netpreneur from Indonesia. Prahu-Hub has gained a lot of experience, a startup founded by Benny Sukamto, after ten years living and working in the United States in the business intelligence software sector, he returned to Indonesia and developed his logistics business.

“By participating in Netpreneur training class #1 from Indonesia at Alibaba’s head office, I gained a lot of experience building a startup and transforming a brick and mortar company into a digital company to survive in the long run,” Benny said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Manfaat AON Smart Sensor Milik OPPO Reno4 Pada Konteks Sehari-hari

Dari sekian banyak keunggulan OPPO Reno4, satu yang mungkin agak jarang dibahas adalah terkait AON Smart Sensor. Buat yang tidak tahu, sensor ini berada tepat di samping kamera depan Reno4, memanfaatkan bantuan kecerdasan buatan (AI) demi mewujudkan empat fitur pintar yang sangat terpakai dalam konteks penggunaan sehari-hari.

Keempat fitur yang saya maksud adalah Smart Spying Prevention, Smart Air Control, Smart Rotation dan Smart Always-on Display. Dalam artikel ini, saya akan mencoba membahasnya satu per satu, lengkap beserta sejumlah contoh skenario penggunaannya masing-masing.

Smart Spying Prevention

Smart Spying Prevention

AON Smart Sensor pada Reno4 cukup pintar untuk bisa mengenali wajah penggunanya, dan manfaatnya dapat pengguna nikmati lewat fitur yang pertama. Smart Spying Prevention dirancang agar detail pesan pada notifikasi di lock screen bisa disembunyikan seandainya yang memegang ponsel bukanlah sang pemilik.

Barulah ketika si pemilik yang memegang ponsel, detail pesan pada notifikasi akan ditampilkan sepenuhnya. Fitur ini sudah pasti sangat berguna ketika sedang nongkrong bersama teman-teman, terutama saat harus meninggalkan smartphone di atas meja bersama mereka yang terkenal iseng dan jahil.

Lebih lanjut, Smart Spying Prevention juga bisa bekerja ketika ada orang lain yang mencoba mengintip ke arah layar ponsel. Begitu terdeteksi ada wajah asing yang mengintip, lagi-lagi detail pesan akan langsung disembunyikan. Lalu ketika orang itu sudah pergi, barulah detail pesannya akan ditampilkan kembali. Semuanya demi melindungi privasi pengguna Reno4 secara efektif dan efisien.

Smart AirControl

Smart AirControl

Fitur yang kedua ini sangat berfaedah bagi yang gemar makan sambil memakai smartphone, terutama jika makannya menggunakan tangan. Smart AirControl pada dasarnya didesain supaya sensor dapat mengenali beragam gerakan tangan (gesture), lalu menerjemahkannya menjadi input navigasi pengganti sentuhan.

Selain saat makan, fitur ini tentu juga sangat berguna untuk kegiatan lain seperti memasak. Jadi selagi ponsel menampilkan resep masakan yang dibagikan seorang teman di Facebook, pengguna bisa menggulirkan halaman layar ke atas atau bawah hanya dengan melambaikan tangannya di depan layar. Lalu ketika ada panggilan telepon yang masuk, pengguna juga bisa menjawabnya menggunakan gesture, tidak perlu mencuci tangan terlebih dulu.

Bicara soal cuci tangan, fitur ini pastinya bisa membantu meminimalkan kontak langsung dengan layar perangkat, terutama kalau pengguna memang belum sempat mencuci tangannya. Alternatifnya, apabila pengguna rutin memakai sarung tangan selagi berada di luar selama pandemi, berkat fitur ini Reno4 bisa dikendalikan tanpa harus melepas sarung tangannya terlebih dulu.

Smart Rotation

Smart Rotation

Untuk fitur yang ketiga, saya kira pihak yang paling diuntungkan adalah ‘kaum rebahan’, yakni mereka yang hobi menggunakan ponselnya selagi berbaring di atas kasur, sofa, atau apapun yang bisa dibaringi. Manfaat Smart Rotation paling kentara saat memegang ponsel selagi badan dalam posisi tidur miring.

Umumnya, jika fitur rotasi layar otomatis (auto-rotate) menyala, maka orientasi layar akan berubah menjadi landscape dalam posisi seperti ini. Nah, berkat Smart Rotation, orientasinya bisa tetap portrait karena sensor mampu mendeteksi orientasi wajah pengguna, terlepas dari tubuhnya sedang terbaring atau tidak.

Menggunakan fitur Smart Rotation berarti orientasi layar tidak akan tiba-tiba miring sendiri selagi pengguna sedang tiduran. Lebih lanjut, pengguna juga tidak perlu mengaktifkan fitur auto-rotate setiap kali hendak menonton video, lalu mematikannya kembali saat sudah selesai. Semua itu akan diatur sendiri oleh Smart Rotation.

Smart Always-on Display

Reno4

Anda yang hobi membaca e-book atau artikel-artikel panjang di smartphone kemungkinan besar pernah mengalami hal ini: saat sedang serius membaca, layar ponsel tiba-tiba mati sendiri setelah 1 atau 2 menit. Bukan salah siapa-siapa, tapi memang biasanya di pengaturan ponsel, fitur auto screen-off secara default ditetapkan sesingkat itu demi membantu menghemat baterai.

Daripada mengharuskan pengguna mengganti durasi auto screen-off setiap kali mereka hendak membaca, Reno4 menawarkan fitur Smart Always-on Display yang akan memastikan layar tidak mati sendiri selama pengguna masih menatap ke arahnya. Jadi biarpun fitur auto screen-off diset 30 detik, layar Reno4 akan tetap menyala sampai seterusnya, sebelum akhirnya mati sendiri ketika pengguna sudah mengalihkan pandangannya.

Keempat fitur di atas memang tidak langsung kelihatan manfaatnya secara kasat mata, dan mungkin jauh lebih sulit diukur ketimbang performa perangkat maupun hasil jepretan kameranya. Namun itu semua bukan berarti fitur-fiturnya jarang terpakai, dan terbukti justru malah sangat membantu dalam praktik sehari-hari.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

Aplikasi kasir POST, bagian dari Fazz Financial Group (Payfazz), mengumumkan telah terintegrasi dengan sistem pembayaran digital yang dimiliki oleh Cashlez

Produk POS dari Payfazz Kini Terintegrasi dengan Sistem Pembayaran Cashlez

Aplikasi kasir POST, bagian dari Fazz Financial Group (Payfazz), mengumumkan telah terintegrasi dengan sistem pembayaran digital yang dimiliki oleh Cashlez. Merchant POST kini dapat menerima pembayaran non-tunai, mulai dari kartu debit/kredit hingga dompet digital yang telah bekerja sama dengan Cashlez.

VP of Business POST Reza Rizky Darmawan menjelaskan, pengembangan fitur ini diharapkan dapat memanjakan para penggunanya yang kini mencapai lebih 30 ribu merchant agar dapat memberikan solusi pembayaran yang lengkap dan aman dan dapat diakses melalui smartphone konsumen.

“Keuntungan lainnya, pelanggan dapat mengajukan aktivasi pembayaran digital melalui Cashlez tanpa perlu mengajukan ke berbagai payment provider yang ada. [..] Semoga kerja sama ini berjalan dengan baik dan dapat membantu para pebisnis dalam mengembangkan bisnisnya,” terang Reza dalam keterangan resmi, Senin (31/8).

CEO Cashlezz Tee Teddy Setiawan turut menambahkan, perusahaan ingin bekerja sama dengan pemain fintech lainnya agar para pelaku usaha dapat beralih ke digital dengan mudah. “Saat ini pengguna Cahslez sudah mencapai lebih dari 7 ribu merchant. Ke depannya kami akan terus berinovasi dan memberikan layanan yang terbaik bagi merchant Cashlez maupun merchant POST,” katanya.

Rebrand dari Sellfazz

Sebagai catatan, POST merupakan produk hasil rebrand dari Sellfazz di bawah bendera PT Fazzmart Teknologi Indonesia yang diresmikan pada Februari 2020. Dibandingkan sebelumnya yang fokus pada pengusaha UKM, kini POST mengalihkan targetnya untuk pengusaha F&B, jasa, dan ritel.

Pengembangan fitur yang telah dirlis, di antaranya halaman utama yang lebih mudah digunakan, dapat digunakan online dan offline, manajemen diskon dan pajak, laporan lengkap, kelola outlet dan karyawan dengan mudah, dan lainnya. Perusahaan menggunakan model berlangganan secara bulanan sebagai monetisasinya.

Reza mengungkapkan, POST adalah salah satu produk awal yang dirilis oleh Payfzz. Sebelum dibangun, para founder Payfazz melihat mayoritas pebisnis di Indonesia belum memiliki pencatatan bisnis yang baik, sehingga mengakibatkan kerugian di lima tahun pertama bisnis mereka dimulai.

Maka dari itu, POST berkomitmen untuk membantu memajukan bisnis dalam negeri meskipun tidak mudah, apalagi mengubah kebiasaan yang dahulu serba manual menggunakan teknologi digital.

“Target market dari POST adalah pemilik usaha di bidang makanan dan minuman, jasa seperti salon, pangkas rambut, dan ritel. Oleh karena itu, di aplikasi POST hadir untuk memenuhi berbagai kebutuhan para pebisnis dalam mengelola bisnis yang lebih mudah,” pungkasnya.

Lanskap di bisnis mPOS memiliki ceruk yang masih luas di Indonesia. Selain Cashlez dan POST, ada Moka, Pawoon, Majoo, Qasir, YouTap, Olsera, dan masih banyak lagi. Mereka semua menyasar pengusaha dari beragam skala usaha agar segmen tersebut dapat merasakan dampak dari digitalisasi bisnis. Contohnya Moka, saat ini juga memungkinkan merchant untuk menerima pembayaran dari berbagai sumber, termasuk dompet digital.

Untuk pengusaha mikro misalnya, mereka bisa mendapatkan catatan penjualan yang lebih rapi dan dapat digunakan untuk mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan. Sementara, dari sisi konsumen tentunya akan dimudahkan saat membayar transaksi dengan aplikasi uang elektronik, atau debit dan kredit, tidak perlu lagi menggunakan uang tunai.

Application Information Will Show Up Here

Justin Wong Utarakan Keresahannya Terhadap Masalah Netcode di Game Fighting

Jika Anda pemain game fighting, Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama Justin Wong. Pemain yang satu ini bisa dibilang sebagai salah satu pemain paling gemilang di antara komunitas FGC internasional, salah satunya berkat torehan prestasi juara EVO sebanyak 9 kali. Pemain ini juga terkenal begitu mengayomi komunitas FGC. Contoh paling jelas terlihat pada Juni 2019 lalu, ketika ia mensponsori 5 pemain game fighting untuk mengikuti turnamen CEO 2019.

Tahun 2020, skena game fighting mulai berevolusi sedikit demi sedikit, situasi pandemi bisa dibilang jadi salah satu penyebabnya. Situasi ini pada satu sisi mungkin menjadi sedikit ‘berkah’ bagi FGC Indonesia, yang membuahkan pencapaian dari Aron Manurung di cabang Street Fighter V, dan Andrew Widjaja (Wahontoys) di cabang Soulcalibur VI.

Namun pada sisi lain, situasi pandemi juga memunculkan masalah bagi komunitas FGC. Pertandingan yang dibatalkan sudah menjadi satu masalah, tapi masalah baru muncul ketika pertandingan diubah menjadi online. Mengapa demikian? Persoalan netcode bisa dibilang jadi salah satu alasan terbesar kenapa bertanding game fighting secara online adalah suatu masalah tersendiri.

Sumber: WelshGaming
Training Stage atau “The Grid”. Stage ini bisa dibilang sebagai stage paling stabil untuk bermain Street Fighter V secara online. Sayang, penggunaan stage tersebut malah dilarang dalam babak 16 besar pada turnamen resmi Capcom manapun. Sumber: WelshGaming

Justin Wong sempat menyatakan pendapatnya soal masalah netcode ketika ia diwawancara oleh Dot Esports, membicarakan alasan kenapa ia tidak mengikuti turnamen game fighting online. “Street Fighter adalah permainan yang sangat menyenangkan untuk dimainkan secara offline, tapi jadi beda cerita kalau harus bermain online.” Jawab Justin membuka pembahasan.

Justin lalu menjelaskan. “Jika kalah dalam pertandingan offline, kami sadar masalahnya cuma satu, yaitu lawan kami yang bermain secara lebih baik. Tapi dalam pertandingan online, kami seringkali tidak tahu apakah kami kalah karena perbedaan kemampuan, atau faktor eksternal seperti netcode, atau masalah gara-gara Stage yang tidak stabil.”

“Salah satu contoh nyata hal ini adalah pada Capcom Pro Tour NA East, di top 8 iDom kalah satu game melawan MetroM, menyerah, lalu mengatakan ‘Saya tidak bisa melawan orang ini, gara-gara netcode yang sangat…’ Menurut saya ini sudah parah, tidak bisa dimainkan, dan membuat pertandingan jadi tidak adil. Gara-gara ini akhirnya saya memilih untuk menghindari turnamen online. Saya tahu bahwa game fighting cenderung memiliki pengalaman bermain online yang buruk, sehingga turut serta dalam turnamen online, mungkin akan membuat saya menjadi marah.” Justin menjelaskan lebih lanjut bagaimana masalah netcode menciptakan kebuntuan bagi dirinya, serta beberapa sosok pemain kompetitif game fighting lainnya.

Dalam situasi pandemi, bermain secara online menjadi sangat dianjurkan. Namun amat disayangkan melihat FGC jadi kesulitan beradaptasi dengan keadaan ini, karena kebanyakan game fighting cenderung tidak begitu menyenangkan untuk dimainkan secara online. Semoga saja di masa depan, game fighting generasi terbaru bisa dikembangkan secara lebih sempurna, sehingga menyenangkan ketika dimainkan secara offline maupun online.

DapurGo Kuliner Online Jogja

Cerita DapurGo, Startup Katering Online di Yogyakarta

Transformasi digital di era pandemi seperti sekarang ini adalah sebuah kewajiban. Teknologi, selain bisa memudahkan juga bisa mengangkat daya saing sebuah bisnis. DapurGo adalah salah satu yang membuktikannya.

Bermula sebagai bisnis katering “konvensional” pada tahun 2018, DapurGo mulai menerapkan teknologi digital untuk pemesanannya. Implementasi tersebut membuat DapurGo kini mampu mengirimkan 2500 kotak makan siang dan malam setiap harinya untuk melayani pelanggan di wilayah Yogyakarta.

DapurGo adalah startup yang digagas oleh Pirli Wahyu dan Eka Setyawati. Dengan pendanaan awal yang didapatkan dari beberapa investor mereka mulai melakukan peningkatan pengalaman pengguna dan penetrasi pasar agar bisa mendapatkan lebih banyak pengguna.

“Kami sadar saat ini sudah banyak kompetitor sehingga peta persaingan di Industri ini cukup ketat. Namun yang membedakan kami dengan yang lainnya adalah affordability dan quality. Karena kami mencoba memberikan makanan terbaik dengna harga yang tetap ekonomis kepada kalangan mahasiswa dan karyawan kantoran. Kami juga berupaya memberikan customer experience yang baik, dengan memilih membangun dapur dan memiliki kuasa penuh terhadap kualitas makanan yang disajikan,” terang Eka.

Sejak pertama berdiri hingga sekarang, DapurGo beroperasi di wilayah Provinsi Yogyakarta dengan pelanggan yang datang dari kalangan mahasiswa, pekerja kantoran, hingga penghuni indekos. Mereka juga memiliki dapur independen yang berada di daerah Godean, Sleman, dan Yogyakarta.

Digitalisasi untuk mudahkan pengguna

Implementasi teknologi di DapurGo paling terlihat dari sisi kehadiran situs web mereka. Di sana dipaparkan informasi seputar menu, customer service, hingga informasi mengenai promo-promo yang sedang berlaku.

Melayani lebih dari 2000 pengguna DapurGo mengandalkan pilihan menu yang berganti setiap minggunya. Sehingga pelanggan yang mengambil pilihan berlangganan tidak bosan dan tetap mendapatkan makanan yang berkualitas. Untuk saat ini, sebagai bisnis katering DapurGo akan berbagi “kue” dengan bisnis makanan lain yang mulai memanfaatkan teknologi dengan mengandalkan layanan pesan antar dari layanan seperti GoFood maupun GrabFood.

DapurGo sendiri memilih menggunakan pengantaran pribadi untuk lebih melakukan efisiensi. Sehingga makanan yang di antar bisa tepat waktu (untuk makan siang dan makan malam) dan kualitas makanan yang diantarkan tetap terjaga.

Sebelumnya, di Yogyakarta untuk pasar katering online atau layanan pesan antar juga ada makandiantar.com. Waktu itu (medio 2014-2015) karena pasar dianggap masih sepi, mereka memutuskan untuk “boyongan” ke Jakarta dengan nama Kulina, dan hingga sekarang masih eksis sebagai salah satu layanan katering online. Selain itu sempat ada nama-nama seperti owl-kitchen (layanan sudah tidak bisa diakses) dan PesanSaja (berubah menjadi layanan COD untuk oleh-oleh).

Pasar makanan dulu dan sekarang tentu berbeda. Budaya yang ditumbuhkan oleh GoFood dan GrabFood tidak bisa dimungkiri menjadi salah satu faktornya. Masyarakat sekarang jadi lebih percaya dan beberapa nyaman dengan membeli makanan via online. Belum lagi integrasi dengan berbagai macam pilihan pembayaran tentu menjadi salah keunggulan dalam bertransaksi.

“Tantangan yang kami hadapi saat ini ialah lokasi dapur kami yang berada di lokasi pemukiman serta agak sedikit jauh dari perkotaan, sehingga setiap harinya kami perlu menghitung dan memprediksi waktu tempuh kurir tiba di lokasi pengantaran tepat waktu agar makanan yang disajikan tetap fresh sehingga enak untuk disantap. Selebihnya masih relatif sama seperti halnya perusahaan rintisan lainnya dalam menjalankan bisnisnya,” lanjut Eka.

Kini dengan pengalamannya dan apa yang telah dicapai selama ini DapurGo berencana untuk melakukan penggalangan dana baru untuk bisa mendukung rencana mereka melakukan penambahan dapur baru di titik strategis di Yogyakarta dan ekspansi ke pasar baru seperti Jakarta, Banten, dan sekitarnya.

Opportunities for Disney+ Hotstar Platform in Indonesia

Disney announced a strategic move in mid-August by launching Disney+ Hotstar’s Video on Demand (VOD) service (referred to as Disney+) in Indonesia on September 5th. Indonesia became the first country in Southeast Asia to get this opportunity and number two in Asia after India.

Indonesia was chosen due to its large population and high potential for business development in this sector. Over the years, Indonesian consumers prefer television as their primary medium. According to Statista, it is estimated that in 2020 there will be around 35.9 million users of Indonesia’s VOD services (13% of the population) who will contribute up to $275 million (around 4 trillion Rupiah) of revenue this year. The annual increase in these two metrics is quite healthy and there is still room for growth.

In addition, the fact that the Covid-19 pandemic has accelerated the adoption of VOD services becomes one of the main entertainment sources of the community.

In order to support its business in Indonesia, Disney+ partners with Telkomsel (Telkom Group) as the launching partner. This service also made a breakthrough with the availability of more than 300 local content, including the exclusive ones. They understand the value of product localization to attract consumers in this competitive market.

Telkom Group as the first local partner

Gandeng Telkomsel, operator telekomunikasi terbesar di Indonesia
Disney+ Hotstar partners with Telkomsel as a launching partner

Disney+ applies a different approach. In contrary to Netflix, which is confident without any special ceremonial yet offers easy payments outside of debit and credit cards, they try to be more “down to earth”.

In order to reach a wider audience, Disney+ partners with Telkom Group, Telkomsel in particular, as a launching partner. Interestingly, the largest state-owned telco company in Indonesia had blocked Netflix on its network for about 4.5 years for business reasons.

Consumers have an alternative way of paying for services, by charging credit/carrier billing, facilitated with a very competitive first 3-month subscription fee (read: very cheap).

Telkomsel users can enjoy a Pre-Order Special Offer for IDR 15,000 for one month or IDR 30,000 for three months. In addition, Disney+ subscribers can subscribe to Rp39 thousand per month or Rp199 thousand per year.

The price offered by Disney + is clearly competitive compared to other global and regional services. This price is more affordable than the cheapest Netflix package (mobile package) and slightly different from the package offered by Viu.

Then, Disney+ playbook is quite down to earth around here. They understand that Indonesian consumers are very price-sensitive, especially for tertiary services like VOD.

“Indonesia’s dynamic and tech-savvy population has a passion for quality local entertainment content and is also home to some of the biggest Disney fans in the region. We are confident by working with Telkomsel, Disney + Hotstar [..] can capture lots of Indonesian viewers,” Uday Shankar, President of The Walt Disney Company Asia Pacific said.

Original content

 Joko Anwar, Christine Hakim, Dimas Anggara, dan Jefri Nichol dari BLU
Joko Anwar, Christine Hakim, Dimas Anggara, and Jefri Nichol from BCU

The presence of original content, which adapts to local trends, is one of the keys to seizing the Indonesian market. While not unique, Disney+ tries the same approach in a different way.

They tried to present more than 300 Indonesian films. There are seven new Indonesian films to be released exclusively. In particular, Disney+ announced a collaboration with Bumilangit Cinematic Universe (BCU). Through this collaboration, Bumilangit will later be broadcast on its service streaming channel after rolling in theaters.

BCU, often referred to as the Indonesian Avengers, is a storyline that is connected to one another based on characters who are members of Bumilangit, a leading character-based entertainment company in Indonesia that manages more than 1000 characters created by many legendary Indonesian comic artists. BCU made its debut with Gundala which was among the top 10 highest-grossing films in Indonesia last year.

Tight competition in VOD sector

The natural selection occured in the VOD segment, especially in this year, proves that the VOD platform competition is quite intense in the region – including in Indonesia. Hooq was forced to close services, whereas iflix had to sell its business to Chinese digital giant Tencent.

However, this momentum is an opportunity for VOD players to better understand the character Indonesian consumers. Currently, it is a fact that the top three VOD segments in Indonesia are controlled by Viu, Netflix, and Vidio. The three of them carry different segmentations.

Viu represents the audience-oriented in Asia, especially South Korea. Netflix represents global content viewers (although most of them are still dominated by Hollywood content), while Vidio has strength in the local and sports segments.

It is intriguing to observe how compatible Disney+ will be to compete with existing players. The recipe they brought was just about right: availability of local content, a down-to-earth payment system, affordable prices, and engaging global content.

We are waiting for the execution of this recipe to spoil the eyes of the Indonesian audience.


Amir Karimuddin contributed to the writing of the original article in Indonesian, translated by Kristin Siagian

black shark clan

Team VIOP Juara Turnamen Black Shark Clan

Setelah bergulir selama 2 hari, Team VIOP keluar sebagai juara dari gelaran turnamen mini Black Shark Clan. Sebelumnya sudah ada 32 tim yang mendaftarkan diri untuk bertanding dalam turnamen tingkat komunitas dengan kesempatan untuk memenangkan smartphone Black Shark terbaru yaitu, Black Shark Series 3.

Selain aktif di skena profesional, Black Shark bermaksud untuk memberikan dukungannya bagi perkembangan ekosistem Mobile Legends dengan mengadakan turnamen di tingkatan komunitas.

black shark clan
Black Shark Clan akan diselenggarakan pada 29-30 Agustus 2020.

Adapun total hadiah yang diperebutkan di turnamen mini Black Shark Clan adalah sebesar 8 juta Rupiah. Tim manapun yang keluar sebagai juara pertama akan mendapatkan uang hadiah sebesar 5 juta Rupiah dan 1 buah smartphone Black Shark terbaru. Diikuti hadiah 2 juta Rupiah dan 1 juta Rupiah untuk tim juara kedua dan ketiga.

Berikut adalah sedikit cuplikan dari pertandingan babak final. Dimulai dari pertandingan perebutan juara ketiga yang menjadi ajang pertemuan antara tim Rex Bellum melawan tim Creatum Vincere, sedari awal kedua tim bermain dengan sangat ngotot dan menghasilkan banyak pertukaran kill point meskipun baru memasuki menit kelima. Strategi jungle control diterapkan oleh tim Creatum Vincere berhasil dieksekusi dengan baik dan membuat tim musuh mengalami kesulitan secara ekonomi.

Di fase akhir permainan perebutan juara ketiga, beberapa kali tim Rex Bellum masih bisa mempertahankan base mereka sekalipun lawannya sempat melakukan push bersama Lord. Hero Lancelot yang menjadi hyper carry dengan sukses membawa kemenangan untuk tim Creatum Vincere dan finis di tempat ketiga.

Berlanjut ke babak final, pertandingan berlangsung lebih menegangkan antara Team VIOP dan tim RAF Miracle. Selama fase early game kedua tim masih cenderung bermain pasif dan lebih berhati-hati. Ketika pertandingan mulai mengarah ke mid game tim RAF Miracle masih bisa menjaga perolehan gold dengan mencuri objective seperti Turtle dan Turret dari tim lawan. Sedangkan rotasi dan skirmish yang dilancarkan Team VIOP lebih berfokus pada upaya menekan core hero dari musuh.

Sayangnya rotasi yang tampak longgar membawa kerugian ke arah tim RAF Miracle. Dalam situasi teamfight, keraguan dalam mengambil follow up action dari tim RAF Miracle menjadi celah yang dimanfaatkan Team VIOP untuk mengunci kemenangan 2 match secara beruntun.

Tidak terlupa, berdasarkan pengamatan shoutcaster dan tim penyelenggara turnamen, pemain dengan nick name Senoritaa dari Team VIOP layak untuk mendapatkan predikat sebagai Most Valuable Player. Senoritaa memberikan permainan yang tidak hanya mumpuni secara individual namun juga memberikan dampak yang signifikan bagi kemenangan Team VIOP.

 

venus-optics-umumkan-lensa-laowa-ultra-wide-angle-11mm-f4-5-untuk-kamera-mirrorless-full-frame

Venus Optics Umumkan Lensa Laowa Ultra Wide Angle 11mm F4.5 untuk Kamera Mirrorless Full Frame

Venus Optics kembali merilis lensa Laowa terbarunya, sebuah lensa fix ultra wide angle dengan focal length 11mm yang dapat menangkap pemandangan yang luas. Imbuhan ‘FF’ dan ‘RL’ pada namanya menekankan bahwa lensa ini dirancang untuk kamera mirrorless dengan sensor full frame.

Laowa 11mm F4.5 FF RL merupakan lensa manual yang dibuat dari 14 elemen dalam 10 grup. Termasuk dua elemen aspherical dan tiga elemen extra-low dispersion. Serta, memiliki diafragma aperture lima bilah dengan rentang f4.5 sampai f22.

Leica_L

Meski didesain untuk kamera full frame, dimensinya masih terbilang ringkas. Panjangnya hanya 63,5mm dengan lebar 58mm, dan berbobot 254 gram. Dilengkapi dengan filter berulir berukuran 62mm yang dapat disekrup ke lensa secara langsung dan punya jarak fokus minimum 19cm.

Dengan sudut pandang 126 derajat, Laowa 11mm F4.5 FF RL bisa menjadi andalah para fotografer landscape, travel, dan interior. Kelebiha lensa ini antara lain kita bisa memasukkan area yang luas dalam satu bidang foto dan juga untuk menangkap objek yang luas dalam jarak dekat atau ruang yang kecil.

Laowa 11mm F4.5 FF RL tersedia untuk sejumlah sistem kamera, yaitu Leica M, Leica L, Sony FE, dan Nikon Z. Khusus untuk Laowa 11mm F4.5 FF RL versi Leica M dibanderol seharga US$799 atau sekitar Rp11,6 jutaan. Sementar, versi lainnya sedikit lebih murah yakni US$699 atau Rp10,1 jutaan.

Sumber: Dpreview

Founder Skilvul

Skilvul Hadirkan Kelas Pemrograman Online, Tawarkan Sistem “Income Share Agreement”

Impact Byte selama ini dikenal sebagai penyedia bootcamp atau pelatihan untuk programmer. Di luncurkan pada 2017 silam, mereka terus melakukan penyesuaian kurikulum dalam 2 bulan sekali, seiring pengembangan teknologi yang sangat cepat. Hingga akhirnya pada satu titik mereka memutuskan meluncurkan Skilvul. Masih seputar pembelajaran coding atau programming, tapi bentuknya kelas online.

Skilvul secara resmi dihadirkan pada April 2020. Secara konsep layanan ini diprediksi lebih bisa menjangkau lebih banyak masyarakat, karena fleksibel dan tidak terbatas pada lokasi tertentu.

“Kami menyadari bahwa model coding bootcamp efektif, namun tidak efisien. Menggunakan metode tatap muka dan ruangan kelas fisik, solusi kami tidak scalable dan tidak bisa cepat berkembang dalam menyediakan akses pendidikan skill digital kepada lebih banyak orang. Solusi kami terbatas pada ketersediaan lokasi fisik dan kapasitas mentor (saat ini kampus fisik Impact Byte hanya ada di Jakarta dan Batam),” jelas Co-Founder dan Chief of Product & Content Skilvul Amanda Simanjuntak

Diakui Amanda, mereka secara spesifik menyasar siswa SMK dan perguruan tinggi. Tujuannya tentu ingin berperan dalam meningkatkan SDM Indonesia terutama dalam keterampilan di bidang teknologi digital. Dengan menerapkan metode belajar blended learning Skilvul tidak hanya menyediakan materi secara online, tetapi juga menyediakan bimbingan langsung dari mentor-mentor yang ada.

“Dalam satu bulan pertama, terdapat lebih dari 4 ribu pengguna yang bergabung di Skilvul. Saat ini Skilvul sedang mencari pendanaan agar dapat berkembang dan menjadi platform belajar yang memajukan keterampilan digital anak bangsa,” jelas Amanda.

Bersaing dengan inovasi teknologi

Skilvul bukanlah yang pertama hadir sebagai platform kursus atau belajar coding secara online. Sebelumnya sudah ada Dicoding dan Kode.id dengan tema serupa. Belum lagi kelas belajar coding yang ada di Udemy, Udacity, maupun MOOC (Massive Open Online Course) lainnya.

Kendati demikian pemain-pemain yang hadir membaca keunggulan masing-masing. Dicoding misalnya, memiliki beberapa kelas dengan “skill path” yang sudah disesuaikan dan disusun rapi dan materi yang beragam. Demikian juga Kode.id, merupakan inovasi dari Hacktiv8 yang juga fokus pada pengembangan keterampilan coding dengan kesempatan disalurkan ke perusahaan atau startup yang membutuhkan tenaga developer.

Untuk bisa tetap bersaing, Skilvul mengembangkan sebuah teknologi IDE (Integrated Development Environment — aplikasi untuk coding) yang terintegrasi. Mereka mengklaim hadirnya integrasi tersebut memudahkan pengguna dalam menulis kode dan memecahkan permasalahan yang disajikan dalam pembelajaran.

Sejauh ini ada beberapa kelas atau materi belajar yang disajikan, antara lain HTML Dasar, CSS Dasar, dan Javascript Dasar. Namun beberapa kelas lain seperti belajar pemrograman Golang, Node.js, dan lainnya sudah masuk dalam rencana untuk segera diluncurkan. Tidak hanya itu, Skilvul juga menyediakan kesempatan bagi penggunanya untuk terhubung dengan lowongan pekerjaan.

“Selain belajar coding online melalui platform Skilvul, kami juga menyediakan ruang bagi pelajar untuk bertemu secara langsung dengan mentor, demi mendapatkan pemahaman yang maksimal. Sehubungan dengan masih berlangsungnya pandemi, Skilvul menyediakan ruang belajar privat dengan mentor secara online, yang akan diluncurkan pada tanggal 7 September 2020 nanti,” jelas Amanda.

Siap kerja dulu, bayar kemudian

Hadirnya Skilvul akan melengkapi ekosistem belajar pemrograman milik Impact Byte. Pilihan belajar tidak hanya sebatas bootcamp, tetapi juga kelas online. Untuk menggaet lebih banyak siswa mereka juga memiliki program ISA atau Income Share Agreement. Sebuah program yang merupakan kesepakatan antara siswa dan lembaga pendidikan (dalam hal ini Impact Byte) yang memungkinkan tagihan belajar siswa dibayarkan kemudian setelah siswa sudah berhasil mendapatkan kerja dan memiliki gaji sendiri. Modelnya potong gaji.

Salah satu program yang sedang digaungkan adalah program “Siap Kerja Dulu Bayar Kemudian”. Program ini memungkinkan peserta bootcamp terhubung langsung dengan 150 mitra kerja Skilvul. Amanda mengklaim, sejauh ini mereka sudah memiliki 200 web developer yang telah disalurkan ke dunia kerja.

“Peserta dapat mengikuti program ini dengan memilih jalur reguler, atau Sia Kerja Dulu bayar Kemudian, di mana peserta dapat mengikuti program dan membayar biaya program setelah bekerja. Program ini juga dikenal dengan sebutan ISA,” terang Amanda.

Amanda menambahkan bahwa ia berharap ke depan Skilvul akan menjadi jawaban bagi pembelajaran anak muda di Indonesia, sekaligus membawa banyak anak muda untuk semakin melek dengan perkembangan teknologi sehingga bisa turut membangun Indonesia melalui inovasi digital.

“Impact Byte sampai saat ini masih bootstrapping dan profitable, sehingga kami bisa melahirkan Skilvul melalui Impact Byte. Namun kami sekarang sedang mencari pendanaan untuk pengembangan Skilvul sehingga bisa menjadi platform belajar skill digital siap kerja yang menjangkau seluruh Indonesia,”

Program ISA sendiri mulai banyak diterapkan untuk model pembiayaan sekolah atau kursus. Program ISA sebelumnya juga diadopsi oleh Hacktiv8 pasca-dapatkan pendanaan pra-seri A di awal tahun lalu.

Unduh laporan DSResearch tentang Ekosistem Startup Edtech di Indonesia: klik di sini.

Rekap Week 3 PMPL ID 2020 Season 2: MORPH Team Mulai Memanas

PUBG Mobile Pro League Indonesia 2020 Season 2 telah memasuki pekan ketiganya. Dinamika pertandingan menjadi semakin tidak terduga, setelah MORPH Team berhasil menjadi juara mingguan, lalu ION Esports mendobrak Global Leaderboard dan menjadi pemuncak klasemen keseluruhan sementara di pekan ketiga ini.

ION Esports memang sudah menunjukkan potensinya sejak mereka melakukan debut eksplosif di pekan perdana PMPL ID 2020 Season 2. Pada pekan kedua, ION Esports mungkin tidak menjadi sorotan karena ada BOOM Esports yang berhasil menjadi juara mingguan. Namun berkat permainan yang stabil, posisi mereka di klasemen keseluruhan cukup stabil pada pekan lalu.

Pekan ini ION Esports kembali mendobrak. Pada pertandingan pertama mereka berhasil mendapatkan poin terbanyak, walau sebenarnya tidak mendapatkan Chicken Dinner sama sekali. Pada sisi lain, Bigetron RA sedang mengalami penurunan performa permainan, dan finish di peringkat 9 pada akhir pertandingan grup A vs B di hari pertama.

Sumber: Instagarm @pubgmobileesports.id
Ilustrasi kemenangan MORPH Team atas Bigetron RA di map Sanhok pada pertandingan hari terakhir Week 3 PMPL ID 2020 Season 2 – Sumber: Instagarm @pubgmobileesports.id

Berada di grup C, MORPH Team sudah mulai mendobrak sejak hari kedua. Walau mereka hanya berada di peringkat 3, tetapi performa noMrcy dan kawan-kawan cukup stabil di hari itu. Sementara di sisi lain, AURA Esports yang memanas di pertandingan hari kedua, dengan total dua Chicken Dinner yang mereka dapatkan.

Hari ketiga menjadi puncak performa bagi MORPH Team. Mereka mungkin tidak bergelimang Chicken Dinner, namun poin Kill yang didapatkan sangatlah banyak. MORPH Team membuka hari dengan peringkat 3 dan 15 kill, membuat perolehan poin tim berjulukan #MightyMorph jadi mencuat. Performa puncak tersebut berhasil dipertahankan oleh Jeixy dan kawan-kawan setelahnya.

Ronde kedua mereka berhasil mendapatkan Chicken Dinner dengan 14 Kill, dilanjut dengan mendapat peringkat 2 di ronde ketiga dengan 10 Kill. Namun setelahnya, MORPH Team terlihat mulai dingin sedikit demi sedikit. Perolehan peringkat mereka menurun, walau tetap mempertahankan jumlah Kill yang didapatkan.

Week 3 PMPL ID 2020 Season 2 MORPH Team

Week 3 PMPL ID 2020 Season 2 MORPH Team

Sumber: Liquidpedia
Sumber: Liquidpedia

Dengan apa yang mereka tunjukkan di pertandingan Week 3, MORPH Team kini menyodok ke peringkat 2 Global Leaderboard sementara dengan total perolehan 370 poin. Dari sisi lain, Bigetron RA yang sedang tidak prima di week 3 kemarin masih duduk di peringkat 4 dengan total perolehan 352 poin.

Jumlah Penonton Week 3 PMPL ID 2020 Season 2

Selain pertandingan yang semakin memanas, pekan ketiga PMPL ID 2020 Season 2 juga menyajikan pertandingan Star Challenge, yang sepertinya juga berhasil menarik minat para khalayak esports PUBG Mobile Indonesia. Dari 3 hari penayangan PMPL ID 2020 Season 2, terlihat juga bahwa akhir pekan, tepatnya hari minggu (30 Agustus 2020), menjadi waktu pilihan bagi khalayak esports PUBG Mobile Indonesia untuk menonton PMPL ID 2020 Season 2. Berikut rincian jumlah penonton week 3 PMPL ID 2020 Season 2.

Sumber: Facebook PUBG Mobile
Sumber: Facebook PUBG Mobile

Week 3 Day 1 – 28 Agustus 2020 – Facebook Gaming

  • Total durasi siaran – 492 menit 39 detik (8 jam 12 menit 39 detik)
  • Total views1,1 juta views

Week 3 Day 2 – 29 Agustus 2020 – Facebook Gaming

  • Total durasi siaran – 494 menit 24 detik (8 jam 14 menit 24 detik)
  • Total views951,5 ribu views

Week 3 Day 3 – 30 Agustus 2020 – Facebook Gaming

  • Total durasi siaran – 534 menit 26 detik (8 Jam 57 menit 26 detik)
  • Total views2,3 juta views

Sebagai catatan, data jumlah penonton tersebut kami kumpulkan setelah tayangan week 3 day 3 PMPL ID 2020 Season 2 berakhir, tepatnya tanggal 30 Agustus 2020 kemarin.

Kompetisi PMPL ID 2020 Season 2 menjadi semakin dinamis, setelah bangkitnya MORPH Team di pekan ketiga ini. Pekan depan sepertinya akan menjadi semakin sengit lagi. Mengingat tinggal 2 pekan tersisa untuk babak Regular Season, pengisi top 8 global leaderboard sementara di PMPL ID 2020 Season 2 tentunya tidak akan mau mengalah demi mendapatkan kesempatan bertanding di babak Final nantinya.