Monthly Archives: January 2021

Keunggulan Galaxy S21 Series 5G Dari Sisi Desain dan Warna

Salah satu yang mencuri perhatian saat perilisan Galaxy S21 Series 5G adalah kehadiran tampilan desain baru yang sangat berbeda dibanding Galaxy seri S lainnya yang diperkenalkan Samsung. Ikonik dan stylish adalah dua kata kunci yang dilekatkan pada Galaxy S21 5G dan Galaxy S21+ 5G sedangkan sophisticated dan timeless untuk Galaxy S21 Ultra 5G. 

Dengan adanya banyak pilihan yang dihadirkan dari Galaxy S21 Series 5G seperti warna dan varian ruang penyimpanan, menjadikan konsumen memiliki kebebasan untuk memilih perangkat sesuai gaya dan kebutuhannya. Lalu seperti apa cerita dibalik desain ikonik dari Galaxy S21 Series 5G, mari kita simak.

Samsung memiliki perhatian yang cukup tinggi untuk sisi kamera dalam seri flagship mereka, termasuk juga Galaxy S21 Series 5G. Perubahan housing kamera dari seri sebelumnya bisa terlihat jelas, kini Galaxy S21 Series 5G hadir dengan tampilan housing kamera yang sangat menarik, berbeda dan ikonik dibanding seri sebelumnya. 

Samsung menamakan desain housing kamera di seri terbaru ini sebagai Contour Cut. Tampilan ini menghadirkan housing metal dan menggantikan tampilan lama dengan bahan kaca. Salah satu yang penting menjadi perhatian adalah, bagaimana housing ini tampil secara baik dan terintegrasi dengan casing body Samsung Galaxy S21 Series 5G. Anda akan melihat tampilan yang seolah-olah ada tambahan elemen desain tertentu yang menjadi area pelebaran atau ekstensi dari body perangkat. Samsung ingin memberikan kesan mewah dan premium dengan desain ini. 

Untuk Anda yang concern terhadap proteksi pada perangkat keras, maka tidak perlu khawatir karena Galaxy S21 Ultra 5G dan Galaxy S21+ 5G sudah menggunakan Gorilla Glass Victus sebagai pelapis body bagian depan dan belakang perangkat. Ini adalah salah satu fasilitas unggulan untuk perangkat flagship. 

Samsung memposisikan perangkat flagship terbaru mereka ditujukan bagi para social expressor, nah untuk mendukung hal ini beberapa fitur dihadirkan di Galaxy S21 Series 5G antara lain adalah layar Infinity-O Dynamic AMOLED 2X dengan refresh rate 120Hz yang akan memberikan pengalaman layar menakjubkan vibrant dan cerah. Ini menjadikan salah satu ciri khas dari perangkat yang dirilis Samsung, karena layar perangkat mereka adalah yang salah satu yang terbaik di kelasnya. 

Selain itu Anda juga akan mendapatkan fitur Eye Comfort Shield untuk kenyamanan mata Anda karena ini akan secara otomatis mengatur blue light berdasarkan waktu, konten dan waktu tidur pengguna.

Galaxy S21 Series 5G

Bahasan tentang desain sudah, kita beralih ke hal ikonik lain di Galaxy S21 Series 5G, yaitu tentang warna. Warna menjadi salah satu yang ikonik dari seri flagship Samsung, mulai dari Mystic Brown di Galaxy Note20, lalu warna-warna young dengan banyak varian di Samsung Galaxy S20 FE. 

Kini warna-warna epik lain hadir di seri terbaru mereka, yaitu Phantom Black dan Phantom Silver untuk Galaxy S21 Ultra 5G dan Phantom Black, Phantom Silver, serta Phantom Violet untuk Galaxy S21+ 5G. Sedangkan Samsung Galaxy S21 5G menghadirkan warna Phantom Violet, Phantom White, Phantom Grey, dan Phantom Pink.

Sedikit pembahasan tentang warna terbaru ini, warna Phantom Violet menjadi warna unggulan yang dihadirkan di  Samsung Galaxy S21 5G dan S21+ 5G. Pilihan warna ini menjadi cukup spesial karena menghadirkan warna ungu terang yang berpadu dengan bingkat emas di housing kameranya. Sebuah kesan stylish dan mewah bagi para pengguna yang ingin menjadi trendsetter, para social expressor yang dinamis dan ekspresif. Warna ini dihadirkan untuk memberikan kesan canggih pada perangkat tetapi tetap fashionable. 

Warna unggulan lain yang dihadirkan adalah Phantom Black untuk Galaxy S21 Ultra 5G dan S21+ 5G. Ini adalah warna ikonik yang akan memberikan kesan elegan. Ditujukan bagi mereka yang ingin mencari simbol kesempurnaan yang hadir dalam kesan sophisticated dan timeless pada perangkat smartphone. Warna hitam adalah warna yang cukup sulit untuk dihasilkan. Kehadiran warna true black pada Galaxy S21 Ultra 5G dan Galaxy S21+ 5G adalah keberhasilan tersendiri karena Samsung mampu memberikan warna hitam pada material baru yang menyerap semua cahaya. Kemudian dikombinasikan dengan kaca dan haze finish untuk tampilan  yang benar-benar hitam sempurna. 

Dengan berbagai keunggulan dari sisi desain dan warna, Galaxy S21 Series 5G adalah pilihan tepat bagi mereka yang ingin mencari perangkat smartphone ikonik. Tidak hanya unggul dari tampilan baru dan pilihan warna yang keren tetapi juga dukungan spesifikasi yang unggul dari sebuah perangkat flagship.

Anda yang ingin melakukan pemesanan perangkat ini, kesempatan masih terbuka lebar, berikut informasi pemesanan perangkat yang bisa Anda baca.

Pre-order Samsung Galaxy S21 5G Series

Pada tanggal 14 Januari hingga dan 27 Januari 2021, konsumen yang ingin melakukan pre order dapat mengunjungi www.galaxylaunchpack.com dan Samsung Store terdekat atau partner resmi e-commerce Samsung: Blibli, JD.id, Lazada, Shopee, Eraspace, Tokopedia, Dinomarket, Bukalapak, Akulaku, atau Bhinneka.com dengan keuntungan sebagai berikut:

  • Setiap konsumen yang melakukan pre-order Galaxy S21+ 5G akan mendapatkan Galaxy Buds Live dan Samsung Care+ untuk semua pembelian selama 1 tahun dan kesempatan Bank cashback hingga Rp.1.000.000,-.
  • Setiap konsumen yang melakukan pre-order Galaxy S21 Ultra 5G akan mendapatkan Galaxy Buds Pro dan Samsung Care+ untuk semua pembelian selama 1 tahun dan kesempatan Bank cashback hingga Rp.1.000.000,-.
  • Konsumen juga mendapatkan kesempatan free upgrade ke memori yang lebih tinggi untuk pre-order Galaxy S21+ 5G ataupun Galaxy S21 Ultra 5G hingga tanggal 27 Januari 2021, selama persediaan masih ada.

Semua pre-order juga akan langsung mendapatkan Galaxy Smart Tag. Dengan Galaxy SmartTag Bluetooth Locator, konsumen dapat melacak semua yang penting. Mereka dapat menempelkannya ke kunci, tas, hewan peliharaan, atau apa pun yang ingin mereka awasi.

Di masa pre-order ini juga Samsung menawarkan value hingga hampir 8 juta pada pembelian Galaxy S21 Ultra 5G 512 GB. Bayangkan mendapatkan seri S21 Ultra 5G yang paling tinggi dengan RAM 16GB dan memori 512 GB hanya dengan membayar seharga Galaxy S21 5G dengan memori paling kecil.

Kunjungi www.samsung.com/id untuk mempelajari lebih lanjut. 

Harga untuk Galaxy S21+ 5G mulai dari Rp 15.999.000,- dan mulai dari Rp 18.999.000 untuk Galaxy S21 Ultra 5G. Konsumen bisa mendapatkan Galaxy S21+ 5G seharga IDR 666.625,0 sebulan (selama 24 bulan) sementara S21 Ultra 5G seharga Rp 791.666,- sebulan (selama 24 bulan) dengan nilai tukar tambah yang memenuhi syarat hingga Rp 10.000.000,-. Tawaran untuk waktu yang terbatas. Syarat dan ketentuan berlaku. Kunjungi https://www.samsung.com/id/offer/trade-in/ untuk mempelajari lebih lanjut.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang Galaxy S21 5G Series 5G silahkan kunjungi

https://www.samsung.com/id/smartphones/galaxy-s/ dan http://www.samsungmobilepress.com.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung.

Layanan Cloud Kitchen Gojek Dapur Bersama GoFood

Realisasikan Integrasi dengan Rebel Foods, Gojek Operasikan Layanan Cloud Kitchen “Dapur Bersama GoFood”

Juli 2019 lalu, Go-Ventures terlibat dalam pendanaan seri D startup cloud kitchen asal India, Rebel Foods. Mereka memberikan pendanaan mencapai $5 juta. Disampaikan juga, bahwa Gojek akan membawa konsep tersebut ke Indonesia guna melengkapi ekosistem superapps yang dimilikinya.

Di bawah komando Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra Sutjahyo, PT Rebel GoFood Indonesia berdiri dengan misi menjadi perusahaan cloud kitchen terbesar di Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri, platform tersebut diberi nama “Dapur Bersama GoFood”, diperuntukkan bagi mitra UMKM kuliner untuk mengakselerasi bisnisnya.

“Dengan berbasis data, kami menyediakan ragam kuliner sesuai permintaan di suatu wilayah agar pelanggan lebih dekat dengan pilihan kuliner favoritnya. Konsep cloud kitchen telah banyak diusung oleh para pemain layanan pesan-antar makanan terkemuka di dunia dan terbukti telah sukses membawa usaha kecil dan menengah melaju dengan skala bisnis lebih besar,” terang VP Corporate Affairs Food Ecosystem Gojek Rosel Lavina kepada DailySocial.

Turut disampaikan bahwa GoFood bekerja sama dengan Rebel Foods sebagai perusahaan operator restoran cloud kitchen dalam mendirikan layanan Dapur Bersama GoFood.

Model bisnis

Lebih lanjut Rosel bercerita, Dapur Bersama pada dasarnya adalah ruang kerja yang dilengkapi fasilitas pendukung untuk berbagai jenis restoran dan UMKM kuliner, serta terintegrasi dengan sistem teknologi layanan pengantaran Gojek. Layanan ini terbuka untuk semua mitra usaha kuliner yang telah bergabung di GoFood. Saat ini sudah beroperasi di 3 wilayah, yakni Jabodetabek, Bandung, dan Medan; memfasilitasi lebih dari 350 outlet kuliner dengan 80% di antaranya dari kalangan UMKM.

“Kami melihat tren pertumbuhan positif dari jumlah mitra usaha yang bergabung ke fasilitas Dapur Bersama GoFood dan menjadi sebuah indikasi yang positif bahwa fasilitas Dapur Bersama ini adalah salah satu pilihan solusi yang tepat bagi UMKM kuliner untuk beradaptasi dan mengembangkan usahanya, dalam upaya menyesuaikan dengan gaya hidup baru pelanggan yang semakin mengandalkan layanan pesan-antar makanan,” imbuhnya.

Konsep cloud kitchen ini hadir seiring dengan bertumbuhnya minat layanan food delivery, terlebih di tengah pandemi. Menurut riset McKinsey (2020), ada peningkatan 34% untuk penggunaan jasa pesan antar makanan selama masa pandemi. Di sisi pengusaha, adanya cloud kitchen juga dapat menguntungkan untuk meningkatkan efisiensi bisnis. Rosel menyebutkan, terdapat 4 manfaat yang ingin diberikan Dapur Bersama bagi para mitranya.

Pertama, biaya sewa dan beban infrastruktur yang lebih ringan. Di cloud kitchen, pelaku usaha bisa memanfaatkan berbagai utilitas yang dilengkapkan, sehingga tidak perlu lagi menyewa ruangan khusus, membeli alat-alat, dan membayar perawatan rutin secara terpisah. Kedua, meringankan biaya operasional; karena hanya melayani pesan antar saja, sehingga tidak perlu menyewa kedai atau SDM lebih banyak.

Keuntungan berikutnya yang ingin disajikan, diharapkan bisa menjaga arus kas karena tidak perlu bayar sewa di muka. Berbeda dari area komersial pada umumnya, mitra UMKM tidak perlu membayar sewa di muka setiap tahun, sehingga membantu menjaga kelancaran arus kas. Pembayaran dilakukan menggunakan sistem bagi hasil keuntungan sesuai ketentuan yang berlaku. Dan terakhir, membantu pengusaha melakukan ekspansi bisnis dengan modal dan risiko yang lebih minim.

“Lokasi Dapur Bersama ditentukan berdasarkan data yang diolah dari transaksi dan preferensi konsumen GoFood, sehingga telah sesuai dengan permintaan pasar. UMKM bisa melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah baru sehingga menjadi lebih dekat dengan pelanggan dengan risiko dan modal yang relatif lebih rendah,” terang Rosel.

Ia melanjutkan, “Dari sisi pelanggan, mereka dapat memilih opsi ‘Order Sekaligus’ di halaman pemesanan GoFood, di mana pelanggan dapat memesan menu yang berbeda dari beberapa mitra usaha yang berada di lokasi Dapur Bersama GoFood yang sama dengan hanya membayar satu kali biaya pengantaran.”

Salah satu mitra usaha GoFood yang telah memanfaatkan Dapur Bersama / Gojek
Salah satu mitra usaha GoFood yang telah memanfaatkan Dapur Bersama / Gojek

Perkembangan cloud kitchen

Dengan konsep yang unik, di Indonesia sudah ada beberapa layanan cloud kitchen yang beroperasi. Misalnya Hangry, mereka menyajikan layanan untuk brand kuliner yang dikembangkan secara internal. Tujuannya sama, agar pengguna layanan food delivery mendapatkan pilihan berbagai jenis hidangan dalam satu kedai virtual yang dikunjungi sehingga menghemat ongkos kirim. Sebelumnya juga ada YummyKitchen dari Yummy Corp, memfasilitasi UMKM dengan dapur sentral untuk keperluan produksi.

Kompetitor Gojek di Indonesia, Grab, juga mengoperasikan layanan cloud kitchen untuk tujuan yang kurang lebih sama. Banyaknya cloud kitchen berbasis kemitraan yang hadir menjadi angin segar bagi industri F&B, terlebih di tengah terpaan pandemi seperti saat ini, para pebisnis mau tak mau harus beradaptasi dengan tren baru yang terbentuk di tengah konsumen.

Rencana Gojek berikutnya, mereka masih akan tetap fokus melakukan edukasi dan perluasan implementasi layanan cloud kitchen yang dimiliki, sembari terus menjaga ketat standardisasi terkait protokol kesehatan dan keamanan.

“Saat ini yang semakin menjadi fokus kami adalah bagaimana kami berupaya untuk terus memfasilitasi lewat dukungan edukasi dan implementasi agar seluruh ekosistem kami terlindungi dengan menerapkan protokol kesehatan, keamanan, dan kebersihan (J3K), terutama sejalan dengan diberlakukannya PPKM (sebelumnya PSBB) di berbagai kota di Indonesia, sebagai upaya menekan laju penyebaran Covid-19,” kata Rosel.

Menutup wawancara ia mengatakan, “Sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung pertumbuhan mitra usaha dan memenuhi permintaan pelanggan, ke depannya kami akan terus mengembangkan inovasi layanan Dapur Bersama GoFood dengan membuka lebih banyak fasilitas dan berekspansi ke lebih banyak kota di masa mendatang.”

Application Information Will Show Up Here
5-Fitur-Unggulan-OPPO-Reno5-yang-Berbeda-dari-Reno4

5 Fitur Unggulan OPPO Reno5 yang Berbeda dari Reno4

Setelah enam bulan Reno4 tiba di Indonesia, kini OPPO telah merilis sang penerusnya; Reno5. Saat pertama kali diluncurkan, kedua smartphone Reno series tersebut sama-sama dibanderol Rp4.999.000.

Bagi para pengguna Reno4, apakah perlu upgrade ke Reno5? Dilihat dari penampilan, desain keduanya hampir serupa dan juga masih ditenagai oleh chipset yang sama; Qualcomm Snapdragon 720G.

Lantas, fitur dan peningkatan apa saja yang dibawanya? Berikut 5 alasan kenapa Anda harus segera pre-order OPPO Reno5 sekarang.

1. Panel dengan Refresh Rate 90Hz

Panel-dengan-Refresh-Rate-90Hz

Dari segi kualitas layar, Reno4 sudah sangat baik meski hanya memiliki refresh rate standar di angka 60Hz. Pada Reno5, OPPO meningkatkan panel Super AMOLED 6,4 inci beresolusi FHD+ dengan refresh rate 90Hz dan layarnya juga lebih responsif dengan touch sampling rate 180Hz.

Apakah perbedaan antara panel 60Hz ke 90Hz terasa? Selain menguntungkan saat bermain game, semakin tinggi refresh rate membuat animasi atau transisi antar menu dan gerakan konten di atas layar smartphone akan terlihat lebih halus. Dengan kata lain, mata Anda akan semakin dimanjakan – manfaatnya juga terasa saat Anda menikmati konten video dengan frame rate tinggi.

2. Kamera Utama 64MP

Kamera-Utama-64MP

Kemampuan pengambilan gambar Reno5 juga meningkat berkat penggunaan kamera utama beresolusi 64MP 0.8µm dengan sensor lebih besar 1/1.73 inci berpadu lensa lebar 26mm dengan aperture f/1.7. Sebelumnya Reno4 mengandalkan kamera utama 48MP 0.8µm dengan sensor berukuran 1/2.0 inci, lalu peningkatan apa yang diperoleh oleh pengguna?

Dengan teknologi Quad Bayer yang menggabungkan empat piksel menjadi satu piksel, kamera 48MP 0.8µm milik Reno4 menghasilkan foto optimal 12MP dengan piksel 1.6µm. Sementara, Reno5 dengan kamera 64MP 0.8µm menghasilkan foto optimal beresolusi lebih tinggi yakni 16MP dengan piksel besar yang sama 1.6µm.

Sementara, tiga unit kamera lain yang menemani kamera utama Reno5 tidak mengalami peningkatan. Ada 8MP dengan lensa ultrawide, 2MP macro, dan 2MP depth. Sedangkan, kamera depannya meningkat dari 32MP menjadi 44MP lengkap dengan Ultra Night Selfie Mode untuk mengoptimalkan foto di kondisi minim cahaya.

3. Fitur Video yang Ditingkatkan

AI Mixed Portrait
AI Mixed Portrait

Masih ingat, di Reno4 terdapat fitur AI Color Portrait Mode yang membuat latar belakang menjadi hitam dan putih namun objek manusia tetap dalam warna yang sebenarnya. Kemudian ada Monochrome Video dengan tiga jenis filter video, yang dapat mempertahankan warna merah, hijau atau biru dari objek dalam video, sementara latar belakang menjadi warna hitam dan putih. Kedua fitur video kreatif tersebut juga diwariskan kepada Reno5 dan OPPO juga menambah fitur video baru yakni AI Highlight Video, AI Mixed Potrait, dan Dual-view Video.

AI Highlight Video ini menggunakan algoritma AI untuk mendeteksi kondisi cahaya dan secara otomatis menerapkan perhitungan yang diperlukan berdasarkan skenario yang berbeda. Fitur ini tersedia untuk kamera depan dan belakang. Dalam cahaya redup, kamera akan mengaktifkan algoritma Ultra Night Video untuk mengoptimalkan kualitas video malam hari. Dalam keadaan dengan cahaya latar belakang kuat, HDR Live otomatis bekerja menghasilkan subjek dan latar belakang yang dapat terlihat sama jelasnya.

Lalu lewat AI Mixed Potrait, Reno5 memiliki kemampuan menggabungkan video portrait dengan video latar belakang dan menghadirkan efek video dengan eksposur ganda. Sedangkan Dual-view Video merupakan fitur yang memungkinkan video ditangkap melalui kamera depan dan belakang secara bersamaan.

4. Fitur Foto yang Ditingkatkan

Fitur Foto yang Ditingkatkan
Foto OPPO

Proses pengambilan gambar pada Reno5 didukung oleh AI Scene Enhancement untuk pengoptimalan yang disesuaikan untuk warna/saturasi/kecerahan pada pemandangan tertentu yang dikenali oleh algoritma AI. Dengan fitur Ultra-Clear 108MP Image, Reno5 juga dapat mengambil foto dengan resolusi hingga 108MP dari kamera belakang yang memberikan detail dan tekstur yang sangat kaya.

Selain itu, kamera Reno5 dilengkapi Image-clear Engine (ICE) yang berfungsi untuk mengoptimalkan pengambilan gambar dengan subjek bergerak. Sebagai contoh memotret aktivitas olahraga atau anak-anak ketika bermain, ICE membantu mendapatkan foto tetap tajam dan jelas.

5. 50W Flash Charge

50W-Flash-Charge

Sebelumnya Reno4 memiliki baterai berkapasitas 4.015 mAh, didukung dengan 30W VOOC Flash Charge 4.0 yang dapat diisi 50% dalam 20 menit dan terisi penuh dalam 57 menit. Tangki baterai Reno5 lebih besar, 4.310 mAh dan didukung 50W Flash Charge yang memiliki daya puncak 66,6% lebih tinggi dari Reno4. Dengan adaptor SuperVOOC di dalam kotak, dalam durasi 31 menit baterai Reno5 akan terisi 80% dan akan penuh 100% dalam waktu 48 menit.

Nah itulah lima alasan kenapa harus pre-order Reno5, fitur dan peningkatkan yang dibawa dibanding Reno sebelumnya. OPPO Reno5 sendiri secara resmi hadir di Indonesia pada tanggal 12 Januari 2021 lalu dan pemesanan pre-order Reno5 masih dibuka sampai tanggal 21 Januari, penjualan perdananya akan dilakukan pada 22 Januari atau Jumat mendatang.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

Tak Hanya Upgrade Spesifikasi, Lenovo Legion 7 Edisi 2021 Juga Unggulkan Layar yang Istimewa

Seperti biasa setiap tahunnya, Lenovo meluncurkan sederet laptop baru di ajang CES. Dari sekian banyak laptop yang diungkap tahun ini, salah satu yang paling mencuri perhatian adalah generasi terbaru dari Lenovo Legion 7.

Ketimbang sebatas mendapat penyegaran spesifikasi begitu saja, laptop ini juga menerima upgrade yang cukup dramatis di sektor layar: IPS 16 inci dengan resolusi 2560 x 1600 pixel (QHD dengan aspect ratio 16:10) dan refresh rate 165 Hz. Bandingkan dengan generasi sebelumnya yang hanya mengemas layar 15 inci dengan resolusi 1080p dan refresh rate 144 Hz.

Lenovo cukup berbangga menjadi yang pertama menawarkan kombinasi ukuran 16 inci dengan resolusi QHD dan refresh rate 165 Hz. Lebih lanjut, layar milik Legion 7 ini juga sudah mengantongi sertifikasi DisplayHDR 400, Dolby Vision, serta Nvidia G-Sync. Tingkat kecerahan maksimumnya pun cukup tinggi di angka 500 nit.

Lalu untuk spesifikasinya, tentu saja Lenovo tidak ingin melewatkan kesempatan untuk memanfaatkan inovasi yang paling baru, seperti misalnya GPU Nvidia RTX 30 Series untuk laptop. Pada konfigurasi termahalnya, Legion 7 menandemkan GPU RTX 3080 dengan prosesor 8-core AMD Ryzen 9 5900H yang juga masih sangat gres, plus RAM 32 GB dan SSD NVMe berkapasitas 2 TB.

Kinerja Legion 7 edisi 2021 juga semakin dioptimalkan berkat penyempurnaan pada sistem pendinginnya, yang bisa kita lihat dari banyaknya lubang ventilasi pada sasisnya. Menurut Lenovo, sistem pendingin generasi baru ini mampu meningkatkan sirkulasi udara hingga 18 persen jika dibandingkan dengan sistem milik generasi sebelumnya.

Semua itu dikemas dalam bodi yang masih tergolong ringkas untuk ukuran laptop 16 inci. Tebal bodinya tidak lebih dari 23,5 mm, dan bobotnya berada di kisaran 2,5 kg. Meski demikian, Lenovo rupanya masih bisa menjejalkan baterai berkapasitas 80 Wh serta seabrek port di bagian samping maupun belakangnya, termasuk halnya port Ethernet.

Rencananya, Lenovo Legion 7 edisi 2021 ini baru akan dijual mulai bulan Juni 2021. Harganya dipatok mulai $1.670, namun sejauh ini belum diketahui varian termurahnya itu mencakup spesifikasi apa saja.

Sumber: Lenovo dan PC Gamer.

Investree Philippines Obtains SEC Approval to Continue Operation

Investree Philippines, a joint venture between Filinvest Development Corp and Investree, has officially secured a license agreement to operate the crowdfunding platform from the Philippine Securities and Exchange Commission (SEC). This news also marks the issuance of the first Philippines’ company licensing, after the SEC released new rules and regulations in 2019.

Quoting from the Philippine Information Agency, the license obtained by Investree Philippines as a crowdfunding broker and this funding portal is valid for one year and is required to comply with certain rules. Approaching one year, to be precise in the 11th month of operation, the SEC will examine for an extension.

Investree works with a Singapore legal entity, Investree Singapore Pte. Ltd., in the establishment of this joint venture.

Similar to Investree Indonesia, Investree Philippines has an ambition to address a credit gap of more than $200 billion for SMEs with difficulty accessing funding in the Philippines. In order to make this happen, by connecting SMEs and startups with institutional investors through a crowdfunding marketplace.

“FDC is proud to be able to present the first official and licensed platform in the Philippines and contribute to the development of SMEs through Investree Philippines. [..] We believe that Investree can be the best solution for SMEs who want to rebuild and develop their businesses, while at the same time supporting the country’s economic recovery and growth,” FDC’s President and CEO Josephine Gotianun-Yap said in an official statement, Friday (15/1 ).

Investree’s Regional Co-Founder & CEO Adrian Gunadi added that the strong FDC ecosystem, including EastWest Bank and its understanding of the local market, will seamlessly connect lenders and SMEs. “In synergy with FDC, we now have a solid operating and business model to ensure optimal service in order to support the growth of SMEs in the Philippines region.”

In Southeast Asia, SMEs in general still have much greater financial needs, even though they are considered businesses with microfinance needs. Yet, too small to be served effectively by the general banking model. This is because SMEs are often constrained by problems such as lack of collateral and credit history which are usually required by banks, thus creating a financial credit gap for this middle segment.

Especially in the Philippines, this segment is underserved. In fact, SMEs contribute 35% of the country’s GDP, employing more than 60% of the local workforce.

“With the support of FDC, Investree Philippines will leverage the power of technology and data to develop and use a robust risk assessment model that will help and accelerate the credit assessment process in banks and lending institutions in general,” said f (dev) Managing Director Xavier Marzan. f (dev) is FDC’s subsidiary which is engaged in venture and innovation.

Investree Philippines is the second Investree expansion, after Thailand, which started in early 2019. In Thailand, Investree uses the eLoan brand and cooperates with local partners who understand the conditions in the field.

As of November 2020, Investree has booked a total loan facility of Rp7.7 trillion and a disbursed loan value of Rp.5.5 trillion. The average rate of return is 16.8% per year and the average TKB90 is 99%.

About overseas expansion from Indonesia

Indonesia is a ready ecosystem to plant a service until it “blooms”. When it is considered successful, it has a significant position here, it means that there is a sure guarantee that the service can be carried outside Indonesia, especially to Southeast Asia with more or less the same family, culture, and behavior.

Supported by sufficient capital, a handful of local startups are confident to be free of the cage. Investree and DanaCita are two companies born from fintech lending. Most companies arrived from overseas, mostly from Singapore, entering Indonesia by localizing their brand.

The rest is still just a plan, which may be delayed due to the Covid-19 pandemic. Apart from that, successful startup verticals have entered a number of countries in Southeast Asia, including Gojek, Ruangguru, Traveloka, Sociolla, PasarPolis, and Xendit.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Telkom Perkuat Bisnis Digital Internasional Lewat Aplikasi Transportasi Online “MyTimor”

Telkom Group mulai gencar mendorong bisnis digital di luar negeri. Dimulai dari Telkomcel, operator telekomunikasi berbasis di Timor Leste ini merambah layanan transportasi online bernama MyTimor. Aplikasi tersebut sudah dapat digunakan masyarakat setempat sejak November dan resmi meluncur pada awal Desember 2020.

MyTimor saat ini baru menyediakan layanan pemesanan transportasi (motor dan taksi) maupun pengiriman barang secara online. Telkomcel mengklaim sebagai operator telekomunikasi pertama di Timor Leste yang meluncurkan aplikasi ride hailing.

Dalam keterangan resminya saat itu, Telkomcel menyebutkan bahwa aplikasi MyTimor hadir untuk mengakselerasi adopsi teknologi digital. Terlebih Timor Leste sebagai negara berkembang kini juga memiliki porsi generasi milenial yang semakin aktif.

DailySocial menghubungi CEO Telkomcel Yogi Rizkian Bahar secara terpisah terkait pengembangan MyTimor dan rencana selanjutnya. Menurut Yogi, awalnya perusahaan ingin berkolaborasi untuk mengembangkan MyTimor. Namun, perusahaan memutuskan membangun aplikasi sendiri dari awal.

“Cukup seru journey-nya. Kami sempat melakukan pitching di India, tetapi akhirnya kami menggunakan developer internal untuk membangun aplikasinya.
Sejauh ini, traction-nya sangat bagus. Sudah mulai banyak driver dan pengguna yang mendaftar dan mencoba layanannya,” ungkapnya.

Mengenai sistem tarif, VP Finance & Human Capital Telkomcel Dedy Edward menambahkan bahwa hal tersebut sudah sesuai kesepakatan dengan mitra lokal. Pihaknya tidak mengelaborasi lebih jauh mengenai harga, tetapi saat ini MyTimor telah bermitra dengan Corrotrans selaku pemegang lisensi penyelenggaraan transportasi di Timor Leste.

“Saat ini, kami bermitra dengan Corrotrans dan koperasi taksi di Timor Leste (taksi kuning). Kami akan mengembangkan [kemitraan] sesuai dengan pengembangan pasar dan produk dari aplikasi kami,” ujarnya dalam pesan singkat kepada DailySocial.

Telkomcel beroperasi di bawah naungan Telkom Indonesia International (Telin). Telin merupakan anak usaha Telkom Group yang berdiri sejak 2007. Saat ini Telin beroperasi di sejumlah negara, antara lain Amerika Serikat (AS), Australia, Hong Kong, Malaysia, Macau, Myanmar, Singapura, dan Taiwan. Tidak hanya telekomunikasi, perusahaan juga menawarkan solusi IT untuk segmen enterprise dan retail.

Ekspansi MyFood di kuartal pertama 2021

Lebih lanjut, Yogi mengaku pihaknya telah menyiapkan sejumlah digital solution baru yang akan diluncurkan di 2021. Hal ini mengindikasikan bahwa Telkomcel akan fokus mengembangkan ekosistem layanan MyTimor sebagaimana model serupa telah dilakukan oleh pemain di Indonesia, yakni Gojek dan Grab.

“Rencananya, kami ingin meluncurkan layanan MyFood yang setara dengan GoFood milik Gojek di Februari 2021. Ini akan menjadi upaya untuk bangun ekosistem secara keseluruhan,” jelas Yogi.

Selain itu, Telkomcel juga akan memperkuat ekosistem dengan Tpay sebagai payment point untuk mendorong pembayaran non-tunai. Tpay disebut telah meluncur sejak 2020 dan mendapat lisensi pembayaran digital di Timor Leste. Menurut Yogi, positioning Tpay serupa dengan LinkAja yang dapat digunakan masyarakat dari berbagai operator.

Selain MyTimor, ungkapnya, Telkomcel juga telah memiliki bisnis digital di kategori aplikasi streaming musik Musica yang disebut telah beroperasi di Myanmar dan memiliki kantor cabang di sana.

Menurutnya, model bisnis MyTimor atau Musica bisa saja diduplikasi sebagai business case di negara lain di mana Telin beroperasi. “Khusus untuk MyTimor, ada regulator yang terlibat sehingga business case akan dilihat dari masing-masing negara untuk assessment lebih lanjut. Ini akan menjadi new business model ke depan,” paparnya.

Sinergi kapabilitas dalam dan luar negeri

Operator telekomunikasi selama satu dekade terakhir memang sulit untuk bertransformasi, terutama setelah ramainya penggunaan platform digital asing alias OTT di Indonesia. Pelaku industri memang telah mencoba beradaptasi dengan menjajaki berbagai model bisnis digital, tetapi tidak sukses.

Telkom telah menutup layanan marketplace Blanja.com, XL Axiata telah menjual Elevenia, dan Indosat menghentikan Cipika. Ini menjadi satu contoh bahwa model bisnis e-commerce tidak sustainable bagi operator.

Salah satu tantangan mengapa model ini tidak sukses adalah operator telekomunikasi tidak memiliki kapabilitas atau ekspertis di bidang digital sehingga layanan tersebut tidak mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja. Upaya ‘bakar uang’ untuk mengejar traksi tidak dapat dilakukan terus-menerus mengingat industri telekomunikasi sangat padat investasi.

Belajar dari pengalamannya menjalankan Blanja.com dan T-cash (sekarang LinkAja), Telkom mulai bermanuver menggenjot bisnis digital dengan strategi non-organik. Upaya ini kian agresif dalam beberapa tahun terakhir jika melihat langkah solid Telkom membentuk MDI Ventures dan Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) sebagai perpanjangan investasinya.

MDI Ventures tercatat telah berinvestasi di 44 startup yang tersebar di 12 negara. Bahkan salah satu fokusnya ke depan adalah melakukan sinergi portofolio dengan anak usaha BUMN lainnya. Leverage teknologi dan inovasi berarti tak hanya akan terbatas antara Telkom dan portofolionya saja.

DailySocial sempat mengontak Managing Partner MDI Ventures Kenneth Li dan CEO Telkomsel Mitra Inovasi Andi Kristanto untuk memastikan apakah sinergi tersebut juga berlaku terhadap bisnis Telin di berbagai negara.

Kenneth hanya menyebut ada beberapa portofolio MDI Ventures di AS dan Singapura yang disinergikan ke anak usaha Telin, tetapi tidak ada informasi lebih lanjut yang dapat dibagikan. Sementara, hal ini berbeda dengan TMI. “Untuk TMI, fokusnya untuk di Telkomsel saja,” tegas Andi dalam pesan singkat.

Langkah besar lainnya adalah Telkom menunjuk mantan presiden Bukalapak Fajrin Rasyid sebagai Direktur Digital Business per Juni 2020. Fajrid kembali ditunjuk sebagai Komisaris Utama MDI Ventures dan penasihat Centauri Fund pada Agustus 2020. Kemudian, pada November 2020, Telkom melalui anak usahanya Telkomsel resmi menyuntik investasi ke Gojek dengan nilai $150 juta (setara Rp2,1 triliun).

Dengan jaringan portofolio yang dimilikinya lewat MDI Ventures, Telkom memiliki kemampuan dan kapabilitas untuk meningkatkan posisinya sebagai operator telekomunikasi digital (digico) tak hanya dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Ini dapat mempermudah transfer knowledge ke bisnis Telkom di sejumlah negara.

 

Pemasukan Mobile Gaming di 2021 Bisa Capai US$120 Miliar

Pada 2020, pasar game global tumbuh 19,6% menjadi US$174,9 miliar. Menurut laporan Newzoo, mobile game memberikan kontribusi terbesar pada pertumbuhan pasar game. Dan jika para pelaku industri game dapat menghadapi berbagai tantangan yang muncul dalam beberapa tahun ke depan, nilai industri game akan tumbuh hingga US$2217,9 miliar pada 2023.

 

Pandemi Buat Semakin Banyak Orang Mainkan Mobile Game

Pada 2021, industri game tampaknya masih akan terus tumbuh, tak terkecuali industri mobile game. Menurut App Annie, total belanja mobile gamer pada 2021 akan naik 20% menjadi US$120 miliar. Sementara total belanja di aplikasi mobile pada 2020 mencapai US$143 miliar. Dalam laporan State of Mobile 2021, App Annie menyebutkan, pandemi membuat orang-orang semakin sering menggunakan perangkat mobile, baik untuk berkomunikasi, belajar, bekerja, maupun bermain.

“Selama 2020, pandemi membuat industri mobile tumbuh hingga dua-tiga tahun,” kata Market Insights Director, App Annie, Amir Ghodrati pada GamesBeat. “Kami memperkirakan, total belanja di segmen mobile gaming akan melebihi US$120 miliar. Nilai industri mobile game lebih besar dari keseluruhan segmen-segmen gaming lainnya, termasuk PC, konsol, Mac, dan handheld, walau Sony dan Microsoft merilis konsol baru.”

Kontribusi segmen-segmen mobile gamer pada tottal download pada 2020.
Kontribusi segmen-segmen mobile gamer pada tottal download pada 2020.

App Annie membagi mobile gamers ke dalam tiga kelompok, yaitu kasual, core, dan casino. Dari ketiga kategori itu, pemain kasual memberikan kontribusi paling besar pada total download dari mobile game di dunia. Sekitar 78% dari keseluruhan download mobile game berasal dari gamers kasual, sementara 20% dari core gamers, dan 2% dari casino gamers.

Sementara dari segi spending, core gamers menghabiskan uang paling banyak. Sekitar 66% dari total pemasukan industri mobile game berasal dari core gamers. Pemain kasual memberikan kontribusi sebesar 23% dan casino gamers 11%. Selain menghabiskan unag paling banyak, para core gamers juga menghabiskan waktu paling lama saat bermain game. Pada 2020, para pengguna Android menghabiskan waktu rata-rata 4,2 jam per hari untuk menggunakan smartphone mereka. Hal itu berarti, total durasi penggunaan smartphone Android mencapai angka 3,5 triliun jam selama 2020.

Core gamers memberikan kontribusi paling besar soal spending di mobile game.
Core gamers memberikan kontribusi paling besar soal spending di mobile game.

Seiring dengan naiknya waktu penggunaan smartphone, total investasi untuk perusahaan mobile juga naik. Tahun lalu, total investasi yang dikucurkan ke perusahaan-perusahaan mobile mencapai US$73 miliar, dua kali lipat dari total investasi selama 5 tahun terakhir, menurut Crunchbase. Dan bisa ditebak, Tiongkok — yang merupakan negara dengan populasi paling banyak — masih menjadi salah satu pasar mobile game terbesar di dunia. Beberapa negara lain yang juga memiliki pasar mobile game besar antara lain Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan Inggris.

 

Tren Mobile Gaming Pada 2021 Menurut Newzoo

Industri mobile game memang diperkirakan masih akan tumbuh pada tahun ini. Namun, hal itu bukan berarti tak ada masalah yang harus dihadapi oleh para pelaku industri game. Menurut Newzoo, pada 2021, beberapa perubahan teknologi akan memengaruhi dunia mobile game. Berikut lima tren mobile gaming pada 2021.

1. Naiknya Tingkat Adopsi 5G

Di negara-negara Barat, pembangunan infrastruktur jaringan 5G sempat terhambat karena pandemi. Dan 2021 tampaknya masih belum menjadi tahun 5G. Kabar baiknya, adopsi teknologi 5G diperkirakan akan naik. Peluncuran iPhone 12 menjadi salah satu hal yang mendorong orang-orang untuk menerima 5G, khususnya di negara-negara yang menjadi pasar utama Apple, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok. Berdasarkan laporan Global Mobile Market dari Newzoo, sekitar 700 juta smartphones — 16% dari total smartphone yang aktif di dunia — akan siap menggunakan jaringan 5G pada akhir tahun 2021.

Penggunaan jaringan 5G akan memberikan beberapa keuntungan pada mobile gamer. Jaringan 5G menawarkan kecepatan hingga 10Gbps, 10 kali lipat dari jaringan 4G LTE-A. Hal itu berarti, waktu yang dibutuhkan untuk mengunduh atau melakukan streaming dari mobile game akan menjadi lebih singkat. Tak hanya itu, 5G juga punya latensi yang lebih baik. Response time dari jaringan 5G bisa mencapai 5 miliseconds, yang berarti pengalaman bermain mobile game akan menjadi lebih lancar, menurut Wired.

2. Semakin Banyak Game AAA dari Studio Game Tiongkok

MiHoYo meluncurkan Genshin Impact untuk konsol, PC, dan mobile. Hal ini menunjukkan bahwa mobile game AAA juga diminati. Newzoo percaya, kesuksesan Genshin Impact di pasar global akan menginspirasi studio-studio game Tiongkok lain untuk melakukan hal yang sama: merilis game AAA di pasar internasional. Salah satu hal yang mendorong publisher Tiongkok untuk menyasar pasar global adalah karena peraturan yang ketat dari pemerintah Tiongkok, lapor GamesBeat.

Kesuksesan MiHoYo dengan Genshin Impact akan dorong studio Tiongkok lain untuk melakukan hal yang sama.
Kesuksesan MiHoYo dengan Genshin Impact akan dorong studio Tiongkok lain untuk melakukan hal yang sama.

3. Penghapusan IDFA di iOS Ubah Lanskap Iklan Mobile

Apple menghapus IDFA (Identifier for Advertisers) saat meluncurkan iOS 14. IDFA memungkinkan perusahaan untuk melakukan targeted marketing, sehingga mereka bisa mengincar demografi konsumen yang sesuai dengan produk mereka. Misalnya, merek makeup akan membuat iklan tertarget untuk perempuan karena kebanyakan pengguna makeup adalah kaum Hawa.

Apple menjelaskan, alasan mereka menghapuskan IDFA adalah untuk melindungi privasi pengguna mereka. Namun, keputusan Apple ini akan mengubah ekosistem mobile, termasuk industri mobile gaming. Sebelum ini, IDFA punya peran penting dalam akuisisi pengguna baru dan iklan di platform mobile. Jadi, jika IDFA dihapus, hal ini akan memberikan dampak besar pada publisher game dan para pengiklan.

Dalam jangka pendek, salah satu dampak penghapusan IDFA adalah turunnya alokasi dana untuk akuisisi pengguna iOS pada 2021. Kemungkinan, dana tersebut akan dialokasikan untuk mengakuisisi pengguna di channel lain, seperti Android atau web. Kabar baiknya, penghapusan IDFA dapat mendorong para pengiklan untuk membuat iklan yang lebih kreatif. Selain itu, di masa depan, channel iklan offline juga akan menjadi semakin penting, begitu juga dengan inovasi marketing.

4. Mobile Game Bisa Picu Perubahan pada Model Distribusi Aplikasi

Jika developer merilis game atau aplikasi di App Store, maka mereka harus memberikan 30% dari keuntungan mereka pada Apple. Google juga menetapkan regulasi serupa di Play Store untuk Android. Sementara di Tiongkok, developer harus memberikan 50% dari total pemasukan mereka pada pemilik toko digital seperti Mi Store dari Xiaomi atau App Gallery dari Huawei. Pungutan biaya ini memberatkan para developer.

Epic Games berani menantang Apple terkait Fortnite.
Epic Games berani menantang Apple terkait Fortnite.

Ke depan, para publisher game tampaknya akan menantang status quo ini. Buktinya, pada 2020, Epic Games berani menantang Apple ke pengadilan terkait Fortnite. Tuntutan dari Epic mendorong Apple untuk membuat program App Store Small Business. Melalui program ini, para developer yang pendapatannya di App Store tidak mencapai US$1 juta, hanya perlu membayar 15% dari total pendapatan mereka. Menurut Newzoo, tren ini berpotensi untuk mengubah sistem distribusi aplikasi atau game di dunia mobile.

5. Meningkatnya Jumlah Mobile Game Berbasis IP yang Dibuat

Game berbasis intellectual property (IP) bukanlah hal baru. Ada banyak game yang dibuat berdasarkan IP yang telah populer, seperti Marvel dan Star Wars. Pada 2021, para pemegang IP tampaknya akan semakin tertarik untuk membuat mobile game dari IP mereka. Alasannya, mobile game membutuhkan waktu yang lebih sebentar dan investasi yang lebih sedikit untuk dibuat.

Beberapa tahun belakangan, publisher game besar untuk PC dan konsol juga mulai merilis mobile game yang didasarkan dari IP mereka. Misalnya, Riot Games yang meluncurkan Wild Rift atau Blizzard dengan Diablo Immortal. Sejauh ini, Newzoo telah menemukan lebih dari 230 mobile game yang didasarkan pada film, seri TV, atau buku. Sementara dalam waktu 20 tahun belakangan, ada lebih dari 900 game berbasis IP yang dirilis di semua platform. Ke depan, Newzoo memperkirakan, akan ada semakin banyak game berbasis IP yang dibuat. Alasannya, membuat game berdasarkan IP yang telah dikenal akan memudahkan developer serta publisher untuk mendapatkan pengguna baru.

Hal-yang-Perlu-Diketahui-Sebelum-Membeli-Lensa-Laowa

Lensa Wide Angle atau Makro? Yang Perlu Diketahui Sebelum Membeli Lensa Laowa

Bicara soal lensa Laowa dari Venus Optics, namanya dikenal luas di kalangan fotografer landscape dan makro sebagai pembuat lensa wide angle atau sudut lebar dan makro yang berkualitas. Dilihat dari portofolio produknya, sangat jelas Venus Optics tidak menargetkan fotografer di level pemula melainkan enthusiast dan profesional.

Sebab lensa-lensa Laowa tidak memiliki fitur autofocus, kontrol fokus dilakukan secara manual. Lalu, meski merupakan produsen lensa pihak ketiga dan berasal dari Tiongkok, harga lensa Laowa tidaklah murah. Namun kualitas optiknya sangat baik, build quality lensanya solid terbuat dari logam, ukurannya compact, dan tetap relatif lebih terjangkau bila dibanding lensa dari pihak pertama.

Tiga fokus utama Venus Optics ialah merancang lensa untuk keperluan landscape, makro, dan cinema. Mereka membuat untuk sistem kamera mirrorless maupun DSLR, untuk berbagai sensor meliputi Micro Four Thirds (MFT), APS-C, full frame, medium format, serta dengan dukungan mounting berbeda termasuk Sony E-Mount, Fujifilm X-Mount, Canon RF, Nikon Z, dan juga L-Mount.

Lantas, apa keunggulan lensa Laowa besutan Venus Optics ini?

Lensa Wide Angle Minim Distorsi

Laowa 15mm F4.5 Zero-D Shift
Laowa 15mm F4.5 Zero-D Shift

Salah satu tantangan memotret dengan lensa wide angle ialah timbulnya efek distorsi perpekstif yang membuat foto terlihat kurang proporsional. Namun sebagai spesialis pembuat lensa sudut lebar, Venus Optics memiliki teknologi khusus untuk meminimalkan distorsi yang disebut Zero-Distortion.

Lini lensa Zero-D Laowa dapat menghasilkan foto sudut lebar yang lebih natural. Beberapa lensa Laowa terbaru dengan teknologi tersebut antara lain Laowa 10mm F2 Zero-D MFT yang menawarkan focal length setara 20mm di full frame, Laowa 15mm F4.5 Zero-D Shift (full frame), dan Laowa 14mm F4 FF RL Zero-D (full frame).

Karakteristik lain lensa wide angle ialah mampu menciptakan efek kelainan bentuk yang menarik apabila memotret dari jarak dekat, yang dapat dimanfaatkan untuk menonjolkan bentuk subjek atau menambah kedalaman foto landscape. Kuncinya perhatian posisi dan sudut pemotretan, karena sedikit pergeseran dapat mengubah perspektif foto.

Lensa Macro dengan Rasio Pembesaran Maksimum 2:1

Laowa 65mm F2.8 2x Ultra Macro APO
Laowa 65mm F2.8 2x Ultra Macro APO

Kepiawaian Venus Optics dalam membuat lensa makro juga tak perlu diragukan lagi. Definisi klasik lensa makro adalah lensa harus mempunyai rasio pembesaran maksimum setidaknya 1:1, namun lensa Laowa menawarkan rasio reproduksi 2x lipat.

Artinya subjek dapat direproduksi dalam ukuran 2x lebih besar pada sensor gambar kamera, misalnya memotret objek 10mm dapat diproyeksikan ke dalam sensor sebagai foto 20mm. Beberapa lensa terbarunya antara lain Laowa 50mm F2.8 2X Ultra Macro APO untuk MFT, Laowa 65mm F2.8 2x Ultra Macro APO untuk APS-C, dan Laowa 100mm F2.8 2X Ultra Macro APO untuk full frame.

Semakin panjang focal length, kita akan mendapatkan jarak kerja yang lebih jauh sehingga tidak perlu sangat dekat dengan objek. Namun yang unik, Venus Optics juga menawarkan lensa makro sudut lebar seperti Laowa 24mm F14 2x Macro Probe, Laowa 25mm F2.8 2.5-5X Ultra Macro, dan Laowa 15mm F4 1:1 Macro.

Lensa makro sudut lebar memberikan kedalaman bidang yang relatif lebih dalam, lebih mudah mendapatkan ketajaman yang merata. Adapaun tantangan memotret dengan lensa makro ialah pada saat digunakan pada jarak pendek, lensa memiliki kedalaman bidang sempit. Artinya, harus difokuskan dengan sangat hati-hati untuk mendapatkan detail yang diinginkan.