Layanan seperti Xbox Cloud Gaming (xCloud) memungkinkan kita untuk memainkan beragam game AAA hanya dengan bermodalkan koneksi internet yang cepat dan stabil. Laptop yang Anda gunakan tidak punya kartu grafis diskret? Tidak masalah, sebab semua pemrosesannya berlangsung di server, dan yang dikerjakan laptop Anda pada dasarnya cuma sebatas streaming. Mirip Netflix, tapi yang di-stream video game, bukan film.
Namun seperti halnya Netflix, Xbox Cloud Gaming juga tidak luput dari salah satu kelemahan metode streaming: terkadang gambar bisa kelihatan kurang tajam, terutama jika dibandingkan dengan yang tersaji ketika game diinstal dan dimainkan langsung di perangkat.
Kabar baiknya, Microsoft sudah menyiapkan solusi dalam wujud fitur bernama Clarity Boost. Dengan mengandalkan penyempurnaan teknik scaling dari sisi client, Clarity Boost bisa membantu meningkatkan kualitas visual selama streaming berlangsung.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan The Verge, fitur ini terbukti mampu membuat detail-detail kecil dalam game jadi terlihat lebih tajam, seperti misalnya semak-semak dan tekstur jalanan di game Forza Horizon 5. Kendati demikian, perbedaannya tidak bisa dibilang dramatis.
Hal lain yang perlu dicatat adalah, Clarity Boost sejauh ini cuma tersedia di browser Microsoft Edge, persisnya Edge Canary yang merupakan versi eksperimental. Microsoft juga bilang bahwa ada kemungkinan fitur ini berakibat pada konsumsi baterai perangkat yang lebih boros. Namanya fitur eksperimental, pasti masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan lagi. Rencananya, fitur ini bakal tersedia buat versi standar Edge mulai tahun depan.
Terlepas dari itu, Clarity Boost tentu bisa Microsoft jadikan salah satu cara untuk menggaet lebih banyak pengguna browser Edge, meski tentu saja ini bakal lebih efektif lagi seandainya layanan Xbox Cloud Gaming sendiri sudah tersedia secara resmi di lebih banyak negara. Namun paling tidak cara ini jauh lebih elegan ketimbang strategi licik yang Microsoft terapkan untuk mempersulit pengguna Windows 11 memakai browser selain Edge.
Semua serba canggih, ada berbagai cara bagi Anda untuk mempermudah melakukan bisnis dan mengurusi bagian-bagian di dalamnya, salah satunya adalah dalam bagian distribusi barang. Sebagai pebisnis sudah seharusnya Anda mengetahui semua proses manajemen distribusi yang ada di dalam bisnis Anda. Dibawah ini akan dituliskan aplikasi distributor yang bisa Anda coba!
Aplikasi Distributor untuk Android
Aplikasi distributor pada dasarnya adalah aplikasi yang digunakan untuk mengelola seluruh aktivitas yang berkaitan dengan aktivitas distribusi di bisnis Anda.
Aktivitas ini meliputi kegiatan pemantauan harga, pengiriman barang, pengelolaan pesanan, penagihan dan hal lainnya. Atas ribetnya pengelolaan tersebut, justru sekarang dibantu oleh sebuah Aplikasi yang otomatis bisa membantu Anda dalam kegiatan ini. Berikut ini aplikasi-aplikasi yang Anda bisa gunakan:
SimpliDots
Aplikasi ini merupakan salah satu pilihan bagi Anda yang ingin melakukan pengontrol distribusi yang mudah dan dapat diakses melalui smartphone. Aplikasi ini memungkinkan Anda untuk mengelola distribusi dari produk Anda. Ada beberapa fitur yang juga bisa membantu Anda seperti Fitur Sales dimana hal ini memudahkan Anda untuk memantau target penjualan dan melacak posisi salesman Anda.
Simplidots juga mampu untuk mengambil keputusan lebih cepat melalui fitur laporan dengan adanya fitur Business Intelligence. Dengan fitur ini mampu juga untuk menampilkan beberapa aktivitas seperti menampilkan daftar stok barang Anda, kemudian memperlihatkan transaksi masuk dan keluar bahkan hingga pemindahakn stok barang.
Megaventory
Aplikasi satu ini biasanya digunakan oleh para pelaku bisnis untuk mengelola pesanan dari pembelian pelanggan maupun dari para pemasok barang. Aplikasi ini jelas memiliki keunggulan seperti adanya fitur yang mematikan untuk pengembalian inventaris tepat pada waktu yang diinginkan kemudian ada juga distribusi pemenuhan pesanan, pelaporan bahkan manajemen manufaktur.
Megaventory juga jelas mampu untuk membantu Anda mengelola permasalahan menangani masalah distribusi barang dengan basis cloud. Aplikasi ini juga akan membantu Anda dalam membuat laporan mengenai pemesanan yang biasanya susah untuk dilakukan karena tidak adanya waktu bagi Anda untuk menuliskannya.
Scylla
Aplikasi satu ini berisi bagaimana Anda bisa langsung melakukan distribusi terkait proses transaksi dari tingkat mana saja mulai dari distributor bahkan hingga kegiatan utang-piutang. Aplikasi ini memiliki kelebihan apabila permasalah Anda adalah di jaringan karena dengan aplikasi ini bisa membuat Anda mengelola distribusi barang secara online maupun offline tergantung dengan seberapa mendukungnya koneksi internet Anda.
Selain itu aplikasi ini jelas mampu untuk membantu mengumpulkan informasi terkait kegiatan di antara para cabang maupun distributor dalam mengumpulkan informasi terkait proses pengiriman produk Anda. Tak perlu takut lambat, aplikasi ini juga menyediakan Engine Big Data dimana Anda akan bisa menghasilkan proses data yang lebih cepat tergantung dengan kebutuhan.
Qontak.com
Aplikasi dari Indonesia ini jelas memiliki fitur yang lengkap untuk menawarkan Anda dengan berbagai kemudahan dalam proses distribusi di perusahaan Anda. Tak hanya itu aplikasi ini bisa membuat kemudahan bagi penggunanya sehingga pekerjaan Anda bisa menjadi lebih mudah untuk dilakukan termasuk dalam kegiatan pelacakan penjualan hingga otomatisasi Dokumen.
Aplikasi ini juga mampu untuk menampilkan berbagai kondisi data secara real time seperti lokasi dan waktu masuknya tenaga sales yang Anda pekerjakan. Tenang saja apabila Anda juga ingin melihat pengukuran dari jalannya aplikasi Anda karena dalam aplikasi ini Anda akan menemui sebuah manajemen KPI (KPI tracking) dimana Anda bisa melihat bagaimana tim berusaha untuk meningkatkan penjualan dan operasional bisnis Anda.
Oracle Netsuite
Aplikasi ini adalah salah satu yang menggunakan software as a service bagi Anda yang ingin melakukan kegiatan grosir dan distributor barang. Dengan aplikasi ini Anda bisa merencanakan alur kerja dari bisnis Anda seperti melaksanakan kerja bisnis bahkan merencanakan proses distribusi dari pemesanan hingga pembelian oleh pelanggan.
Kelebihan dari aplikasi ini tentu saja ada dalam proses inventaris barang Anda kemudian bagaimana proses memasukan produk Anda yang berada dalam e-commerce yang digunakan hingga lekukan akuntansi dan pemenuhan barang produksi.
Demikianlah aplikasi distributor yang bisa Anda gunakan untuk mempermudah kegiatan bisnis Anda seperti mengelola stok barang. Anda juga tak perlu ragu, beberapa aplikasi ini bisa digunakan secara gratis atau mencobanya melalui free trial yang disediakan untuk beberapa waktu.
Seberapa serius respon publik terhadap hype seputar game play-to-earn, NFT, cryptocurrency, metaverse, dan pada dasarnya semua komponen yang terkait dengan teknologi blockchain? Cukup serius untuk mengeluarkan dana ratusan ribu dolar buat sebuah aset digital di dalam game yang masih setengah jadi.
Belum lama ini, beredar kabar bahwa sebuah kapal pesiar digital bernama Metaflower Super Mega Yacht berhasil terjual seharga 149 ETH, atau kurang lebih setara $650.000. Kapal pesiar digital tersebut merupakan aset NFT untuk game/metaverse The Sandbox.
Tentu saja ini bukan pertama kalinya kita mendengar berita tentang in-game item yang laku dijual dengan harga selangit. Kalau statusnya benar-benar sangat langka, bahkan skin senjata di CS:GO pun bisa dihargai lebih dari $100.000. Namun perlu diingat, CS:GO merupakan game yang sudah eksis selama hampir satu dekade, dengan skena esport berskala global yang amat sukses. The Sandbox di sisi lain masih berstatus closed alpha.
Metaflower Super Mega Yacht merupakan kreasi Republic Realm, sebuah perusahaan yang aktif mengembangkan ekosistem metaverse untuk berbagai game P2E. Salah satu proyek NFT terbesarnya di The Sandbox adalah Fantasy Islands, yang terdiri dari 100 pulau virtual yang masing-masing merupakan aset NFT. Semuanya sudah terjual habis dalam waktu 24 jam, dan harga terendah untuk sebuah pulau saat ini disebut mendekati $300.000.
Kenapa bisa ada orang yang rela menggelontorkan uang sebanyak itu demi sebuah objek digital yang pixelated di dalam game yang belum selesai digarap? Entahlah, tapi toh ini bukan NFT teraneh yang pernah terjual dengan harga luar biasa mahal. Agustus lalu, sempat beredar berita mengenai sebuah gambar batu yang terjual seharga $1,3 juta. Benar-benar sebuah gambar batu dalam format JPEG yang oleh penciptanya sendiri disebut tidak ada fungsinya.
Setidaknya kapal pesiar digital tadi masih punya nilai fungsional sebagai sebuah playable asset.
Industri perekonomian digital sejatinya merangkul seluruh sektor usaha dan bisnis di masyarakat. Tak terkecuali bagi sektor ekonomi perdagangan. Sejak digitalisasi bergulir di Indonesia, tidak butuh waktu lama bagi sektor ini untuk segera bertransformasi menjadi e-commerce, baik dalam model bisnis B2C maupun B2B.
Hampir tiga dekade lalu, atau tepatnya pada 1993, salah satu entitas teknologi yang bergerak di industri e-commerce yakni Bhinneka berdiri hingga saat ini menjadi pionir industri e-commerce di Indonesia. Perusahaan yang terkenal sebagai penyedia produk 3C (Computer, Communications, Consumer Electronics) terus menjelma menjadi market leader B2B e-commerce di Indonesia dengan menggarap berbagai layanan.
Tidak berhenti mengembangkan bisnisnya, saat ini Bhinneka sudah mempunyai 6 sektor bisnis, yaitu produk Teknologi Informasi (TI) dan Maintenance, Repair & Operational (MRO), digital printing solution, offline store dan service center, business solution, B2B2B platform marketplace, hingga digital products.
Business Super Ecosystem Bhinneka hadirkan layanan marketplace dan e-Procurement
28 tahun telah melayani Indonesia, Bhinneka terus perkokoh layanan B2B nya dengan menghadirkan inovasi baru, Business Super Ecosystem. Strategi Bhinneka menjadi pemain e-commerce B2B terdepan di Indonesia.
Ekosistem bisnis yang dibangun Bhinneka sejak akhir tahun 2019 ini membantu percepatan transformasi ekonomi digital melalui penyediaan teknologi untuk semua pelaku bisnis di segala sektor dan skala.
Konsep Business Super EcosystemBhinneka adalah menghadirkan solusi bisnis dari hulu (bahan baku, barang setengah jadi) hingga ke hilir (end-products). Yakni menghubungkan para pelaku bisnis enabler mulai dari para penghasil barang, penyedia jasa, fintech dan logistik, dengan para pelanggan yang terdiri dari usaha mikro, UKM, dan enterprise. Menjadikannya ekosistem yang lebih luas dan tidak terbatas.
Business Super Ecosystem ini menghadirkan dua layanan solusi digital yakni marketplace dan e-Procurement marketplace . Kedua transformasi digital ini menyasar berbagai segmen mulai dari pemerintah daerah, swasta, akademisi/universitas hingga organisasi profesi.
Seperti contohnya Bhinneka dipercaya mengadakan marketplace di beberapa universitas dan pemerintah kota di Indonesia. Hingga saat ini, Bhinneka telah bekerja sama dengan tiga universitas dan tiga pemerintah kota. Dalam pendiriannya, dikenakan investasi 0% untuk pembuatan mini marketplace ini. Sehingga memungkinkan banyak komunitas, organisasi, lembaga, dan pemerintah menciptakan aliran pendapatan (revenue stream) baru dalam payung transformasi digital.
Beberapa hasil dari kerja sama Bhinneka dengan universitas pada bagian marketplace, akhirnya menghadirkan “SetSail BizAccel” yaitu campus marketplace President University, “Biemersshop” milik Universitas Bunda Mulia, dan “UII Gerai” milik UII Yogyakarta.
Konsep pembangunan campus marketplace ini adalah menyediakan fasilitas yang dapat diakses oleh seluruh civitas akademika hingga alumni civitas akademika melakukan jual-beli. Semua juga berkesempatan menjadi merchant. Sebuah inovasi menarik yang bisa menjadi ruang belajar dan praktek langsung berbisnis karena secara tidak langsung Bhinneka menyediakan pangsa pasar untuk pelaku usaha di ranah kampus. Bahkan, sesuai komitmennya, merchant kampus pun juga masuk dalam kurasi Bhinneka untuk melayani pengadaan di program Bela Pengadaan pemerintah yang bernilai hingga Rp50.000.000,00 (Lima Puluh Juta Rupiah) per transaksi.
Di lain sisi, pemerintah kota juga menjalin kerjasama dengan e-marketplace Bhinneka yang diwujudkan dalam digitalisasi pelaku UMKM lokal guna memaksimalkan pelayanan publik dan menggenjot kebutuhan belanja daerah.
Sebab, berdasarkan catatan LKPP dalam transaksi pengadaan barang/jasa tertinggi melalui e-Katalog periode Januari 2020-Mei 2021, penyerapan anggaran belanja untuk barang/jasa dari produk impor tampak lebih tinggi, yaitu Rp31,3 triliun.
Beberapa pemerintah kota yang telah bekerja sama dengan Bhinneka guna menjawab permasalahan ini yaitu, Pemerintah Kota Mojokerto, Pemerintah Kota Ternate, dan Pemerintah Kota Surakarta.
Dalam pengembangan bisnisnya, seperti dikatakan di awal, Bhinneka juga melebarkan sayapnya dengan menawarkan layanan e-Procurement Marketplace. Layanan ini dirancang untuk memusatkan interaksi antara organisasi, pelanggan, dan vendor untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi proses procurement bagi segmen korporat, UKM, dan instansi pemerintah.
Dilansir dari Kontan.co.id, untuk layanan e-Procurement, Bhinneka menawarkan efisiensi biaya hingga 25% per tahun melalui platform Bhinneka Bisnis (business-to-business/B2B), dan bekerja sama dengan LKPP untuk pengadaan pemerintah dengan menawarkan 150.000 SKU dari 9.000 suppliers. Penetapan ini berlandaskan pada data Kinerja Pengadaan LKPP Per 17 Mei 2021, tentang anggaran belanja pengadaan barang/jasa pemerintah (PBJP) pemerintah daerah TA 2021 adalah sebesar Rp 606,6 triliun.
Business Super Ecosystem seperti milik Bhinneka akan jadi “The Next Big Thing”?
Melihat berbagai praktik yang telah dibangun oleh Bhinneka di atas, rasanya membuka lebar peluang bisnis yang dapat dipersonalisasi dengan mudah.
Ditambah lagi pada tahun 2020, Indonesia menjadi negara dengan skor Global Entrepreneurship Monitor’s National Entrepreneurship Context Index (GEM NECI) tertinggi. Ini berarti Indonesia merupakan negara yang sangat konduktif bagi pertumbuhan semua jenis entrepreneur. Sehingga, hal ini bisa menjadi peluang Bhinneka untuk mengembangkan bisnis nya dengan lancar.
Model B2B e-commerce seperti Bhinneka diperkirakan akan terus tumbuh besar. Menteri Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi digital akan tumbuh delapan kali lipat, dari Rp632 triliun menjadi Rp4.531 triliun. Dalam hal ini, e-commerce turut andil dan memiliki peran yang sangat besar, yaitu 34% atau setara dengan Rp1.900 triliun. Diperkirakan, sektor B2B atau business-to-business juga akan tumbuh dengan besaran 13% atau setara dengan Rp763 triliun di tahun 2030.
Tingginya pengguna e-commerce di Indonesia dapat diarahkan untuk melakukan transaksi offline. Konsep Online-to-Offline (O2O) diharapkan dapat diterapkan dengan baik, sebab Online-to-offline (O2O) commerce merupakan strategi bisnis yang dapat menarik pelanggan potensial dari saluran online untuk melakukan pembelian di toko fisik. O2O dapat mengidentifikasi pelanggan di ruang online, seperti melalui email dan iklan Internet, dan kemudian menggunakan berbagai alat dan pendekatan untuk menarik pelanggan meninggalkan ruang online dan dapat melakukan transaksi offline.
Jauh sebelum bermunculan e-commerce baru yang mengimplementasi konsep O2O (online-to-offline), Bhinneka menjadi e-commerce pertama yang menawarkan konsep omnichannel dengan kanal penjualan yang terintegrasi (platform & physical store) yang diperkuat dengan 10.000+ vendors & merchants, 2.500.000 SKUs, dan total 1.500.000+ MSMEs, corporate customers, instansi pemerintah.
Seperti sebelumnya yang sukses menjadi pelopor perdagangan online, dua program pembangunan marketplace dan e-Procurement marketplace tadi menjadi upaya Bhinneka mengokohkan posisinya untuk selalu jadi yang terdepan dengan membangun Business Super Ecosystem (Ekosistem B2B2B) yang akan menjadi masa depan industri e-commerce B2B.
Dengan ini diharapkan inovasi yang dilakukan oleh Bhinneka benar dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, serta dapat mengarahkan para pelaku UMKM melakukan digitalisasi. Pada era masyarakat digital ini sepatutnya kita memanfaatkan teknologi digital dengan maksimal.
Bukalapak mengumumkan perluasan solusi jasa logistik BukaSend yang kini tersedia dalam bentuk keagenan di aplikasi Mitra Bukalapak. Sebelumnya, solusi ini hadir di aplikasi konsumer Bukalapak sejak 2019 untuk permudah pelapak mengirim barang ke pembeli dalam beberapa opsi.
Dengan perluasan sebagai keagenan, membuka kesempatan lebih luas kepada para pelaku UMKM untuk menjadi agen pengiriman barang untuk sejumlah jasa penyedia logistik di Tanah Air, seperti SiCepat Express, J&T Express, Lion Parcel, Ninja Xpress, Anteraja, dan Grab tanpa modal. Diklaim sejak hadir di aplikasi Mitra Bukalapak, jumlah agen BukaSend sudah mencapai lebih dari 12 ribu tersebar di seluruh Indonesia.
Dalam konferensi pers virtual, Presiden Commerce & Fintech Bukalapak Victor Lesmana mengatakan, situasi pandemi telah mendorong perkembangan industri e-commerce sebagai sarana masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan itu, peran teknologi kian besar dalam membantu para pelaku industri logistik menjawab kebutuhan ini dengan lebih efisien.
“Namun seiring dengan meningkatnya penetrasi internet di Indoneia dan semakin pesatnya pengembangan infrastruktur oleh pemerintah, menyediakan titik-titik pengambilan barang offline dalam jumlah besar telah menjadi salah satu tantangan utama bagi pelaku bisnis logistik di Indonesia,” kata dia, Selasa (30/11).
Victor melanjutkan bahwa tantangan ini disebabkan oleh sulitnya membangun jaringan konektivitas di Indonesia. Meskipun terdapat 270 juta jiwa, Indonesia hanya memiliki 4.800 kantor pos dan kurang dari 30.000 kantor cabang bank dan kurang lebih 100.000 ATM, walaupun terdapat lebih dari 100 bank komersial. Karenanya, menghubungkan seluruh wilayah di Indonesia, baik perkotaan maupun pedesaan, yang berkontribusi terhadap lebih dari ⅔ GDP Indonesia, menjadi sangat sulit.
Akan tetapi, tantangan tersebut bisa diselesaikan dengan memanfaatkan warung sebagai titik penghubung. Bukalapak memperkenalkan agen BukaSend untuk memperluas jaringan drop point logistik guna permudah pengambilan barang. Juga, memudahkan penjual online untuk menemukan delivery point untuk jasa kurir. para Mitra Bukalapak yang menjadi Agen BukaSend juga dapat meraih penghasilan tambahan dari layanan ini. Hal yang sama juga berlaku jika hanya menjadi agen BukaSend saja.
Manager E-Commerce Relation J&T Stevan Valentino menambahkan, dengan perkembangan yang terjadi bersama Mitra Bukalapak, J&T berhasil menghemat biaya pick-up dengan coverage yang lebih luas. Hal penting lainnya adalah pick-up service dari J&T semakin bisa dioptimalkan melalui kemitraan seperti ini.
“Pick-up service ini tentunya menjadi solusi bagi para pengguna J&T agar bisa terus melakukan pengiriman barang dengan aman dan nyaman di tengah pandemi,” kata Stevan.
Victor menuturkan, proses untuk menjadi agen BukaSend tidak sulit, cukup mengunduh aplikasi Mitra Bukalapak. Kemudian, pilih menu Agen BukaSend dan isi data pengirim dan penerima, lalu mitra sudah bisa mengirimkan barang. Agen BukaSend dapat menikmati komisi bersaing, hingga 35% dari total biaya kirim dan beragam promo marketing lainnya.
Pengguna BukaSend juga dapat menikmati berbagai benefit lainnya, seperti terintegrasi dengan situs, aplikasi, dan API; jaminan pasti dijemput; real-time tracking; print thermal resi; keanggotaan, laporan komisi bulanan, dan lain sebagainya.
“Syarat menjadi agen BukaSend cukup punya aplikasi Mitra Bukalapak. Tidak terbatas juga karena tidak harus punya gudang, bisnis, bisa rumahan saja,” tutup Victor.
Solusi BukaSend ini tidak jauh berbeda dengan dengan solusi yang ditawarkan oleh Shipper. Sementara, Shipper, Anteraja, dan MrSpeedy juga bekerja sama dengan DANA untuk DANA Delivery buat kemudahan pengguna mengirim paket dengan jasa kurir last mile.
Potensi logistik
E-commerce merupakan motor ekonomi digital di Indonesia yang terus bertumbuh hingga saat ini. Berdasarkan riset e-Conomy SEA 2021 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company, sektor e-commerce masih menjadi penggerak ekonomi digital dengan pertumbuhan 52% atau $53 miliar.
Di ranah regional, sektor ini terus disokong dengan investasi jumbo untuk mendukung industri e-commerce sebesar $2,5 miliar di semester pertama 2021 saja, termasuk investasi yang diterima oleh J&T Express. Sebanyak 28% dari populasi wilayah diperkirakan sekarang memiliki cakupan pengiriman hari yang sama (same-day).
Untuk membuat usaha maupun bisnis sendiri, kita bisa mencari banyak cara untuk mendapatkan modal usaha. Tak perlu berbekal dari tabungan pribadi saja, kini ada cara baru yang bisa dilakukan bahkan dengan menjual pulsa kembali.
Harga yang ditawarkan pun bisa membantu Anda untuk bisa bersaing dengan para penjual pulsa online lainnya. Tak perlu ragu juga, aplikasi-aplikasi ini selain membantu Anda mendapatkan keuntungan, Anda juga bisa sekaligus mencari tambahan uang jajan. Ini dia 7 Aplikasi Jualan Pulsa yang bisa membantu Anda!
Rekomendasi Aplikasi Jualan Pulsa
KonterGo
Aplikasi ini bisa dibilang sebagai salah satu pilihan Anda untuk menjualkan pulsa dengan cepat dan mudah. Aplikasi ini tentu saja bisa Anda temui di Google Play Store untuk segera Anda download dan gunakan.
Dengan menggunakan Aplikasi ini Anda tak perlu khawatir akan penjualan pulsa takut akan sistem tutup, justru dengan KonterGo ini bisa melayani Anda selama 24 Jam lebih dan tentunya sangat terpercaya karena ada layanan garansi uang kembali apabila kegagalan transaksi.
Sepulsa
Aplikasi jualan pulsa lagi satu ini menawarkan berbagai macam fitur unik dan menarik untuk membuat Anda menjualkan pulsa. Dengan aplikasi ini Anda juga bisa menggunakan satu fitur yang bernama fitur pembayaran otomatis dimana akan ada tagihan rutin tiap bulannya di saldo rekening Anda. Sepulsa juga bisa membantu Anda menentukan kapan tanggal ingin membayar tagihan rutin tiap bulan dari jualan Anda.
Netzme
Jual beli pulsa online mungkin sudah jadi hal biasa untuk aplikasi yang lainnya, tapi dalam Netzme Anda bahkan bisa langsung mendapatkan sejumlah hadiah apabila bisa menyelesaikan beberapa misi khusus dalam membuat konten di aplikasi tersebut.
Tak hanya itu, Netzme juga memiliki banyak bonus tambahan untuk Anda apabila melakukan pembelian pulsa, Token PLN maupun memainkan game seru dalam aplikasinya secara rutin.
Agen Pulsa Termurah
Aplikasi satu ini menawarkan Anda cara jualan pulsa dengan harga yang murah, bahkan Anda bisa langsung melakukan deposit hanya dari Rp 50.000 saja. Aplikasi ini juga dapat membantu Anda menyediakan pembayaran atau pembelian produk online lainnya seperti token PLN, vouchergame dan BPJS. Melalui aplikasi ini Anda bisa melakukan pembayaran dengan cara transfer bank bahkan juga dengan menggunakan Bitcoin!
KIOSER
Apabila Anda mencari aplikasi jual pulsa online yang paling murah, aplikasi ini jawabannya, karena dengan mengisi saldo deposit Anda, Anda bisa langsung menjualkan pulsa tanpa ribet dan menunggu setiap kali transaksi.
Dengan aplikasi ini juga Anda bisa menyediakan berbagai macam pembayaran untuk pembeli Anda misalnya menggunakan GoPay, OVO, Link Aja maupun hal lainnya dengan maksud untuk melakukan transaksi yang lebih cepat antara Anda dengan pembeli.
Unitedpay
UnitedPay cocok untuk Anda yang ingin jualan pulsa tanpa perlu modal terlebih dahulu, dengan aplikasi ini Anda bisa menjual pulsa bukan hanya dari seribu rupiah saja.
Keuntungan menggunakan aplikasi ini juga terlihat dari harga agen yang lebih murah dan bagaimana adanya penyediaan layanan pembayaran yang lain.
Aplikasi ini juga menyediakan cetak struk untuk Anda yang menginginkan bukti pembayaran apabila pembeli Anda memintanya.
PAYFAZZ
Rekomendasi aplikasi jual pulsa terakhir yang bisa Anda gunakan adalah PAYFAZZ. Aplikasi ini tentunya ampuh untuk Anda yang ingin menjual pulsa tanpa biaya admin sama sekali, Anda pun juga bisa mendaftar sebagai agen dan penjualan pulsa juga bisa dilakukan secara bebas tak lupa untuk nikmati berbagai keuntungan yang didapatkan. Selain itu aplikasi ini menyediakan fitur transfer antar bank tanpa sama sekali adanya biaya admin.
Itulah dia sejumlah aplikasi jual pulsa online yang bisa Anda gunakan dan dapatkan. Tentu saja keuntungan dari jualan pulsa ini bisa membantu Anda untuk menabung dalam membangun bisnis yang Anda inginkan suatu saat nanti ataupun langsung menjadikan bisnis jualan pulsa ini sebagai usaha Anda satu-satunya. Selamat berjualan!
Traveloka kini telah berubah menjadi superapp yang memfokuskan pada pemenuhan gaya hidup. Sesuai dengan jargon yang digunakan, superapp identik dengan sebuah aplikasi yang menggabungkan berbagai jenis layanan dalam satu platform. Selain mengembangkan sendiri, biasanya mereka juga melakukan kemitraan strategis dengan startup atau perusahaan lain.
Hadir sebagai layanan online travel agency, varian produk Traveloka kini diperluas dengan kehadiran berbagai kategori baru. Teranyar, mereka masuk juga di bidang healthtech dengan menghadirkan sejumlah layanan, termasuk telemedis alias jasa konsultasi dokter secara virtual. Untuk layanan ini, mereka memiliki entitas bisnis tersendiri yang bernaung di PT Nawanusa Medika Teknologi.
Fitur telemedis merupakan satu dari beberapa layanan yang terdapat pada menu “Health” di aplikasi Traveloka. Selain itu ada layanan medical check-up, perawatan gigi, dan fasilitas kesehatan lainnya – sebagian besar Traveloka berperan sebagai perantara untuk registrasi pasien, booking, dan pembayaran.
Selain kesehatan, layanan baru bermunculan di kategori finansial. Teranyar, mereka kini miliki layanan investasi emas, bekerja sama dengan Pegadaian. Selain itu, fitur marketplace asuransi (insurtech) di dalamnya juga terus diperluas dengan menjangkau lebih banyak produk. Lagi-lagi, dasarnya adalah ambisi mereka untuk menjadi aplikasi super yang memenuhi tuntutan gaya hidup masyarakat masa kini.
Strategi bertahan di tengah pandemi
Berbagai pembatasan yang dilakukan di banyak negara untuk menghentikan persebaran Covid-19 tentu berdampak langsung pada industri akomodasi dan transportasi, tak terkecuali OTA. Menurut data, di tahun 2020 terjadi penurunan nilai pasar hingga 20%. Tahun 2019 bisnis OTA berhasil membukukan nilai $744,7 miliar, sementara di tahun 2020 menurun jadi $595,8 miliar.
Pun demikian di Indonesia, PPKM yang digencarkan pemerintah membatasi penggunaan berbagai transportasi publik, seperti kereta, pesawat, dan lain-lain. Bahkan ada larangan untuk melakukan tradisi mudik – sampai memangkas hari libur untuk mengurangi mobilitas masyarakat. Sementara momen-momen tersebut biasanya menjadi “panen raya” bagi penyedia platform OTA.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa Traveloka sangat terpengaruh dengan pandemi Covid-19. Bisnis kami berada di titik terendah yang belum pernah terjadi sejak kami pertama kali berdiri. Namun, kami selalu percaya bahwa Traveloka akan bangkit kembali dengan adanya penyesuaian strategi bisnis secara cepat,” ujar Co-founder & CEO Ferry Unardi ketika mengumumkan perolehan pendanaan baru $250 juta atau setara 3,6 triliun Rupiah pada Juli 2020 lalu.
Bertahan melalui aktivitas dan finansial
Tahun lalu, ketika kegiatan perjalanan harus dibatasi Traveloka memilih untuk mengoptimalkan fitur Xperience yang berada di aplikasi. Mereka menyajikan berbagai aktivitas online, mulai dari tur virtual, workshop, hingga kelas online. Beberapa waktu kemudian, mereka mantap masuki bisnis food delivery dengan TravelokaEats – bermodal direktori lokasi makan yang ada di basis datanya, kemudian diperkuat dengan merekrut mitra-mitra untuk pemesanan dan pengantaran. Selain itu, mereka juga sudah memiliki infrastruktur mendasar lainnya, yakni: fintech.
“Upaya lain yang kami lakukan adalah untuk menemukan cara baru agar bisa memberikan layanan kepada pengguna menyesuaikan perubahan customer saat ini. Salah satunya adalah ekspansi layanan lokal dan layanan fintech,” kata President Traveloka Caesar Indra dalam sebuah kesempatan.
Untuk layanan fintech, saat ini Traveloka tengah gencar dengan produk paylater mereka. Selain di ekosistem aplikasi milik sendiri, produk pembayaran tersebut kini mulai diaplikasikan ke platform lain seperti e-commerce. Selain itu, beberapa fitur seperti Instant Debit dan Co-Brand Credit Card juga menjadi andalan – dinilai lebih cocok untuk menunjang gaya hidup kekinian. Sementara untuk uang elektronik mereka memilih bermitra dengan UANGKU milik PT Smartfren Telecom Tbk.
Ekosistem layanan
Per hari ini (30/11), setidaknya ada 46 fitur layanan yang bisa diakses melalui aplikasi Traveloka. Jika dikelompokkan lebih lanjut, saat ini Traveloka mengakomodasi beberapa kategori layanan, meliputi transportasi, akomodasi, perlengkapan, aktivitas, pembayaran, tagihan, asuransi, investasi, makanan, dan lain-lain. Kendati demikian, nuansa yang dihadirkan dalam aplikasi memang masih menonjolkan sebagai sebuah OTA – fitur-fitur baru di luar travel dan akomodasi belum terlalu ditonjolkan.
Peluasan ekosistem layanan ini jelas menjadi bagian dari strategi agar Traveloka tetap bisa mendapatkan traksi maksimal, karena pada dasarnya pandemi belum sepenuhnya hilang. Terlebih beberapa aksi strategis akan digalakkan, salah satunya mengenai rencana go-public.
Sebelumnya berhembus kabar Traveloka akan membuat kesepakatan dengan Bridgetown Holdings Ltd. untuk SPAC. Namun baru-baru ini, tersiar informasi bahwa dewan direksi Traveloka memutuskan untuk tidak melanjutkan langkah tersebut. Alasannya kurang lebih sama dengan MNC, karena antusiasme SPAC telah berkurang seiring tingginya frekuensi di pasar. Perusahaan kemungkinan akan menjajaki proses IPO tradisional, tetap di bursa AS, menurut sumber Bloomberg.
Di sisi lain, Traveloka juga menggencarkan investasinya ke startup lain – yang dinilai akan memiliki potensi untuk bersinerginya. Tercatat sepanjang 2021 mereka telah berinvestasi ke Member.id, Sirclo, dan PouchNATION.
Menjadi lifestyle superapp memang pilihan yang cukup relevan, karena secara fundamental sebagai OTA ekosistem layanan yang sudah ada ditujukan [salah satunya] untuk pemenuhan gaya hidup. Maka tugas selanjutnya adalah memperluas cakupan fitur agar mampu menghadirkan pelayanan secara menyeluruh.
Setelah PC mulai diramaikan dengan game-game milik PlayStation yang awalnya eksklusif, kelihatannya Sony juga mulai memberikan perhatiannya ke platform mobile.
Sebelumnya, pada April 2021 lalu, Sony kedapatan membuka lowongan untuk Head of Mobile untuk unit bisnis baru di PlayStation Studios. Setelah beberapa bulan tidak ada kabar perkembangan, akhirnya kini ada informasi penting yang menunjukkan bahwa ekspansi mereka ke mobile terus berlangsung.
Dalam paten terbarunya, Sony Interactive Entertainment di Jepang mendaftarkan desain kontroler PlayStation untuk smartphone. Informasi mengenai paten ini awalnya diinformasikan oleh Videogameschronicle (VGC).
Dalam gambar yang disertakan dalam patennya, terlihat sebuah kontroler yang memiliki bentuk mirip dengan kontroler Dualshock 4 milik PS4. Perbedaannya, kontroler ini sangat panjang secara horizontal karena memiliki ruang di tengah-tengahnya untuk tempat meletakkan smartphone.
Sony juga menjelaskan bahwa kontroler ini nantinya akan memiliki sensor yang dapat mendeteksi kemiringan yang dilakukan oleh tangan pemain. Hal ini berarti kontroler ini akan memiliki fitur gyroscope sama seperti yang ada pada Nintendo Switch dan juga smartphone.
Dijelaskan juga bahwa kontroler ini akan tersambung ke smartphone lewat bluetooth sehingga kontroler ini tidak membutuhkan koneksi fisik ke smartphone saat digunakan nanti.
Bila memang Sony menindaklanjuti paten tadi, maka kemungkinan besar kontroler ini akan digunakan para gamer untuk memainkan game-gamePlayStation lewat smartphone menggunakan Remote Play atau lewat cloud.
Sayangnya, masih banyak pertanyaan tentang paten dari kontroler PS Mobile ini. Mulai dari mengapa desainnya masih menggunakan DualShock 4 ketimbang DualShock 5? Bagaimana mekanisme kontroler ini dapat menahan smartphone tersebut ke kontroler? Karena dari gambar yang ditampilkan tidak diperlihatkan mekanisme kuncian atau penahan dari smartphone.
Dan juga, apakah kontroler ini nantinya akan bersifat universal untuk semua smartphone atau hanya untuk smartphone tertentu saja? Mengingat patennya juga tidak menunjukkan bahwa kontroler ini memiliki fleksibilitas untuk diatur panjang-pendeknya.
Sayangnya, semua pertanyaan tersebut mungkin masih harus menunggu lama hingga Sony mau menjawabnya. Namun setidaknya ada tanda-tanda keseriusannya dalam menghadirkan pengalaman PlayStation ke para gamer mobile nantinya.
Ketika lockdown di awal pandemi, saya memutuskan untuk mencoba memotret macro untuk menyalurkan hobi fotografi. Selama satu tahun penuh, saya memotret berbagai objek dari serangga, bunga dan tumbuhan, abstrak, hingga konsep foto dengan benda-benda kecil.
Namun saya kepincut ingin mencoba lensa bokeh master dengan aperture besar F0.95, jadi saya tukar tambah dengan lensa macro-nya. Saya memang punya niat untuk upgrade lensa macro tersebut dengan versi yang lebih baik di masa depan.
Selama menggeluti fotografi macro, ada beberapa catatan yang menurut saya penting. Mulai dari alat tempur yang efisien, pilih lensa macro dan bodi kamera mirrorless yang ringkas tetapi punya grip yang cukup nyaman. Karena kita akan membutuhkan bantuan flash eksternal yang dipasang di atas kamera.
Bicara soal lensa macro, Venus Optics adalah pabrikan lensa pihak ketiga yang menawarkan koleksi lensa macro yang cukup lengkap. Baik dari pilihan focal lenght, berbagai ukuran sensor dari Micro Four Thirds (MFT), APS-C, dan full frame, serta tersedia di sistem kamera yang berbeda-beda.
Yang terbaru, Venus Optics telah mengumumkan Laowa 85mm F5.6 2x Ultra Macro APO, lensa macro 2x yang diklaim terkecil di dunia untuk sistem kamera mirrorless full frame. Lensa tersebut berdiameter hanya 53 mm, panjang 81 mm, dan beratnya 259 gram.
Dari segi optik, Laowa 85mm F5.6 2x Ultra Macro APO dibuat dari 13 elemen dalam 9 grup, termasuk tiga elemen extra-low dispersion. Ia menggunakan desain apochromatic (APO) untuk meminimalkan chromatic aberration.
Lensa macro ini memiliki jarak pemfokusan minimum 16,3 cm, memiliki rasio pembesaran 2x, dan menggunakan mekanisme pemfokusan internal sehingga laras depan lensa tidak akan memanjang saat mencari fokus.
Dengan focal length 85mm, artinya kita harus cukup dekat saat memotret foto macro ekstrem seperti serangga. Meski banyak lensa macro tiba dengan aperture F2.8, faktanya untuk mendapatkan depth-of-field-nya yang cukup setidaknya butuh aperture F5.6 ke atas. Di sini alasan kenapa flash eskternal dibutuhkan, untuk menjaga shutter speed agar tidak terlalu rendah.
Selain ukuran lensa yang ringkas, bagian paling menarik ialah harganya. Lensa full frame biasanya dipatok cukup mahal, tetapi harga Laowa 85mm F5.6 2x Ultra Macro APO cukup terjangkau yakni US$449 atau sekitar Rp6,4 jutaan untuk versi Canon RF, Nikon Z, dan Sony E-mount, serta US$499 (Rp7,1 jutaan) untuk versi Leica M.
Ditutup dengan pelaksanaan Demo Day pada 26 November 2021, pelaksanaan DSLaunchpad 3.0 x AWS secara resmi mengumumkan 5 pemenang inkubasi bisnis kali ini. Bumblebook keluar sebagai pemenang program inkubasi kali ini. Posisi kedua diraih oleh Tabula. Untuk pemenang kategori women founder diraih oleh KITA. Gamelon dinobatkan sebagai pemenang kategori pemanfaatan teknologi AI/ML. Sedangkan kategori under-represented dimenangkan oleh Readio.co.
Penentuan pemenang dilakukan melalui proses penjurian yang sangat ketat, dibantu oleh para juri dari berbagai bidang startup, yaitu Steve Patuwo, Business Development Manager at Amazon Web Series, Devina Halim selaku VP of Investment East ventures, dan Amir Karimuddin selaku Editor in Chief DailySocial.id
Program DSLaunchpad 3.0 x AWS diikuti oleh 100 peserta terpilih yang mengikuti coaching serta mentoring session bersama para mentor yang ahli di bidang startup, hingga terpilih 15 peserta yang mengikuti Demo Day.
Berikut profil singkat 5 startup yang menjadi pemenang:
Bumblebook – Pemenang Pertama
Bumblebook dengan memberikan layanan penyedia pembelajaran pengalaman pribadi 360 derajat untuk orang tua dan anak-anak dalam 2.000 hari emas pertama. Berfokus pada perkembangan anak, Bumblebook menawarkan produk yang dapat membantu perkembangan anak berusia 0-6 tahun
Tabula – Pemenang Kedua
Tabula adalah ekosistem kesehatan dan kesehatan mental untuk membantu orang belajar dan dapat membantu diri mereka sendiri. Saat ini, Tabula memiliki layanan kelas online secara gratis di kanal Telegram dan melalui aksi tersebut, mereka ingin menjadi agregator yang menyatukan masyarakat yang membutuhkan layanan dengan layanan penyedia.
KITA – Pemenang dalam Kategori Women founder
KITA adalah aplikasi mobile yang dibuat untuk membantu keluarga Indonesia dalam mengatur kebutuhannya secara lebih cepat, praktis dan relevan. KITA menyediakan solusi keluarga satu atap melalui perjalanan yang mulus dan terhubung dari langkah perencanaan – pengorganisasian – hingga pemenuhan.
Gamelon – Pemenang dalam Kategori AI/ML Technology
Gamelon adalah ekosistem inovatif tempat barang digital dapat diperdagangkan dan dijual sebagai aset likuid dengan mudah di semua platform game termasuk perangkat seluler, PC, dan sistem konsol—bahkan tersedia untuk game VR/AR.
Readio.co – Pemenang dalam Kategori Under-represented (tier 2 or 3 cities)
Readio.co merupakan sebuah marketplace untuk ebook dan bahan bacaan. Anda dapat menemukan ribuan inspirasi dan cerita dari beragam bacaan berkualitas di Readio.co.
Pemenang dari DSLaunchpad 3.0 X AWS kali ini akan mendapatkan total hadiah 130 juta rupiah. Adapun, bagi 100 startup terpilih dan 5 pemenang akan mendapatkan kredit AWS dengan total $580K. Best Graduate I – Bumblebook, mendapatkan uang tunai sebesar Rp30 juta. Best Graduate II – Tabula, mendapatkan uang tunai sebesar Rp10 juta. Best Graduate of Women Founder Category – KITA, mendapatkan uang tunai sebesar Rp30 juta. Best Graduate of Using AI/ML Technologies Category – Gamelon, mendapatkan uang tunai sebesar Rp30 juta. Best Graduate of Under-represented Category – Readio.co, mendapatkan uang tunai sebesar Rp30 juta.
DSLaunchpad 3.0 x AWS sendiri merupakan program inkubasi startup secara online yang membantu membangun kesuksesan startup dengan menyediakan akses langsung pada pengetahuan dan jejaring global dari para mentor, partner, dan investor di berbagai sektor industri. Program ini merupakan kolaborasi dari Amazon Web Service dengan DailySocial.id