Pada peluncuran Huawei Ascend Mate7 dan Ascend P7 beberapa hari lalu, Sheng Kai (Steven) – CEO PT. Huawei Indonesia menjelaskan beberapa langkah untuk menaklukkan pasar Indonesia.
Kehadiran Huawei dengan smartphone keluaran mereka sendiri tentunya menarik untuk dibahas. Mengapa baru sekarang Huawei hadir dengan merek sendiri juga menjadi langkah yang seru diamati.
Dalam sesi tanya jawab dengan para rekan media, pihak Huawei sendiri menyebutkan bawah sebelumnya Huawei telah hadir di Indonesia lebih banyak bekerja sama dengan pihak operator dan masuk di segmen korporasi. Pasar yang telah siap serta kemitraan strategis yang telah disiapkan menjadi beberapa hal yang akhirnya membuat Huawei akhirnya menggarap pasar lokal dengan manghadirkan perangkat dengan brand Huawei sendiri.
Lalu bagaimana strategi mereka untuk taklukkan pasar Indonesa. CEO Huawei menjelaskan ada tiga fokus ke depan yang akan dilakukan Huawei. Fokus ini sesuai dengan strategi global perusahaan tetapi dengan eksekusi yang tentunya disesuaikan dengan pasar lokal.
Fokus yang pertama adalah tentang Produk. Huawei menghadirkan kualitas produk yang premium. Dalam produk yang dihasilkan – setidaknya dari dua smartphone yang baru dikenalkan kemarin – Huawei lebih memiliki bahan aluminium, glass dari pada bahan plastik untuk body ponsel. Selain itu Huawei juga ingin memberikan kualitas yang terbaik pada berbagai produk mereka, hal ini juga bisa dilihat dari dana yang cukup besar untuk RnD (riset and development) yang mereka miliki.
Dukungan atas LTE yang diberikan pada produknya bukan tanpa alasan, Huawei ingin menjai pemimpin di ranah jaringan generasi keempat atau 4G. Setelah sebelumnya hadir dalam rupa dukungan ‘di belakang layar’ termasuk modem yang mendukung jaringan 4G, kini mereka meluncurkan smartphone yang telah dilengkapi fasilitas jaringan 4G.
Meski belum bisa digunakan secara luas di pasar Indonesia, karena operator telko di sini belum menyediakan 4G untuk kalangan umum, namun strategi ini bisa memberikan gambaran seperti apa ambisi Huawei di Indonesia. Karena jaringan generasi keempat di tanah air tinggal menunggu waktu.
Fokus yang kedua adalah tentang branding. Untuk strategi ini Huawei telah dan terus mengembangkan brand mereka untuk dikenal masyarakat luas. Salah satu strateginya adalah mensponsori berbagai klub terkenal liga-liga Eropa, antara lain ada AC Milan, PSG, Borussia Dortmund, Ajax, Atletico Madrid serta Arsenal.
Untuk klub yang terakhir ini, Huawei bahkan membuat edisi khusus Ascend P7 versi Arsenal. Selain mensponsori berbagai klub bola ini, Huawei juga menempatkan iklan di televisi, airport serta berbagai event. Di Indonesia strategi iklan ini telah bisa dilihat di berbagai sudut kota, termasuk bandara. Indonesia menjadi bagian strategi global Huawei untuk branding.
Info menarik: Huawei Ascend Mate7 dan Ascend P7 Resmi Hadir di Indonesia
Fokus yang ketiga adalah tentang partnership atau kemitraaan. Selain menggaet Trikomsel sebagai mitra eksklusif untuk memasarkan produk Huawei di Indonesia, strategi yang dijalankan Huawei antara lain adalah menghadirkan kerja sama win-win dengan para mitra dan reseller.
Untuk lokasi toko juga tak luput dari perhatian, branding di toko offline termasuk display telah didesain sedemikian rupa, setidaknya ada 3 yang ditampilkan dalam presentasi kemarin. Ada brand image untuk toko, display zone serta display counter.
Yang menjadi penting untuk konsumen juga adalah layanan purna jual, Huawei telah menyiapkan layanan ini antara lain dengan menghadirkan collective point sama service center. Untuk jumlah sendiri, setidaknya ada 50 lebih collection points yang akan tersedia sebelum akhir tahun 2014 sedangkan untuk untuk total service center dan collection points yang akan ditingkatkan menjadi 200 lebih di tahun 2015.
Tiga fokus yang akan dilakukan Huawei untuk pasar Indonesia ini tak lain adalah karena strategi global mereka termasuk pentingnya pasar Indonesia bagi Huawei. Belum lagi ambisi Huawei untuk menjadi pemimpin pasar dalam generasi jaringan keempat atau 4G. Di sisi lain fokus ini juga dijalankan untuk mencapai target yang dicanangkan oleh Huawei yaitu mencapai 10% market share global dalam 2 tahun ke depan
Pertanyaan yang kemarin sempat terlintas di kepala saya ketika melihat Huawei merilis smartphone premium adalah, mengapa? Pasar premium di Indonesia memang cukup seksi tetapi bukan berarti miskin persaingan. Saya malah memikirkan mengapa Huawei tidak menyasar pasar menengah terlebih dahulu sambil membangun branding dan ketika sudah cukup dikenal maka baru menghadirkan perangkat di atas 5 juta.
Pendapat saya ini bukan tanpa alasan, saya melihat Xiaomi yang masuk ke Indonesia dengan perangkat murah berkualitas mereka dan animo konsumen Indonesia cukup tinggi. Huawei yang memiliki pabrik serta RnD sendiri tentu mampu menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga yang bisa ditekan. Ini tentunya bisa menjadi penantang yang menarik dari produk pasar menengah yang telah ada termasuk yang dihadirkan brand lokal.
Di sisi lain, dengan dirilisnya smartphone premium lebih dulu dari kelas yang lebih murah, bisa jadi Huawei ingin menancapkan image premium secara langsung ke konsumen lokal dalam kehadiran perdana mereka di Indonesia. Orang sini memang terkadang mengedepankan keren atau tidaknya brand dalam memilih produk. Jika Huawei bisa menghasilkan produk berkualitas dan keren di langkah awal, tentu konsumen bisa mempercayai produk-produk lain yang akan mereka rilis.
Huawei sendiri, seperti yang diamini mitra mereka Trikomsel, telah siap untuk menghadirkan berbagai jajaran produk untuk semua segmen. Tidak hanya premium tetapi pasar menengah dan juga bawah. Untuk pangsa pasar sendiri, berdasarkan data IDC pada kuarter kedua 2014, Huawei menjadi perusahaan pembuat smartphone ketiga terbesar di dunia.
Dengan rencana melayani pasar Indonesia yang cukup besar, tidak berlebihan sepertinya kalau Huawei menargetkan menguasai pangsa pasar sebesar 10% dalam dua tahun ke depan, naik dari 6,9% pangsa pasar mereka saat ini.
Tentunya menarik untuk mengamati terus pergerakan mereka di Indonesia, termasuk perangkat apa lagi yang akan dirilis untuk konsumen tanah air, serta dukungan apa selain yang berhubungan dengan penjualan yang akan Huawei terapkan di Indonesia.