5 Langkah Ucapkan Selamat Tinggal ke Founder Startup Tanpa Saling Membenci

Salah satu kesalahan awal yang umum dilakukan oleh founder startup adalah tidak membuat dokumen kesepakatan dengan co-founder. Langkah ini bertujuan agar adanya jaminan segala rahasia dapur di perusahaan Anda tidak tersebar ke orang-orang yang tidak seharusnya tahu. Hadirnya co-founder  berarti Anda menjamin adanya konflik ketidaksepakatan dengan dia.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh ahli, ditemukan sekitar 63% perusahaan startup gagal berdiri karena ada konflik antar founder. Saat Anda menempatkan dua sampai tiga orang co-founder yang sama-sama ambisius, berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda, dan berada di tekanan yang sama, biasanya mereka cenderung sering berkonflik satu sama lain.

Pasangan yang sudah menikah pun, menurut hasil riset, sering cekcok hingga 321 kali dalam setahun. Untuk meminimalisir hal ini, Anda perlu membuat surat kesepakatan yang berisi syarat kerja, pembagian ekuitas, kepemilikan properti intelektual, dan lainnya.

Tanpa surat kesepakatan, semua pengalaman negatif akan menimbulkan amarah dan memicu pertempuran di meja hijau. Padahal hal itu paling dihindari oleh startup karena memakan waktu dan biaya.

Kendati demikian, banyak startup yang tetap bisa berdiri tanpa adanya surat kesepakatan. Akan tetapi perlu diingat konflik berpotensi dapat terjadi kapan saja dan bisa memperburuk kondisi perusahaan.

Artikel ini akan membahas beberapa langkah penting untuk mengucapkan selamat tinggal ke founder tanpa saling membenci. Berikut rangkumannya:

Mengenali saham apakah masih bernilai

Akan sangat melelahkan setelah Anda sudah menuangkan seluruh pikiran dan tenaga mewujudkan mimpi menjadi realita, kemudian harus menghadapi perpecahan bisnis dengan mundurnya founder. Jika founder mengambil langkah untuk mundur dan melihat gambaran dari seluruh bisnis yang telah ia lakukan, kemungkinan dia akan menyadari apakah saham mereka di perusahaan masih bernilai atau tidak. Hal ini tentunya akan membuat tekanan jadi makin tinggi dan upaya fokus penyelesaian merembet ke hal lain, misalnya properti intelektual.

Buat negosiasi seperti membuat perjanjian kerja

Strategi ini cukup berguna bagi founder, sekalian mengingatkan kepada mereka bahwa sebelumnya juga pernah melakukan kesepakatan kerja dengan klien. Perpisahan bisa lakukan lewat proses negosiasi berdasarkan kesepakatan. Mulailah dengan menyusun perjanjian founder dalam bentuk sederhana dan sesuai dengan kondisi.

Tidak harus sempurna, tapi paling tidak harus mengacu pada win win solution antara kedua belah pihak. Siapa yang tahu, dari upaya ini Anda bisa menemukan solusi untuk menjawab permasalahan, mendapatkan strategi baru untuk meneruskan bisnis, sekaligus cara menghindari perpisahan lainnya yang kemungkinan bakal terjadi ke depannya.

Buat proses pembagian saham sesederhana mungkin

Banyak pendiri yang menyarankan proses pembagian saham dibuat dalam bentuk jadwal yang detil dan terdefinisi dengan baik. Skenario seperti ini terlalu sulit dan tidak ada seorangpun founder yang ingin berlama-lama berada di tempat lama karena bisa mempengaruhi bisnis perusahaan jadi lebih lamban.

Meskipun tidak ada standarisasi cara pembagian saham yang berlaku, penting untuk mengenali usaha yang telah dilakukan oleh masing-masing pendiri, uang yang sudah mereka investasikan, waktu yang sudah dibuang, agar penilaian saat pembagian saham jadi lebih adil. Anda juga perlu ketahui, ketika founder bekerja di sebuah startup, artinya apapun yang mereka hasilkan menjadi milik perusahaan.

Perlakukan uang tunai sebagai pinjaman

Jika kedua founder menyinggung soal uang tunai yang sudah mereka habiskan, akan sangat rumit prosesnya. Uang tunai memiliki nilai, beda halnya dengan kepemilikan saham. Untuk itu, cara termudah dan teradil saat berurusan dengan hal ini adalah membuat daftar siapa yang berkontribusi dan dibelanjakan untuk apa. Perlakukan uang tunai dari kocek founder sebagai pinjaman kepada perusahaan.

Founder yang ditinggali oleh partnernya dapat menyelesaikan pembayaran atas pinjamannya tersebut dan membayar berapa uang yang harus dibayarkan setelah adanya kesepakatan dengan founder.

Berjabat tangan sebagai teman

Jauh sebelum Anda mulai membuat startup, kemungkinan besar hubungan Anda dengan founder adalah kawan atau setidaknya rekan kerja yang saling menghormati satu sama lain. Bagaimana cara Anda bisa mengatasi putusnya hubungan bisnis dengan founder, tentunya akan mempengaruhi hubungan jangka panjang dan reputasi Anda di industri.

Anda tidak bisa menghindari dari rumor tak sedar yang bakal beredar di industri. Kemungkinan besar angel investor akan menghubungi dan bertanya-tanya ke founder sebelumnya.

Idealnya, perpisahan yang baik dan adil itu bakal tercipta saat seluruh pendiri dapat saling berjabat tangan dan pergi sebagai teman, paling tidak sebagai rekan bisnis yang dihormati.