Mungkin kedengarannya tidak terlalu spesial, 5 startup yang lolos untuk pitching di sebuah acara demo day. Namun acara demo day ini berbeda dari acara demo day / pitching session yang biasa diselenggarakan untuk startup. Startup yang bisa pitch di event ini sebelumnya harus lolos dari pre-screening dengan syarat yang cukup ketat, salah satunya startup telah memiliki revenue dan sedang mempertimbangkan untuk mencari pendanaan minimal US$1 juta.
Acara yang diberi nama Rising Expo South East Asia ini diusung oleh Cyber Agent Ventures dan merupakan event regional yang diselenggarakan di Jakarta. Secara total ada 14 startup yang berhasil lolos untuk pitch di acara ini, dan 5 diantaranya berasal dari Indonesia ditambah beberapa startup asal Thailand, Vietnam, Singapura dan Jepang.
Kelima startup asal Indonesia yang memenuhi standard yang cukup tinggi ini antara lain:
BrideStory
Situs marketplace untuk vendor pernikahan yang didirikan oleh Kevin Mintaraga dan Etienne Hassell, memungkinkan vendor pernikahan mulai dari fotografi, katering, pengelola gedung dan lain-lain, untuk mendaftarkan usahanya di situs Bridestory untuk kemudian ditemukan oleh pengantin yang mencari. Saat ini sudah ada lebih dari 1000 vendor pernikahan yang terdaftar di Bridestory dan mengupload lebih dari 100 ribu foto/video.
Touchten Game Platform
Pengembang game asal Jakarta ini sedang mengembangkan platform yang menghubungkan pengembang game dengan potensi revenue tanpa membebani pengguna dengan iklan yang mengganggu. Touchten Game Platform ini nantinya akan menyediakan model bisnis iklan CPA, In-game purchase dan juga jaringan iklan. Sampai saat ini Touchten telah memiliki 20 game yang telah terbit dengan lebih dari 9 juta downloads dari seluruh dunia.
KARK
Pendiri KARK, Sindhu Prabowo dan Bullitt Sesareza membangun KARK untuk mengkombinasikan pengalaman bermain permainan digital dengan interaksi dunia nyata melalui benda fisik. Saat ini KARK sudah memiliki beberapa permainan yang dirilis sebagai aplikasi mobile, desktop dan juga kartu permainan yang bisa dibeli sebagai salah satu model bisnis.
Bornevia
Didirikan oleh Benny Tjia, Bornevia bertujuan untuk mempermudah organisasi untuk membangun sistem customer support dalam waktu kurang dari 3 menit. Bornevia menyediakan platform untuk customer support melalui email, Facebook dan Twitter, semua tersedia dari satu platform yang terintegrasi. Bornevia juga menyediakan platform kolaborasi antara tim customer support dan dashboard dimana manager bisa memantau pesan, progress report dan customer history. Sampai saat ini Bornevia telah memiliki 400 pelanggan, mulai dari startup sampai korporasi besar yang berasal dari 45 negara di seluruh dunia.
VIP Plaza
Sebagai salah satu pemain fashion e-commerce, VIP Plaza menempatkan dirinya tersedia untuk pasar high-end di Indonesia melalui merek-merek fashion dunia dan lokal kelas atas. Didirikan oleh Tesong Kim, yang juga bertanggung jawab atas Rakuten Indonesia sejak proses pendirian hingga awal beroperasi. VIP Plaza fokus untuk menyediakan pengalaman berbelanja online VIP untuk pelanggan dan perputaran barang yang cepat untuk rekanan brand.