Pertumbuhan e-commerce selama lima tahun terakhir telah memberi perubahan struktural sebuah industri, seperti peningkatan penetrasi smartphone, penerimaan investasi asing langsung dalam platform e-commerce serta percepatan evolusi infrastruktur pembayaran yang memungkinkan pelanggan tanpa rekening bank (konsumen yang tidak memiliki rekening bank) untuk melakukan pembelian online. Hal tersebut juga mendorong pembelian produk di berbagai kalangan masyarakat karena efektivitas dan juga kemudahan dalam berbelanja.
Seperti beberapa contoh platform e-commerce Indonesia berikut ini:
1. Bhinneka
Bhinneka.com merupakan salah satu pelopor e-commerce di Indonesia yang sampai saat ini terus berkembang, disebut sebagai pelopor karena Bhinneka.com sebagai e-commerce pertama di Indonesia yaitu pada tahun 1999. Perusahan ini bergerak di bidang distribusi dan penjualan produk- produk teknologi informasi sebagai inti bisnisnya, seperti PC Build Up dan PC Compatible, Peripherals, jaringan (Lan/Wan), solusi video editing hingga pusat servis. E-commerce Bhinneka termasuk ke dalam jenis e- commerce B2B.
2. Ralali
Ralali.com dapat menghubungkan pemasok produk dan pelaku bisnis melalui situs online maupun aplikasi mobile. Ralali berdiri sejak tahun 2013, ralali juga menyediakan layanan fitur RFQ( Request for Quotation) yang bisa membantu para buyer dalam mencari produk yang tidak tersedia di Ralali. Ralali.com termasuk ke dalam jenis e-commerce B2B.
3. Blibli.com
Blibli.com adalah salah satu situs web perdagangan elektronik di Indonesia. Blibli adalah produk pertama PT Global Digital Niaga yang merupakan anak perusahaan Djarum di bidang digital yang didirikan pada tahun 2010. Blibli bekerja sama dengan penyedia jasa teknologi, mitra logistik, perbankan serta mitra dagang dengan standar tertentu untuk menciptakan sistem back-end yang bisa memenuhi kebutuhan pengguna blibli. Blibli.com merupakan jenis e-commerce B2C yang telah memiliki lebih dari 19 juta pengunjung bulanan.
4. Lazada
Lazada merupakan situs penjualan online yang berada di bawah naungan Lazada group. Lazada diluncurkan pada tahun 2012 oleh Rocket Internet, dan pada April 2016, Grup Alibaba China mengakuisisi saham pengendali. Lazada Indonesia melakukan penjualan langsung dan ‘bermitra’ dengan sekitar 15.000 penjual pihak ketiga di Indonesia. Lazada menjual barang dagangan umum, seperti elektronik, fashion, dan peralatan rumah tangga. Lazada adalah e-commerce yang termasuk ke dalam jenis bisnis B2C.
5. JD.ID
JD.ID mulai beroperasi di Indonesia sejak Oktober 2015. Pada awalnya fokus JD.ID adalah menyediakan produk elektronik dan gadgets yang sulit ditemukan, seperti iPad Pro dari Apple dan A2010 dari Lenovo yang baru launching pada akhir tahun 2015. Namun, sejak saat itu JD.ID memperluas pasar bisnisnya dengan menambah kategori penjualan seperti fashion, produk kesehatan dan kecantikan. JD.ID merupakan jenis e-commerce B2C dan telah mendapatkan lebih dari 3 juta pengunjung bulanan. Selain dapat diakses melalui situs web, JD.ID dapat di download melalui app store dan playstore.
Link photo Tokopedia :
6. Tokopedia
Sebagai pasar C2C terbesar di Indonesia, Tokopedia mengklaim mendapatkan pengunjung dengan total 100 juta pengunjung bulanan. Tokopedia didirikan pada tahun 2009 sebagai pasar bisnis yang berfokus pada UMKM di Indonesia. Saat ini Tokopedia telah melebarkan pasar bisnisnya ke financial technology dan pembayaran, logistic dan pemenuhan serta retail baru. Perusahaan juga menyediakan layanan O2O untuk penjual ecer tradisional untuk menjual produk digital melalui aplikasi mitra tokopedia. Sebagai marketplace domestik, tokopedia hanya memfasilitasi transaksi di Indonesia.
7. Shopee
Didirikan pada tahun 2015, Shopee yang berbasis di Singapura adalah cabang belanja C2C di Asia Tenggara. Pertumbuhan Shopee menuntun perangkat seluler, menggabungkan alat untuk penjual UMKM yang memungkinkan mereka untuk mengelola toko online mereka atau mengunggah konten yang ada dari platform lain seperti Instagram atau Facebook. Shopee menjual berbagai macam produk impor dari penjual global di sebagian besar kategori utama.
Dari ketujuh platform e-commerce di atas, Anda paling sering menggunakan apa?
Selain memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berbelanja, platform e-commerce ini juga telah membantu bisnis, konsumen, atau pemegang kepentingan pemerintah mengaktifkan penjualan dan transaksi secara online, lho. Atau biasa disebut dengan digitalisasi UMKM di Indonesia.
Dengan peningkatan tersebut membuat para investor mengalokasikan dana investasi sebesar 75% diberikan untuk e-marketplace dan 25% untuk e-commerce yang memungkinkan terciptanya sebuah usaha. Berkat pertumbuhan e-commerce di Indonesia yang sangat baik ini membuat perekonomian tanah air berkembang sangat pesat.
***
Disclosure: Artikel ini ditulis oleh Srikandy Indah Karina