Tommy Yuwono dan Ioann Fainsilber

Accial Capital Kembali Berikan “Debt Funding” untuk Fintech Lokal, Giliran Pintek Terima 298 Miliar Rupiah

Pintek sebagai startup pengembang layanan pembiayaan khusus untuk pendidikan, hari ini (11/1) mengumumkan perolehan debt funding senilai $21 juta atau setara 298 miliar Rupiah dari Accial Capital, sebuah investor private debt asal Amerika Serikat.

Sederhananya, debt funding ini memungkinkan sebuah startup pembiayaan untuk memiliki dana pinjaman lebih guna disalurkan. Istilah lainnya, investor yang tergabung biasa disebut dengan “lender institusi”. Praktik ini cukup lumrah di lingkungan fintech lending, mengingat kebutuhan untuk mengakselerasi pertumbuhan dan ekspansi.

Accial Capital sendiri bukan investor baru di ranah tersebut, sebelumnya mereka sempat menyuntikkan dananya ke Investree senilai 213 miliar Rupiah dan Awan Tunai senilai 290 miliar Rupiah. Ketiga startup yang diinvestasi memiliki fokus berbeda; Pintek di pendidikan, Investree ke UMKM, dan Awan Tunai ke pembiayaan rantai pasokan.

Perusahaan lokal, khususnya perbankan, juga mulai banyak terlibat menjadi lender institusi. Secara pangsa pasar cakupannya beda, fintech lending banyak fokus ke kalangan unbankable yang jumlahnya masih sangat banyak di Indonesia – sehingga justru menjadi kesempatan untuk melakukan kolaborasi dengan bank.

Institutional Lender Fintech Indonesia

Pintek sendiri, menjelang akhir tahun 2020 baru saja mengumumkan pendanaan lanjutan dari Finch Capital dan Accion Venture Lab. Disampaikan total pendanaan yang sudah didapat perusahaan sejauh ini mencapai 70 miliar Rupiah. Sejak beroperasi di tahun 2018, Pintek telah menyalurkan pinjaman hingga 83,3 miliar Rupiah.

Selain Pintek, di Indonesia juga sudah ada beberapa layanan fintech serupa, menyasar akademisi dan institusi pendidikan; di antaranya Danadidik, Cicil, dan KoinPintar dari Koinworks.

“Berada dalam situasi yang penuh tantangan saat ini, lembaga pendidikan perlu mengadaptasi teknologi untuk mendukung kegiatan pembelajaran jarak jauh bagi siswa. Namun, karena kurangnya sumber daya keuangan, implementasi teknologi di sektor pendidikan  menjadi tantangan. Kami membuat produk untuk membantu ekosistem pendidikan Indonesia pada titik kritis saat ini,” ujar Co-Founder Pintek Ioann Fainsilber.