Dua Co-Founder Bukalapak mendirikan perusahaan investasi Init-6. Fokus ke pendanaan bagi startup tahap awal

Achmad Zaky Dirikan Perusahaan Investasi Init-6, Beri Pendanaan Awal untuk Platform Edtech Eduka

Co-Founder Bukalapak dan Founding Partner Init-6 Achmad Zaky mengumumkan pendirian perusahaan investasi Init-6 yang fokus berinvestasi ke startup tahap awal. Co-Founder Bukalapak Nugroho Herucahyono juga bergabung menjadi Partner perusahaan setelah melepaskan posisi CTO Bukalapak. Init-6 memberikan investasi perdananya ke platform edtech Eduka.

Kepada DailySocial, Zaky yang resmi lengser dari posisi CEO Bukalapak awal tahun ini menyebut kehadiran pandemi Covid-19 sebagai hal yang mendorong berdirinya dana investasi ini. Init-6 adalah perintah UNIX yang berarti reboot atau mengatur ulang. Menurut Zaky, Covid-19 mewajibkan manusia hidup dengan gaya baru (atau dikenal dengan istilah “new normal“). Mereka percaya bahwa kita perlu me-reboot atau mengatur ulang cara hidup kita.

Sebelumnya Zaky menyebut pasca tidak lagi aktif di Bukalapak, dirinya akan fokus di yayasan yang bergerak di bidang sains dan edukasi, kewirausahaan, impact investment, dan penelitian.

Sejauh ini Zaky menyebut dana kelolaan masih berasal dari General Partner, belum ada yang dari Limited Partner. Meskipun demikian, ia tidak mau merinci soal ini lebih jauh, termasuk berapa dana kelolaannya saat ini.

Init-6 akan fokus berinvestasi di startup tahap awal tanpa ada preferensi sektor tertentu. “[Yang penting] Selama tech driven dan didukung great founders,” kata Zaky.

Berinvestasi ke Eduka

Eduka menjadi startup pertama yang diinvestasi Init-6. Platform teknologi pendidikan ini diinisiasi oleh mahasiswa dan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB). Eduka dibangun sebagai platform berlatih (try out) siswa menghadapi UTBK dan USM di berbagai universitas. Platform ini mengklaim telah memiliki 800 ribu pengguna terdaftar dan 180 ribu siswa aktif setiap bulannya.

Zaky menilai Eduka mengingatkannya atas pengalaman 10 tahun lalu membangun Bukalapak. Kini perusahaan ini telah menjadi salah satu startup unicorn di Indonesia.

Ia mengungkapkan, “Saat pertama kali bertemu para pendiri Eduka, kami sangat terkesan dengan pencapaian mereka. Mereka membangun [platform ini] dari nol, tanpa modal. [..] Kami harap mereka dapat cepat lulus tahun ini dan mengembangkan Eduka lebih cepat lagi. Edukasi adalah ruang [peluang] yang besar dan kami percaya Eduka dapat memberikan dampak lebih baik bagi sistem edukasi Indonesia.”

“Kami membangun Eduka System karena kami percaya siswa di Indonesia memiliki potensi akademis yang bagus jika dilatih dengan baik. Sayangnya, kita tahu bahwa ada banya siswa yang hanya fokus menghafalkan teori tanpa memahami penerapannya. Hal ini membuat kemampuannya terbatas untuk menyelesaikan permasalahan kompleks. Kami ingin membuka potensi mereka dengan memberikan latihan High Order Thinking Skills (HOTS) yang mudah diaplikasikan dan terhubung dengan kehidupan sehari-hari sehingga mereka terbiasa menghadapi permasalahan kompleks. Dengan bantuan teknologi, kami percaya kami dapat meningkatkan [kualitas] pendidikan di Indonesia,” ujar Faiz, CEO Eduka yang masih berkuliah ini.