Adskom Raih Pendanaan $850 Ribu untuk Kembangkan Data Management Platform dan Berekspansi ke Negara Tetangga

Perusahaan advertising technology berbasis programmatic advertising Adskom mendapatkan suntikan dana sebesar SG$ 1,06 juta atau setara dengan $850 ribu (mendekati Rp 10 miliar). Dana yang diterima  dari grup investor yang terdiri atas Digital Garage, East Ventures, Beenos Plaza, dan Skystar Capital akan digunakan untuk mengembangkan DMP (Data Management Platform) dan berekspansi ke Singapura, Malaysia, dan Thailand. Adskom juga berencana menambah 20 orang talenta baru dan lebih dari separuhnya adalah pengembang.

“Ada dua hal yang akan kita fokuskan pertama pengembangan DMP dan dalam bulan ke depan sudah akan dimplementasikan dengan situs brand, (yaitu) untuk mengetahui perilaku pengunjung mereka. Kedua, baru invasi di regional,” ujar CEO Adskom Italo Gani saat ditemui DailySocial.

Adskom bermula dari Indonesia, dengan fokus di kawasan Asia Tenggara. Singapura dan Malaysia menjadi incaran karena pasarnya dinilai matang dengan pertumbuhan tertinggi dan penetrasi pengguna Internet di dua negara tetangga tersebut sudah tinggi, masing-masing 80 persen dan 65 persen Indonesia dan Thailand sendiri merupakan pasar dengan potensi yang tinggi. Jumlah penduduk Indonesia dan Thailand besar namun penetrasi pengguna internetnya dengan masih rendah, masing-masing hanya 29 persen dan 35 persen menurut data eMarketer. Artinya masih ada potensi yang besar.

“Makanya kita mau ambil market Singapura dan Malaysia karena sudah mature, dan satu lagi yang masih berkembang Thailand. Sedangkan untuk Filipina nanti dulu karena spending-nya masih tersebar, jadi masih agak susah masuk pasar sana,” ujar Italo.

Italo lebih lanjut menjelaskan, belanja iklan di Indonesia mencapai $8 Miliar. Sebagi perbandingan, dia mengatakan, “(Pasar iklan) Di dunia saja itu sudah besar, 60 persen masih dihabiskan untuk televisi, namun bila penetrasi lebih tinggi akan lebih banyak belanja iklan digital.”

Adskom sangat optimis memasuki pasar regional sebab sebelumnya mereka melalukan riset di lima negara Asia Tenggara. Italo menyebutkan, “Kami melakukan riset terhadap lima publisher dengan ranking Alexa tertinggi di lima negara Asia Tenggara: Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Hasilnya, publisher di Indonesia paling tinggi di Alexa. Kita sudah terbiasa bekerja dengan traffic tinggi, big data, tentu tidak akan kesulitan mengimplementasikan Adskom ke Asia Tenggara.”

Saat ini ada sekitar 100 publisher besar di Indonesia yang bekerja sama dengan Adskom, di antaranya Kompas, Detik, Kapanlagi, Okezone, Tempo, Bisnis Tribunnews dan sekitar 5000 blogger. Adskom juga telah bekerja sama dengan 70 demand side platform, di antaranya Tubemogul, Criteo, Vserv.mobi, dan DoubleClick Bid Managers. Brand besar Indonesia yang menggunakan Adskom di antaranya adalah P&G, Unilever, dan Bank Central Asia (BCA).

Suatu prestasi tersendiri ketika Adskom menjadi startup pertama yang mendapatkan pendanaan dari Skystar Capital. Italo dengan bangga mengatakan, “Kita berhasil membujuk VC Indonesia untuk berinvestasi dan kita bukan perusahaan e-commerce.”

Untuk Digital Garage, Italo mengatakan bahwa perusahaan IT yang berbasis di Tokyo dan San Fransisco ini akan masuk sebagai board director. Dia menutup pembicaraan dengan DailySocial dengan mengatakan, “Digital Garage perusahaan IT yang terpandang dan mengerti AdTech. Mereka juga sudah berinvestasi di perusahaan Adtech lainnya. Digital Garage juga berencana untuk masuk pasar Asia Tenggara.”

Leave a Reply

Your email address will not be published.