Fenox Venture Capital dan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) memilih Ahlijasa sebagai pemenang regional dalam kontes Startup World Cup (SWC) Indonesia, semalam (23/8). Ahlijasa akan menjadi wakil Indonesia sekaligus Asia Tenggara untuk maju dalam kompetisi SWC babak akhir di Silicon Valley pada Maret 2017.
Di sana, Ahlijasa akan bertarung dengan startup dari berbagai negara seperti India, Cina, Jepang, Taiwan, Israel, Australia, Inggris, Republik Ceko, Luxembourg, Afrika Selatan, Amerika Selatan (Chili), dan Amerika Utara. Dalam kesempatan ini, sekaligus membuat Ahlijasa berkesempatan untuk memenangkan hadiah utama beruap uang sebesar $1 juta atau sekitar 13 miliar Rupiah berbentuk investasi dan hadiah lainnya.
Semalam, Ahlijasa merupakan kontestan terakhir yang melakukan presentasi di hadapan ratusan penonton dan lima juri terpilih. Mereka adalah Ricky Pesik (Wakil Kepala BEKRAF), Khailee Ng (Managing Partner 500 Startups), Kevin Aluwi (Co-Founder dan CFO Go-Jek), Patrick Walujo (Co-Founder dan Managing Partner Northstar Group), dan Leon Hermann (Associate Global Founders Capital).
Sebelumnya ada sembilan startup terpilih lainnya yang melakukan presentasi. Mereka adalah Taralite (layanan pinjam uang online), Kashmi (alat pembayaran virtual asal Singapura), Talenta (platform pengelola human resource berbasis cloud), Klikdaily (aplikasi penyedia kebutuhan rumah tangga), U-Hop (layanan booking shuttle online asal Filipina), Prosehat (aplikasi kesehatan tanya dokter dan apotek online), Qlue (aplikasi berbasis media sosial), Recomn (startup jasa on demand asal Malaysia), dan Kioson (platform e-commerce O2O untuk kios).
Ahlijasa merupakan aplikasi on-demand untuk jasa laundry yang berdiri sejak awal tahun 2017 yang didirikan oleh Jay Jayawijayaningtyas dan Dimas Wijaya. Sementara ini, Ahlijasa baru bisa melayani pelanggan yang berlokasi di Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi dan Depok. Secara rerata, kebanyakan pengguna Ahlijasa adalah penghuni kos dan apartemen.
[Baca juga: Ahlijasa Umumkan Perolehan Pendanaan dan Kehadiran Aplikasi untuk Android]
Jay menerangkan adanya kesempatan ke Silicon Valley membuat pihaknya harus gencar dalam memperbaiki seluruh operasional perusahaan, mulai dari menambah karyawan, pengembangan aplikasi untuk iOS, memperbaiki sistem penjaminan barang, dan memperluas layanan ke seluruh cakupan daerah Jabodetabek.
“Sistem pelayanan kami masih kurang karena belum bisa bekerja 24 jam secara penuh. Sekarang masih bekerja sesuai slot saja karena pengemudinya baru puluhan. Maka dari itu kami belum bisa melayani seluruh wilayah Jabodetabek. Kami perlu perbaiki seluruh operasional agar nantinya bisa lebih matang dan siap saat berkompetisi di Silicon Valley tahun depan,” ujarnya.
Pemenang Startup Wild Card
Selain Ahlijasa, ada tiga startup asal Indonesia lainnya yang terpilih untuk ikut diboyong Fenox VC dan BEKRAF ke Silicon Valley. Mereka adalah Ojesy (Ojek Syariah, Surabaya), Azzam Trade (partner dagang online untuk grosir pakaian muslim, Bandung), dan Paprika (platform cashback online, Medan).
Ketiga startup tersebut terpilih setelah melewati pitching di hadapan empat juri yang terdiri dari Arya Ariotedjo (Founding Partner Grupara Inc.), Fadjar Hutomo (Deputi II Bidang Akses Permodalan BEKRAF), Jeff Quigley (SEA Regional Manager Fenox VC), dan Anton Soeharyo (CEO Touchten).
Di Silicon Valley, ketiga startup tersebut akan menjadi partisipan untuk meramaikan booth perwakilan Indonesia. Mereka bisa mendapat kesempatan untuk bertemu calon investor dan pitching bisnis.
Dayang Melati, CEO dan Co-Founder Azzam Trade, mengatakan dalam kesempatan tersebut pihaknya akan memanfaatkan sebaik mungkin untuk mendapatkan mitra dagang dari berbagai negara. “Saat ini mitra dagang kami di luar negeri belum banyak. Dengan adanya kesempatan berharga ini kami akan memperbanyak jumlah mitra dagang dari berbagai negara mulai dari supplier, partner hingga re-seller agar Azzam Trade dapat menjangkau seluruh dunia,” terang dia.
Sementara itu, Reza Amir, CEO Ojesy, mengatakan kesempatan ini menjadi peluang bagi Ojesy untuk mendapatkan pendanaan baru dari calon investor yang bisa ditemuinya. Hal ini sekaligus menjadi langkah Ojesy untuk ekspansi demi meraih target 9 juta wanita calon pengguna Ojesy ke depannya.
“Dari riset yang kami kumpulkan, secara potensial ada 9 juta wanita yang butuh perlindungan dari tindak kejahatan lalu lintas di 22 kota besar di Indonesia. Angka itu adalah target kami. Dengan adanya kesempatan di Silicon Valley, kami berharap bisa mendapatkan bantuan dari investor untuk mengakselerasi target tersebut,” pungkasnya.